PERENCANAAN PEMELIHARAAN
ELECTRIC MOTOR
Dimana :
f : frekuensi arus supply (Hz)
p : jumlah kutub motor
MEDAN MAGNET PUTAR
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor,
akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl) sebesar :
Dimana :
E2S = adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar
PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl (E) akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan
gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
yang cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator. Tegangan induksi timbul oleh karena
terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar
tegangan teriduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator (NS) dengan kecepatan putaran rotor (NR).
Perbedaan kecepatan putaran NR dan NS disebut slip (S) dinyatakan dengan :
PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI
Bila NR = NS, tegangan tidak akan terinduksi dan arus
tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan
ditimbulkan apabila NR lebih kecil dari NS.
bearing dan bracket terkotori bersihkan dan cuci dengan cairan pembersih
debu
motor basah terkena tetesan air usap motor dan keringkan dengan udara
panas yang disirkulasi melalui motor. Pasang
kanopi yang menutupi motor untuk
perlindungan.
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Motor basah terendam dalam air lepas bagian bagian motor dan bersihkan.
Panaskan kumparan pada oven di suhu 105 C
selama 24 jam atau hingga resistans ke tanah
mencukupi. Pertama yakinkan bushing comutator
di bersihakan dengan air.
motor gagal start saluran belum tersambung saklar terbuka, terminal putus
Motor running terlalu Tegangan dibawah tegangan Cek tegangan dan koreksi sesuai Nameplate
lambat secara terus rating
menerus Motor beroperasi dingin (motor Motor mungkin running 20 % lambat karena
operates cold) beban ringan. Pasang motor yang lebih kecil
Beban lebih (overload) Cek bearing motor dan pemutar, gesekan
berlebih pada pemutar (drive)
Pada jangkar memiliki Perbaiki jangkar dan kembalikan ke kondisi
kumparan short atau batang yang bagus
komutator short
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Motor terlalu panas Terbeban lebih, menarik arus Kurangi beban dengan mengurangi kecepatan
25 - 50% diatas arus rating atau pemakaian gear pada pemutar.
Tegangan diatas rating Motor memutar beban diatas rating speed
memerlukan hp berlebih. Kurangi tegangan
Ventilasi udara tidak Lokasi motor harus dipindah
mencukupi
Menarik arus berlebih karena Perbaiki kumparan jangkar atau pasang
kumparan short kumparan baru
pentanahan di jangkar seperti Letakkan pentanahan dan perbaiki atau gulung
dua pentanahan yang dengan set kumparan baru
menyebabkan short
Jangkar menggesek muka Cek wadah atau tumpuan untuk membuat rotor
kutub karena pusat rotor center. Dan tentukan kondisi dari bearing jika
bergeser menyebabkan friksi memerlukan penggantian
dan arus berlebih
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Jangkar panas Lilitan Inti panas di satu titik Kadangkala full slot metal wedges telah
medan panas menunjukkan loss iron yang digunakan untuk balancing. Hal ini harus
tinggi dipindah dan cara lain untuk balancing
diinvestigasi
Punching tidak terisolasi. Motor yang running tanpa beban akan
Punching telah dibelokkan atau mengindikasikan inti panas dan menarik arus
band grooves machined di inti. jangkar tanpa beban yang tinggi.
Mesin slot Ganti inti dan gulung jangkar. Jika diperlukan
untuk menambah band grooves grind kedalam
inti.
Cek suhu pada inti dengan thermometer agar
tidak melebihi 900C
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Jangkar panas Lilitan Ventilasi tidak cukup Cek seperti kondisi pada motor panas
medan panas
Tegangan terlalu tinggi Cek dengan meter dan thermometer danatur
nilai tegangan seperti pada Nameplate
Belitan short atau tertanahkan Perbaiki atau ganti dengan kumparan baru
Resistan tiap kumparan tidak Cek tiap kumparan satu persatu, jika
sama nilairesistan melebihi toleransi 10% lakukan
penggantian kumparan.
Ventilasi tidak cukup Cek seperti pada kondisi motor panas
Kumparan tidak cukup besar Kumparan harus diganti jika ruangan dimotor
untuk meradiasikan losses masih memungkinkan penggantian kumparan
daya lebih besar
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Jangkar panas Lilitan Jangkar tidak balance Ganti dan lakukan balancing motor
medan panas Misalignment Alignment ulang motor dan beban
Pulley kendor Kencangkan pulley pada shaft atau sesuai kan
eccentric pulley
Sabuk belt atau rantai kendor Atur kekencangan belt
Gear dan pinion tidak menggigit Align ulang, atau ganti part
Sempurna
Kopling unbalance Balancing ulang kopling
Shaft bengkok Ganti atau luruskan shaft
Pondasi kurang kokoh Keraskan tempat mounting
Motor dipasang longgar Kencangkan baut mounting
Kaki motor tidak rata Tambahkan shim dibawah kaki motor hingga
sama rata
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Motor bersuara Pemasangan support motor Kencangkan baut pondasi
berisik kurang kencang
Pondasi bergaung Lapisi sisi bawah dengan material kedap suara
Pull in torsi rendah pada motor Ganti resistan starting rotor atau ganti desain rotor
sinkron
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
Gejala Kemungkinan Penyebab Tindakan / Item yang diperiksa
Motor running kemudian Power failure Periksa sambungan kendor, fuse dan control
diam
Motor tidak berputar Tidak diaplikasikan dengan benar Konsultasikan dengan supplier untuk tipe yang sesuai
pada kecepatan rating
Tegangan terlalu rendah pada Gunakan tap trafo yang lebih tinggi atau
terminal motor karena drop tegangan kurangi beban
saluran
Jika jenis wound rotor, control Betulkan control sekunder
operasi yang tidak sesuai dari
resistan sekunder
Beban starting terlalu tinggi Cek beban motor yang mungkin ada saat start
Pull in torsi rendah pada motor Ganti resistan starting rotor atau ganti desain rotor
sinkron
TROUBLESHOOTING ELECTRIC MOTOR
TROUBLESHOOTING MOTOR SPLIT PHASE
Permasalahan motor split phase gagal
start :
- bearing yang terlalu kencang
- worn bearing, menyebabkan rotor
menggores stator.
- shaft rotor yang bengkok.
- satu atau kedua bearing lepas
alignmentnya.
- open circuit di lilitan starting atau
lilitan running.
- kerusakan pada saklar centrifugal
- koneksi yang tidak benar pada salah
satu lilitan.
- satu lilitan atau lebih tertanahkan.
- short antara dua lilitan.
TROUBLESHOOTING MOTOR SPLIT PHASE
1. Bearing yang terlalu kencang atau worn bearing : bisa disebabkan karena kegagalan
sistem pelumasan, akan beroperasi pada kondisi tetap panas jika shaft tidak dijaga
dan dilumasi dengan baik. jika bearing usang terlalu parah sehingga menyebabkan
rotor menggesek stator, akan menyebabkan motor gagal start. Hal ini akan
menimbulkan bekas gesekan pada stator dan dapat dengan mudah diamati saat
motor dibongkar dan rotor dilepas dari motor.
2. Shaft rotor bengkok dan bearing tidak alignment : bengkoknya shaft menyebabkan
rotor terjepit pada satu posisi tetapi kemudian bergerak bebas hingga kembali ke
posisi terjepit tadi. Pengujian untuk shaft bengkok dilakukan dengan menempatkan
rotor diantara pusat pada sebuah alat bubut (lathe), memutar rotor perlahan
sedangkan tool atau alat marker diletakkan pada dekat ke permukaan rotor. jika
rotor berjalan seret, ada indikasi shaft bengkok. Bearing yang tidak alignment
biasanya disebabkan oleh pengencangan baut penutup casing motor yang tidak pas.
TROUBLESHOOTING MOTOR SPLIT PHASE
3. open circuit dan kerusakan pada saklar centrifugal : sirkuit putus baik baik pada
lilitan starting atau lilitan running kumparan menyebabkan motor gagal start.
Kegagalan ini dapat diketahui dengan menguji ujung awal dan akhir dari tiap lilitan
dengan test lampu atau ohmmeter. Kerusakan pada saklar centrifugal biasanya
disebabkan karena kotoran atau bahan asing yang masuk kedalam saklar. saklar
harus secara menyeluruh dibersihkan dengan cairan pembersih kemudian diperiksa
jika ada pegas yang lemah atau patah. Jika lilitan terletak pada rotor, sikat (brushes)
kadangkala macet di holdernya, menyebabkan kegagalan terjadinya kontak yang
sempurna dengan slip ring. Hal ini menyebabkan percikan pada brushes. Juga ada
kemungkinan dimana rotor tidak akan bisa distart hingga diposisi yang cukup jauh
dimana brush kontak pada ring. Brush holder harus dibersihkan dan brush secara hati
hati ditempatkan sehingga dapat bergerak lebih bebas dengan gesekan minimum
antara brush dengan holder
TROUBLESHOOTING MOTOR SPLIT PHASE
4. Reversed connection dan ground : reversed connection disebabkan penyambungan yang tidak
sempurna pada kumparan atau grup kumparan. Sambungan yang salah dapat ditemukan dan
diperbaiki dengan melakukan pengecekan secara teliti pada sambungan dan rekoneksi pada
kumparan yang diketahui ada kesalahan. Pengujian kompas dengan sumber power DC dapat
digunakan untuk menemukan reversed coil. Pengujian lilitan starting dan lilitan running secara
terpisah, pemberian arus DC hanya pada satu lilitan pada tiap waktu. Jarum kompas seharusnya
menunjukkan kutub yang bolak balik disekitar lilitan. Pegoperasian motor yang tertanahkan pada
lilitan akan tergantung pada dimana pentanahan terjadi dan apakah frame motor juga tertanahkan.
Jika frame tertanahkan, kemudian kapan ground muncul pada lilitan, hal ini biasanya akan memutus
fuse atau trip pada peralatan perlindungan arus lebih. Pengujian untuk gangguan tanah dapat
dilakukan dengan test lampu atau continuity tester. Satu ujung probe penguji diletakkan pada frame
dan ujung yang lain pada lilitan. Jika tidak terjadi gangguan tanah, lampu tidak akan menyala atau
tidak ada indikasi continuity pada meter. Sebaliknya jika lampu tester menyala atau meter
menunjukkan adanya continuity, berarti pada motor terjadi gangguan ke tanah, disebabkan
kegagalan pada isolasi motor disuatu tempat.
TROUBLESHOOTING MOTOR SPLIT PHASE
5. short circuit : hubung singkat antara dua lillitan dapat diketahui dengan penggunaan
test lampu atau juga continuity tester. Dengan menempatkan satu ujung probe
tester pada kawat lilitan starting dan ujung satunya pada lilitan running yang lain.
Jika kumparan memiliki isolasi yang bagus, lampu tidak akan menyala. tetapi jika
menyala, ada indikasi tejadi hubung singkat atau gangguan tanah antara lilitan.
Kondisi tersebut menyebabkan bagian dari lilitan starting akan terbakar. Lilitan
starting selalu dibelitkan diatas lilitan running, sehingga kerusakan pada lilitan
starting dapat dengan mudah dipindahkan dan diganti tanpa mengganggu lilitan
running.
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
a. Current Check
43
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
b. Insulation Resistance Check
44
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
b. Insulation Resistance Check
Lower than 1.0 Dangerous
45
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
c. Temperature Check
46
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
d. Getaran Check
47
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
e. Alignment Check
48
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
f. Terminasi
Pemeriksaan kekencangan baut-baut terminal kabel, baik di terminal motor listrik dan
terminal kabel pada panel kontrol motor (MCC). Pastikan tidak ada scon cable dan
baut yang kendur, kotor, berjamur.
g. Pelumasan Bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal dan berkala, dan
pastikan Jumlah pelumasan disesuaikan dengan besar bearing motor listrik. Periode
pelumasan dilakukan sesuai dengan spesifikasi bearing dan motor listrik tersebut
49
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Preventif Maintenence
i. Pendingin
j. Suara atau Kebisingan
k. Baut Pengikat
l. Kebersihan
51
MAINTENANCE MOTOR LISTRIK
Breakdown Maintenence
52
PEMELIHARAAN ELECTRIC MOTOR
1. Jadwal Mingguan
Memeriksa keadaan sekeliling motor, apakah ada titik-titik air, air asam, debu
atau kotoran-kotoran yang lain. Bila ada kotoran seperti di atas segera bersihkan
dengan kain lapyang kering atau debu bersihkan dengan blower.
Periksa minyak pelumas pada blok bantalan motor, bila kurang dari ukuran
normal, periksa minyak pelumasnya dan tambah.
Blok bantalan harus diperiksa getaran pada rumah blok, bila ada suara yang
meragukan segera hentikan motor untuk perbaikan bantalan.
Memeriksa gangguan mekanis, gejalanya adalah suara-suara yang tidak
biasanya yang diakibatkan kontak antara metal dengan metal atau kontak
bagian yang berputar, jika ada maka wajib motor kita hentikanuntuk diadakan
perbaikan yaitu dengan membongkar motor tersebut.
PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR
1. Jadwal Mingguan
Pemeriksaan sikat-sikat dan cincin seret apakah ada percikan bunga api listrik
akibat pergeseran cincin seret dengan sikat-sikat atau sikat-sikat tidak bekerja
dengan baik, segera hentikan motor dan kita perbaiki kedudukan sikat-sikat
terhadap cincin seret atau pada cincin terjadi pengotoran segera bersihkan
dengan ampelas halus lalu semprot dengan blower.
Memeriksa celah udara antara rotor dan stator jangan sampai ada yang tidak
seimbang terutama pada saat overhauled (perbaikan penggantian komponen)
Pemeriksaan belitan stator dan rotor dari kotoran dan debu saat motor tidak
bekerja, bersihkan dengan penghisapdebu atau blower untuk membersihkan
kotoran yang ada pada sela-sela belitan.
PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR
2. Jadwal Bulanan
Periksa belitan stator, belitan rotor dan periksa hubungan sambungan kabel-
kabel yang berhubungan dengan mesin, agar tidak terjadi kurang kontak antar
sambungan dan terjadi fong (kontak listrik yang menimbulkan bunga api).
Pemeriksaan sikat-sikat dan pemegangnya, apakah cocok dan bebas bergerak.
Periksa tekanan pegas pada sikat. Jika perlu ganti dengan yang baru bila sikat-
sikat tidak dapat dipakai lagi karena mendekati habis.
Pemeriksaan roda-roda gigi yang tertutup yang berhubungan dengan gerakan
poros motor, karena jika macet akan berakibat fatal pada motor. Bukalah
sumbat-sumbat saluran dan periksa minyak yang mengalir yang ada dalam metal
skala, bila minyak hampir habis tambahlah secukupnya dengan minyak pelumas.
Pemeriksaan kopling dengan penggerak lain, bila dengan sabuk, periksalah
apakah sabuk tersebut sudah cukup kencang dan tepat pada puli motor, jika
tidak akan berbahaya pada poros motor bisa terjadi.
PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR
3. Jadwal Tahunan
PENGUKURAN ARUS
MOTOR
PEMERIKSAAN ARUS KERJA MOTOR SESUAI DENGAN
RATING,
DAN ANTAR FASA SATU DAN LAINNYA BEDA TIDAK
TERLALU BESAR (SEIMBANG)
48
PEMELIHARAAN RUTIN
PENGAMATAN TEMPERATUR BEARING
49
PEMELIHARAAN RUTIN
CEK VISUAL MOTOR DAN LINGKUNGAN SEKITAR
50
INSULATION RESISTANCE (IR) &
POLARIZATION INDEX (PI)TEST {IEEE-43}
51
INSULATION RESISTANCE (IR) &
POLARIZATION INDEX (PI)TEST {IEEE-43}