MP-Ultramix
MP Supermix = pake slag 15% (Low Heat) (dikorea ideal 25%). 40% = lambat kering + OPC
Recomendasi untuk Jetty, jalan, MC
MP Primamix = Slag 25% + OPC
Spesial product :
1. Ultrathin white topping.
2. Rolling Compacted Concrete = Slump 4, wet mix BP, pake faver (alat).
Faver alat = slump 10 12 Full 3 m3 Ex 3 m3. Slump maks 4-5. Kapasitas 3.5 m3. Diaduk 2m3
sekali jalan 4 m3 atau 2x mixing with dump truck. FS 45 = semen 415 atau K450.
3. Short crete
Blaine.
OPC (Ordinary Portland Cement) adalah semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk
konstruksi umum atau bangunan yang tidak membutuhkan persyaratan khusus. Semen tipe iini
memiliki kadar silika yang terbesar diantara tipe PPC dan PCC.
PCC (Portland Composite Cement) adalah semen dari hasil penggilingan terak semen portland,
gipsum, dan satu atau lebih bahan anorganik, untk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran, selokam, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan,
dan paving block.
PPC (Portland Pozzoland Cement) adalah semen hidrolis yang terbuat dari penggilingan terak
(clinker) semen portland dengan gipsum dan bahan pozzolan, untuk bangunan umum dan bangunan
yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang seperti jembatan, jalan raya,
perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, dan bangunan irigasi.
Dari segi kekuatan lekatan yang ada semen tipe OPC memiliki kekuatan lekatan lebih dari tiga semen
tersebut. Hal tersebut dikarenakan kandungan silika yang ada pada semen tipe OPC lebih banyak.
Namun, semen tipe OPC ini jarang ditemui langsung dipasaran (toko bangunan terdekat) melainkan
harus memesan langsung ke pabrik atau ke provider ready mix yang memiliki bathing plan terdekat.
Tipe semen yang tersedia di pasaran seringnya tipenya PPC.
Sumber :
https://prihadisetyo.wordpress.com/2009/06/19/mengenal-semen-type-i-dan-pcc-apa-bedanya/
Semakin mahalnya harga bahan bakar memicu pabrik semen untuk berhemat agar dengan
daya beli masyarakat yang barangkali turun, semen tetap terjangkau. Selain itu, dengan
perkembangan teknologi bahan, pabrik semen juga berlomba untuk menciptakan produk-
produk baru sehingga kadang membingungkan masyarakat. Pada kesempatan ini saya
postingkan dua diantara type semen yang ada. Dua tipe ini sering tersedia di pasaran namun
karena penggunaannya mirip maka bisa membingungkan kita sebagai konsumen.
Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi perekat bila bercampur
dengan air. Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu klinker/terak (70% hingga
95%, merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir silika, pasir besi dan lempung),
gypsum (sekitar 5%, sebagai zat pelambat pengerasan) dan material ketiga seperti batu kapur,
pozzolan, abu terbang, dan lain-lain. Jika unsur ketiga tersebut tidak lebih dari sekitar 3 %
umumnya masih memenuhi kualitas tipe 1 atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun
bila kandungan material ketiga lebih tinggi hingga sekitar 25% maksimum, maka semen
tersebut akan berganti tipe menjadi PCC (Portland Composite Cement). Standard dan
penggunaannya diberikan sebagai berikut:
Semen Portland Tipe I merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi
beton dimana syarat-syarat khusus tidak diperlukan.
Jadi dari keterangan di atas, kalau kita hanya butuh untuk bangunan biasa dengan lantai tidak
terlalu tinggi serta bukan untuk tiang dan balok beton, tipe PCC barangkali cukup memadai.
Namun untuk yang memerlukan kekuatan tinggi sebaiknya pakai OPC tipe 1. Plesteran dan
pasangan bata barangkali pakai PCC sedang tiang, balok dan lantai coran sebaiknya pakai
OPC tipe 1. Maaf walaupun contoh gambar di atas merk tiga roda, penulis tidak berpihak
kepada siapapun, sebab bila memenuhi SNI atau ASTM semua merk boleh anda pakai. Yang
jelas dengan memakai PCC berarti pula menghemat sumber daya alam dan energi karena
kebutuhan energinya lebih besar OPC. Silakan mencoba, semoga rumah anda kuat, kokoh,
dan nyaman.
1. pada umumnya semen tipe PPC dan PCC dibuat untuk menggantikan fungsi OPC
Tipe 1 sehingga kekuatan beton yang menggunakan PPC maupun OPC akan mirip
dengan yang menggunakan OPC tipe 1. Hal ini dapat terjadi karena kalau untuk PPC
ada tambahan fungsi perekat dari pozzolannya sebagai ganti klinker yang
prosentasenya berkurang. Sedangkan pada PCC umumnya digiling lebih halus
sehingga kekuatan tekan tambahan diperoleh akibat luas permukaan butiran semen
per satuan massa menjadi lebih tinggi dibanding OPC tipe 1. Begitu kira-kira mas,
jadi jangan kawatir tentang kekuatannya asal proporsi campuran mirip dengan
pemakaian OPC tipe 1, ok, selamat mencoba, salam.
2. untuk kekuatan jelas berbeda.. karena semen OPC lebih banyak mengandung klinker
dibanding semen PCC,, karena klinker merupakan bahan utama pembuatan semen,.
itu lah yang menyebabkan kuat tekannya berbeda.. tetapi harga semen PCC jauh lebih
terjangkau dibanding semen OPC.
3. OPC sudah jarang yang memproduksi mas karena mahal biaya produksinya dan
kurang ramah lingkungan karena menghabiskan energi lebih banyak sehingga
produsen semen lebih memilih PPC atau PCC. Terima kasih, salam, psd.
4. PC sama dengan OPC. Kalau PCC kadar klinkernya dikurangi, umumnya sekitar 75%
sedang kalau OPC kadar klinkernya sekitar 96%. PCC adalah PC yang dikurangi
kadar klinkernya dan diganti dengan material lain seperti batu kapur atau fly ash. Tapi
kekuatannya mirip karena untuk PCC biasanya digiling lebih lembut untuk
kompensasi berkurangnya kekuatan akibat berkurangnya kadar klinker. Ok, salam,
psd.
Sumber : http://rullyseno.blogspot.co.id/2014/07/semen-pcc-dan-ppc.html
Pendahuluan
Pada saat ini dimana untuk mengurangi emisi karbon dioksida, komponen terbesar gas rumah
kaca, yang dihasilkan dari proses kalsinasi kapur dan pembakaran batu bara. Isu lingkungan
ini tampaknya akan memainkan peran penting dalam kaitan dengan isu pembangunan
berkelanjutan di masa mendatang maka sudah di produksi type semen yang dapat mengurangi
masalah lingkungan hidup tersebut. Produsen-produsen semen di Indonesia sudah
memproduksi semen PCC dan PPC dimana dengan memproduksi semen tersebut selain
mengurangi dampak lingkungan juga lebih ekonomis dan meningkatkan kapasitas produksi
semen.
Penggunaan
Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton,
pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti
beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
pozolan
bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat
mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air,
senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar
membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen.