1. Definisi Goleman(Goleman, 2001) dalam Rahayu (2013) menyatakan bahwa kuatnya kesadaran akan harga dan kemampuan diri sendiri ialah sebuah kepercayaan diri. Orang yang bisa, mau belajar, juga berperilaku baik kepada orang lain merupakan cerminan pribadi yang percaya diri.(Rahayu, 2013) Angelis(Angelis, 2003) dalam Rahayu (2013) berpendapat bahwa kepercayaan diri membantu menyalurkan segala hal yang diketahui dan dikerjakan oleh seseorang.(Rahayu, 2013) Pendapat lain, Lindenfield(Lindenfield, 1997) juga menyebut bahwa kepercayaan diri merupakan hal positif dari seorang individu dan merupakan kepuasan seseorang terhadap dirinya sendiri.(Rahayu, 2013) Lauster(Lauster, 2003) memaparkan bahwa kepercayaan diri ialah sikap atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, yang memberi dampak tidak terlalu cemas dalam bertindak, melakukan keinginan dengan bebas dan bertanggungjawab atas apa yang dilakukan, sopan, berprestasi, serta mampu mengenal kelebihan dan kekurangan pada dirinya.(Kadi, 2016) 2. Ciri-ciri Kepercayaan Diri Lauster(Lauster, 2003) sebagaimana yang tertulis dalam Wahyuni (2014) mengemukakan teori terkait kepercayaan diri, diantaranya:(Wahyuni, 2013) a. Percaya terhadap kemampuan diri sendiri yaitu sebuah keyakinan pada diri sendiri atas berbagai fenomena yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengevaluasi dan mengatasinya. b. Mengambil keputusan secara mandiri, yaitu mampu bertindak mengambil keputusan tanpa keterlibatan orang lain dan percaya terhadap Langkah yang sudah diambil. c. Memiliki rasa positif yaitu terdapat penilaian yang baik dari diri sendiri meliputi pandangan dan tindakan yang memuat nilai-nilai positif terhadap diri sendiri dan masa depan. d. Berani berpendapat. Terdapat sebuah sikap berupa mampu mengutarakan pendapat kepada orang lain tanpa paksaan dan hambatan.
Lindernfield(Lindenfield, 1997) dalam Rahayu (2013) menyatakan ada
empat ciri-ciri kepercayaan diri lahir, meliputi sebagai berikut:(Rahayu, 2013) a. Komunikasi, yaitu percaya diri untuk berkomunikasi dengan semua orang tanpa batasan usia b. Ketegasan, yaitu percaya diri untuk menyatakan langsung dan berterus terang c. Penampilan diri, yaitu kesadaran terhadap engaruh gaya hidupnya terhadap pandangan orang lain tentang dirinya d. Pengendalian perasaan, yaitu berani melawan tantangan dan risiko karena mampu mengendalikan rasa seperti rasa takut, khawatir, dsb. Sedangkan untuk kepercayaan diri batin yang sehat, Liendernfield mengungkapkan bahwa terdapat empat ciri-ciri, yakni:(Rahayu, 2013) a. Citra diri, yaitu kepercayaan diri untuk mencintai diri sendiri tanpa dirahasiakan b. Pemahaman diri, yaitu menyadari potensi diri, mengenal kelemahan dan keterbatasan diri, dan tumbuh dengan menyadari identitas diri sendiri c. Tujuan yang jelas, yaitu mengetahui tujuan hidup karena memiliki cara pemikiran yang jelas terhadap segala tindakan yang dilakukan dan hal apa yang dapat diharapkan d. Berpikir positif, yaitu memberikan energi yang cerah dan menyenangkan ketika menjadi teman bagi orang lain.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
4. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri B. Teori Standar Kompetensi Bidan 1. Pengertian Standar 2. Pengertian Kompetensi 3. Standar Kompetensi Bidan DAFTAR PUSTAKA
Angelis, B. (2003). Percaya Diri. Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2001). Working with Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Prestasi (4th ed.). Gramedia Pustaka Utama. Kadi, A. P. U. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri dan Self Regulated Learning Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Psikologi Tahun 2013 (Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman). Psikoborneo, 4(1), 66–76. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/3933/2530 Lauster, P. (2003). Tes Kepribadian (Alih Bahasa: D.H.Gulo). PT. Bumi Aksara. Lindenfield, G. (1997). Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Arcan. Rahayu, A. Y. (2013). Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. PT Indeks. Wahyuni, S. (2013). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Psikologi. EJournal Psikologi, 1(4), 50–64. http://e- journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/3519/2291