Anda di halaman 1dari 6

OVERVIEW RISET PEMASARAN (MARKETING RESEARCH)

A. PENDAHULUAN
Dewasa ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat, bahkan tidak hanya
dalam skala kecil, namun sudah menjadi persaingan yang berskala global. Untuk itu,
setiap perusahaan tentunya akan terus fokus agar tetap mencapai keunggulan
kompetitif. Kesadaran dunia industri akan pentingnya keunggulan kompetitif kini
terfokus pada proses decision making, dan tentunya konsumen. Konsumen merupakan
faktor penting yang menjadi penggerak suatu perusahaan. Oleh karena itu, kepuasan,
perilaku serta preferensi konsumen benar-benar harus diperhatikan perusahaan.
Agar tetap fokus pada konsumen dan pengambilan keputusan selanjutnya,
maka dibutuhkan identifkasi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penelitian
terhadap pasar , yakni apa yang disebut dengan Riset Pemasaran. Riset Pemasaran
berperan sebagai dasar penyusunan strategi dan taktik pemasaran, dimana harus
didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu,
sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik
berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk dan merk, penentuan harga,
pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.
Apa Sebenarnya Peran Riset Pemasaran dalam Suatu Perusahaan?
Di dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu fungsi yang amat penting,
yang tentu menyangkut dunia konsumen. Untuk memuaskan kebutuhan, dan
keinginan konsumen, diperlukan suatu identifikasi kebutuhan yang tentunya bersifat
sistematis dan obyektif.
Informasi tentang pasar suatu perusahaan dikumpulkan, diolah, dianalisis agar dapat
diketahui hal mengenai konsumen, mulai dari siapa saja konsumen perusahaan,
seperapa sering mereka membeli, kapan, dimana mereka membeli,dan bagaimana
perilaku mereka. Informasi tersebut tentunya diolah dengan langkah yang sitematis,
mulai dari pengumpulan data, analisis hingga intrepretasi hasil keputusan. Di sinilah
Riset Pemasaran berfungsi.
Riset Pemasaran akan membantu perusahaan untuk mengurangi segala ketidak pastian
, dan membantu pengambilan keputusan dalam dunia pemasaran, misalnya produk
apa yang tepat diluncurkan dan akan laris di pasaran.

B. DEFINISI RISET PEMASARAN


Riset Pemasaran , menurut beberapa ahli :
Riset Pemasaran menurut Malhotra (2006) merupakan :
Identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebarluasan informasi secara
sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan
masalah dan peluang dalam bidang pemasaran.

Riset Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) (1987) :


fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum
dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran;
merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan
pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan
pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset
pemasaran menentukan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan

1
tersebut; merancang metode untuk pengumpulan informasi; mengelola dan
mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasil-hasil
yang diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan implikasinya.

C. KRITERIA RISET PEMASARAN


Riset Pemasaran yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya :
a. Relevan
Suatu Riset Pemasaran haruslah menghasilkan informasi yang dibutuhkan
untuk merespon tantangan atau menyelesaikan masalah pemasaran yang
dihadapi perusahaan.
b. Tepat Waktu
Hasil penelitian selesai tepat pada waktunya ( Tidak Terlalu Cepat ataupun
terlambat).
c. Efisien
Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari pada
biaya yang telah dikeluarkan. ( Dengan biaya yang sepadan namun memiliki
value yang lebih tinggi.)
d. Obyektif ( Akurat)
Peneltitian hendaknya cermat, teliti, dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Mengapa ? Agar hasil penelitian berkualitas baik, sehingga
kesalahan interpretasi dapat dihindari.

D. KLASIFIKASI RISET PEMASARAN


D.1 Riset Identifikasi Masalah (Problem Identification Research)
Tipe ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak
atau belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan.

Riset Identifikasi masalah terdiri dari : riset potensi pasar, riset pangsa pasar, riset
citra merk atau perusahaan, riset karakteristik pasar, riset analisis penjualan, riset
peramalan bisnis, dan riset trend bisnis.

D.2 Riset pemecahan masalah (Proble Solving Research)


Setelah masalah teridentifikasi, maka dilakukan riset pemecahan masalah.
Digunakan dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah pemasaran
spesifik.
Riset pemecahan masalah meliputi :
- riset segmentasi : misal segmen pasar,potensi pasar, gaya hidup konsumen,
preferensi konsumen, dll.
- riset produk : misal brand positioning, desain produk, kemasan produk,
diferensiasi produk, dll.
- riset penetapan harga : misal arti penting harga dalam sebuah merek, pricing
practice, hubungan harga dengan permintaan konsumen, perubahan harga, dll.)
- riset promosi : misal bauran promosi, mediapromosi, creative advertising
testing, efektivitas iklan, dll.)
- riset distribusi: misal penentuan tipe distribusi, intensitasgrosir, lokasi
distribusi dan gerai-gerai, dll.

E. PROSES RISET PEMASARAN


1. Perumusan Masalah ( Defining The Problem)

2
Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi
berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat.
Maka , tahap awal yang harus dilakukan adalah merumuskan masalah apa
yang akan dicari keputusannya.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh satu perusahaan di dalam mencari
problem-problem, tentunya yang berkaitan dengan pemasaran misal dalam
diskusi,data-data sekunder, dll.
Contoh Perumusan Masalah :
Indomie sebagai salah satu produk Mi instan yang diproduksi oleh PT.
Indofood Sukses Makmur, tentunya kini menghadapi perrsaingan yang sangat
ketat, seperti Wingsfood yang Memproduksi Mi Sedap. Diketahui pangsa
pasar Indomie turun dari 90% menjadi 75%. Apa yag harus dilakukan Indomie
untuk tetap dapat meraih pangsa pasar tertinggi .Haruskah riset dilakukan
mengenai hal tersebut,

2. Pendekatan Penyelesaian Masalah ( Developing an Approach to The


Problem)
Di dalam Tahap ini, kita mengembangkan berbagai kerangka dan model
analitis, pertanyaan yang dibutuhkan, memberikan hipotesis sebagai asumsi
dasar dalam riset yang akan dikembangkan nantinya, serta menentukan factor-
faktor yang mempengaruhi desain penelitian.

3. Penentuan Desain Riset


Desain riset merupakan kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek
riset pemasaran, yang menjabarkan prosedur untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah riset pemasaran.
Dalam proses penentuan desain riset, ada beberapa komponen yang dilakukan
yakni :
Komponen-komponen desain riset :
1. Menentukan desain riset pemasaran (eksploratoris, deskriptif atau kausal).
2. Menentukan informasi yang dibutuhkan.
3. Menetapkan prosedur pengukuran dan skala.
4. Menyusun dan melakukan pre-test terhadap kuesioner atau bentuk
pengumpulan data lainnya. ( menentukan apakan mengguakan survey,
observasi atau cara lainnya.)
5. Menetapkan proses sampling dan jumlah sample.
6. Menyusun rencana analisis data.

4. Mengumpulkan Data Yang Diperlukan ( Collecting Data)


Mengumpulkan data bisa melakukan Field Work, misalnya dengan melakukan
observasi langsung, interview, langsung melalui supplier, survey terhadap
pasar ( Konsumen ), dll. Di dalam proses mengumpulkan data juga harus
dilakukan training, controlling, dan evaluasi yang cermat untuk menghindari
kesalahan pada tahap berikutnya.

5. Preparing and Analyzing Data


Persiapan data mencakup mengedit, coding, transkripsi, dan verifikasi data.
Setiap bentuk kuesioner atau pengamatan diperiksa, atau diedit, dan, jika
perlu, diperbaiki.

3
Setelah data benar-benar tepat, masing-masing hasil nya, dapat dimasukkan
menjadi data komputer, kemudian di analisis dengan menggunakan berbagai
macam tipe pengukuran statistik. Hasilnya dapat dijadikan sebagai sumber
pengambilan kesimpulan yang tentunya berhubungan dengan riset pemasaran
yang dilakukan suatu perusahaan.

Analisis Data tidak hanya dengan menggunakan Ilmu statistik. Ada 2 tipe
analisis data yakni :
a. Analisis dengan bantuan Ilmu Statistik
Mayoritas data riset pemasaran merupakan tipikal data statistik, sehingga
dianalisis dengan metode statistik.
Aplikasi Metode Statistik :
1. Statistik Deskriptif : menggambarkan berbagai karakteristik data
2. Statistik Induktif (Inferensi) : inferensi terhadap sekumpulan data dari satu
sample, misalnya : prediksi, estimasi, pengambilan keputusan, dsb.
Jenis Data Statistik :
1. Data Kualitatif : data kategori, tidak dapat dilakukan operasi matematika,
meliputi : data nominal & data ordinal.
2. Data Kuantitatif : dapat dilakukan operasi matematika, meliputi : data
interval & data rasio.
b. Analisis dengan bantuan Non Ilmu Statistik
Contoh : analisis sikap konsumen dengan Metode Fishbein, atau
Multiattribute Attitude Model, analisis Semantic Differensial, Importance
Performance Analysis, optimasi biaya pemasaran, dll.

6. Preparing and Presenting The Report


Pada tahap ini semua data telah terkumpul dan terolah. Seluruh proyek harus
didokumentasikan dalam laporan tertulis yang tentunya menampilkan mulai
dari langkah awal yakni identifikasi masalh, pendekatan-pendekatan yang
digunakan, desain riset yang digunakan, prosedur analisis data yang dipakai,
serta hasil akhir dari riset tersebut.
Biasanya pada laporan akhir tersebut, ditampilkan tabel, grafik, perhitungan-
perhitungan, yang tentunya menunjukkan hasil riset perusahaan yang juga
dipresentasikan secara lisan agar pihak manajemen dapat menyimpulkan
keputusan yang tepat.

KESIMPULAN
Konsumen, merupakan aset yang berharga bagi suatu perusahaan yang benar-
benar harus dipertahankan loyalitasnya. Mengingat persaingan dunia industri
yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk terus mencari cara dan
mengambil keputusan yang tepat untuk tetap mencapai competitive advantage.
Salah satunya, dilakukan suatu riset untuk mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, maupun langkah-langkah pemasaran yang tepat, yakni melalui
Riset Pemasaran. Agar Riset Pemasaran dapat memberikan keputusan yang
tepat maka harus dilakukan secara total oleh suatu perusahaan, memenuhi
semua kriteria, serta melalui langkah yang tepat.
== = = = = = ==

4
SUMBER REFERENSI :
Fandy Tjiptono, Singgih S.2001. Riset Pemasaran:Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta:Elex Media Computindo.
Malhotra, Naresha K.2006. Basic Marketing Research: A Decision-Making
Approach, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall

Pada tahap ini ditentukan meteode apa yang digunakan dalam pengumpulan data.
Data yang baik adalah data yang :
Objektif ( Sesuai Keadaan sebenarya) , Up to date, Relevan, dan Standard Error yang
kecil.
Di dalam mengumpulkan data , maka dapat dipilih apakah akan menggunakan
kuisioner, pengamatan secara langsung, atau yang lainnya.
Data dapat diklasifikasikan menurut :
a. Menurut Jenisnya : Data Kualitatif dan Data Kuantitatif
b. Menurut Sifatnya : data Diskrit dan Data Kontinyu
c. Menurut Sumbernya : Data internal dan Data Eksternal
Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan.
Datainternal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan
kegiatanoperasional perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal
seringkali tidak tersediasecara lengkap di perusahaan yang kecil atau kurang
terorganisir dengan baik.Perusahaan atau organisasi yang memiliki data
pelanggan yang terorganisir dengan baik,akan memiliki database lengkap yang
berisi karakteristik pelanggannya. Data-datainternal ini mungkin akan cukup
untuk pemasaran yang memiliki topik berupa deskripsi pelanggan saat ini,
ramalan penjualan, analisis provitabilitas produk atau pola pembelian produk
konsumen dll.
Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya
yangmengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanah perusahaan
yang bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi
nirlaba atauyayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan
riset. Untuk mendapatkan data eksternal yang kadang sudah berupa informasi,
periset dapat mengunjungi berbagai perusahaan yang lengkap.
Contoh :
d. Menurut Cara Memperolehnya :
Data Primer : dikumpulkan dan diolah sendiri dari obyeknya ( kuisioner,
observasi, eksperimen)
Data Sekunder : merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain
bukan oleh periset sendiri. Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta
data tersebut (kadangsudah bentuk informasi) ke pihak lain yan telah
mengumpulkannya di lapangan. Periset hanya memanfaatkan data yang sudah
ada untuk penelitiannya . Contoh : Daftar Pelanggan
. e. Menurut Waktu Pengumpulan : data cross section dan time series.

5
7. Perancangan Sampel dan Pengumpulan Data
Peneliti harus menspesifikasi kerangka sampling, proses pemilihan sample
(berdasarkan pada metode sampling, baik probability sampling maupun non
probability sampling), dan jumlah sample.

8. Analisis dan Intrepretasi Data

9. Penyusunan Laporan Riset


Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan dan rekomendasi penelitian
yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai