Hot Elevator
Hot Elevator
1
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
2
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
3
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
4
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
maka,
9. Perencanaan Poros Utama W2 = 471,697 + 229,65 + 233,46 + 60 =
1. Menghitung momen puntir poros 994,473 kg
Mpt = 9,74 x 105 x Pr/n2 maka,
Pr (Daya yang direncanakan) = 7,15 kW Beban yang dialami poros (Fw) = W2 + Fm
n2 (putaran poros utama) = 37,5 rpm = 994,473 + 430,436
= 9,74 x 105 x 7,15/37,5 = 1424,380 kg
= 18930,612 kg.mm
1. Menghitung gaya pada tengah poros utama,
2. Menghitung tegangan geser yang diizinkan dimana
pada poros gaya yang bekerja berupa gaya vertikal. (
Bahan poros yang dipilih menggunakan baja Avallone,
paduan ST 60-2. 1996 )
(a) = B / ( sf1 x sf2 ) Wv = 0,5 ( Fw + Wdp ) (kg)
Kekuatan tarik bahan (B) = 66,289 kg/mm2 Dimana: Fw = 1429,819 kg
Faktor keamanan poros (sf1) = 6 Wdp = 60,061 kg
Faktor kekasaran permukaan dan konsentrasi Maka: Wv = 0,5 (1429,819 + 60,061)
tegangan = 744,940 kg
(sf2) = 1,3 - 3,0 = 2 ( dipilih ) Untuk berat poros terdiri dari dua panjang
Tegangan Geser Poros : yang berbeda
(a) = 66,289 / ( 6 x 2 ) yaitu:
= 5,524 kg/mm2 Untuk diameternya (dp) = 85 mm
Berat jenis baja () = 7,8 x 10-6 kg/mm3
3. Menghitung diameter poros Wp1 = panjang poros 530 mm
= . . dp2 . L1 .
Faktor koreksi momen lentur (Cb) = 1,2 - 3,0 = x 3,14 x 852 x 530 x 7,8 x 10-6
= 2 (dipilih) = 23,470 kg
Faktor koreksi momen puntir (Kt) = 1,5 - 3,0 Wp2 = panjang poros 100 mm
= 1,5 (dipilih) = . . dp2 . L2 .
dp1 =80,12 mm 85 mm (Normalisasi) = x 3,14 x 852 x 100 x 7,8 x 10-6
= 4,428 kg
4. Pemeriksaan Kekuatan Poros = 768,410 kg
Agar diketahui poros aman dari beban yang RB = 373,305 kg
dialaminya maka RA = 395,105 kg
dilakukan langkah-langkah pemeriksaan
sebagai berikut: Tegangan geser maksimum yang terjadi
Berat total dari timba pengangkut, sprocket akibat pengaruh
utama, rantai dan muatan (W2): beban ;
1. Berat rantai timba = 44 . 6,03 kg = 265,32 Dimana : Km = 1,5 (pembebanan tetap)
kg Kt = 2 (tumbukan besar)
2. Berat rantai spasi = 132 . 1,563 kg = = 2,495 kg/mm2
206,351 kg Sedangkan tegangan geser yang diizinkan
Berat total rantai = 471,697 Kkg poros
3. Berat timba pengangkut = 44 . 5,219 kg = sebesar:
229,653 kg a = 5,524 kg/mm2
4. Berat material = (44/2) . 10,612 kg = Jadi poros yang direncanakan aman untuk
233,469 kg digunakan,
5. Berat sprocket utama = 60 kg
5
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
karena tegangan geser yang diizinkan ( a ) > Nomor Rantai : Chain 700 no 710
tegangan Jarak bagi (pitch) : 120 mm
geser maksimum yang terjadi ( maks ) yaitu Panjang total rantai : 21.413 mm
5,524 kg/mm2 > 2,495 kg/mm2. Jumlah total mata rantai : 176 buah
c. Motor penggerak
2. Defleksi yang terjadi pada poros. ( Popov, Tipe : GM AH
1996 ) Daya motor : 5,5 kW
a. Defleksi pada poros akibat Wv Putaran motor : 1500 rpm
Dimana ; P = Wv = 744,940 kg Ratio reducer (im) : 10
L = 530 mm Factor koreks : 1,3
E = 2,1 x 105 N/mm2 d. Rantai Rol
I = /64 . dp4 Nomor rantai : RS 80
= 3,14/64 x 854 Jarak bagi (pitch) : 25,4 mm
= 2561093,165 mm4 Beban tarik rata-rata : 7000 kg
Maka defleksi yang terjadi ditengah antara 2 Jumlah mata rantai : 90 buah
bantalan akibat beban Wv adalah ; e. Sprocket Rantai Rol
Y1 = 1086863883955 / 25815819103200 1. Sprocket kecil (poros motor)
= 0,0422 mm Jumlah gigi (Z1) : 16
b. Defleksi pada poros akibat beban poros Diameter pitch : 162,73 mm
(Wp) Diameter luar : 178,56 mm
Y2= 0,00133 mm Diameter hub : 97,99 mm
Ytot = Y1 + Y2 = 0,0422 + 0,00133 Lebar hub : 50 mm
= 0,04353 mm Berat sprocket : 0,163 kg
Maka defleksi poros tiap meternya diantara 2. Sprocket besar (poros utama)
bantalan adalah ; Jumlah gigi (Z2) : 32
Ytot / L = 0,04353 mm / 0,530 m Diameter pitch : 323,9 mm
= 0,0822 mm Diameter luar : 341,4 mm
Defleksi yang besar dapat mengakibatkan Diameter hub : 116,99 mm
ketidaktelitian(dalam mesin perkakas) atau Lebar hub : 56 mm
getaran dan suara(misalnya pada kotak roda Berat sprocket : 34,755 kg
gigi). Untuk itu besarnyadefleksi pada poros f. Sprocket Penghantar
telah dibatasi 0,3 0,35 mm permeter panjang Nomor : 650 S Type C
poros antara jarak bantalan (Popov, E.P.1996), Diameter pitch : 588,87 mm
maka defleksi didapatkan lebih kecil dari Diameter luar : 607 mm
batasandiatas, dengan demikian poros aman Diameter hub : 127 mm
dari lenturan danbaik untuk digunakan. Diameter lubang poros (izin) : 30 85
mm
Kesimpulan g. Poros Utama
Bahan poros : ST 60-2
Dari hasil perencanaan mesin asphalt mixing Diameter poros : 85 mm
plant maka dapat disimpulkan bahwa: Panjang poros : 630 mm
1. Dimensi dari komponen-komponen hot Berat poros : 27,898 kg
elvator : Momen puntir poros : 18.930,612
a. Timba Pengangkut kg.mm
Type bucket : AA Tegangan geser poros (a) : 2,495
Volume per bucket : 5,38 dm3 kg/mm2
Berat : 5,216 kg Defleksi total : 0,04353 mm
Panjang : 304,8 mm 2. Beban maksimum pada rantai penghantar
Lebar : 184,15 mm hot elevator sebesar 430,346 kg. Untuk
Tinggi : 184,15 mm poros utama memiliki tegangan geser
b. Rantai Penghantar/ Conveyor maksimum sebesar 2,495 kg/mm2.
Model : Pintle Chain 3. Besarnya daya motor yang diperlukan hot
6
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Nomenklatur
7
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Lampiran
8
Paper No 34 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV