Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS YOSOMULYO

NOMOR : 800 / / D-2.U.2 / SK / I / 2016

TENTANG

PELAYANAN OBAT

KEPALA UPTD PUSKESMAS YOSOMULYO,

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam
penanganan kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan
kepada petugas yang berhak untuk menyediakan obat dengan
mengetahui persyaratan penyimpanan obat sehingga tidak terjadi
pemberian obat yang kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja
harus diatur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
yang meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi resep dan
meresepkan obat narkotik dan psikotropik, ketentuan tentang
rekonsilasi obat, pencatatan dan pelaporan ESO dan KTD,
penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa serta ketentuan tentang
penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penyediaan
Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat di Puskesmas
Yosomulyo;

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011
tahun 2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 Tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
e. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 nomor 138, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 3781);
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Kesatu : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Yosomulyo Tentang


Pelayanan Farmasi;
Kedua : Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Yosomulyo meliputi:
1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan
obat jika petugas yang memenuhi syarat tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat
obat psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10. Persyaratan penyimpanan obat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
12. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
13. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian
Tidak Diinginkan
Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana
terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Yosomulyo
Pada Tanggal : Januari 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS YOSOMULYO

HENDARTO, SKM, M.Kes


NIP 197701141996021001
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Yosomulyo
Nomor : 800 /123/ D-2.U.2/ SK / I / 2016
Tanggal : 05 Januari 2016

PELAYANAN FARMASI

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas Yosomulyo harus
mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan
obat untuk Puskesmas Yosomulyo.
2. Puskesmas Yosomulyo memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang
datang di UPTD Puskesmas Yosomulyo.
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
SASARAN :
a. Puskesmas
b. Polindes/Poskesdes
c. Posyandu
d. PengobatanLansia
BENTUK KEGIATAN :
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas
2) Farmasi atau gudang obat puskesmas
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian,
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.
4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan / pasien di UPTD
Puskesmas Yosomulyo antara lain:
a) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja Asisten Apoteker
(SIKAA) di UPTD puskesmas Yosomulyo;
b) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung asisten apoteker;
Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di UPTD puskesmas Yosomulyo;
5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia tenaga
yang berkopetensi dilakukan secara external UPTD Puskesmas Yosomulyo yang dilakukan
Oleh Dinas Kesehatan Kota Metro.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di UPTD Puskesmas
Yosomulyo antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPTDPuskesmas
Yosomulyo.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di UPTD Puskesmas
Yosomulyo.
c. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di UPTD Puskesmas
Yosomulyo.
d. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di UPTD Puskesmas
Yosomulyo
e. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPTD Puskesmas Yosomulyo.
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di UPTD Puskesmas Yosomulyo
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/
dokter gigi penulis resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di UPTD Puskesmas Yosomulyo
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter
penulis resep
8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya antara
lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari
Apoteker UPTD Puskesmas Yosomulyo
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di UPTD
Puskesmas Yosomulyo
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda
dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi
obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien
10. Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari Gufa dengan memeriksa keadaan obat yang diterima
antara lain : kesesuaian jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin dan
melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Puskesmas dan Buku
Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan kedalam kartu stok
obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan Gufa Kota Metro
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat UPTD Puskesmas
Yosomulyo.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat
sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah
dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah
Terima Obat Kadaluwarsa kepada GUFA
12. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat (MESO) kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat UPTD Puskesmas
Yosomulyo.
g. Kepala puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan Monitoring Efek Samping
Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Monitoring Efek
Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas
Kesehatan Kota Metro.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.

Ditetapkan di : Yosomulyo
Pada Tanggal : 5 Januari 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS YOSOMULYO

HENDARTO, SKM, M.Kes


NIP 197701141996021001

Anda mungkin juga menyukai