Pedoman Manajemen SDM PDF
Pedoman Manajemen SDM PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu
diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang
perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan
dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta
terminasi pegawai.
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai
sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya
manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.
B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.
D. Landasan Hukum
Landasan Hukum :
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
BAB 2
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).
oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang
diinginkan.
medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut
Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang
diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-
a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang
maksimal 1 tahun.
a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural
ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda,
Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter
b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan
c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan
Penelitian mahasiswa
sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai
c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan
diandalkan.
kepada pegawai.
BAB 3
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Job Family Administrasi SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.
1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 :
Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi Manaj. /
Sekretaris. Masuk grade III IV.
2) Kelompok Adm. SDM 3 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi
Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV V.
3) Kelompok Adm. SDM 5 :
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM /
Kesehatan. Masuk grade VI.
4) Kelompok Pembantu Adm SDM :
Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
Catatan :
Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya
penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM
adalah lulusan D3
1) Job Family Administrasi Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir,
Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik
2) Bagian Keuangan / Akuntansi :
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi):
Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III IV.
Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV V.
Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.
4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian :
Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
5) Bagian Logistik :
Pembantu Logistik :
Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I.
Pelaksana Logistik :
Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Catatan :
Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3
7.3.1.6 Job Family Administrasi Rekam Medis
Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi Rekam Medis
JENJANG
KELOMPOK GRADE
PENDIDIKAN
Adm Rekam Medis 4 IV
Min D3
Adm Rekam Medis 3 III
Adm Rekam Medis 2 II
Min. SLTA
Pbt. Adm Rekam Medis 1 I
1) Job Family Administrasi Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis
2) Start awal Kelompok Adm. Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk
dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III
Rekam Medis.
3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I.
4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II.
5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III IV.
6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III
RM.
- Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang
pendidikan min D III RM.
- Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min
SLTA.
7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum
Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi Umum
JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE
Min. D4/S 1 Adm Umum 5 IV
Adm Umum 4 IV
Min D3
Adm Umum 3 III
Adm Umum 2 II
Min. SLTA
Pbt. Adm. Umum 1 I
1) Job Family Administrasi Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas,
Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist
2) Start awal Kelompok Adm. Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam
kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom /
S1 Manajemen Kearsipan.
3) Bagian Kantor, Administrasi :
Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA.
Masuk grade I.
Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA.
Masuk grade II.
Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran
/ Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III
IV.
Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan
min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV V.
4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan
min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris.
- Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris
- Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran /
Sekretaris.
- Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.
1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah
mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi.
2. Masuk grade IV - V.
1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar
belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I.
2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III
1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA. Masuk grade I.
2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.
3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
D3. Masuk grade III.
4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min
S1. Masuk grade IV.
7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral
B 4 th 3.00%
IX
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VIII B 4 th 3.00%
A 4 th 3.00%
C 5 th 6.00%
VII
KEPALA DEPARTEMEN
B 4 th 3.00%
S.2 + A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
VI
B 4 th 3.00%
S.2 A 4 th 3.00%
D 5 th 6.00%
C 5 th 6.00%
V
FUNGSIONAL
PELAKSANA
B 4 th 3.00%
S1+/S.2 A 4 th 3.00% 33-36
D 5 th 6.00% 28-32
C 5 th 6.00% 23-27
IV
B 4 th 3.00% 19-22
D.3/D.4/S.1 A 4 th 3.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
C 4 th 6.00% 7-10
III
B 3 th 3.00% 4-6
D.3 A 3 th 3.00% 0-3
E 4 th 6.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
II C 4 th 3.00% 7-10
B 3 th 3.00% 4-6
SMU A 3 th 3.00% 0-3
E 4 th 6.00% 15-18
D 4 th 6.00% 11-14
I C 4 th 3.00% 7-10
B 3 th 3.00% 4-6
SMU A 3 th - 0-3
Kenaikan Ruang Gol. 10.00% 10.00% 10.00% 10.00%
PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB
JENJANG
PENDIDIKA Job Family GRADE
N
IX
Medis
Sub
Spesiali
VIII
s/
Min S2/Pasca Konsult
Sarjana an VIII
DIREKTUR
(disesuaikan
dengan Medis
persyaratan Spesiali VII
masing- s /VII
masing job &
level)
KA. DEP
Medis Adm
Ners
Umum SDM VI
6/VI
2/VI 5/VI
Apo Prog
Medis Adm Adm Adm Ahli
Min D4/S1 Ners teke ram
Umum SDM Keu/Ak Marketi Gizi V
(disesuaikan 5/V r mer
1/V 4/V t 6/V ng 5/V 4/V
dengan 2/V 4/V
MANAJER
persyaratan
FUNGSIONAL
masing- Ad
KEPALA BAGIAN / INSTALASI
37
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
38
12. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan
konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai
dengan hasil penilaian.
13. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan
instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.
39
BAB 10
ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job
family) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.
4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai
yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.
5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur
secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab
tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu
mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
10.2 Khusus :
1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :
a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai.
b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit
kerja.
40
2. Pegawai yang rotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi. Bila
pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan
kepada posisi sebelumnya.
3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6
bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian
tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila
pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
41
BAB 11
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
43
Jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan rumah sakit, tidak dibatasi oleh
waktu; bila ada panggilan karena pasien yang memburuk kondisi klinisnya wajib
datang, bila tidak bisa datang karena tidak bisa bertugas wajib memberitahukan
sebelumnya untuk melimpahkan tanggung jawab kepada dokter yang lain
sebagaimana SPO tentang pelimpahan tanggung jawab dari dokter kepada dokter yang
lain.
8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,
asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam
bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang
Tunjangan Kesehatan Pegawai.
9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci,
dengan rincian sbb
Calon Umum + - + + - + - -
Pegawai Gigi + - - - - + - -
Spesialis (4 + - - - + + - -
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
Pegawai Umum + + - - - + + +
44
Kesehatan Kamar Makan, Rumah Jamsostek,
Cuci Dinas Beras Beras Pensiun
Prib Istri, Pribadi Kelu
adi Anak arga
Tetap Gigi + + - - + + +
Spesialis (4 + + - - + + + +
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
Pensiun Umum + + - - - + - -
Kontrak Gigi + + - - - + - -
Spesialis (4 + + - - + + - -
Besar +
Anesthesi +
Direksi)
Tamu / Umum - - - - - - - -
Konsulta Gigi - - - - - - - -
n Spesiali - - - - - - - -
s
A. Gaji Tetap
Gaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade,
golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.
Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian.
Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkan
Tunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
45
Berikut ini table kosong (dummy table) untuk gaji tetap dokter
TK. TK.
KETERANGAN KONTRAK CAPEG TK. I TK. II TK. V TK. VI
III IV
Dokter Ahli
Dokter Umum
Dokter Gigi
Ahli
Dokter Gigi
Keterangan : Keterangan :
1. Interval 1 tahun 1. Interval 4 tahun
2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai
prosedur 2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur
Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur.
B. HONOR
Honor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.
Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasien
meliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap
berlaku sesuai rincian di bawah ini :
Dokter Ahli
Dokter Ahli : Radiologi :
1. Periksa : Jumlah px / bln 1. Konsul 10%
a. Klinik Pagi 2. Foto dengan Kontras + Scan
20% s/d jumlah Px ke 200 10% s/d Rp. 15jt
30% s/d jumlah px ke 201 400 15% > 15jt - 25jt
40% s/d jumlah px ke 401 dst 20% > Rp. 25jt
USG ; Visite ; Konsul Px luar 5% (untuk semua
b. 10% 3. pemeriksaan) : tarif
c. Klinik Sore : 40%
Lanjutan untuk Dokter Ahli : Dokter Umum
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln 1. Periksa : Jumlah Px/bln
a. Bedah + Obgyn Khusus THT & Mata a. IGD (Patokan tarif hari biasa)
10% s/d Rp. 100jt 10% s/d Rp. 50jt 5% s/d jumlah px ke 200
15% > 100jt - 200jt 15% > 50jt - 100jt 10% s/d jumlah px ke 201 - 400
20% > Rp. 200jt 25% > Rp. 100jt 15% s/d jumlah px ke 401 dst
b. IGD + Klinik + Ruang : 15% b. Klinik
c. Dokter Anak untuk back up Partus : 4% 20% s/d jumlah px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 - 400
Dokter Ahli Anestesi : 40% s/d jumlah px ke 401 dst
1. Periksa : Jumlah px / bln 2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
a. Klinik Pagi IGD + Klinik + Ruang : 15%
20% s/d jumlah Px ke 200
30% s/d jumlah px ke 201 400 Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis
40% s/d jumlah px ke 401 dst 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln
b. USG ; Visite ; Konsul 10% a. Dokter Gigi Pagi
10% s/d Rp. 10jt
46
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln
Anestesi 15% > 10jt - 20jt
4% s/d Rp. 300jt 20% > Rp. 20jt
5% > 300jt - 600jt b. Dokter Gigi Sore : 35%
6% > Rp. 600jt dst c. Gigi Palsu 20%
2. Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkat
dengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.
47
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
48
12.1.3 Libur dan Cuti
Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja
terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah
shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh
Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
Pemerintah
Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di
hari lain
Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian
satu kali off/ luaran
Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat
1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan
1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun
2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun
3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari
cuti.
1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas)
hari kerja di luar cuti tahunan.
4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari
kerja di luar cuti tahunan.
49
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan
1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar
tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,
tidak dapat diambil secara bertahap.
2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.
50
12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan
Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil
dan melahirkan dengan upah penuh.
Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum
atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.
Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.
Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.
Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang
51
Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena
kepentingan atau keadaan sebagai berikut :
a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya
dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak
berumur 6 (enam) bulan
b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama
waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam
dengan persetujuan kepala unit kerja terkait.
c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing
1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas
yang sangat penting.
2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud
membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.
3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya
atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.
52
12.2.2 Standar Penampilan Profesional
Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan
oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai
pada saat bertugas.
Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu
membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan
mempraktekkannya dalam bekerja.
53
2) Berusaha mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,
anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi
ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi.
3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi
pelanggan.
4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masing-
masing
5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam,
menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam
telephone.
6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang
seharusnya kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus.
7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan
informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan,
dan seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis
8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RSBB di area
publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu
4. Panggilan Pasien
1) Seluruh karyawan RSBB wajib menjawab panggilan pasien dan membantu
memberitahu petugas yang berkepentingan
2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut
nama pasien tersebut dan tanyakan, Bisa saya bantu?
3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan
pasien pada saat timbang terima
8. Privasi
1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan
2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun
diperlukan
3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan
sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan
9. Kewaspadaan Keselamatan
1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap
2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau
membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu
3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk
keadaan gawat darurat
55
2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani,
lakukanlah
3) Jangan katakan,Ini bukan tugasku. Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu
permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat
memenuhinya.
4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat
mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja
yang dapat menyelesaikannya.
Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingan
kedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :
56
a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang
b. Mendapat fasilitas berupa :
Uang tugas
Penggantian biaya hotel/ penginapan
Uang transport
Uang makan
c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut
kepada atasan yang berwenang
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit
Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang
yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :
Dicabut haknya
Tidak menjabat lagi
Pensiun
Meninggal dunia
57
b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah
ditetapkan dalam PKB
c. Memperoleh dan melaksanakan cuti
d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial
e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB
f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan
kemajuan rumah sakit pada umumnya
g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi
h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi
dalam rumah sakit
i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku
j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.
58
e. Memperbanyak, mensosialisasikan dan memberikan PKB kepada seluruh Pegawai
tanpa terkecuali
f. Menampung dan memperhatikan aspirasi Pegawai
g. Mengikutsertakan Pegawai Tetap dalam program asuransi dan jaminan
ketenagakerjaan yang disepakati dalam PKB
12.4.4 Kewajiban Pegawai
Kewajiban Pegawai:
a. Mentaati hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dalam PKB
b. Mentaati PKB serta segala bentuk peraturan yang berlaku di lingkungan rumah sakit
c. Memberikan keterangan yang benar mengenai data pribadi, keluarga maupun
mengenai pekerjaan pada rumah sakit
d. Melaksanakan semua tugas dan pekerjaan yang layak yang diberikan rumah sakit
dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab
e. Menjaga kerahasiaan rumah sakit dan pelanggan kecuali untuk keperluan penyidikan
pihak yang berwenang
f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan rumah sakit
g. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan harmonis
h. Saling menghormati di antara pekerja dan saling bekerja sama
i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan
k. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma pergaulan yang baik di dalam rumah
sakit
l. Berpenampilan baik, sopan dan rapi demi menjaga citra rumah sakit
m. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana milik rumah sakit yang dipercayakan
kepada pekerja
12.5.3 Larangan-Larangan
Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di
tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan
kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan
untuk keperluan tersebut
b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.
c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahan
dsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan
keselamatan lingkungan kerjanya
d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar
lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat
yang berwenang
e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan
nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
60
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang
dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah
sakit.
g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk
mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau
keuntungan pribadi lainnya.
h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di
tempat kerja.
j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.
k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan rumah sakit.
l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.
n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.
o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data
pegawai yang bersangkutan
p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha
Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.
12.5.4 Sanksi
Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :
a. Melakukan pelanggaran.
b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.
Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Surat teguran.
c. Surat peringatan.
d. Skorsing.
e. Penundaan kenaikan grade / golongan.
f. Pelepasan jabatan.
61
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
62
BAB 13
GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR
13.2.2 Tunjangan
1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.
3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai
yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangan
transport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan
tunjangan insentif.
4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat
keputusan yang ditetapkan.
Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.
1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara
pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.
2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap
bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan
satu hari sebelumnya.
64
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip
penerimaan upah/ gaji
Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja
pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.
Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja
yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis
Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari
kerja serta Piagam
b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas)
hari kerja serta Piagam
c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12
(dua belas) hari kerja serta Piagam
d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua
belas) hari kerja
12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai
Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :
1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh
bagian keuangan.
2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara
rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.
12.3 Insentif
Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang
ditunjukkan
65
Sistem penghitungan
1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut :
- Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana
cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter
dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.
- Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.
- Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan
seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)
- Rumus penghitungan jasa servis perorangan, dapat dilakukan melalui
penghitungan sebagai berikut :
JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR
Keterangan :
JS = Jasa Servis
MS = Poin Manajerial Servis
JT = Poin Jadwal Tugas
HT = Jumlah Hari Tugas per Bulan
TT = Poin Tempat Tugas
NK = Poin Penilaian Khusus
IR = Index Rupiah
66
Direksi / Sekretaris Komite / Kepala
Perawat IGD / Kepala Analis /
Supervisor
5 Pelaksana Medis Tetap 60
6 Pelaksana Medis Tidak Tetap 55
7 Pelaksana Para Medis Keperawatan 50
Tetap
8 Pelaksana Para Medis Keperawatan 45
tidak Tetap
9 Pelaksana Para Medis Non 40
Keperawatan Tetap
10 Pelaksana Para Medis Non 35
Keperawatan Tidak Tetap
11 Pelaksana Non Medis Tetap A 30
12 Pelaksana Non Medis Tetap B 25
13 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap A 20
14 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap B 15
Catatan :
Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.
Catatan :
- Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
- Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi
67
- Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer,
Fisioterapis, Apoteker, dll
- Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll
- Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu
Jumlah Hari Tugas
Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan
sesuai absensi
Untuk penambahan
Prestasi
No Nama Kegiatan/ Tindakan Tambahan Poin
1 Panitia HUT / Seminar / Anggota Tim atau 5
Kepanitiaan Khusus, menulis kejadian yang
mengancam keselamatan pasien
2 Bekerja Sangat Rajin / 6
3 Pembicara dalam seminar 6
68
4 Membawa nama baik rumah sakit , menjadi 10
barrier sehingga tidak terjadi potensi yang
mengancam keselamatan pasien
5 Melakukan cross selling sehingga pasien / 50
keluarga mau membeli produk rumah sakit
Tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Tambahan Poin
1 S3/ Spesialis 2 13
2 S2/ Spesialis 1 11
3 S1 9
4 D III 7
5 SLTA*/ DI 5
6 SLTA 3
Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja
bertambah 1 poin.
Untuk Pengurangan
No Nama Kegiatan/ Tindakan Pengurangan Poin
1 Sering Terlambat, kesalahan prosedur 5
tindakan sehingga mengancam keselamatan
pasien
2 Berbuat kesalahan pada pasien 6
3 Merusak alat rumah sakit 6
4 Mencemarkan nama baik rumah sakit 10
69
12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur
Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah.
Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.
Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan
tetap setiap bulan.
Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam
makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan
RS Baptis Batu.
70
BAB 14
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
71
2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi
pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program
orientasi pegawai.
3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,
laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat
ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.
72
5. Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa :
a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS
Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu,
mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik
mahasiswa dan metode evaluasinya.
b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk
tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta
pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.
c. Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang
ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.
d. Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien,
pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.
73
bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang
diberikan.
3) Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui
pemaparan materi melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya
adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah
mendapatkan pengetahuan sesuai dengan materi yang diberikan.
4) Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada
Pegawai RS. Baptis Batu untuk melanjutkan pendidikan baik formal
maupun pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan
kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai,
kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut dapat
diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal
dari Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang
bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.
5) Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan
yang berpotensi mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa
berkurangnya tenaga yang melayani maupun perubahan jadwal personel
lain akibat harus menyesuaikan dengan jadwal pegawai yang ijin belajar.
Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana,
sistem, dan pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan
pelayanan Rumah Sakit.
6) Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh
pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu yang
melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana
pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayanan
unit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar
diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk
kebutuhan yang semestinya dari pegawai tersebut.
7) Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada
rentang waktu tertentu di RS. Baptis Batu setelah menyelesaikan
pendidikan atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara
pegawai yang bersangkutan dengan RS. Baptis Batu yang memberikan
74
bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai
setelah pendidikan atau pelatihan selesai.
Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali
pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir.
75
13.4 Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan
Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan
belajar baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :
Tugas Belajar dengan a. Pegawai tetap a. Menandatangani surat a. Melaporka a. Bila dibiayai penuh Rumah Sakit a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji
jam kerja yang b. Masa Kerja perjanjian n Hasil Studi tiap (1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 (N dalam tahun) pokok diatur sbb :
berkurang. minimal 1 tahun. b. Mendapatkan SK Tugas tahap (2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan GAJI
c. Tidak sedang Belajar Dinas (ID) RENTANG MASUK KERJA POKOK
(Misal Belajar sekian dalam masalah b. Menjaga nama b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit: (JAM PER MINGGU) DITERI
hari perminggu, atau kepegawaian : kondite, baik Institusi (1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun) MAKAN
total tidak bekerja sanksi, teguran tertulis 6 (2) Bila keluar sebelum selesai 36 - 40 100%
sesuai jadwal Kuliah). bulan terakhir. mengembalikan pinjaman maka melunasi 31 - 35 88%
d. Sanggup dan biaya pendidikan sebesar 1 X + 50% dari 26 - 30 75%
berminat dalam studi total biaya pinjaman yang belum 21 - 25 63%
b. Usia dikembalikan 16 - 20 50%
maksimal 45 th c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir 11 - 15 38%
d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazah 6 - 10 25%
e. Menampilkan kompetensi
1-5 13%
0 0%
b. Bila biaya dari Rumah Sakit : mendapat tunjangan
76
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan
pendidikan yang ditentukan tersendiri melalui kebijakan
Direktur.
c. Masa Kerja tidak berhenti jika berhenti penuh dari
aktivitas pekerjaan.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang
berlaku
Ijin Belajar a. Pegawai tetap a. Membuat surat a. Melaporka a. Menyerahkan Copy Ijazah yang a. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuai
Pendidikan tanpa b. Masa Kerja permohonan belajar n Hasil Studi tiap dilegalisir kemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnya
pengurangan jam minimal 1 tahun. b. Menandatangani surat tahap bila sebagian b. ID tidak ada bila biaya sendiri penuh Pendidikan , ditentukan oleh Keputusan Direktur.
kerja, namun c. Tidak sedang perjanjian, berhubungan biaya pendidikan c. ID N + 1 bila sebagian biaya pendidikan b. Gaji penuh
mengakibatkan dalam masalah dengan status ditanggung Rumah ditanggung Rumah Sakit c. Masa Kerja tidak berhenti
penyesuaian jadwal kepegawaian : kondite, kepegawaian dan biaya Sakit d. Bila drop out ID, mengganti bantuan d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang
pegawai lain. sanksi, teguran tertulis pendidikan bila dibantu biaya pendidikan yang diberikan Rumah berlaku
selama 6 bulan terakhir. Rumah Sakit. b. Menjaga Sakit Sebesar 1X + 25%
c. Mendapatkan SK nama baik Institusi e. Menampilkan kompetensi
Surat Ijin Belajar
Ijin Belajar a. Pegawai tetap a. Membuat surat a. a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji
Pendidikan yang b. Masa Kerja permohonan Melaporkan Hasil b. ID N bila biaya sendiri . pokok diatur sbb :
menyebabkan minimal 1 tahun. b. Menandatangani surat Studi tiap tahap bila c. ID (N + 1) bila sebagian biaya
pengurangan jam c. Tidak sedang perjanjian, berhubungan sebagian biaya pendidikan ditanggung Rumah Sakit atau GAJI POKOK
kerja. dalam masalah dengan status pendidikan pembebasan pemotongan gaji akibat RENTANG MASUK KERJA
DITERIM
kepegawaian : kondite, kepegawaian dan biaya ditanggung Rumah pengurangan jam kerja. (JAM PER MINGGU)
AKAN
(Misal Belajar sekian sanksi, teguran tertulis pendidikan bila dibantu Sakit d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya 36 - 40 100%
hari perminggu, atau selama 6 bulan terakhir. Rumah Sakit, serta status pendidikan 1X + 50%. 31 - 35 88%
total tidak bekerja akibat pengurangan jam b. Menjaga e. Bila keluar sebelum selesai 26 - 30 75%
sesuai jadwal kerja. nama baik Institusi mengembalikan pinjaman maka melunasi 21 - 25 63%
Belajar). c. Mendapatkan SK biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% dari 16 - 20 50%
Surat Ijin Belajar total biaya pinjaman yang belum 11 - 15 38%
dikembalikan
6 - 10 25%
f. Menampilkan kompetensi.
1-5 13%
0 0%
77
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan
c. Masa Kerja tidak berhenti, atau berhenti jika total tidak
bekerja
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian.
Jenis Belajar Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban Kewajiban setelah pendidikan
Kepegawaian pendidikan selama Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
pendidikan
14.3.2 Pelatihan
Tugas Pelatihan a.Pegawai tetap a.Menandatangani a. Mengi a. Menyerahkan Surat Tugas yang a. Biaya pelatihan penuh dari Rumah Sakit.
baik yang b. Masa surat perjanjian, kuti pelatihan telah divalidasi panitia pelatihan b. Gaji Penuh bila pelatihan < 1 bulan, bila
mengurangi atau Kerja >1th bila berhubungan dengan baik b. Menyerahkan copy sertifikat. pelatihan > 1 bulan, tunjangan jabatan tidak
yang tidak pelatihan < 1 dengan Ikatan b. Menja c. Membuat laporan pelatihan diterimakan.
mengurangi jam bulan Dinas ga nama baik d. Sharing kepada profesi terkait c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang
kerja c.Masa Kerja >2th b. Mendapatka Institusi e. ID 2 tahun bila pelatihan > 1 akibat pelatihan
bila pelatihan > 1 n Surat Tugas bulan d. Masa tidak berhenti.
bulan f. ID 1 tahun bila pelatihan < 1 e. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
b. Tidak bulan penggajian (terkait kompetensi)
sedang dalam g. Mengembalikan biaya pelatihan
masalah 1X + 10% bila Drop Out ID
kepegawaian : h. Penghitungan ID setelah selesai
kondite, sanksi, pelatihan
teguran tertulis
selama 6 bulan
terakhir.
Ijin Pelatihan Tidak sedang a.Membuat a. Mengi a. Menyerahan Surat Ijin yang telah a. Biaya pelatihan sendiri.
yang tidak dalam masalah permohonan jika kuti pelatihan divalidasi panitia pelatihan. b. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
mengurangi jam kepegawaian : pelatihan dengan baik b. Menyerahkan copy sertifikat penggajian (terkait kompetensi)
kerja, namun kondite, sanksi, mengganggu b. Menja pelatihan c. Masa kerja terus
mengakibatkan teguran tertulis jadwal unit kerja ga nama baik d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan system
penyesuaian selama 6 bulan meskipun tidak Institusi penggajian.
jadwal pegawai terakhir. mengurangi jam
lain. kerja.
b. Mendapatka
n SK Surat Ijin
Pelatihan.
78
Jenis Belajar Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban Kewajiban setelah pendidikan
Kepegawaian pendidikan selama Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
pendidikan
Ijin Pelatihan Tidak sedang a.Membuat a. Mengi a. Menyerahan Surat Ijin yang telah a. Biaya pelatihan sendiri
yang mengurangi dalam masalah permohonan kuti pelatihan divalidasi panitia pelatihan b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja hilang
jam kerja. kepegawaian : c. Mendapatkan Surat dengan baik b. Menyerahkan copy sertifikat akibat pelatihan, atau jumlah tertentu sebagai
kondite, sanksi, Ijin Pelatihan b. Menja pelatihan bentuk dukungan Rumah Sakit, ditetapkan
teguran tertulis ga nama baik melalui keputusan Direktur.
selama 6 bulan Institusi c. Masa kerja terus atau berhenti bila total tidak
terakhir. bekerja.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
penggajian (terkait kompetensi)
14.3.3 Seminar /
Simposium /
Workshop
Tugas Seminar / a.Pegawai Tetap Mendapatkan Surat a. Mengi a. Menyerahan Surat Tugas yang a. Biaya Pendidikan ditanggung rumah sakit
Simposium / b. Tidak sedang Tugas Seminar kuti pelatihan telah divalidasi panitia pelatihan b. Gaji penuh
Workshop dalam masalah dengan baik b. Menyerahkan copy sertifikat c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.
kepegawaian : b. Menja pelatihan d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
kondite, sanksi, ga nama baik c. Melakukan sharing kepada kompetensi)
teguran tertulis Institusi profesi terkait
selama 6 bulan d. Menampilkan kompetensi
terakhir.
Ijin Seminar tanpa Tidak sedang a. Membuat a. Mengi a. Menyerahan Surat Ijin Seminar a. Biaya Pendidikan ditanggung sendiri
mengurangi jam dalam masalah surat permohonan kuti pelatihan yang telah divalidasi pelatihan b. Gaji penuh
kerja namun kepegawaian : b. Mendapatka dengan baik dari panitia c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.
menggangu kondite, sanksi, n Surat Ijin b. Menja b. Melakukan sharing kepada d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
jadwal pegawai teguran tertulis ga nama baik profesi terkait kompetensi)
lain selama 6 bulan Institusi
terakhir.
Ijin Seminar yang Tidak sedang a. Membuat a. Mengi a. Menyerahan Surat Ijin Seminar a. Biaya Pendidikan sendiri
mengurangi jam dalam masalah surat permohonan kuti seminar yang telah disahkan pelatihan b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja yang
kerja. kepegawaian : b. Mendapatka dengan baik dari panitia dipakai pelatihan.
kondite, sanksi, n surat ijin seminar b. Menja b. Melakukan sharing kepada c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
79
Jenis Belajar Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban Kewajiban setelah pendidikan
Kepegawaian pendidikan selama Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
pendidikan
teguran tertulis ga nama baik profesi terkait kompetensi)
selama 6 bulan institusi
terakhir.
14.3.4
Keterangan
Belajar
Keterangan - a. Memberi a. Mengi - a. Gaji tetap
Belajar baik tahu atasan kuti pendidikan b. Masa kerja tetap
Pendidikan, b. Memastikan dengan baik c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
Pelatihan, tidak mengganggu b. Menja kompetensi)
Seminar/ jadwal pegawai ga nama baik
Workshop lain / jadwal dinas institusi
c. Keterangan Belajar
akan diberikan jika
yang bersangkutan
meminta untuk
dipergunakan
sebagaimana
mestinya.
80
14.4 Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit
Pelatihan dapat dilakukan di dalam rumah sakit atau sering disebut pelatihan internal /
pelatihan di dalam / inhouse training. Pelatihan dapat juga dilakukan di luar rumah sakit
atau sering disebut pelatihan ke luar.
81
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.
Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik
hardcopy maupun softcopy
Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman
dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.
14.6.2 Syarat
Persyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb :
1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di
RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.
2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka
acuan dan penilaian mahasiswa.
3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
83
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan
membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang
baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu.
5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan
copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda
pengenal dan pas photo terbaru.
6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis
Batu.
14.6.3 Pembiayaan
Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :
1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan
perorangan.
2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas
(1) Biaya Administrasi / Institution fee
(2) Biaya Proses Bimbingan
(3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai
kebutuhan
(4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu
melalui SPO.
(5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.
3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.
84
3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek
4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek.
5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik
Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb :
1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai.
2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan
kebijakan RS. Baptis Batu sbb:
(1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel.
(2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang
rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi
10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ).
(3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah
baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis
dicukur rapi.
(4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri.
3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana
ditempatkan.
4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum
diperbolehkan melakukannya secara mandiri.
5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa.
6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing
dan ruangan tempat praktek.
7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin
kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan.
8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing
ruangan.
85
2) Proses Bimbingan meliputi pre conference, bedside teaching, atau post
conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana
peserta belajar.
3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya
dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja
sama dengan pembimbing ruangan.
86
14.7.3 Hasil Pelatihan
Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari Rumah Sakit Baptis Batu.
Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang
diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.
87
14.9.3 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik
perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait penelitian.
88
FORM TNA
I. TINGKAT ORGANISASI
89
Sebutkan : Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan
untuk memperbaiki kondisi tersebut.
- Perilaku / penampilan individu yang kurang
profesional / tidak sesuai harapan (
pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)
Mengetahui, Batu, ..
Wakil Direktur Kepala Unit Kerja,
(_________________________ (_________________________
__) __)
90
BAB 15
PENILAIAN KINERJA
91
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) A way of measuring the contribution
of individuals to their organization . Penilaian kinerja adalah cara mengukur
konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang
atau suatu kelompok.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.
15.4Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan
yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapai
individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
92
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja
1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2) Perbaikan kinerja
93
Berikutnya akan dikembangkan :
1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif.
2) Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan
digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).
94
3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya
Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila
diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat
dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan
tetap bersifat rahasia.
4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai,
atasan pegawai.
5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai
hasil penilaian.
15.9 Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :
Sangat Baik [ SB ] = nilai mendekati 100% total skor = > 87,5%
Baik [ B ] = nilai mendekati 75% total skor = 62,5% - 87,50%
Cukup [C ] = nilai mendekati 50% total skor = 37,5% - <62,5%
Kurang [ K ] = nilai mendekati 25% total skor = 12,5% - <37,5%
Sangat Kurang [ SK ] = nilai mendekati 0% = <12,5%
Ilustrasi sbb :
SK K C B SB
95
NO TUJUAN SYARAT WAKTU BILA PENILAIAN KE-1 TIDAK BILA PENILAIAN KE-2 TIDAK KETERANGAN
MINIMAL PENILAIA MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
HASIL N
(TOTAL DAN
PROFESI)
Menilai Cukup 3 bulan Stop Kontrak -
Percobaan setelah
Kontrak start
Kerja kontrak
Menilai Baik 1 tahun Kontrak Diperpanjang atau Stop Kontrak Dihentikan + Penilaian
Masa masa sesuai kebutuhan Rumah Sakit Laporan
Kontrak kontrak Bila diperpanjang, penilaian ke- Pegnalaman Kerja
Kerja kerja 2 setelah 6 bulan
Menilai Baik 3 bulan Masa Capeg dihentikan, Stop Masa Kontrak.
Masa masa pegawai dimasukkan kembali
Percobaan CaPeg masa kontrak atau Capeg tidak
Capeg dilanjutkan sesuai situasi RS.
Baptis Batu.
Menilai Baik Sesuai Penilaian ke-2 diulang setelah 3 Penilaian ke-3 diulang setelah
untuk Sistem bulan 6 bulan,
Kenaikan Kepegawa
Golongan ian Jika tetap tidak memenuhi
syarat, diulang lagi 1 tahun
kemudian, Pegawai mulai
dimasukkan ke dalam
Program Pembinaan Pegawai
yang diatur dalam Kebijakan
Tersendiri.
96
KOMPETENSI NO INDIKATOR
Belas kasihan 1 Peduli pada kebutuhan klien dan memiliki hati untuk menolong.
2 Tetap setia/konsisten walau pertolongan yang akan dilakukan tidak mudah.
Asertif 3 Mengatakan pendapatnya dengan lugas.
4 Tidak ada tendensi untuk melukai lawan bicara.
Profesionalitas 5 Selalu belajar dengan lebih mendalam pada profesinya.
Tim kerja 6 Rela melepaskan ego untuk kepentingan bersama.
7 Dengan mudah rela menggantikan teman yang berhalangan dan dapat dipercaya
akan menolong kesulitan teman yang lain.
8 Aktif mengambil pekerjaan dan tanggung jawab tanpa harus diminta.
Integritas 9 Tidak mudah goyah mengikuti sesuatu yang negatip dan tidak akan berbohong (
bila berbicara sesuai dengan fakta yang ada).
10 Memiliki ketulusan hati dalam melayani.
11 Disiplin : datang tepat waktu, selau ijin saat meninggalkan ruang kerja.
Sejahtera 12 Bebas dari konflik pribadi dan orang lain saat bekerja.
13 Menampilkan kebahagiaan dalam bekerja, tidak mudah berkeluh kesah.
14 Aktif berperan dalam doa tiap shift kerja, renungan, dan kebaktian.
15 Selalu memiliki energi penuh ( antusias, gembira saat bekerja).
16 Mendapatkan energinya dari Tuhan, dan memiliki ketetapan hati yang kuat
bahwa pekerjaannya untuk Tuhan.
17 Terbuka dengan orang lain, mencari dukungan positip untuk hidupnya.
97
Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai
dengan profesi masing-masing
15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja
Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu.
Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan
calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.
Instrumen sbb :
1) Fokus
a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,
jelaskan mengapa hal itu begitu penting?
b. Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu
perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?
2) Nilai
a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan
sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.
b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga
itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3) Sikap
a. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?
b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala
aspek yang mereka butuhkan.
4) Motivasi
a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk
melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.
b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentang
gaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,
panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu
dalam diri Anda.
98
b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan
mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.
LEADERSHIP
NO ITEM ANALISIS
1 Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh anak buah.
2 Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur.
3 Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas
4 Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak buah.
5 Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan anak buah
6 Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah
7 Membuka diri terhadap masukan dari anak buah
8 Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tindakan
9 Rendah hati
10 Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas kerja anak buah
11 Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus belajar
12 Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah
13 Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak buah
14 Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat
15 Bersikap tenang saat menghadapi masalah
Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapi
16
masalah yang urgent
17 Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaan kepada anak buah
KOMUNIKASI
NO ITEM ANALISIS
99
9 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah
10 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah
11 Selalu menggunakan perkataan yang membangun
12 Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara dengan anak buah
Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya miskomunikasi dalam
13
tim kerja
14 Mampu mencari alternative win win solution
15 Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang datang
16 Rapat-rapat berjalan dengan efektif
TEAMWORK (KERJASAMA)
NO ITEM ANALISIS
EXELENT SERVICE
100
NO ITEM ANALISIS
NO ITEM ANALISIS
101
15 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya
BAB 16
102
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
B. Ketentuan Khusus
3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin
asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,
103
a. Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau
maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak
termasuk biaya pemeriksaan dokter.
b. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter
ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk
kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua
puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.
4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatan
sbb :
Keluarga
Jenis Pegawai Pegawai
No. Capeg Pegawai Tetap Pegawai Tetap
Tunjangan Kontrak Pensiun
1 Rawat Jalan Plafon Maks Plafon Maks 75% X Plafon Maksimal Plafon Maksimal Plafon maksimal
50% X Rp. Rp. 1.000.000,-/ Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- /
1.000.000,-/ tahun /tahun /tahun individu /tahun ,
tahun maksimal 3 anak.
2 Rawat Inap Plafon Maks Plafon Maks 75% X Plafon Maksimal Plafon Plafon maksimal
50% X Rp. Rp. 2.000.000,-/ Rp. 2.000.000,- / Maksimal Rp. Rp 2.000.000,- /
2.000.000,-/ tahun tahun 2.000.000,- / individu /tahun ,
tahun tahun maksimal 3 anak.
Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB.
3 IGD di luar Plafon Maks Plafon Maks 75% X Plafon Maksimal Plafon Plafon Maksimal
RSBB 50% X Rp. Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,- / Maksimal Rp. Rp. 2.000.000,- /
2.000.000,- / tahun 2.000.000,- / individu /tahun ,
tahun tahun maksimal 3
individu
5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon :
1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis
2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis
3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance.
4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan
persalinan.
5. Discount 20% untuk obat-obatan.
6. Bila memakai paket harga sesuai paket.
104
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila
melalui proses operasi menggunakan plafon operasi.
8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.
7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan
Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya
(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis
tanpa fasilitas rujukan.
8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap
sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum
menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha
bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/
AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e. Penyakit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter/ staff
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
105
10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN HAK KETERANGAN
RAWAT
Direktur VVIP
Wakil Direktur VIP
Manager VIP
Dokter / Dokter VIP
Gigi
Kepala Bagian / Kelas 1
Instalasi
Pegawai Tetap Kelas 2
Calon Pegawai Kelas 2
Pegawai Kontrak Kelas 2
Pensiunan Pegawai Kelas 2
106
16.2.2 Transportasi dan Jemputan
Pedoman pemberian fasilitas transportasi dan jemputan sbb :
a. Pegawai mendapatkan tunjangan transport sebagai tunjangan tetap kecuali dokter.
b. Pegawai yang oncall dan dinas di malam hari berhak mendapatkan fasilitas antar
jemput kendaraan mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi.
c. Pegawai yang pelatihan mendapatkan fasilitas antar jemput kendaraan yang
diatur dalam panduan pemberian fasilitas dinas luag bagi pegawai.
16.2.3 Tunjangan Beras
Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb :
a. Bagi yang belum menikah mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg
setiap bulannya.
b. Bagi pekerja Pria yang telah berkeluarga mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh)
kg setiap bulannya.
c. Bagi pekerja wanita bila telah berkeluarga, tetapi suami tidak bekerja atau tidak
mendapat fasilitas tunjangan beras dari tempatnya bekerja, maka mendapatkan
tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya.
d. Bagi pekerja wanita yang telah berkeluarga dan suami bekerja, mendapatkan
tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya.
e. Tunjangan beras diberikan dalam rupa uang dengan besaran disesuaikan dengan
perkembangan harga di pasaran.
107
d. Anak yang mendapat tunjangan pendidikan memiliki persyaratan sbb :
1) Anak sah, dibuktikan dengan akta kelahiran.
2) Jumlah maksimal 3 anak
3) Umur memenuhi persyaratan kriteria umur dari perusahaan asuransi dimana
rumah sakit akan bekerja sama.
4) Anak belum bekerja, belum menikah, maksimal usia 25 tahun.
e. Apabila anak tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi pendidikan karena
persyaratan yang tidak terpenuhi untuk perusahaan asuransi pendidikan, maka
pegawai berhak mendapatkan tunjangan anak.
108
d. Tunjangan hari raya diberikan melalui payroll gaji.
109
b. Batasan Usia Pensiun
Batasan usia pension untuk pegawai non dokter, dokter umum, dan dokter spesialis
sbb :
1) Pegawai non dokter : 55 tahun
2) Dokter umum : 55 tahun
3) Dokter spesialis: 60 tahun
c. Pensiun Dini
1) Ketentuan mengenai Pensiun Dini mengacu sesuai ketentuan Dana Pensiun
Baptis.
2) Bagi Pegawai yang mengajukan pension diri sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka
yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau
cacat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
d. Besarnya iuran peserta yang wajib dibayar adalah 5% (lima per seratur) dari
Penghasilan Dasar Pensiun per bulan, yang dipotong langsung dari gaji pokok
pegawai.
e. Rumus manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan sekali setiap bulan dihitung
dengan rumus : MP = F X MK X PhDP
Dimana :
MP = Manfaat Pensiun
MK = Masa Kerja
F = Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja
PhDP = Penghasilan Dasar Pensiun
110
16.2.11 Pakaian Dinas
Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman
tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
16.2.12 Cuti dan Penghargaan Masa Kerja.
Tentang cuti dan penghargaan masa kerja diatur dalam Kebijakan Direktur dan
Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
111
BAB 17
TERMINASI PEGAWAI
Yang dimaksud dengan terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau
sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sebab-sebab
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara Pegawai dan rumah sakit
setelah sebelumnya diberitahukan kepada Pegawai dan / atau SPKUK.
Pemutusan hubungan kerja oleh rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan alasan-alasan
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab-sebab tertentu PHK antara lain :
a. Meninggal dunia
b. Pensiun
c. Tidak mampu bekerja karena sakit
d. Atas permintaan sendiri
e. Atas keputusan rumah sakit
f. Berakhirnya ikatan perjanjian kerja
PHK yang terjadi terhadap Pegawai pada masa percobaan calon pegawai, rumah sakit tidak
wajib membayar sejumlah uang sesuai peraturan, melainkan diwajibkan membayar sisa upah/
gaji yang belum dibayarkan pada bulan berjalan.
112
17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai
Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan
diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai.
Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada
rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK
Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan
semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai
113
Pegawai yang di PHK karena pensiun dini berhak mendapat hak-haknya sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang berlaku
Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar
yang lain dapat ditempuh
Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk
kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus
melalui proses bipartit terlebih dahulu.
Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah
sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku
114
Menganiaya/ menghina secara kasar/ melakukan ancaman yang
membahayakan pihak atasan, anggota keluarga/ rumah tangga atasan dan
teman sekerja
Melanggar tata susila, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah,
perceraian, merusak rumah tangga
Apabila pekerja berkeras kepala menolak memenuhi perintah yang wajar yang
diberikan kepadanya oleh Atasan
1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang
menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut
No HAK-HAK PEKERJA
Uang
Uang Uang Uang
ALASAN PHK Penggantian
Pesangon Penghargaan Pisah
Hak
1 Pengunduran diri :
a. Secara baik-baik mendadak 1 kali 1 kali
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur 1 kali 1 kali
30 hari sebelum tanggap pengunduran
diri.
2 Berakhirnya kesepakatan kerja waktu 1 kali
tertentu untuk pertama kali.
3 Mencapai usia pension 2 kali 1 kali 1 kali
4 Pekerja meninggal dunia 2 kali 1 kali 1 kali
5 Kesalahan berat
6 Kesalahan ringan 1 kali 1 kali 1 kali
7 Perusahaan tutup : 1 kali 1 kali 1 kali
a. Rugi terus menerus
115
b. Efisiensi
8 Mangkir selama 5 hari berturut-turut 1 kali
9 Perubahan status, penggabungan, 1 kali 1 kali 1 kali
peleburan, perubahan kepemilikan :
a. pekerja tidak bersedia melanjutkan
hubungan kerja
b. perusahaan tidak bersedia menerima
pekerja bekerja di perusahaan
10 Pekerja ditahan oleh pihak yang
berwajib.
11 Perusahaan pailit 1 kali 1 kali 1 kali
12 Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat 2 kali 2 kali 2 kali
akibat kecelakaan kerja.
2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja Jumlah
< 1 tahun 1 bulan upah
1 tahun masa kerja < 2 tahun 2 bulan upah
2 tahun masa kerja < 3 tahun 3 bulan upah
3 tahun masa kerja < 5 tahun 4 bulan upah
4 tahun masa kerja < 6 tahun 6 bulan upah
6 tahun masa kerja < 7 tahun 7 bulan upah
7 tahun masa kerja < 8 tahun 8 bulan upah
8 tahun 9 bulan upah
3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :
116
12 tahun masa kerja < 15 tahun 5 bulan upah
15 tahun masa kerja < 18 tahun 6 bulan upah
18 tahun masa kerja < 21 tahun 7 bulan upah
21 tahun masa kerja < 24 tahun 8 bulan upah
24 tahun 10 bulan upah
4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang
pengganti hak adalah sebagai berikut :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :
b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja
diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut
adalah Rp 5.000,- X masuk kerja.
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu)
bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).
5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah
sesuai dengan KKP tahun 2003 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan
tunjangan tetap)
117
BAB 19
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai
yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan.
19.1 Ketentuan Umum
1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah
pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan.
2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus
dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai.
3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai
Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara
khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan.
5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan
melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.
118
BAB 19
PENUTUP
20.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,
terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan
mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya
manusia RS Baptis Batu.
119
PEDOMAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RS. BAPTIS BATU
120
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi i
Surat Keputusan ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19
BAB 8 : KONTRAK KERJA 36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103
BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 112
BAB 18 : PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI 118
BAB 20 : PENUTUP 121
121