Lis Setiyo Ningrum (0402516008)
Lis Setiyo Ningrum (0402516008)
NIM : 0402516008
Makul : Kimia Anoganik Lanjut
[Xe]
5d 6s 6p
[Xe]
5d 6s 6p
Hibridisasi sp2d
Satu elektron pada orbital d yang semula tidak berpasangan kemudian saling
berpasangan. Sehingga 1 orbital d yang semula ditempati oleh satu elektron tersebut
kosong sehingga dapat digunakan untuk membentuk orbital hibrida. Hibridisasi yang
terbentuk adalah Hibridisasi sp2d dengan bentuk geometri segi empat planar yang bersifat
diamagnetik. Hal ini disebabkan karena semua elektron sudah saling berikatan sendiri
membentuk pasangan.
[CoCl4]2-
27Co : [Ar] 3d7 4s2
Co2+ :
[Ar] 3d7 4s0
[Xe]
3d 6s 6p
[Xe]
5d 6s 6p
Hibridisasi sp3
Elektron yang belum berpasangan di orbital d tidak saling berpasangan antara satu
dengan atom yang lain, sehingga ion kompleks bersifat para magnetik. Hal ini disebabkan
karena adanya elektron yang tidak berpasangan.
2. Diberikan ion-ion kompleks [FeF6]3- dan [Fe(CN) 6]3- a). Tunjukkan ion kompleks yang
memiliki spin tinggi dan ion kompleks yang memiliki spin rendah, b) Hitung energi
penstabilan medan kristal (CFSE) kedua kompleks tersebut. (skor 10)
Jawab:
Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2
Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s0
__ __ eg ___ eg
___ ___ _ _ _
_ _ _ _
__ __ __ __ __ __
t 2g t 2g
___ ___ ___ ___ ___ ___
__ _ _ _ __
_ _ _
a. Ion kompleks yang memiliki spin tinggi yaitu ion kompleks [FeF6]3-. Hal ini
disebabkan karena ion kompleks [FeF6]3- mengandung ligan lemah yaitu F-.
sedangkan Ion kompleks yang memiliki spin rendah yaitu ion kompleks [Fe(CN)6]3-.
Hal ini disebabkan karena ion kompleks [Fe(CN)6]3- mengandung ligan kuat yaitu
CN-.
b. Nilai EPMK/ CFSE dari ion kompleks [FeF6]3- dan [Fe(CN)6]3- adalah sebagai
berikut:
Nilai EPMK/ CFSE dari ion kompleks Nilai EPMK/ CFSE dari ion kompleks
[FeF6]3- adalah [Fe(CN)6]3- adalah
= t2g3 eg2 = t2g5 eg0
= (3 x -0,4) + (2 x 0,6) = (5 x -0,4) + (0 x 0,6) + 2p
= -1,2 + 1,2 = -2,0 0 + 2p
=0
Jadi, ion kompleks yang lebih stabil yaitu ion kompleks [Fe(CN)6]3-. Hal ini
disebabkan karena nilai EPMK/ CFSE lebih kecil, sehingga energinya rendah.
3. Senyawa kompleks memiliki manfaat di bidang kesehatan. Berikan contoh dan jelaskan
mekanismenya. (skor 10)
Jawab:
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion
logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron
bebasnya kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam
bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah senyawa kompleks kalsium disodium
EDTA (CaNa2EDTA) sebagai pengikat logam timbal (Pb) dalam tubuh manusia.
Pemberian senyawa kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) mampu
mengkhelat t i m b a l ( P b ) d a r i t u l a n g d a n j a r i n g a n l u n a k , s e h i n g g a
m e m b e nt u k io n k o mp l e k s PbNa2EDTA y a n g stabil dan secara
cepat akan diekskresikan
melaui urin. CaNa2EDTA
merupakan kompleks dan Pb
merupakan ion logam. Gambar
CaNa2EDTA adalah sebagai berikut..
Berdasarkan d e r e t v o lt a s i f a t r e d u k t o r P b l e b i h k e c i l d i b a n d i n g k a n C a .
Hal in i me nu n jukk a n ba h w a kemampuan oksidasi Pb lebih kecil
dibandingkan dengan Ca sehingga posisi C a di EDTA akan digantikan oleh Pb.
Sehingga Pb2+ akan berikatan dengan Na2EDTA dan terbentuk kompleks PbNa2EDTA
yang stabil . Akibatnya Pb akan keluar dalam bentuk larutan berupa air seni. Sedangkan
Ca2+ akan tertinggal dalam tubuh sebagai zat gizi. Jadi, k o m p l e k s kalsium disodium
EDTA (CaNa2EDTA) d a p a t d i g u n a k a n s e b a g a i pengikat logam timbal (Pb) dalam
tubuh manusia sehingga timbal (Pb) yang bersifat racun dapat keluar dari dalam tubuh
manusia tersebut. Gambar CaNa2EDTA dan reaksinya dalah sebagai berikut:
Isoterm Langmuir
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa:
1) Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanya dapat mengadsorpsi satu
molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya. Tidak ada interaksi antara
molekul-molekul yang terserap.
2) Semua proses adsorpsi dilakukan dengan mekanisme yang sama.
3) Hanya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum.
Isoterm Freundlich
Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen
dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini
merupakan persamaan yang paling banyak digunakan saat ini.
Persamaannya adalah
x/m = kC1/n
dimana,
x = banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg)
m = massa dari adsorben (mg)
C = konsentrasi dari adsorbat yang tersisa dalam kesetimbangan
k,n = konstanta adsorben
5. Buatlah suatu desain eksperimen sederhana adsorpsi menggunakan karbon aktif pada
proses pembelajaran siswa SMA (skor 25)
Jawab:
Lembar Kerja Siswa
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Adsorbsi (karbon aktif)
Kelas / Semester : XI IPA /Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat merencanakan percobaan sifat adsorpsi berlandaskan prediksi yang
dikemukakan sebelumnya.
2. Siswa mampu menganalisis sifat adsorpsi melalui latihan prediksi dan merancang
percobaan.
3. Siswa dapat menafsirkan data yang diperoleh melalui observasi yang dilakukan.
4. Siswa dapat menyimpulkan sifat adsorpsi melalui observasi percobaan secara tepat.
5. Siswa dapat membuat definisi sifat adsorpsi dengan benar berdasarkan argumentasi
logis.
6. Siswa dapat menerapkan sifat adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
argumentasi yang logis.
II. TEORI
Karbon aktif adalah karbon yang memiliki kemampuan untuk menyerap zat-zat
pencemar berbahaya. Karbon aktif yang digunakan dalam praktikum peserta didik dalam
penjernihan air adalah karbon aktif yang berasal dari bahan alam. Misalnya karbon aktif
yang berasal dari daun bambu, sekam padi, daun padi dan lain-lain.
Amatilah video yang telah guru berikan dan rancanglah percobaan sederhana
menggunakan karbon aktif yang berasal dari bahan alami sesuai dengan imajinasi
kalian.
V. Hasil Pengamatan
No Warna Air Awal Bahan Penyaring alami Warna Air Akhir
.
VI. Pertanyaan
a. Bagaimanakah rancangan percobaan dalam penjernihan air yang kalian gunakan?
f. Jika belum berhasil, jelaskan kekurangan rancangan yang telah anda buat.
6. Buatlah suatu desain eksperimen sederhana menggunakan katalis pada proses
pembelajaran siswa SMA (skor 25)
Jawab:
Dengan mengembangkan Praktikum Kimia Menyelidiki Pengaruh Katalis
Terhadap Laju Reaksi. Praktikum disini menggunakan daging dan katalis kulit nanas
dan papaya. Peserta didik diminta untuk melakukan percobaan pengempukan daging
dengan menggubakan kulit nanas. Sehingga diharapkan peserta didik mengetahui
fungsi nanans adalah sebagai katalis. Katalis berperan untuk mempercepat jalannya
reaksi, dengan tanda pada proses pengempukan daging. Daging yang telah diberi kulit
nanas akan matang lebih cepat dari pada yang tidak menggunakan kulit nanas, karena
laju reaksi daging yang telah diberi kulit nanas menjadi cepat. Percobaan ini
diharapkan peserta dapat memahami
1. Kinetika reaksi reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
2. Mendiskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksis.
3. Mengerti Tentang Apa Itu Katalis.
4. Apakah katalis tersebut mengalami perubahan sebagai akibat reaksi
5. Mengerti teori tumbukan molekul bagaimana itu dapat terjadi.
6. Menyelidiki pengaruh katalis dalam kehidupan sehari hari
I. TUJUAN
1. Menyelidiki pengaruh zat katalis tertentu terhadap laju reaksi tertentu.
2. Peserta didik mampu mengetahui penerapan katalis dalam kehidupan sehari-hari.
II. TEORI
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut serta bereaksi.
Inhibitor adalah katalis negatif, yaitu zat yang dapat memperlambat reaksi, tetapi tidak ikut
serta bereaksi. Katalis dapat juga ikut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi kembali menjadi zat
semula. Pada percobaan ini akan diamati kerja katalis pada reaksi penguraian Hidrogen
peroksida (H2O2). Reaksi penguraian H2O2 : H2O2(aq) ---> 2 H2O(l) + O2(g)
Jalannya reaksi diamati dari cepat lambatnya pembentukan gas oksigen.
VI. PERTANYAAN
1) Apakah fungsi kulit nanas dan kulit pepaya dalam percobaan A?
2) Apakah perbedaan antara daging yang diberi kulit nanas dan tidak diberi kulit nanas?
3) Katalis apa yang digunakan dalam percobaan tersebut?
4) Selain katalis tersebut, dapatkah digunakan katalis lain? Jika Ya, sebutkan contohnya!!!
5) Apakah katalis tersebut mengalami perubahan sebagai akibat reaksi? Jika demikian,
lalu komponen apa sajakah yang terdapat didalam gelas kimia pada akhir percobaan C.
6) Berdasarkan pengamatan Anda, apakah penggunaan katalis berpengaruh pada reaksi
penguraian H2O2? Jika ya, jelaskan dengan teori tumbukan molekul bagaimana itu dapat
terjadi.