Uji Mann-Whitney - Kelompok6 - TEP-A15
Uji Mann-Whitney - Kelompok6 - TEP-A15
MAKALAH
diajukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air
(PSDA)
Disusun oleh :
TEP-A
Kelompok 6
1. Elfry Purba (141710201034)
2. Farid Lukman Hakim (151710201052)
3. Yunus Kindi Prakoso (151710201081)
4. Rahmania Dwi Hidayati (151710201101)
5. Sony Abdul Karim (151710201104)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari uji Mann Withney;
2. Untuk mengetahui tujuan dari pengujian Mann Withney;
3. Untuk mengetahui asumsi dan persyaratan uji Mann Whitney.
4. Untuk mengetahui rumus-rumus dalam pengujian Mann Whitney.
5. Untuk mengetahui prosedur langakah dalam pengujian Mann Withney.
1.4 Manfaat
1. Untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai penyelesaian
permasalahan data menggunakan uji nonparametrik Mann Whitney.
3
Sedangkan untuk persyaratan mengenai data yang akan diuji dengan metode
Mann Whitney menurut Supranto (2010) yaitu :
a. Data berskala ordinal, interval atau rasio.
b. Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas.
c. Banyaknya jumlah data tidak harus sama.
d. Data tidak harus berdistribusi normal. sehingga tidak perlu uji normalitas.
dan
5
2(2+1)
U2 = n1n2 + R2 (2.2)
2
Dimana:
U1 = Jumlah peringkat sampel ke-1
U2 = Jumlah peringkat sampel ke-2
n1 = sampel ke-1
n2 = sampel ke-2
R1 = jumlah peringkat sampel ke-1 sampel dengan ukuran n1
R2 = jumlah peringkat sampel ke-2 sampel dengan ukuran n2
Dari kedua nilai tersebut, diambil nilai terkecil yang digunakan untuk
membandingkan dengan tabel Mann Whitney di bawah ini yaitu sebagai berikut.
Pada sampel besar dengan nilai U > 20 maka tetap harus mencari nilai U
menggunakan rumus yang sama seperti pada kasus sampel kecil. Namun, untuk
sampel kasus yang nilai sampelnya besar ini menggunakan tabel Z sehingga perlu
mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh. Rumus yang digunakan untuk
mencari nilai z sebagai berikut.
()
Zhitung = (2.3)
()
c. Nilai Var(U).
1.2(1+2+1)
Var(U) = (2.5)
12
BAB 3. METODOLOGI
Mulai
T Y
Uhitung Ucr ?
Selesai
untuk sampel kasus yang nilai sampelnya besar ini menggunakan tabel Z
sehingga perlu mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh. Rumus
yang digunakan untuk mencari nilai z sebagai berikut :
n1. n2
U n2
=
n1. n2 (n1 + n2 + 1)
12
4.1 Studi Kasus untuk Sampel dengan Jumlah Data Sedikit (n1,n2 20)
Kasus yang dianalisis pada sub bab ini yaitu pengukuran debit air 14
saluran irigasi di Kabupaten Jember yang terdiri dari 6 saluran yang sering
dilakukan perawatan dan 8 saluran yang jarang dilakukan perawatan (seperti
pembersihan genangan lumpur dan semak disepanjang aliran dan lainnya).
Kinerja yang diukur adalah besar debit air pada saluran irigasi yang sering
dilakukan perawatan. Masalah yang diteliti adalah seberapa besar debit air di
saluran yang sering dilakukan perawatan dan saluran yang jarang dilakukan
perawatan.
Kasus di atas terdiri atas dua sampel yang bebas satu dengan yang lain,
yaitu saluran irigasi yang jarang dilakukan perawatan dan saluran irigasi yang
sering dilakukan perawatan. Di sini data hanya sedikit dan dianggap tidak
11
Tabel 4.3 Pemberian peringkat saluran irigasi yang jarang dilakukan perawatan
Debit Air
No Ranking
(m3/detik)
1 20 7.5
2 18 5
3 17 4
4 14 1
5 21 9
6 15 2
7 22 10.5
8 16 3
n1 = 8 R1 = 42
12
Tabel 4.4 Pemberian peringkat saluran irigasi yang sering dilakukan perawatan
Debit Air
No Ranking
(m3/detik)
1 23 12
2 20 7.5
3 24 13
4 19 6
5 25 14
6 22 10.5
n2 = 6 R2 = 63
3.2 Studi Kasus untuk Sampel dengan Jumlah Data Banyak (n1,n2 20)
Kasus yang dianalisis pada sub bab ini yaitu pengukuran debit air 35
saluran irigasi di Kabupaten Jember yang terdiri dari 14 saluran yang sering
dilakukan perawatan dan 21 saluran yang jarang dilakukan perawatan (seperti
pembersihan genangan lumpur dan semak disepanjang aliran dan lainnya).
Kinerja yang diukur adalah besar debit air pada saluran irigasi yang sering
dilakukan perawatan. Masalah yang diteliti adalah seberapa besar debit air di
13
saluran yang sering dilakukan perawatan dan saluran yang jarang dilakukan
perawatan. Perbedaan analisis pada kasus ini yaitu digunakan rumus dan tabel Z
karena jumlah data yang lebih dari 20.
Tabel 4.5 Debit air saluran irigasi yang sering dan jarang dilakukan perawatan di
Kab. Jember
Debit air
No (m3/detik)
Jarang Sering
1 20.1 23
2 22 24.2
3 21.6 25.1
4 21.9 20
5 19.7 24
6 18.9 24.1
7 20 25
8 20.7 25.2
9 17.2 23.2
10 18.3 21.1
11 18.8 20.2
12 16.4 22
13 17.5 21.9
14 15 20.1
15 16.1
16 19
17 19.5
18 17
19 17.3
20 18.7
21 14.7
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan debit air
pada saluran irigasi yang sering dilakukan perawatan dan yang tidak di Kab.
Jember. Berikut merupakan langkah-langkah penyelesaian kasus tersebut.
14
1. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan debit air dari saluran irigasi yang dilakukan
perawatan dan tidak dilakukan perawatan.
H1 : Terdapat perbedaan debit air dari saluran irigasi yang dilakukan perawatan
dan tidak dilakukan perawatan
3. Kedua data (n1 dan n2) diatas digabungan untuk disusun berdasarkan ranking.
4. Perhitungan nilai U dan disubstitusikan ke dalam rumus Z dengan nilai
(tingkat signifkansi) = 5 % dan dilakukan uji grafik 2 ekor/arah.
15
Tabel 4.6 Pemberian peringkat saluran irigasi yang sering dan yang jarang
dilakukan perawatan
Jarang Sering
1 20.1 18.5 23 25
2 22 24.5 24.2 29
3 21.1 21.5 25.1 31
4 21.9 23.5 20 16.5
5 19.7 15 24 27
6 18.9 12 24.1 28
7 20 16.5 25 30
8 20.7 20 25.2 32
9 17.2 6 23.2 26
10 18.3 9 21.1 21.5
11 18.8 11 20.2 19
12 16.4 4 22 24.5
13 17.5 8 21.9 23.5
14 15 2 20.1 18.5
15 16.1 3 n2 = 14 R2 = 351.5
16 19 13
17 19.5 14
18 17 5
19 17.3 7
20 18.7 10
21 14.7 1
n1 = 21 R1 = 244.5
21.14
47.5 2
Z=
21.14.(21+14+1)
12
99.5
Z=
29.698
Z = -3.350
5.1 Kesimpulan
Dari bahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Uji statistik Mann Whitney merupakan uji yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari dua himpunan data yang
berasal dari sampel yang independen dan juga untuk mengetahui
perbedaan median diantara dua sampel tersebut.
2. Tujuan dari uji Mann Whitney yakni menentukan ada atau tidak adanya
perbedaan data dari dua sampel dan mengetahui perbedaan median
diantara dua sampel. Sedangkan fungsi dari uji Mann Whitney yakni
sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan
parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal.
3. Persyaratan dalam uji Mann Whitney yakni data berskala ordinal, interval
atau rasio; terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas;
banyaknya jumlah data tidak harus sama dan data tidak harus berdistribusi
normal. sehingga tidak perlu uji normalitas.
4. Hipotesis yang dilakukan dalam uji Mann Whitney yaitu berdasarkan
hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Rumus dalam menghitung uji Mann Whitney yakni
n1(n1 + 1)
U1 = n1, n2 + R1
2
n2(n2 + 1)
U2 = n1, n2 + R2
2
5. Prosedur dalam uji Mann Whitney yakni pembuatan hipotesis, penentuan
aturan keputusan, perhitungan dan pengambilan keputusan secara statistik.
DAFTAR PUSTAKA