Anda di halaman 1dari 49

MATERIAL HANDOUT LISTRIK

(PROPERTI SECTION ELECTRIC AND INSTRUMENT PT KMI BONTANG)

TERJEMAHAN BUKU ELECTRICIANS


TROUBLESHOOTING AND TESTING

H. BROOKE STAUFFER and JOHN E. TRAISTER

2008

BAB 6
TROUBLE SHOOTING MOTOR LISTRIK

Motor listrik beroperasi berdasar prinsip induksi elektromagnet. Motor listrik


memiliki medan magnet statis, atau disebut stator, dengan winding (lilitan)
terhubung ke konduktor suplai, dan magnet putar. Pada motor listrik, tidak ada
hubungan elektris antara stator dan rotor. Medan magnet yang dihasilkan di lilitan
stator menginduksi tegangan di rotor motor. Saat terjadi masalah pada motor
listrik, stator (lilitan statis) seringkali timbul kerusakan dan harus diperbaiki atau
diganti. masalah pada stator biasanya disebabkan salah satu dari beberapa hal
berikut :

- worn bearing (kerusakan bearing)

- moisture ( uap air)

- overloading (beban lebih)

- menurunnya isolasi

- kegagalan salah satu phase pada motor tiga phase.

Troubleshooting Motor

Untuk mendeteksi kegagalan motor listrik, lilitan motor biasanya dilakukan


pengetesan ground fault, open, short, dan reverse. Metode yang tepat untuk
melakukan pengetesan ini tergantung pada jenis motor, tetapi bagaimanapun,
tanpa memandang jenis motor listrik, pengetahuan mengenai beberapa istilah
penting kelistrikan merupakan hal yang diperlukan untuk melakukan
troubleshooting motor listrik secara tepat, yaitu :

- ground : lilitan disebut grounded atau tertanahkan, yaitu saat pada lilitan
tersebut timbul kontak listrik dengan frame body motor. Penyebab
yang biasa muncul termasuk baut pada penutup body motor (end
plates) yang menyentuh lilitan motor; kawat menekan pelat pada
sudut salah satu sudut slot ; atau centrifugal switch (saklar
sentrifugal) tertanahkan ke satu sisi penutup motor.

- open circuit : sambungan yang terkontaminasi debu atau kendor, bisa juga
kawat yang putus dapat menyebabkan open circuit pada motor
listrik.

- short : jika terjadi hubungan listrik antara dua atau lebih belitan pada lilitan
motor. Kondisi ini dapat timbul di lilitan baru jika lilitan terlalu
kencang dan sedikit pemukulan diperlukan untuk menempatkan
kawat pada posisinya. pada kasus lain, panas berlebih disebabkan
overload akan berakibat menurunnya kualitas isolasi dan
menyebabkan short. Short circuit sering dideteksi dengan mengamati
munculnya asap dari lilitan saat motor beroperasi, atau jika motor
menarik arus berlebihan pada saat kondisi tanpa beban.

List pada Tabel 6.1 menunjukkan tool dan peralatan yang dipakai untuk
maintenance dan troubleshooting motor listrik. Bagian berikut menjelaskan
beberapa penyebab umum gangguan pada motor listrik.

Tabel 6.1 Peralatan untuk maintenance motor listrik

Tool dan Peralatan Penggunaan

Multimeter, Voltmeter, ohmmeter, Mengukur tegangan sirkuit, hambatan,


clamp-on ammeter, wattmeter, clamp-on arus dan daya. Berguna untuk melacak
power factor meter jaringan dan troubleshooting

Stethoscope bertransistor Mendeteksi bearing mesin putar yang


bermasalah dan kebocoran valve

Tachometer Mengecek kecepatan mesin berputar

Recording meter, instrument Menyediakan pencatatan permanen nilai


tegangan, arus, daya, suhu dsb. Pada
bentuk chart table untuk studi analisis

Insulation resistance tester, Mengetes dan memonitor hambatan


thermometer, psychrometer isolasi; gunakan thermometer dan
psychrometer untuk koreksi suhu dan
kelembaban
Portable oil dielectric tester ; portable oil Mengetes OCB (Oil Circuit Breaker),
filter minyak trafo atau minyak isolasi lainnya.
Rekondisi minyak bekas
Peralatan air gap feeler Mengecek air gap (jarak sela) antara
rotor dan stator
Cairan pembersih (cleaning solvent) Menghilangkan grease atau kotoran dari
kumparan motor atau peralatan listrik
lain
Batu gerinda (Hand stones) : kasar, Gerinda, menghaluskan dan finishing
medium, halus ;grinding rig, canvas strip komutator atau slip ring
Pengukur tensi (Spring tension scale)Mengecek tekanan brush pada
komutator motor DC atau motor slip ring
; mengetes tekanan kontak listrik pada
relay, starter atau kontaktor
Kaca pembesar lensa ganda (binocular Gunakan kaca pembesar untuk
magnifying glass) mengecek brush, komutator atau kontak
listrik dan bagian part kecil; lensa ganda
bisa digunakan untuk inspeksi pada part
bertegangan tinggi
Pengecek rotasi motor Mengecek arah putaran motor sebelum
koneksi
Grounded Coil (kumparan tertanahkan)

Kumparan yang tertanahkan di lilitan motor pada umumnya menyebabkan trip


berulang pada CB. ikuti langkah berikut untuk menguji grounded coil menggunakan
continuity tester :

1. buka dan amankan (lock out) peralatan pemutus arus, yakinkan motor
pada kondisi deenergized (tanpa suplai power listrik).

2. tempatkan satu probe test lead pada body motor dan probe lainnya pada
tiap kumparan power yang biasanya dialiri arus suplai motor. Jika terjadi
grounded coil pada salah satu titik dari kumparan, lampu pada continuity
tester akan menyala, atau indikasi display meter menunjukkan nilai tak
hingga (infinity).

3. untuk motor tiga phase, uji pada tiap phase secara terpisah, dengan
sebelumnya melepas hubungan star atau delta pada sambungan motor.

4. moisture (uap air) seringkali terdapat pada isolasi motor yang sudah tua
menyebabkan resistans tinggi ke tanah yang sukar dideteksi dengan tes
lampu. Megger dapat digunakan untuk mendeteksi nilai tersebut.

5. test lilitan jangkar dan komutator ke ground dengan cara yang sama.

6. pada beberapa motor, brush holder di tanahkan pada end plate. sebelum
pengujian ground pada lilitan jangkar, angkat brush dari komutator.

Shorted Coil (Hubung singkat pada kumparan)

Hubung singkat antar belitan pada kumparan biasanya adalah akibat dari
kegagalan isolasi dari kawat kumparan, disebabkan minyak, uap air, dan
sejenisnya. Salah satu cara murah untuk mengetahui lokasi hubung singkat
kumparan adalah dengan menggunakan growler dan kepingan besi tipis, seperti
ditunjukkan gambar 6.2.
1.Tempatkan growler pada inti seperti gambar, dengan kepingan tipis besi dengan
jarak satu jangka dari jarak antar kumparan dari pusat growler.

2. Tes kumparan dengan menggerakkan growler disekitar bore dari stator dan
selalu perhatikan jarak kepingan besi dijaga dengan jarak yang tetap sama jauh
dengannya.

3. Jika ada kumparan yang memiliki satu atau lebih hubung singkat antar belitan,
kepingan besi akan bergetar cepat menyebabkan suara berdengung keras. Dengan
merunut lokasi pada dua slot dimana besi bergetar, akan ditemukan kumparan
yang terhubung singkat.

4. Kadangkala satu kumparan atau satu grup kumparan komplit terhubung singkat
pada akhir koneksi lilitan. Pengujian jenis gangguan ini sama dengan pengujian
gangguan hubung singkat pada kumparan.

Open Circuit (Hubung buka)

1. Saat satu atau lebih kumparan menjadi terhubung buka karena terputusnya
belitan atau sambungan yang kendor pada end connection (sambungan akhir), hal
ini dapat diuji dengan continuity tester seperti penjelasan sebelumnya. jika tes ini
di lakukan pada akhir dari tiap belitan kumparan, gejala open circuit dapat dideteksi
dengan kondisi lampu yang tidak menyala. pisahkan koneksi dari tiap kumparan
dan lakukan pengujian tiap group kumparan secara terpisah.

2. open circuit pada kumparan starting biasanya sukar diperkirakan lokasinya,


karena permasalahan mungkin muncul di saklar centrifugal bukannya di kumparan
motor karena beberapa bagian menjadi usang, meluruh dan kotor. pressure yang
tidak cukup dari bagian yang berputar dari saklar centrifugal terhadap bagian yang
diam akan mencegah kontak untuk close, sehingga menghasilkan open circuit.

Reversed Coil Connection (Koneksi kumparan terbalik)

Koneksi terbalik menyebabkan arus mengalir melewati kumparan pada arah yang
salah. menimbulkan gangguan pada sirkuit magnetik sehingga timbul suara noise
dan vibrasi berlebihan. Gangguan ini dapat diketahui lokasinya menggunakan
kompas magnetik dan sumber power DC seperti berikut :

1. Atur sumber DC untuk mengalirkan sekitar seperempat hingga seperenam dari


arus full load melewati lilitan dengan probe lead ditempatkan di kedua ujung lilitan.

2.Jika lilitan adalah lilitan tiga phase, terhubung bintang, letakkan probe lead pada
pusat sambungan delta dan di ujung kumparan lain. Jika terhubung delta, lepas titik
hubungan delta dan uji tiap phase secara terpisah.

3. Letakkan kompas didalam stator, uji tiap grup kumparan pada phase tersebut.
Jika salah satu phase terhubung secara benar, jarum kompas akan membalik arah
pada saat kompas digerakkan dari satu grup kumparan ke grup kumparan yang
lain. dan jika salah satu kumparan terbalik, kumparan yang terbalik akan membuat
medan magnet yang berarah kebalikan dari yang lain, hal tersebut menyebabkan
efek pengimbang yang ditunjukkan dengan jarum kompas menolak untuk menunjuk
kesatu arah tertentu pada group tersebut. jika hanya ada dua kumparan per group,
maka tidak akan ada indikasi jika salah satu dari kumparan terbalik, karena group
tersebut akan ternetralkan.

4. Saat keseluruhan grup kumparan terbalik, aliran arus berada pada arah yang
salah pada semua grup tersebut. Pengujian untuk kegagalan ini dilakukan dengan
cara yang sama dengan pengujian kumparan terbalik. Magnetisasi kumparan
dengan suplai DC, dan ketika jarum kompas dilewatkan disekitar grup kumparan,
jarum harusnya menunjukkan kutub Utara-Selatan, Utara-Selatan dan seterusnya.

Reversed Phase (Phase terbalik)

Kadangkala pada lilitan tiga phase, sebuah phase terbalik karena mungkin diawali
salah mengambil lilitan atau kesalahan koneksi disalah satu kumparan saat
pembuatan koneksi delta atau bintang.

-hubungan delta : pada lilitan terhubung delta, lepaskan salah satu titik dimana
beberapa phase terhubung bersama dan lewatkan arus melalui ketiga kumparan
yang tersusun seri. Letakkan kompas didalam stator dan uji tiap grup kumparan
dengan secara perlahan menggerakkan kompas satu putaran penuh disekeliling
stator. Pembalikan jarum kompas selama pergerakan kompas satu putaran penuh
harus terjadi sebanyak tiga kali jumlah kutub kumparan motor.

-hubungan wye : pada hubungan wye, hubungkan ketiga ujung lilitan menjadi satu
dan letakkan pada salah satu terminal sumber DC, kemudian hubungkan terminal
sumber DC yang lain pada titik bintang, sehingga akan dilalui arus pada ketiga
lilitan secara pararel. Pengujian dengan kompas dengan cara yang sama seperti
hubungan delta. Hasil pengujian harus menunjukkan hasil yang sama juga.
Pengujian untuk reversed phase ini diaplikasikan pada lilitan full pitch saja. jika
lilitan berjenis fractional pitch, visual check yang detil harus dilakukan untuk
menentukan apakah ada reversed phase atau kesalahan dalam melakukan
hubungan bintang atau delta.

Troubleshooting Motor Split Phase

Jika sebuah motor split phase gagal start, permasalahan mungkin ditimbulkan satu
atau dua kemungkinan berikut :

- bearing yang terlalu kencang atau 'membeku'

- worn bearing, menyebabkan rotor menggores stator.

- shaft rotor yang bengkok.

- satu atau kedua bearing lepas alignmentnya.

- open circuit di lilitan starting atau lilitan running.

- kerusakan pada saklar centrifugal

- koneksi yang tidak benar pada salah satu lilitan.

- satu lilitan atau lebih tertanahkan.

- short antara dua lilitan.

1. bearing yang terlalu kencang atau worn bearing : bisa disebabkan karena
kegagalan sistem pelumasan, atau saat bearing baru dipasang, bearing
tersebut akan beroperasi pada kondisi tetap panas jika shaft tidak dijaga dan
dilumasi dengan baik. jika bearing usang terlalu parah sehingga
menyebabkan rotor menggesek stator, akan menyebabkan motor gagal start.
Hal ini akan menimbulkan bekas gesekan pada stator dan dapat dengan
mudah diamati saat motor dibongkar dan rotor dilepas dari motor.

2. shaft rotor bengkok dan bearing tidak alignment : bengkoknya shaft


menyebabkan rotor terjepit pada satu posisi tetapi kemudian bergerak bebas
hingga kembali ke posisi terjepit tadi. Pengujian untuk shaft bengkok
dilakukan dengan menempatkan rotor diantara pusat pada sebuah alat bubut
(lathe), memutar rotor perlahan sedangkan tool atau alat marker diletakkan
pada dekat ke permukaan rotor. jika rotor berjalan seret, ada indikasi shaft
bengkok. Bearing yang tidak alignment biasanya disebabkan oleh
pengencangan baut penutup casing motor yang tidak pas. Saat menutup
casing penutup motor, kencangkan baut secara perlahan, pertama tama
pasang dua baut dulu yang berposisi saling berlawanan, baru pasang baut
sisanya.

3. open circuit dan kerusakan pada saklar centrifugal : sirkuit putus baik baik
pada lilitan starting atau lilitan running kumparan menyebabkan motor gagal
start. Kegagalan ini dapat diketahui dengan menguji ujung awal dan akhir
dari tiap lilitan dengan test lampu atau ohmmeter. Kerusakan pada saklar
centrifugal biasanya disebabkan karena kotoran atau bahan asing yang
masuk kedalam saklar. saklar harus secara menyeluruh dibersihkan dengan
cairan pembersih kemudian diperiksa jika ada pegas yang lemah atau patah.
Jika lilitan terletak pada rotor, sikat (brushes) kadangkala macet di holdernya,
menyebabkan kegagalan terjadinya kontak yang sempurna dengan slip ring.
Hal ini menyebabkan percikan pada brushes. Juga ada kemungkinan dimana
rotor tidak akan bisa distart hingga diposisi yang cukup jauh dimana brush
kontak pada ring. Brush holder harus dibersihkan dan brush secara hati hati
ditempatkan sehingga dapat bergerak lebih bebas dengan gesekan minimum
antara brush dengan holder.

4. reversed connection dan ground : reversed connection disebabkan


penyambungan yang tidak sempurna pada kumparan atau grup kumparan.
Sambungan yang salah dapat ditemukan dan diperbaiki dengan melakukan
pengecekan secara teliti pada sambungan dan rekoneksi pada kumparan
yang diketahui ada kesalahan. Pengujian kompas dengan sumber power DC
dapat digunakan untuk menemukan reversed coil. Pengujian lilitan starting
dan lilitan running secara terpisah, pemberian arus DC hanya pada satu
lilitan pada tiap waktu. Jarum kompas seharusnya menunjukkan kutub yang
bolak balik disekitar lilitan. Pegoperasian motor yang tertanahkan pada lilitan
akan tergantung pada dimana pentanahan terjadi dan apakah frame motor
juga tertanahkan. Jika frame tertanahkan, kemudian kapan ground muncul
pada lilitan, hal ini biasanya akan memutus fuse atau trip pada peralatan
perlindungan arus lebih. Pengujian untuk gangguan tanah dapat dilakukan
dengan test lampu atau continuity tester. Satu ujung probe penguji
diletakkan pada frame dan ujung yang lain pada lilitan. Jika tidak terjadi
gangguan tanah, lampu tidak akan menyala atau tidak ada indikasi continuity
pada meter. Sebaliknya jika lampu tester menyala atau meter menunjukkan
adanya continuity, berarti pada motor terjadi gangguan ke tanah, disebabkan
kegagalan pada isolasi motor disuatu tempat.
5. short circuit : hubung singkat antara dua lillitan dapat diketahui dengan
penggunaan test lampu atau juga continuity tester. Dengan menempatkan
satu ujung probe tester pada kawat lilitan starting dan ujung satunya pada
lilitan running yang lain. Jika kumparan memiliki isolasi yang bagus, lampu
tidak akan menyala. tetapi jika menyala, ada indikasi tejadi hubung singkat
atau gangguan tanah antara lilitan. Kondisi tersebut menyebabkan bagian
dari lilitan starting akan

terbakar. Lilitan starting selalu dibelitkan diatas lilitan running, sehingga


kerusakan pada lilitan starting dapat dengan mudah dipindahkan dan diganti
tanpa mengganggu lilitan running.

Identifikasi Motor

Motor listrik yang tidak memiliki identifikasi (tak ada nameplate dan penanda
sambungan) harus sering dirawat dan diperbaiki. Ikuti langkah langkah berikut
untuk menentukan karakteristik motor tersebut, berdasar metode standar NEMA
untuk identifikasi motor.

Pertama, sketsakan kumparan untuk membentuk WYE, identifikasi satu sisi luar
dengan nomer (1), kemudian gambar garis spiral mengecil dan beri nomer tiap
akhir belitan secara urut seperti ditunjukkan gambar 6.3.

Dengan menggunakan DMM, ohmmeter, atau continuity tester, sketsa tersebut


dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

Langkah 1 : hubungkan satu probe tester pada sembarang ujung terminal, cek
kontinuity pada tiap delapan ujung terminal yang lain. Pembacaan dari
hanya salah satu ujung terminal lain mengindikasikan satu dari dua
kawat circuit. Pembacaan dari dua ujung terminal yang lain
mengindikasikan tiga kawat circuit yang membentuk koneksi internal
hubung wye.

Langkah 2 : lanjutkan pengecekan dan isolasi ujung terminal hingga keempat


circuit telah di ketahui.

Beri tanda pada ketiga kawat circuit T-7, T-8 dan T-9 dengan urutan sembarang.
Ujung kawat yang lain diberi temporary marker T-1 dan T-4 untuk satu sirkuit,T-2
dan T-5 untuk sirkuit kedua, dan T-3 dan T-6 untuk sirkuit ketiga dan sirkuit
terakhir.

Pengetesan tegangan berikut paling umum untuk dua range tegangan 230/460V.
untuk motor dengan range tegangan lain, list tegangan harus dirubah sesuai rating
motor.
Karena saat semua belitan secara fisik ditempatkan pada slot di frame motor yang
sama, kumparan akan bertindak mirip seperti kumparan primer dan sekunder di
trafo.

Gambar 6.4 menunjukkan pengaturan yang telah disederhanakan dari kumparan.


Tergantung pada grup kumparan mana yang di beri sumber tegangan, tegangan
yang dihasilkan akan saling menambah, saling mengurangi, seimbang atau tidak
seimbang tergantung pada lokasi fisik dimana kumparan itu ditempatkan.

Langkah 3 : motor mungkin distart pada tegangan 230V dengan menghubungkan


ujung terminal T-7, T-8 dan T-9 ke sumber tiga phase. Jika motor terlalu
besar untuk dihubungkan secara langsung ke saluran, tegangan harus
dikurangi dengan penggunaan reduced voltage starter atau peralatan
start lain.

Langkah 4 : start motor pada kondisi tanpa beban, tunggu hingga ke normal
speed.
Langkah 5 : pada kondisi motor running, tegangan akan diinduksikan pada tiap
dua kawat yang terbuka yang ditandai sebagai T-1 dan T-4, T-2 dan T-5,
dan T-3 dan T-6. Pengecekan tegangan dengan voltmeter disemua
sirkuit harus menunjukkan nilai sekitar 125 hingga 130 V .

Langkah 6 : dengan kondisi motor masih running, secara hati hati hubungkan
ujung terminal yang telah ditandai sementara sebagai T-4 menjadi T-7
dan terminal saluran (line lead). Ukur tegangan antara T-1 dan T-8 dan
juga antara T-1 dan t-9. jika kedua pembacaan bernilai sama dan
sekitar 330 hingga 340 V, ujung terminal T-1 dan T-4 dapat di lepas dan
diberi tanda terminal T-1 dan T-4.

Langkah 7 : jika pembacaan dua tegangan bernilai sama dan kira kira 125 hingga
130 V, lepas dan rubah rubah terminal. Jika pengujian menghasilkan
tegangan 125 hingga 130 V dan pembacaan hanya 80 hingga 90 V,
nilai ini dapat diterima sepanjang hampir sama. T-1 dan T-4 dan tandai
secara permanen. ( T-1 awal dirubah menjadi T-4 dan T-4 awal dirubah
menjadi T-1).

catatan : tegangan yang dipakai acuan pada pengetesan diatas hanya sebagai
referensi dan dapat bernilai beda dari tiap motor, tergantung ukuran,
desain dan pabrikan.

Langkah 8 : jika pembacaan antara T-1 dan T-8 dan antara T-1 dan T-9 bernilai
beda, lepas T-4 dari T-7 dan sambung T-4 ke junction dari T-8 ke
saluran.

Langkah 9 : Ukur tegangan antara T-1 dan T-7 dan juga antara T-1 dan T-9. jika
tegangan sama dan bernilai sekitar 330 hingga 340 V, rubah tanda T-1
menjadi T-2 dan T-4 menjadi T-5 dan lepaskan sambungan. Jika
pembacaan sama tapi bernilai sekitar 125 hingga 130 V, terminal T-1
dan T-4 disconnect, dirubah dan ditandai sebagai T-2 dan T-5 (T-1
dirubah menjadi T-5, dan T-4 dirubah T-2). Jika kedua pembacaan
tegangan berbeda, terminal T-4 didisconnect dari T-8 dan dipindah ke
T-9. Pembacaan tegangan dilakukan lagi antara terminal T-1 dan T-7
dan antara T-1 dan T-8. Dan terminal ditandai sebagai T-3 dan T-6 jika
pembacaan tegangan sekitar 330 hingga 340 V.

Langkah 10 : Ikuti prosedur yang sama untuk dua sirkuit lain yang sebelumnya
ditandai sementara dengan T-2 dan T-5,serta T-3 dan T-6, hingga posisi
ditemukan dimana kedua tegangan seimbang dan sekitar 330 hingga
340 V dan tandai terminal seperti ditunjukkan pada gambar 6.5.

Langkah 11 : setelah semua terminal secara benar ditandai, terminal T-4, T-5 dan
T-6 dihubungkan bersama dan pembacaan tegangan dilakukan antara
terminal T-1, T-2, dan T-3. tegangan seharusnya sekitar 230 V.

Langkah 12 : Sebagai pengecekan tambahan, motor dimatikan dan T-7,T-8 dan T-


9 di lepaskan sambungannya, terminal T-1, T-2 dan T-3 disambungkan
ke saluran.

Hubungkan T-1 ke saluran dimana terminal T-7 disambungkan, T-2 ke saluran


dimana T-8 disambungkan, dan T-3 ke saluran dimana T-9 disambungkan.
dengan T-4, T-5 dan T-6 masih terhubung menjadi satu untuk membentk hubung
Wye, motor dapat distart lagi pada kondisi tanpa beban. Jika penandaan terminal
telah benar, rotasi motor dengan terminal T-1,T-2 dan T-3 terhubung akan sama
seperti saat T-7,T-8 dan T-9 terhubung.

Motor sekarang siap untuk digunakan dan dihubung seri untuk tegangan tinggi
dan pararel untuk tegangan rendah seperti ditunjukkan NEMA standard
connection pada gambar 6.6.

Motor 3 phase Delta Wound

Kebanyakan motor dual voltage dengan lilitan delta juga memiliki 9 terminal,
seperti ditunjukkan gambar 6.6, tetapi hanya ada 3 sirkuit dari tiap phasenya.
Lakukan pengetesan continuity untuk mencari 3 grup phase kumparan, seperti
telah dilakukan pada motor hubung Wye. Setelah semua grup kumparan ditemukan
dan diisolasi, lakukan pengecekan resistans selanjutnya untuk menempatkan kawat
common pada tiap grup kumparan. DMM jembatan Wheatstone, atau peralatan
sensitif lain dapat digunakan, karena resistansi dari motor delta wound sangat kecil.

Tiap grup kumparan terdiri dari dua kumparan yang terhubung bersama dengan
tiga buah terminal ditarik keluar sebagai sambungan motor di terminal box motor.
Pembacaan resistans antara tiap dari tiga terminal menunjukkan bahwa pembacaan
dari satu terminal ke dua terminal lain akan bernilai sama(seimbang), tetapi
pembacaan resistans antara dua terminal tersebut akan dua kali lipat dari
pembacaan sebelumnya. gambar 6.7 menggambarkan teknik pengukuran
tersebut :

Langkah 1 : terminal common yang ditemukan pada grup kumparan pertama di


tandai permanen sebagai T-1 dan dua terminal lain ditandai temporer
sebagai T-4 dan T-9. Terminal common dari kumparan berikutnya di
temukan dan secara permanen ditandai T-2 dan dua terminal lain
ditandai temporer sebagai T-5 dan T-7. Terminal common pada
kumparan terakhir ditandai dengam T-3 dan dua terminal lainnya di
tandai temporer sebagai T-6 dan T-8.

catatan : prosedur ini mungkin tidak dapat diaplikasikan pada beberapa motor
hubung Wye dengan kumparan konsentris.

Langkah 2 : setelah semua terminal telah ditandai, hubungkan motor dengan


power tiga phase 230V menggunakan terminal T-1, T-4 dan T-9.
Terminal T-7 dihubungkan ke saluran dan T-4, dan motor di start pada
kondisi tanpa beban. Pembacaan tegangan diambil diantara terminal T-
1 dan T-2. Jika tegangan sekitar 460V, penandaan terminal telah benar
dan dapat dilakukan penandaan permanen.

Langkah 3 : jika pembacaaan tegangan 400V atau kurang, rubah terminal antara
T-5 dan T-7 atau T-4 dan T-9 dan lihat besar tegangan, jika nilai
tegangan sekitar 230V, rubah terminal T-5 dengan T-7 dan T-4 dengan
T-9. Pembacaan tegangan seharusnya sekitar 460V antara terminal T-1
dan T-2. Terminal yang terhubung bersama saat ini adalah T-4 dan T-7
dan ditandai permanen. Terminal tersisa pada tiap grup dapat ditandai
T-9 dan T-5 seperti ditunjukkan gambar 6.7

Langkah 4 : hubungkan salah satu terminal dengan grup kumparan terakhir


(bukan T-3) ke T-9. Jika pembacaan sekitar 460V antara T-1 dan T-3,
secara permanen tandai terminal ini sebagai T-6. jika pembacaan
kurang dari 400V, rubah T-6 dan T-8. pembacaan sekarang 460V antara
T-1 dan T-3. T-6 dirubah ke T-8 dan ditandai permanen dan T-8
temporer dirubah ke T-6. Jika semua terminal telah ditandai dengan
benar, pembacaan tegangan sekitar 460V di antara terminal T-1, T-2
dan T-3.

Langkah 5 :untuk mengecek ulang penandaan ini, matikan motor dan sambung
ulang dengan menggunakan terminal T-2,T-5 dan T-7. hubungkan T-2
ke saluran yang sama dimana T-1 terhubung, hubungkan T-5 dimana T-
4 terhubung, dan hubungkan T-7 dimana T-9 terhubung. Saat distart,
motor harus berputar dengan arah sama putaran sebelumnya.

Langkah 6 : stop motor dan sambungkan terminal T-3, T-6 dan T-8 ke saluran
dimana terminal T-2, T-5 dan T-7 telah terhubung. Dan saat motor
distart, arah putarannya harus tetap sama. motor telah siap
dioperasikan dan terhubung seri untuk tegangan tinggi dan pararel
untuk tegangan rendah seperti ditunjukkan standard NEMA standard
connections pada gambar 6.6.

Pencatatan

Pencatatan yang akurat adalah bagian penting dari program maintenance motor
yang efektif. pencatatan histori motor harus menyertakan hal hal berikut :

- deskripsi komplet, termasuk usia dan data nameplate


- lokasi dan aplikasi, update saat motor di pindah ke lokasi yang berbeda
atau digunakan untuk tujuan yang berbeda.
- petunjuk jadwal preventive maintenance dan pekerjaan perbaikan yang
telah dilakukan sebelumnya.
- lokasi tempat-tempat motor yang sama persis dengan motor tersebut.

Tabel Pemecahan Masalah (troubleshooting)

Tabel pemecahan masalah (gambar 6.8) menyebutkan masalah umum yang sering
timbul pada motor beserta penyebab dan penyelesaiannya.

Tindakan / Item yang


Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
kebocoran retak atau kerusakan pada ganti plug
minyak dari overflow plug
kencangkan plug atau lengkapi
'overflow plug tutup plug kurang kencang
dengan gasket
bersihkan motor dan potong
ventilasi tertutup, ujung
komutator. Bersihkan dan
kumparan tertutup dengan
perbaiki kumparan dengan isolasi
debu
varnish yang bagus.
motor kotor
bearing dan bracket bersihkan dan cuci dengan cairan
terkotori debu pembersih

Tindakan / Item yang


Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
usap motor dan keringkan
dengan udara panas yang
terkena tetesan air disirkulasi melalui motor. Pasang
kanopi yang menutupi motor
untuk perlindungan.
lepas bagian bagian motor dan
motor basah
bersihkan. Panaskan kumparan
pada oven di suhu 105 C selama
terendam dalam air 24 jam atau hingga resistans ke
tanah mencukupi. Pertama
yakinkan bushing comutator di
bersihakan dengan air.
saluran belum tersambung saklar terbuka, terminal putus
angkat pegas brushes, perlu
brushes tidak menyentuh
penggantian. Brushes sudah
comutator
habis
pindahkan dan bersihkan kotak
brushes macet di holder
motor gagal start brushes
armature terkunci oleh pindahkan bracket dan ganti
bearing yang membeku di bearing atau rekondisi bearing
motor atau drive utama lama jika memungkinkan.
periksa sambungan power ke
power mati
starter, cek kontak di starter
lepas sambungan medan seri dan
medan shunt sehingga terhubung
pada polaritas yang benar.
motor start,
Kemudian hubungkan terminal
berhenti dan medan shunt dan seri
armature pada arah putaran yang
kemudian bekerja tidak benar
diinginkan. Medan dapat di uji
berputar terbalik
terpisah untuk mengetahui arah
putaran dari masing masing
medan
motor tidak cek bearing untuk melihat
mencapai rating Overload kondisinya. Cek beban jika ada
kecepatan beban berlebih atau gesekan
resistansi starting tidak periksa starter jika ada kesalahan
bagus mekanik atau listrik
ukur tengangan dengan meter
tegangan terlalu rendah dan bandingkan dengan
nameplate motor
jika hubung singkat diarmature,
periksa comutator jika ada bar
hubung singkat di kumparan
yang menghitam dan terbakar.
armature atau antara bar
Periksa kumpara jika ada belitan
atau wedges yang terbakar.
periksa relay full field dan
starting beban berat dengan
motor tidak kemungkinan setting full field
medan yang sangat lemah
mencapai rating dari field rheostat
kecepatan periksa seting factory dari brush
motor off netral rigging atau pengetesan motor
untuk setting netral
tingkatkan beban motor sehingga
suhunya meningkat atau
motor dingin
tambahkan field rheostat untuk
mengatur kecepatan
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
sesuaikan tegangan atau
tegangan diatas tegangan dapatkan perubahan yang
rating direkomendasikan dari pabrikan
mengenai air gap
naikkan beban atau pasang
beban terlalu ringan resistans tetap pada sirkuit
armature
belitan seri (series coil) sambung ulang terminal belitan
terbalik secara benar
motor terlalu
cepat belitan seri hubung singkat pasang baru atau perbaiki belitan
reset netral dengan mengecek
setting netral shiffted off
setting factory atau pengetesan
neutral
netral
medan yang panas dikarenakan
ventilasi motor tersumbat resistans yang tinggi. Cek
menyebabkan medan shunt penyebab medan yang panas
panas untuk mengembalikan arus
medan shunt ke nilai normalnya
motor mencapai periksa motor untuk melihat
kecepatan adanya off netral. Jika medan seri
dengan mantap pengaturan kecepatan memiliki shunt di sekitar sirkuit
dan kenaikan beban tidak stabil seri yang bisa dihilangkan, cek
beban tidak medan seri untuk menentukan
memperlambat belitan yang short
kecepatannya Kumparan medan shunt Tes dengan kompas dan
atau seri terbalik sambung ulang kumparan
Kutub komutating terlalu Cek dengan factory untuk
kuat atau gap udara kutub rekomendasi perubahan pada
komutating terlalu kecil kumparan atau air gap
Tegangan dibawah Cek tegangan dan koreksi ke nilai
tegangan rating sesuai di nameplate
Motor mungkin running 20 %
Motor beroperasi dingin
lambat karena beban ringan.
(motor operates cold)
Pasang motor yang lebih kecil
Cek bearing motor dan pemutar,
Motor running
lihat kondisinya. Cek jika ada
terlalu lambat Beban lebih (overload)
gesekan berlebih pada pemutar
secara terus
(drive)
menerus
Cek seting pabrikan dari brush
Neutral setting shifted rigging atau tes untuk setting
netral sebenarnya
Pada jangkar memiliki
Perbaiki jangkar dan kembalikan
kumparan short atau batang
ke kondisi yang bagus
komutator short
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Terbeban lebih dan menarik Kurangi beban dengan
arus 25 hingga 50% diatas mengurangi kecepatan atau
arus rating pemakaian gear pada pemutar.
Motor memutar beban diatas
rating speed memerlukan hp
Tegangan diatas rating
berlebih. Kurangi tegangan ke
nilai nameplate
Ventilasi udara tidak
Lokasi motor harus dipindah
mencukupi
Motor terlalu
Menarik arus berlebih Perbaiki kumparan jangkar atau
panas
karena kumparan short pasang kumparan baru

pentanahan di jangkar Letakkan pentanahan dan


seperti dua pentanahan perbaiki atau gulung dengan set
yang menyebabkan short kumparan baru

Jangkar menggesek muka Cek wadah atau tumpuan untuk


kutub karena pusat rotor membuat rotor center. Dan
bergeser menyebabkan tentukan kondisi dari bearing jika
friksi dan arus berlebih memerlukan penggantian
Jangkar panas Inti panas di satu titik Kadangkala full slot metal
Lilitan medan menunjukkan loss iron yang wedges telah digunakan untuk
panas tinggi balancing. Hal ini harus dipindah
dan cara lain untuk balancing
diinvestigasi
Batasan tekanan 2-2,5 psi. cek
brush density dan batasi ke nilai
Tensi brush terlalu tinggi
density yang direkomendasikan
pabrikan brush.
Motor yang running tanpa beban
akan mengindikasikan inti panas
dan menarik arus jangkar tanpa
Punching tidak terisolasi.
beban yang tinggi. Ganti inti dan
Punching telah dibelokkan
gulung jangkar. Jika diperlukan
atau band grooves
untuk menambah band grooves
machined di inti. Mesin slot
grind kedalam inti. Cek suhu
pada inti dengan thermometer
agar tidak melebihi 90 degC

Brushes off neutral Reset netral

Brush terlalu abrasive Cari rekomendasi dari pabrikan


Investigasi mika komutator dan
Shorted bars
perbaiki
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Jangkar panas Cek seperti kondisi pada motor
Ventilasi tidak cukup
Lilitan medan panas
panas Cek dengan meter dan
Tegangan terlalu tinggi thermometer dan atur nilai
tegangan seperti pada nameplate
Belitan short atau Perbaiki atau ganti dengan
tertanahkan kumparan baru
Cek tiap kumparan satu persatu,
Resistan tiap kumparan jika nilai resistan melebihi
tidak sama toleransi 10% lakukan
penggantian kumparan.
Cek seperti pada kondisi motor
Ventilasi tidak cukup
panas
Kumparan harus diganti jika
Kumparan tidak cukup besar
ruangan di motor masih
untuk meradiasikan losses
memungkinkan penggantian
daya
kumparan lebih besar
Ganti dan lakukan balancing
Jangkar tidak balance
motor secara dinamik dan static
Alignment ulang motor dan
Misalignment
beban
Kencangkan pulley pada shaft
Pulley kendor
atau sesuai kan eccentric pulley
Sabuk belt atau rantai
Atur kekencangan belt
kendor
Gear dan pinion tidak Align ulang, atau ganti part
menggigit sempurna
Kopling unbalance Balancing ulang kopling
Shaft bengkok Ganti atau luruskan shaft
Pondasi kurang kokoh Keraskan tempat mounting
Motor dipasang longgar Kencangkan baut mounting
Tambahkan shim dibawah kaki
Kaki motor tidak rata
motor hingga sama rata
Cek dan set sesuai setting
Seting netral tidak netral
pabrikan atau tes untuk menguji
sebenarnya
netral sebenarnya
Gerinda dan haluskan sisi
Komutator kasar
melingkar dari tiap bar
Percikan motor Gerinda dan gulungkan
pada brush atau Komutator eksentrik
komutator
tidak commutate
Mika tinggi, tidak dipotong Potong mika
Short kumparan kutub Perbaiki kumparan atau install
komutating kumparan baru
Short kumparan jangkar
Perbaiki jangkar
pada komutator bar
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Kumparan open circuit Perbaiki jangkar
Sambungan ke komutator Solder lagi dengan timah solder
bar kurang bagus yang bagus
Periksa baut komutator dan
Bar longgar pada kecepatan
kencangkan dan gerinda
tinggi
permukaan komutator
Tipe grade brush salah,
Percikan motor
tekanan brush terlalu lemah,
pada brush atau
kerapatan arus berlebih, Periksa brush dang anti jika perlu
tidak commutate
brush macet di holder, brush
shunt kendor
Perbaiki kondisi permukaan
Brush berderik karena
komutator dan cek jika
kotoran di komutator
diperlukan penggantian di brush
Kurangi penyebab vibrasi dengan
Vibrasi pengecekan mounting dan
keseimbangan rotor
Sembur debu dari motor dang
Brush terlalu lembut anti brush dengan grade yang
direkomendasikan pabrikan
Keausan brush
Komutator kasar Gerinda permukaan komutator
berlebihan
Cek ulang netral pabrikan atau
Keausan brush
Setting off netral tes untuk mengetahui netral
berlebihan
sebenarnya
Debu abrasive di ventilasi Haluskan permukaan brush dan
udara perbaiki kondisi dengan
melindungi motor
Tensi tekanan brush Atur tekanan pegas tidak lebih 2
berlebih hingga 2.5 psi
Kerusakan listrik karena Resurface permukaan brush dan
hilangnya lapisan film pada komutator, cek jika ada
permukaan komutator perubahan grade brush
Haluskan permukaan brush dan
Threading dan grooving komutator. Periksa jika ada
perubahan grade brush
Sesuaikan kondisi oil dan
Oil dan grease dari udara
bersihkan permukaan brush dan
luar atau bearing
komutator
Cek sudut brush dan coating
Brush bernyanyi komutator, bersihkan permukaan
komutator
Bersihkan permukaan komutator
Brush gemeretak
dan brush
Pemasangan support motor
Motor bersuara Kencangkan baut pondasi
kurang kencang
berisik
Lapisi sisi bawah dengan material
Pondasi bergaung
kedap suara
Tambahkan shim sehingga
Frame tertarik, tegang
mounting rata
Armature menghantam
Ganti inti pada armature
sehingga longgar
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Center ulang dengan
Armature menggesek
penggantian bearing atau
permukaan kutub
memindahkan tumpuan
Dengungan magnetik Hubungi pabrikan

Sabuk belt kendor Sesuaikan tegangan belt


Mungkin tidak menyebabkan
overheating, tetapi periksa
Arus beban yang berlebihan
kemungkinan terjadi short atau
grounded coil
Motor bersuara
berisik Vibrasi mekanis Periksa table penyebab vibrasi

Cek alignment, pembebanan


Bearing bersuara
bearing dan lubrikasi

Ganti tipe ukuran, konsultasikan


Aplikasi yang salah
dengan pabrikan
Motor overload Kurangi beban
Tegangan motor rendah Lihat nameplate tegangan
Cek sekring, CB, overload relay,
Hubung buka
starter dan pushbutton
Control resistans yang tidak Cek sekuen control, ganti resistor
sesuai pada motor jenis rusak, perbaiki sirkuit yang open
wound rotor circuit
Satu phase terbuka Konek ulang phase yang terbuka
Motor mungkin overload Kurangi beban
Periksa jika ada bar yang patah
Kerusakan pada rotor
atau ring rusak
Koneksi coil stator kurang
Pindahkan end bell
baik
Motor running Periksa sambungan kendor, fuse
Power failure
kemudian diam dan control
Tidak diaplikasikan dengan Konsultasikan dengan supplier
benar untuk tipe yang sesuai
Tegangan terlalu rendah
Gunakan tap trafo yang lebih
pada terminal motor karena
tinggi atau kurangi beban
drop tegangan saluran
Jika jenis wound rotor,
Motor tidak control operasi yang tidak
Betulkan control sekunder
berputar pada sesuai dari resistan
kecepatan rating sekunder
Cek beban motor yang mungkin
Beban starting terlalu tinggi
ada saat start
Pull in torsi rendah pada Ganti resistan starting rotor atau
motor sinkron ganti desain rotor
Periksa semua brush berada
Periksa koneksi sekunder
pada jalur di ring
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Periksa retakan didekat ring.
Rotor baru mungkin diperlukan
Motor tidak Rotor bar patah
karena perbaikan bersifat
berputar pada
sementara
kecepatan rating
Lokasikan gangguan dengan
Sirkuit primer terbuka
pengetesan dan repair
Pembebanan berlebihan Kurangi beban
Cek jika ada tegangan drop
Motor terlalu Tegangan drop
berlebih
lama
berakselerasi Rotor sangkar tupai rusak Ganti dengan rotor baru
Tegangan yang diberikan
Naikkan tegangan terminal
terlalu rendah
Salah arah Balik koneksi motor atau pada
Salah urutan phase
putaran MCC
Motor terlalu Cek jika terjadi overload Kurangi beban
panas saat
running beban Ventilasi fan tersumbat Ventilasi yang bagus
rendah kotoran diindikasikan dengan aliran udara
kontinyu meninggalkan motor.
Jika tidak, cek pabrikan
Periksa dan yakinkan semua
Satu phase motor terbuka
terminal terhubung dengan baik
Grounded coil, kumparan Periksa lokasi gangguan dan
terhubung ke ground perbaiki
Tegangan terminal tidak Periksa terminal koneksi dan
seimbang trafo
Pernaiki dan cek pembacaan
Coil stator short
wattmeter
Tegangan terlalu tinggi atau Periksa tegangan terminal
terlalu rendah dengan voltmeter

Rotor menggesek stator Ganti bearing yang rusak

Alignment motor belum pas Alignment ulang


Pondasi lemah Kuatkan pondasi

Kopling tidak balance Balance kopling


Pompa atau fan tidak
Balancing ulang pompa atau fan
Motor vibrasi balance
setelah dilakukan Ball bearing bermasalah Ganti bearing
perbaikan Bearing tidak di lokasi yang
koreksi Posisikan bearing dengan benar
benar
Penggantian coil wound
Balance ulang rotor
rotor
Motor poliphase berlaku
Periksa terjadi open circuit
sebagai motor satu phase
Setel bearing atau tambahkan
excessive end play
washer
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Tegangan terminal tidak
Periksa sambungan terminal
sama
Motor beroperasi single
Periksa jika ada kontak terbuka
Arus phase tidak phase
seimbang saat Kontak rotor yang kurang
motor normal bagus di control resistan Periksa peralatan control
operasi wound rotor
Yakinkan bahwa brush duduk
Posisi brush tidak sempurna
dengan benar dan shunt berada
di wound rotor
pada kondisi baik
Fan menggesek cover fan Perbaiki gangguan

Noise Fan mengenai isolasi Perbaiki posisi fan

Bedplate kendor Kencangkan baut pengikat


Cek dan perbaiki letak bracket
Air gap tidak uniform
atau bearing
Noise magnetik
Bearing kendor Perbaiki atau ganti

Rotor unbalance Balance ulang

BAB 7

TROUBLESHOOTING BEARING MOTOR

Motor AC memiliki porsi penggunaan yang tinggi pada pekerjaan pekerjaan


dibidang listrik. Sebagian besar permasalahan ini disumbangkan oleh masalah
bearing. Kerusakan sleeve dan ball bearing dapat muncul baik pada motor baru
maupun lama, tetapi motor dengan jenis sealed bearing paling sedikit mendapat
mengalami masalah kerusakan jenis ini.

Jenis Bearing
Ada berbagai macam jenis bearing motor, ball bearing adalah tipe yang paling
banyak dipakai. Ada beberapa jenis ball bearing yang dipakai di motor :

- open (terbuka)

- single shielded (satu tutup)

- double shielded (dua tutup)

- sealed

- double row dan jenis khusus lainnya.

open bearing, berdasar namanya, jenis ini memiliki konstruksi terbuka dan harus
dipasang di rumah bearing yang tertutup. Bearing ini cenderung untuk mengaduk
grease, dan karena alasan ini digunakan paling banyak pada motor besar.

single shielded bearing mempunyai sebuah tutup pada satu sisi untuk
mengeluarkan grease dari lilitan motor.

double shielded bearing memiliki tutup bearing pada kedua sisinya. jenis bearing ini
memiliki kemungkinan paling kecil mendapat kontaminasi, tidak memerlukan
maintenance dan tidak memerlukan regreasing, biasanya dipakai pada motor kecil
dan menengah.

Tiap tipe bearing memiliki karakteristik yang membuatnya sebagai pilihan terbaik
pada penggunaan tertentu. penggantian bearing harus selalu dilakukan dengan
jenis bearing yang sama. Daftar fungsi berikut memberikan pemahaman dasar
mengenai aplikasi bearing, petunjuk untuk analisa masalah bearing karena aplikasi
yang salah dan merangkum pentingya penggantian bearing yang benar.

Gambar 7.1 menunjukkan beberapa tipe bearing yang dipakai pada motor listrik.
berikut adalah deskripsi awal dari masing masing jenis bearing :
self aligning ball bearing : digunakan pada beban radial dan beban thrust
moderate pada kedua arah. Ball bearing ini memiliki dua baris ball bearing pada
permukaan melingkar dari ring luarnya, mengkompensasi misalignment angular
yang timbul dari kesalahan waktu mounting, pergeseran shaft dan distorsi pada
pondasi. Hal yang tidak mungkin pada jenis bearing ini untuk menggunakan
pengaruh bending pada shaft, merupakan pertimbangan yang penting pada aplikasi
kecepatan tinggi yang membutuhkan akurasi ekstrim.

single row, deep grove ball bearing : tipe ini akan mampu menahan beban
radial, beban thrust pada kedua sisinya meski pada kecepatan sangat tinggi.
Kelebihan ini sebagai akibat dari kontak yang bagus yang muncul diantara bola
bearing dan saluran tempat bola (deep),alur kontinyu di tiap ring. Saat memakai
bearing tipe ini, alignment yang seksama antara shaft dan housing sangatlah
penting. Bearing ini juga tersedia dengan seal dan shield, dan tidak termasuk
pelumas.

angular contact ball bearing : tipe bearing ini menahan beban thrust berat
pada satu arah, kadangkala dikombinasikan dengan beban radial moderate. Sudut
kontak yang curam memastikan kapasitas thrust tertinggi dan kekakuan aksial,
diperoleh dengan pundak yang mendukung thrust tinggi pada ring bagian dalam
dan pundak yang sama tinggi pada sisi berlawanan dari ring bagian luar.

double row, deep grove ball bearing : memiliki displacement axial yang lebih
rendah dibanding desain single row, kapasitas thrust yang cukup besar pada kedua
arahnya, dan kapasitas radial yang tinggi karena adanya dua baris bola bearing.

spherical roller bearing : memiliki kapasitas maksimum karena jumlah,


ukuran dan bentuk roller dan akurasi dimana dengannya bearing jenis ini dipandu.
Karena bearing tak terpisahkan dengan sifat self aligning, displacement angular
antara shaft dan housing tidak memiliki sifat merusak, dan kapasitas penuh selalu
tersedia untuk pekerjaan yang berguna.
cylindrical roller bearings : jenis ini memiliki kapasitas radial tinggi dan
menyediakan panduan akurat untuk roller yang membuat gesekan terasa ringan
untuk operasi kecepatan tinggi. Tipe double row paling sesuai untuk mesin
pemintal.

Ball thrust bearing : didesain untuk beban thrust pada satu arah saja. Beban
saluran melalui bola berarah pararel kepada aksis dari shaft berakibat kapasitas
thrust yang tinggi dan defleksi aksial yang minimum.

spherical roller thrust bearing : didesain untuk membawa beban thrust yang
berat atau beban kombinasi, yang didominasi thrust. Bearing ini memiliki baris
tunggal roller yang menggelinding pada lintasan luar cekung dengan full self
alignment. Sangkar, terpusat oleh inner ring sleeve, dibuat sehingga

pelumas dipompakan secara langsung melawan ring bagian dalam.

tappered roller bearing : karena aksis dari roller dan raceway membentuk
sudut dengan aksis shaft, jenis bearing ini paling sesuai untuk membawa beban
radial dan aksial yang muncul bersamaan. jenis bearing ini biasanya harus diatur
dan disesuaikan dengan bearing lain yang menahan beban thrust disisi lainnya.
taperred roller bearing dapat dipisahkan, kerucut (ring dalam) dengan roller dan
cup atau cangkir (ring bagian luar) dipasangkan terpisah.

Petunjuk untuk 'Lakukan' dan 'Jangan Lakukan' bagi perakitan ball bearing,
maintenance, inspeksi dan pelumasan ditunjukkan pada daftar 7.2

Frekuensi Pelumasan (Lubrikasi)

Frekuensi pelumasan motor tergantung tidak hanya pada jenis bearing tetapi juga
aplikasi motor. Motor dengan ukuran kecil dan medium dilengkapi dengan ball
bearing (kecuali sealed bearing ) di beri grease setiap 3 hingga 6 tahun jika kerja
motor normal.

Aplikasi yang ekstrim (suhu tinggi, lokasi basah atau kotor, atmosphere korosif)
mungkin memerlukan pelumasan yang lebih sering.

Daftar 7.2 Lakukan dan Jangan Lakukan untuk assembly bearing, maintenance
dan pelumasan

Lakukan

Lakukan pekerjaan dengan tool yang bersih, pada lingkungan yang bersih.
Lakukan pemindahan semua bagian luar yang kotor dari housing sebelum
membuka bearing.

Lakukan perlakuan pada bearing lama secara hati hati seperti pada bearing baru.

Lakukan penggunaan solvent (pembersih ) dan oil flushing (minyak flushing) yang
bersih.

Lakukan penempatan bearing pada kertas atau kain yang bersih.

Lakukan perlindungan pada bearing yang dilepas dari kotoran dan uap air.

Lakukan penggunaan kain majun yang bersih untuk mengelap bearing.

Lakukan penjagaan bearing dengan dibungkus pada kertas tahan minyak saat tidak
dipakai.

Lakukan pembersihan pada bagian luar housing bearing sebelum dilakukan


penggantian bearing

Lakukan agar pelumas bearing tetap bersih saat diberikan ke bearing dan tutup
wadah pelumas saat tidak digunakan.

Lakukan untuk meyakinkan ukuran shaft bearada diantara nilai toleransi yang
direkomendasikan untuk bearing yang dispesifikasikan.

Lakukan penyimpanan bearing pada kardus penyimpan aslinya pada tempat yang
kering.

Lakukan penggunaan sikat pembersih yang berbulu pendek, kuat dan bersih untuk
membersihkan kotoran, kerak.

Lakukan dengan pasti bahwa saat dipasang, bearing diatur dan ditempatkan
berlawanan shaft shoulder.

Lakukan instruksi pelumasan yang disertakan pada machinery. gunakan jenis


grease tertentu jika sudah ditentukan. gunakan oil yang sudah ditentukan jika
jenisnya sudah dispesifikasikan. yakinkan untuk menggunakan jenis tertentu dari
pelumas yang ditentukan.

Lakukan pemberian grease dengan alat yang bersih (grease gun). simpan grease
pada wadah yang bersih dan tutup wadah grease.
Jangan Lakukan

Jangan Lakukan pekerjaan dengan tool yang kurang, meja kerja yang kasar, atau
lingkungan kerja yang kotor.

Jangan Lakukan pekerjaan dengan tool yang kotor dan rapuh.

Jangan Lakukan memegang bearing dengan tangan yang kotor dan basah.

Jangan Lakukan memutar bearing yang tidak bersih.

Jangan Lakukan memutar bearing dengan udara bertekanan.

Jangan Lakukan penggunaan wadah yang sama untuk membersihkan dan


melakukan bilasan akhir pada bearing.

Jangan Lakukan menggores atau memberi inisial pada permukaan bearing.

Jangan Lakukan pemindahan grease atau oil dari bearing baru.

Jangan Lakukan penggunaan jenis dan takaran yang salah pada pelumas.

Jangan Lakukan penggunaan bearing sebagai alat untuk memeriksa housing bore
atau shaft fit.

Jangan Lakukan pemasangan bearing pada shaft yang terlihat rusak berlebih.

Jangan Lakukan penentuan kondisi bearing sampai bearing selesai dibersihkan.

Jangan Lakukan pemukulan secara langsung pada bearing atau ring bearing saat
pemasangan, karena dapat menyebabkan kerusakan pada shaft dan bearing.

Jangan Lakukan pelumasan yang berlebihan. grease dan oil yang berlebih akan
keluar dari housing seal dan tutup, menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan
menyebabkan masalah. pelumasan yang terlalu banyak juga akan menyebabkan
panas berlebih, khususnya saat bearing beroperasi pada kecepatan tinggi.

Jangan Lakukan pada mesin yang tidak beroperasi pada waktu beberapa bulan
tanpa memutar shaft secara periodis. hal ini dapat mencegah uap air yang mungkin
mengembun pada bearing diam yang dapat menyebabkan korosi.
Pelumasan pada sleeve bearing harus dilakukan penggantian paling tidak sekali
dalam setahun. jika kerja motor cukup berat dan oil terlihat kotor, pelumas harus
diganti lebih sering.

Prosedur Pelumasan

Kebersihan saluran pelumas dan penggunaan pelumas yang benar merupakan hal
penting dalam pelumasan motor. Untuk prosedur pelumasan motor, ikuti langkah
berikut :

1. usap housing bearing, grease gun dan fitting grease motor dengan bersih.

2. jaga kotoran agar tidak masuk ke bearing saat melakukan pelumasan.

3. lepas plug relief (pembebas) di sisi bawah housing bearing untuk


mencegah tekanan berlebih terbentuk disisi dalam housing bearing selama
pelumasan.

4. tambahkan grease, dengan kondisi motor running jika memungkinkan,


hingga grease mulai mengair dari lubang relief. biarkan motor running
selama 5 hingga 10 menit untuk mengeluarkan sisa grease lebih. pasang
plug relief.

5. hindari greasing berlebih. saat terlalu banyak grease dimasukkan kedalam


bearing, pengocokan pelumas akan timbul mengakibatkan suhu tinggi dan
bahkan kerusakan bearing.

6. pada motor yang tidak memiliki lubang relief, beri grease dengan hemat.
jika mungkin, bongkar motor dan repack housing bearing dengan
sebelumnya dilakukan pemberian grease dengan jumlah yang sesuai. selama
prosedur ini, selalu jaga kondisi saluran tetap bersih.

Pengetesan Bearing

Dua cara paling efektif untuk pengetesan bearing adalah yang mungkin disebut tes
'perasaan'('feel') dan tes 'suara'('sound'). lakukan tes 'perasaan' saat motor dalam
kondisi running, jika housing bearing dirasa terlalu panas saat disentuh, mungkin
terjadi malfungsi.

selama tes 'suara', dengarkan noise asing yang datang dari motor. Juga, satu sisi
dari batang besi (panjang sekitar 3 kaki dan diameter 1.2 inch) dapat ditempatkan
di housing bearing sedangkan sisi yang lain dari besi ditempatkan ditelinga. Batang
berlaku sebagai amplifier, menyalurkan suara yang tidak biasa seperti suara
ketukan dan gesekan, yang mengindikasikan kegagalan bearing. Peralatan khusus,
seperti stethoscope transistor dapat juga digunakan untuk tujuan ini.
Daftar troubleshooting pada tabel 7.3 menyebutkan permasalahan yang paling
umum pada bearing motor.

tabel 7.3Troubleshoot bearing motor

Tindakan / Item yang


Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Shaft bengkok Luruskan atau ganti shaft
Tarikan belt terlalu kencang Kurangi tensi belt
Pindahkan pulley lebih dekat ke
Bearing panas- Pulley terlalu jauh
bearing
umum
Diameter pulley terlalu kecil Gunakan pulley yang lebih besar
misaligment Alignment ulang

Ganti bracket atau tumpuan


Alur oil di bearing terhalang dengan bearing dan bersihkan
kotoran alur oil dan rumah bearing, ganti
oil
Oil ring rusak atau bengkok Perbaiki atau ganti dengan baru
Gunakan jenis lain yang
Oil terlalu berat
direkomendasikan
Bearing panas-
Gunakan jenis lain yang
sleeve Oil terlalu ringan
direkomendasikan
Isi tempat penyimpanan ke
Oil tidak cukup tingkat yang cukup pada kondisi
motor diam
Terlalu banyak thrust disisi Kurangi thrust yang diberikan
end thrust driven mesin
Bearing rusak Ganti bearing
Grease tidak mencukupi Ganti bearing
Ganti grease, basuh bearing
Pelumas menurun
menyeluruh dengan minyak
kualitasnya atau
tanah dang anti dengan grease
terkontaminasi
baru
Kurangi kuantitas grease. Bearing
Pelumas berlebihan
Bearing panas- tidak boleh diisi lebih dari separo
ball Panas dari panas motor atau Lindungi bearing dengan
sumber dari luar mengurangi suhu motor
Periksa alignment, sisi thrust
Bearing overload
samping dan thrust sisi belakang
Ganti bearing ; sebelumnya
Bola pecah atau lintasan
bersihkan rumah bearing
kotor
menyeluruh
BAB 8

TROUBLESHOOTING RELAYS DAN KONTAKTOR

Relay adalah peralatan elektromagnetis atau solid state yang digunakan pada
sirkuit kontrol untuk starter motor magnetic, heater, solenoid, timer dan peralatan
lain. Relay sering digunakan untuk aplikasi kontrol jarak jauh. Relay di manufacture
pada sejumlah konfigurasi berbeda, baik sisi desain mekanis dan solid state.
Gambar 8.1 menunjukkan jenis relay yang sering digunakan untuk mengendalikan
motor kecil, satu phase dan beban kecil lain seperti heater atau penerangan (pilot
lights).
Kontaktor (gambar 8.2) adalah peralatan elektromagnet yang mirip dengan relay
secara konstruksi dan operasi tetapi didesain untuk dilewati arus yang jauh lebih
besar yang digunakan pada aplikasi seperti switching penerangan berbeban besar
di stadion.
Tabel 8.3 menjelaskan prosedur troubleshoot untuk relay dan kontaktor.

Tindakan / Item yang


Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Sekring putus atau CB terbuka,
saklar terbuka atau terputus
pada saluran
Tegangan suplai dibawah normal

Overload relay terbuka atau diset


terlalu rendah
Tidak ada tegangan atau Tripping toggle (breaker non
tegangan terlalu rendah auto) kotor
pada terminal coil
Control level atau tombol start
pada posisi OFF
Sirkuit terbuka, short atau
tertanahkan
Kontak di sirkuit proteksi atau
control terbuka atau salah satu
Gagal untuk koneksi terputus
masuk
Coil open atau tertanahkan Periksa dan tes coil

Kawat terminal coil longgar


Periksa dan perbaiki
atau terputus
Gap magnet berlebihan,
Periksa dan perbaiki
posisi yang tidak sejajar
Armature terhalangi atau
terhalang kotoran antara
Periksa dan perbaiki
armature dengan
permukaan kutub
Terikat karena engsel
Ganti dan degrease
terhalangi
Gaya armature pegas
Kurangi gaya pegas
berlebih
Kontak NC tidak mau lepas Ganti kontak
Salah satu kontak tidak
Ganti set kontak
Kegagalan menutup
peralatan yang Gunakan ampelas untuk
start bersama Kontak terbakar membersihkan permukaan
kontaktor untuk kontak atau ganti
menutup
Koneksi kontak pigtail
Ganti
terputus
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Kontak di sirkuit trip proteksi atau
sirkuit control close, short atau
shunt
Peralatan tripping rusak, seperti
overload trip tidak release,
undervoltage relay macet atau
Coil kontaktor energized dalam pengaturan yang salah,
stop button bermasalah,
mekanisme time delay escape
rusak(ventilasi udara tertutup)
Arus melalui saluran yang salah
karena tertanahkan, isolasi rusak,
uap air
Magnetisasi sisa berlebihan
Kegagalan untuk karena armature menutup
drop out (lepas) Setel ulang atau ganti
dengan erat pada
permukaan kutub
Armature terhalangi atau
ada kotoran antara
Bersihkan
armature dan permukaan
kutub
Terikat karena engsel
Ganti atau degrease
terhalangi
Tekanan pegas kontak atau
jangkar terlalu lemah, tidak Ganti atau atur ulang
disetel dengan baik
Posisi mounting kurang pas Mounting secara benar

Kontak NO tidak mau lepas Ganti kontak


Relay time delay Mekanisme escape rusak Udara escape terlalu bebas
beroperasi terlalu karena lubang terbuka, ventilasi
cepat udara terbuka
Dashpot plunger rusak atau
minyak dashpot terlalu tipis
Shim nonmagnetic di gap
udara terlalu lebar atau Setel ulang atau ganti
pegas armature terlalu kuat

Magnet out of adjusment Setel ulang


Kontak mengalami overheat
Kontak berbintik Kurangi beban dang anti kontak
karena overload
atau berubah
warna Kontak tidak terpasang
Pasang secara benar
dengan benar
Tindakan / Item yang
Gejala Kemungkinan Penyebab
diperiksa
Pemisah pecah dari
penggunaan penggunaan
Ganti pemisah (barrier) : periksa
yang kasar atau breaker
jika ada tegangan yang terlalu
melakukan kontak close
tinggi
dengan tenaga yang terlalu
Kontak berbintik kuat
atau berubah Wiping action dari kontak
warna saat closing, tidak Sesuaikan
mencukupi
Terbuka terhadap
Gunakan type enclosure sesuai
lingkungan luar, tetesan air,
standar NEMA
udara bergaram atau vibrasi

Vibrasi disekeliling alat yang


Susun secara berbeda
berkomunikasi dengan relay

Relay menerima signal yang


Betulkan
saling berlawanan

Bouncing dari controlling


Betulkan
atau kontak protektif
Tegangan saluran fluktuasi Pertimbangkan untuk memakai
Suara atau tidak mencukupi buck and boost trafo
berdengung yang Resistan sirkuit coil terlalu
Kurangi resistan
berlebihan berlebihan besarnya
Pegas jangkar atau tekakan
Kurangi
kontak pegas terlalu kuat
Jatuh tegangan di coil saat
Betulkan
closing terlalu besar
Lokasi pin anti freeze yang
Tempatkan di lokasi yang sesuai
tidak pas
Pergerakan jangkar
Bersihkan dan lakukan
terhalangi karena kotoran
penggantian part yang diperlukan
dan debu
Suhu coil yang Arus atau tegangan terlalu Kurangi beban atau atur tap di
terlalu tinggi besar trafo
Terjadi hubung singkat di
Ganti coil
coil
Adanya arus eddy dan
Betulkan
hysteresis terlalu tinggi
Ganti dengan relay yang sesuai
Suhu ruang yang tinggi
kondisi lokasi

BAB 9

TROUBLESHOOT PERMASALAHAN KUALITAS DAYA

Permasalahan kualitas daya menyangkut bermacam perubahan nilai tegangan, arus


atau frekuensi yang berakibat pada kegagalan atau berkurangnya perfoma
peralatan disisi konsumen. Pada kondisi nyata system tenaga listrik, tegangan dan
arus pada umumnya gelombang sinus murni 60 atau 50 Hz seperti ditunjukkan
gambar 9.1.

Gelombang sinus tersebut biasanya terdistorsi oleh transien tegangan, harmonic


dan fenomena lain (gambar 9.2). bentuk gelombang ini dapat ditampilkan pada
layar monitor daya dan peralatan lain untuk mendiagnosa permasalah kualitas
daya. Permasalah kualitas daya dapat disebabkan beberapa factor :
- level tegangan (steady state) dan stabilitas tegagnan (surja dan kedip)

- keseimbangan arus (pembebanan phasa)

- harmonic

- factor daya

- grounding

- panas berlebih di terminal dan sambungan.

- Gangguan atau kerusakan pada CB

Monitoring

Monitor perekam pada umumnya dipasang untuk merekam karakteristik system


daya selama periode waktu, seperti 24 jam, atau 7 hari. Monitoring jangka panjang
ini memberikan informasi apakah

permasalahan kualitas daya disebabkan kejadian random disatu waktu, atau


kejadian yang muncul berulang. Seringkali, permasalahan kualitas daya tidak
disebabkan oleh kejadian tunggal, tetapi oleh factor kombinasi seperti drop
tegangan, transient di peralatan, harmonic dan koneksi netral ke ground yang tidak
sesuai.

Daya dapat dimonitor pada beberapa lokasi berbeda di system kelistrikan :


Di sisi beban : dengan menempatkan monitor di sirkuit cabang yang mensuplai
motor dan peralatan lainnya dapat menganalisa kualitas daya di titik penggunaan.

Diperalatan distribusi : pemasangan monitor pada feeder hingga ke panelboard


atau MCC dapat menganalisa kualitas daya di keseluruhan bagian bangunan.

Di incoming service konduktor menuju panelboard : pemasangan disisi ini dapat


menganalisa kualitas daya di keseluruhan bangunan (gambar 9.3). sisi ini adalah
dimana kapasitor pada umumnya dipasang untuk meningkatkan power factor untuk
alas an menghindari penalty dari perusahaan listrik karena factor daya yang jelek.
Level dan stabilitas tegangan

Level tegangan

Cek level tegangan pada terminal panel utama dan tiap cabang sirkuit. Tegangan
pada panel idealnya sekitar 120/208 V atau 277/480 V, tiga phase, empat kawat.
Tegangan di outlet atau peralatan konsumen dapat bernilai lebih rendah karena
jatuh tegangan pada sirkuit cabang, tetapi idealnyatidak kurang dari 115/200 atau
265/460 V. untuk keamanan, ukur tegangan di sisi beban dari sirkuit utama atau
cabang CB dimanapun memungkinkan. Ini dapat menolong untuk meindungi alat
pengetesan dan operator dari arus gangguan di feeder (gambar 9.4).

Tegangan rendah menyebabkan motor listrik berputar pada kecepatan lebih rendah
dari rating speed, lampu pijar terbakar, permasalahan starting di lampu TL dan HID,
dan permasalahan performance pada peralatan elektronik dan data. Tegangan lebih
menyebabkan motor running lebih cepat, umur lampu pijar lebih pendek dan dapat
merusakkan komponen peralatan elektronik yang sensitive.

Kebanyakan peralatan listrik dan elektronik didesain untuk mentolerir rentang +/-
10 persen dari rating tegangan dan masih dapat beroperasi dengan baik.
Bagaimanapun, nilai tegangan 115/200 atau 265/460 V disisi panelboard
memungkinkan untuk menjadi nilai tegangan yang tidak dapat diterima karena
tegangan rendah pada sisi peralatan konsumen karenan penambahan jatuh
tegangan di konduktor sirkuit cabang.

Peyebab umum dari tegangan rendah di panel adalah tap setting yang rendah di
trafo, konduktor feeder yang terlalu panjang atau terlalu kecil, dan koneksi longgar.
Kondisi pertama mengakibatkan suplai tegangan yang lebih rendah ; akibat
berikutnya adalah impedansi yang lebih tinggi yang meningkatkan jatuh tegangan.

Stabilitas Tegangan

Kedip tegangan dapat diakibatkan baik oleh pengaruh beban di sirkuit cabang, atau
ditempat lain disistem distribusi, termasuk kedip yang ditimbulkan peralatan
konsumen dan brownout. Hal ini paling mudah dianalisa menggunakan peralatan
seperti power quality analyzer yang mengukur baik tegangan dan arus secara
bersamaan. Ambil titik ukur di tiap cabang sirkuit di panelboard.

Voltage sag (kedip tegangan) muncul bersamaan dengan surja arus yang biasanya
mengindikasikan masalah di downstream dari titik pengukuran. Hal ini akan
berhubungan dengan adanay gangguan di sirkuit cabang.

Kedip tegangan muncul secara bersama dengan kedip arus biasanya


mengindikasikan masalah di upstream dari titik pengukuran, berasal dari suatu
tempat di system distribusi. Sumber gangguan yang berhubungan termasuk saat
dilakukan starting motor tiga phase berkapasitas besar atau kedip di jaringan
konsumen utility.

Pembebanan arus

Ukur arus di tiap phase feeder dan sirkuit cabang (gambar 9.5). pemakaian true-
RMS ammeter atau digital multimeter (DMM) sangat penting pada waktu melakukan
pengukuran ini. Karena kombinasi dari arus fundamental dan harmonic akan
mengakibatkan bentuk gelombang yang terdistorsi, alat ukur lower cost average
sensing akan cenderung melakukan pembacaan yang lebih rendah, membawa
seseorang untuk mengasumsikan bahwa sirkuit terbebani lebih rendah daripada
nilai sebenarnya.

Pembebanan pada ketiga phasa seharusnya dilakukan seseimbang mungkin. Arus


yang tidak seimbang akan kembali melalui penghantar netral yang bias saja telah
membawa beban yang tinggi karena harmonic yang ditimbulkan beban nonlinear.
Idealnya, pada system seimbang, system distribusi listrik tiga phase mengandung
sedikit arau bahkan tidak ada beban disisi penghantar netral.

Panel feeder ataupun sirkuit cabang tidak boleh dibebani hingga batas maksimum
yang diperbolehkan (80 % nilai rating overcurrent peralatan, untuk beban
kontinyu). Harus ada kapasitas cadangan untuk arus harmonic.

Harmonik

Harmonic adalah frekuensi kelipatan dari frekuensi fundamental (100 Hz, 150 Hz,
200 Hz dan seterusnya). Arus harmonic frekuensi tinggi disebabkan beban
nonlinear seperti computer, adjustable speed motor drive, programmable controller,
dan lampu fluorescent dengan ballast elektronis dapat menyebabkan pemanasan
yang berarti di system distribusi tenaga, khususnya di konduktor netral. Harmonic
mempengaruhi operasi atau peralatan seperti motor, trafo, dan memanaskan
konduktor netral.

Harmonic ketiga
Harmonic ketiga adalah harmonic dengan kelipatan berikut dari frekuensi
fundamental : 3, 6, 9, 12 dan seterusnya. Harmonic ini sangat berbahaya bagi
kualitas daya karena dapat menambah di sisi netral dari system tiga phase, seperti
ditunjukkan gambar 9.6.

Beban nonlinear termasuk beban beban umum di peralatan listrik seperti power
suplai dengan mode operasi switch mode yang dipakai di computer dan peralatan
lainnya, dan fluorescent atau HID fixture ballast.

Netral yang berbeban lebih adalah bahaya potensial bagi kebakaran, karena tidak
seperti konduktor phase, netral tidak dilindungi dengan peralatan perlindungan arus
lebih. Harmonic ketiga dapat membebani lebih system netral bahkan saat beban
telah seimbang diketiga phase.

Untuk alasan ini, NEC Code 310.15 (B) (4)(c) membutuhkan bahwa pada system
empat kawat, tiga phase, sirkuit Wye dimana bagian terbesar dari beban terdiri dari
beban nonlinear, arus harmonic dapat muncul di konduktor netral; sisi netral harus
dipandang sebagai konduktor pembawa arus

Sebagai akibatnya, konduktor netral pada system tiga phase, empat kawat harus
paling tidak berukuran sama dengan konduktor phase. Pada kenyataan, system
netral melayani bagian terbesar dari beban nonlinear (seperti area perkantoran
dengan banyak computer dan lampu fluorescent) bahkan kadang lebih besar hingga
dua kali nilai konduktor phase.

Sirkuit cabang dengan banyak kawat


Common netral yang dibagi oleh dua atau tiga single phase sirkuit cabang adalah
sasaran dari pembebanan lebih seperti pada netral di panel feeder tiga phase,
karena pembebanan asimetris dan harmonic ketiga.

Arus harmonic di konduktor netral sirkuit feeder atau sirkuit cabang dapat diukur
menggunakan DMM, untuk mengukur besar tegangan dari netral ke ground
(gambar 9.7).

Grounding

Konduktor netral dan pentanahan (grounding) harus diikat menjadi satu, di sisi
masuk atau titik distribusi dari system yang terpisah (separately derived system).
Koneksi netral-ground lain disisi manapun dalam system, seperti di subpanel atau
outlet receptacle adalah pelanggaran terhadap kode NEC.

Sayangnya, koneksi antara netral dan grounding yang tidak benar disisi
downstream juga sering terjadi, dan seringkali menjadi sumber dari permasalahan
kualitas daya.

Saat netral dan ground disambung disisi subpanel atau lokasi lain, jalur ground
menjadi jalur kembali bagi arus beban normal, dan aka nada nilai arus yang terukur
di ground.

Untuk menentukan apakan koneksi yang benar telah dibuat, ukur arus di ground
(netral) dan kemudian di konduktor grounding dan lihat perbandingan antara
keduanya. Sebagai contoh, jika arus netral 70 A dan arus ground 2 A, arus ground
kecil mungkin menggambarkan kebocoran yang normal. Tetapi jika pengukuran
arus netral 40 A dan ground 20A, ini mungkin indikasi bahwa ada sambungan
netral-ground yang tidak sesuai. Semakin kecil rasio arus netral-ground, semakin
besar kemungkinan terjadinya hubungan netral- ground.

Semua koneksi netral-ground yang tidak diperbolehkan oleh NEC Code harus
dihilangkan. Hal ini akan meningkatkan baik keamanan dan kualitas daya.

Koneksi dan Terminal Overheated

Koneksi yang lemah dan terminasi yang longgar meningkatkan impedansi


rangkaian dan jatuh tegangan. Hal ini juga menyebabkan kesukaran untuk diagnose
permasalahan intermittent, seperti rangkaian yang sering on dan off secara tidak
terduga ( koneksi longgar dapat bersifat open saat panas, dan kemudian close
kembali saat telah dingin)

hot spot mengindikasikan kemungkinan koneksi dan terminas yang lemah dapat
seringkali ditemukan menggunakan thermal scanning. Visual inspeksi dapat juga
sangat berguna. Program preventive maintenance dari pengecekan dan
pengencangan koneksi konduktor pada rentang waktu tertentu dapat menolong
mencegah permasalahan jenis ini muncul.

Circuit Breaker

Meskipun molded case circuit breaker memiliki waktu operasi yang cukup panjang,
kontak dan pegas dapat menjadi lemah, khususnya saat peralatan telah seringkali
trip atau digunakan sebagai saklar untuk menghidupkan atau mematikan peralatan.
Seperti pada permasalahan koneksi lemah sebelumnya, breaker yang bermasalah
meningkatkan impedansi dan jatuh tegangan. Overheating dikarenakan koneksi
internal yang lemah dapat juga menyebabkan gangguan trip.

Pengukuran jatuh tegangan di circuit breaker dari sisi saluran ke sisi beban , untuk
menentukan kondisi internal komponen (lihat gambar 9.8). jika jatuh tegangan
melebihi 100 millivolt (mV), breaker di sirkuit cabang harus diganti. Pembacaan di
35 hingga 100 mV harus dicatat dan breaker bersangkutan di cek ulang pada
interval yang teratur.
Faktor Daya

Factor daya adalah elemen penting dari kualitas daya; nilai ini dihitung dari nilai
daya sesungguhnya (VA) dibagi daya nyata (W). baik sisi konsumen atapun facility
engineer pada umumnya berusaha menjaga nilai factor daya sedekat mungkin
dengan unity (1.0). tetapi bagaimanapun, banyak jenis peralatan yang dipakai di
system kelistrikan modern menyebabkan factor daya baik mendahului (leading)
atau tertinggal (lagging), karena adanya impedansi yang menyebabkan tunda
phase antara gelombang tegangan dengan arus. Factor daya diukur untuk melihat
bagaimana efisien sebuah beban memakai listrik, atau berapa banyak energy yang
dikonsumsi oleh beban lawan berapa besar perusahaan listrik harus menyediakan
energy listrik. Perusahaan listrik kadang memberikan penalty kepada konsumen
konsumen besar yang memiliki factor daya kurang dari nilai yang telah mereka
tentukan semisal 0.95 pf.

Impedansi

Impedansi adalah komponen utama dari factor daya. Pada umumnya harus ada
sekurangnya nilai impedansi 0.5 Ohm antara konduktor phase dan konduktro
ground (netral), dan antara konduktor netral dan konduktor grounding.

Tabel 9.9 merangkum rekomendasi untuk melakukan troubleshoot kualitas daya

Gejala Kemungkinan Item yang diperiksa


penyebab
Tegangan rendah di Supplai tegangan dari Hubungi perusahaan listrik
panelboard atau sisi sumber terlalu rendah
incoming dari peralatan Setting tap trafo terlalu Gunakan tap tegangan
rendah yang lebih tinggi
Koneksi longgar di Periksa koneksi
kondutor feeder
Kedip tegangan muncul Beban disisi bawah Pertimbangkan untuk
bersamaan dengan surja mengandung beban yang melayani beban sensitive
arus, saat diukur di menarik arus inrush tinggi, dari saluran lain
panelboard seperti motor atau
penerangan incandescent
Tegangan surja Sumber sisi upstream Hubungi perusahaan listrik
bersamaan dengan mengalami gangguan
penurunan arus saat
diukur di panelboard
Arus netral yang signifikan Pembebanan tidak Seimbangkan sisi
di feeder tiga phase seimbang di phase yang panelboard
berbeda di panelboard
Arus di sisi netral feeder 3 Harmonic dibangkitkan Naikkan ukuran konduktor
phase sama atau melebihi oleh beban nonlinear feeder netral
arus phase
Arus di netral yang dibagi Harmonic dibangkitkan Gunakan sirkuit cabang
dari cabang kawat oleh beban nonlinear dengan saluran individual
multiwire dari sirkuit sama dua kawat
atau melebihi arus phase
Tegangan netral ke Koneksi netral ke ground Hilangkan sambungan
ground melebihi 0.5 V di panel beda dengan sisi netral ke ground yang
masuk dari peralatan tidak sesuai
Nilai tegangan rendah di Cabang sirkuit berjarak Pasang konduktor dengan
outlet receptacle atau cukup panjang diameter lebih besar
peralatan konsumen untuk mengkompensasi
jatuh tegangan
Koneksi longgar di sirkuit Periksa dan kencangkan
cabang sambungan
Tegangan jatuh di CB Kontak CB dan pegas Ganti CB
melebihi 100 mV , dari sisi sudah jelek
beban ke saluran

BAB 10

TROUBLESHOOTING DENGAN THERMOGRAPHY INFRARED

Thermography infrared (juga disebut dengan thermal scanning) merupakan alat


diagnosa penting untuk troubleshooting peralatan listrik dan system. Pemanasan
berlebih dapat merupakan gejala dari berbagai macam masalah, dan peralatan
umumnya melalui suatu tingkat dimana akan melepaskan panas sebelum
kegagalan fisik sebenarnya akan menyusul. Panas ini adalah berbentuk radiasi
infrared dalam energy wavelength (kasat mata bagi manusia).

Untuk dapat melihat gelombang infrared dipakai peralatan infrared camera, yang
juga digunakan untuk mengukur pancaran energy dari peralatan listrik yang
mengalami pemanasan lebih. Informasi ini digunakan untuk menunjuk suatu
permasalahan listrik sebelum munculnya kerusakan total. Kamera infrared,
mengambil gambar dari peralatan listrik dengan mendeteksi energy panas
ketimbang cahaya yang tampak. Thermography infrared digunakan untuk
mendeteksi permasalahan listrik berikut :

Poor connection ( koneksi kendor) : vibrasi dan siklus panas dapat


menyebabkan koneksi listrik kendor. Uap air dan kontaminasi dapat juga
mengkorosi koneksi. Koneksi kendor mengakibatkan hot spot yang dengan
mudah terdeteksi menggunakan kamera infrared.

Overload conductor : konduktor listrik yang tebebani lebih umumnya


menyebabkan peralatan proteksi seperti CB dan fuse untuk beroperasi. Tetapi
ketika CB dan fuse gagal untuk memutus arus lebih tersebut, konduktor akan
panas.

Short circuit dan gangguan tanah : short circuit dan gangguan tanah (short
circuit melibatkan peralatan ground) juga seharusnya membuat peralatan
proteksi bekerja. Tetapi kadang arus, saat tidak cukup untuk mengoperasikan
CB atau relay gangguan tanah, akan cukup untuk menyebabkan kerusakan di
isolasi konduktor dan mengakibatkan pemanasan lebih yang dapat
menimbulkan api.

Harmonic : arus harmonic frekuensi tinggi disebabkan beban elektronik seperti


computer , adjustable speed motor drive, dan lampu fluorescent dengan ballast
elektronik yang mengakibatkan pemanasan signifikan di system distribusi,
khususnya du konduktor netral.

Permasalahan mekanik : masalah seperti kopling longgar dan misalignment dari


shaft motor menyebabkan pemanasan berlebih yang bisa diketahui dengan
thermal scanning.

Troubleshooting chart di table 10.1 menyebutkan permasalahan operasi yang


umum terjadi di peralatan listrik
gejala Kemungkinan Item yang diperiksa
penyebab
Sambungan atau terminal Terminal kendor atau Kencangkan atau ganti
overheat korosi terminal baru
Kerusakan pada konduktor Ganti konduktor

Trafo overheat Kegagalan isolasi Lihat bab 8

Belitan short di inti trafo Lihat bab 8

Bushing trafo overheat Koneksi kendor Kencangkan atau perbaiki


konektor

Gangguan internal Lihat bab 8


Motor overheat Shaft tidak alignment Lihat bab 10

Tegangan terlalu tinggi Lihat bab 10


atau rendah

Coil stator short Lihat bab 10

Koneksi terganggu Lihat bab 10

Anda mungkin juga menyukai