Anda di halaman 1dari 9

Contoh Pembuatan Laporan Hasil

Observasi Yang Baik dan Benar


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu pembimbingan yang dilkukan oleh orang dewasa terhadap
anak yang dianggap belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Usaha pendidikan tersebut
dapat terjadi di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan
masyarakat. Setiap anak mempunyai potensi yang harus dikembangkan ke arah yang positif.
Sebagai seorang pendidik sudah selayaknya harus bisa memahami karakteristik dari setiap
anak didik karena masing-masing mempunyai tingkat kemampuan dalam pemahaman,
kondisi fisik dan mental, juga kebutuhan yang berbeda. Sehingga dapat diketahui dan
diidentifikasi permasalahan yang muncul dan dapat menghambat pada proses pembelajaran di
kelas. Jadi seorang pendidik akan lebih mudah dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, sedikit demi sedikit dan mengurangi hambatan yang bisa terjadi sehingga
tujuan pembelajaran pun akan tercapai.

B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman tentang
berbagai karakteristik peserta didik; mengetahui penyebab mengapa anak memiliki perilaku
menyimpang; dan mencari solusi dalam menangani masalah anak yang berperilaku
menyimpang.
BAB II
PEMBAHASAN

Setelah penulis mengadakan observasi di lapangan, banyak ditemukan beberapa

orang anak yang memiliki penyimpangan perilaku yang beragam dalam kegiatan belajar dan

tentu saja membutuhkan layanan bimbingan agar siswa dapat berubah ke arah yang lebih baik

lagi.

Untuk memberikan layanan bimbingan perilaku kepada anak, penulis menempuh

beberapa langkah bimbingan yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan akhirnya

tahap observasi sehingga kasus yang terjadi di lapangan dapat teratasi.

2.1 Perencanaan

Pada dasarnya layanan bimbingan yang dilakukan di SD NEGERI 3 RANCAH sama

seperti layanan bimbingan pada umumnya pada lembaga formal yang lain. Cakupan layanan

bimbingan yang dilaksanakan di SD NEGERI 3 RANCAH menyangkut aspek psikologi

pendidikan diantaranya termasuk kretivitas siswa, minat dan bakat siswa serta kecerdasan

emosional siswa.

Layanan bimbingan sangat penting dilaksanakan mengingat penyimpangan perilaku

anak harus secepatnya diatasi agar tidak ada masalah yang timbul pada anak saat proses

belajar-mengajar berlangsung.

Oleh karena itu, penulis merasa mempunyai kewajiban untuk mengetahui apa saja

yang terjadi di lapangan baik yang bersifat ekstern maupun yang bersifat intern terutama

yang menyangkut hal psikologi dan sosiologi yang terjadi pada siswa di SD NEGERI 3

RANCAH.

Untuk dapat terlaksananya layanan bimbingan kepada anak yang mempunyai

penyimpangan perilaku tersebut, maka penulis melakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan siswa yang bermasalah

2. Mengumpulkan data dan menyimpan data

3. Menentukan layanan bimbingan yang akan diberikan

4. Evaluasi dan tindak lanjut

2.2 Pelaksanaan

Setelah observasi dilakukan di lapangan pada saat proses belajar-mengajar berlangsung

di kelas IV, penulis menemukan siswa yang mengalami penyimpangan perilaku dan sangat

membutuhkan layanan bimbingan. Penulis berusaha semaksimal mungkin membantu siswa

tersebut dalam belajar dan berinteraksi dengan teman sekelasnya dengan cara

mengidentifikasi siswa yang berkenaan dengan siswa yang bersangkutan, yaitu :

2.2.1 Identitas Siswa

IDENTITAS PRIBADI SISWA

Nama : Galih Fitra Hidayat

Tempat Tanggal Lahir : 5 Juni 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Sindang Kecamatan rancah

Anak Ke :1

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Endang Hidayat

Pekerjaan : PNS

Alamat : Dusun Sindang Kecamatan rancah

Ibu : Yayah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Sindang Kecamatan rancah

2.2.1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan kepada siswa yang memiliki

penyimpangan perilaku, maka penulis menemukan beberapa masalah yang muncul dari siswa

tersebut, yaitu :

a. Sering mengganggu siswa lain

b. Hiperaktif

c. Sering gaduh saat di dalam kelas

d. Tidak sabar

e. Percaya diri yang berlebihan

f. Terkadang menentang perintah guru

Dalam masalah yang muncul seperti dalam kasus yang telah disebutkan di atas,

maka penulis dapat berkasimpulan bahwa siswa tersebut mengalami msalah dalam

berinteraksi dengan siswa yang lain.

2.2.1.2 Diagnosa

Dari identifikasi masalah yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis

melihat bahwa sebenarnya siswa tersebut memiliki kecerdasan di atas siswa yang lain yang

sekelas dengannya. Namun, siswa tersebut kurang menghargai teman-temannya yang lain

akibat kelebihannya itu.

Pada saat proses belajar-mengajar berlangsung, siswa tersebut sering tidak sabar

untuk menunggu temannya yang lain apabila dia telah selesai mengerjakan tugas, sehingga

dia malah mengganggu teman-temannya. Selain itu juga, siswa tersebut suka berbuat gaduh
dan cenderung hiperaktif didalam kelas yang mengakibatkan konsentrasi siswa yang lain

menjadi terganggu.

2.2.1.3 Prognosa

Setelah mengamati perilaku siswa yang bersangkutan dan melakukan

pendekatan dengan siswa , mewawancarai siswa, melakukan konsultasi dengan guru-guru

terutama guru kelas. Penulis dapat berkesimpulan bahwa siswa tersebut terlalu dimanja oleh

kedua orang tuanya secara berlebihan, sehingga siswa yang bersangkutan terbiasa untuk

mendapatkan apa yang dia inginkan, cenderung egois dan susah diatur. Perilaku tersebut

kemungkinan terbawa ke dalam lingkungan sekolah yang menyebabkan siswa sering tidak

sabar untuk menunggu siswa yang lain selesai mengerjakan tugas yang pada akhirnya siswa

tersebut berbuat gaduh di dalam kelas, mengganggu siswa yang lain, hiperaktif saat belajar

dan bahkan terkadang menentang perintah guru.

2.2.1.4 Terapi

Untuk mengatasi perilaku siswa yang bersangkutan, penulis malakukan

beberapa terapi, diantaranya adalah :

a. Mengadakan pendekatan secara personal dengan anak, baik pada saat jam pelajaran maupun

pada saat di luar jam pelajaran

b. Memberikan pengarahan pada siswa tersebut bahwa apa yang sering dia lakukan di dalam

kelas pada saat belajar dapat mengganggu temannya yang lain

c. Sering memuji siswa apabila perilakunya dapat dikendalikan

d. Memotivasi siswa dengan memberikan nilai yang paling baik apabila tidak berbuat gaduh
e. Agar siswa tersebut tidak hiperaktif di dalam kelas pada saat belajar, penulis sering

memerintahkan siswa untuk membantu temannya yang lain dalam mengerjakan tugas (Tutor

Teman Sebaya).

Selain terapi yang telah diberikan penulis kepada anak, namun tentu saja

kerjasama orang tua lah yang paling penting dalam mngarahkan siswa kearah perilaku yang

baik. Maka dari itu, guru meminta orang tua agar tidak terlalu memanjakan siswa dan

memperhatikan perilaku siswa dengan teman-temannya di lingkungan sekitar siswa.

2.2.1.5 Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan penulis yaitu dengan memonitoring perilaku siswa di sekolah
dan siswa tersebut sekarang mengalami kemajuan setelah diberikan teguran dan penyuluhan.
Pada saat belajar siswa ini lebih memperhatikan guru pada waktu menerangkan dan lebih
bersemangat lagi dalam belajar
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada saat proes belajar-mengajar berlangsung, penulis menemukan beberapa

siswa yang mengalami penyimpangan perilaku, diantaranya adalah: hiperaktif, suka

mengganggu teman, malas belajar, keluar masuk kelas, berbuat gaduh dan lain-lain. Hal ini

timbul dari factor di dalam diri siswa sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar siswa.

Untuk menangani penyimpangan tersebut, memerlukan kerja sama yang

baik antara guru dengan orang tua siswa. Guru dapat memantau perilaku siswa pada saat di

sekolah dan orang tua dapat memantau siswa pada saat di rumah, sehingga permasalahan

mengenai penyimpangan perilaku siswa dapat teratasi dan siswa dapat merubah perilakunya

menjadi lebih baik.

3.2 Saran

Guru merupakan teladan bagi siswanya, maka sebagai seorang guru yang

baik kita hendaknya :

1. Meningkatkan profesionalisme kerja sebagai seorang pendidik

2. Mampu memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang mengalami

penyimpangan perilaku

3. Mampu memotivasi siswa dalam belajar


4. Mengadakan kerja sama dan komunikasi yang baik antara pihak sekolah

dengan orang tua siswa agar tidak terjadi perilaku yang menyimpang dari

siswa pada saat proses belajar-mengajar berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Sadulloh, Uyoh. 2007. Filsafat Pendidikan. Bandung: Cipta Utama Bumi Siliwangi.
Sadjarudin. Drs. S.pd. Sutardi, Didi D, Drs. MA. 2004. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar.
Tasikmalaya: UPI kampus Tasikmalaya.
Shiday, Nimat. Pamer Aurat At-tabarraj. Jakarta: Granada Nadia.
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpah
curahkan nikmat dan rahmat, sehingga penulis dapat menulis laporan observasi dengan
lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad Saw,
kepada para keluarganya dan para sahabatnya sampai kepada kita selaku umatnya semoga di
yaumul akhir mendapat syafaat darinya. Amiin.
Laporan Observasi ini membahas tentang bimbingan yang dilaksanakan di SD Negeri
3 Rancah menyangkut aspek psikologi pendidikan diantaranya termasuk kretivitas siswa,
minat dan bakat siswa serta kecerdasan emosional siswa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan observasi ini. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Namun demikian semoga setiap kekurangan dari laporan observasi ini menjadi motivasi bagi
pembaca untuk memberi kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada akhirnya, semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.

Tasikmalaya, Desmber 2008

Anda mungkin juga menyukai