Anda di halaman 1dari 3

FAQ

1. Jenis produk semen yang beredar di Indonesia apa saja?

Jawaban :

Sesuai dengan kebutuhan, berbagai macam produk semen sudah beredar di Indonesia. Jenis
produk semen tersebut untuk karakteristik penggunaan ada semen untuk bangunan,
jembatan, jalan, pelabuhan,dan untuk karakteristik lingkungan korosif dan lainnya.

2. Adakah standar sebuah produk semen?

Jawaban :

Produk semen diatur menurut standar internasional yaitu ASTM dan standar nasional bagi
semen yang beredar di Indonesia yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam rangka
perlindungan konsumen Pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional melakukan
pengujian terhadap produk semen yang beredar di Indonesia apakah sudah sesuai SNI:

o Portland Cement Tipe I (PC I) = SNI 15-2049-04


o Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-2049-04
o Super Masonry Cement (SMC) = SNI 15-3500-1993
o Oil Well Cement (OWC) = SNI 15-3044-1992
o Portland Composite Cement (PCC) = SNI 15-700-2004
o Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-0302-94

SNI merupakan jaminan bahwa produk tersebut berkualitas dan telah disesuaikan dengan
karakteristik bangunan di Indonesia. Tentunya produk semen yang standarnya lebih dari SNI
akan lebih memberikan jaminan produk, mutu dan usia bangunan yang akan lebih lama. Untuk
mendapatkan informasi mengenai SNI produk semen dapat dilihat di www.bsn.or.id.

3. Bagaimanakah ciri fisik sebuah produk semen berkualitas?

Jawaban :

Pengenalan produk semen yang berkualitas antara lain dapat dikenali dari ciri fisik yaitu warna
semen. Warna semen sangat dipengaruhi oleh kadar MgO, apabila semen semakin tinggi
kandungan MgO maka menjadi lebih gelap yang dapat mengakibatkan semen akan mudah
retak apabila dipergunakan, oleh karena itu MgO dibatasi hanya maksimum 2 %, Typical kadar
MgO SG sekitar 0.5 – 1.5 %. Warna ideal untuk semen adalah Abu-abu kehijauan (Grey
greenish ) warna tersebut dibentuk oleh reaksi MgO,FeO, dan Aluminat di dalam kiln. (warna
tersebut bisa dikondisikan dengan pengaturan kadar oksida oksida tersebut.

4. Ada berapa macam produk PT Semen Tonasa dan kemasannya?

Jawaban :
Semen Tonasa memproduksi dua macam semen yaitu SEMEN PROTLAND TYPE I atau
biasa disebut ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) yang dikemas dalam 50 kg dan
PORTLAND POZZOLAN CEMENT (PPC) yang dikemas dalam kantong 40 & 50 kg. Kedua
type semen tersebut juga dijual dalam bentuk curah dan dan jumbo bag 1 ton & 1,5 ton.

5. Apa ada perbedaan semen OPC dan PPC?

Jawaban :

OPC digunakan untuk bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti
untuk membangun gedung bertingkat, jalan raya, landasan pacu pesawat dll sedangkan PPC
juga digunakan untuk bangunan umum dan mempunyai kegunaan khusus yaitu untuk
bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap garam laut, sulfat dengan panas hidrasi
sedang. Bangunan - bangunan yang telah menggunakan Semen Tonasa OPC antara lain
Tugu Mandala, masjid Almarkas Al Islami, gedung Clarion, Fly Over dan gedung-gedung
bertingkat yang lain. Sedangkan bangunan - bangunan yang telah menggunakan ST PPC
antara lain, , pelabuhan Sukarno Hatta di Makassar, Anjungan di Pantai Losari dll.

6. Apa perbedaan mutu antara Semen Tonasa kantong dengan tulisan Hitam-Hitam dengan
kantong tulisan Hitam-Merah? Apa perbedaan Komposisi Kantong yang di jual di daerah
Sulsel dengan di daerah luar Sulsel.

Jawaban :

Seluruh produk ST yang dipasarkan dijamin mutunya baik yang dikemas dalam kantong
tulisan Hitam - Hitam, kantong tulisan Hitam - Merah, jumbo maupun dalam bentuk curah.
Perbedaan tulisan dalam kantong ST digunakan untuk membedakan daerah pemasaran saja.
Kantong ST di pasar P Sulawesi dalam bentuk Kraft Paper 3 ply sedangkan kantong ST untuk
luar Pulau Sulawesi dalam bentuk woven laminasi kraft (sering disebut bungkus plastic/Kertas
Kop) karena handling ke luar pulau membutuhkan penanganan khusus yaitu dengan
menggunakan angkutan kapal.

7. Bagaimanakah produk PT Semen Tonasa dibandingkan dengan SNI?

Jawaban :

Semua produk PT Semen Tonasa telah lulus uji SNI, bahkan semua jenis produk PT Semen
Tonasa memiliki kualitas diatas persyaratan SNI, antara lain :

o MgO (Magnesium Oksida), persyaratan SNI < 6 % sedangkan Semen Tonasa


0,89%. Kandungan MgO lebih dari 5% akan menimbulkan retak dan keruntuhan
bangunan.
o Pemuaian, persyaratan SNI < 0,8% sedangkan Semen Tonasa hanya 0,04% (kecil
sekali pemuaiannya). Pemuaian yang besar akan menyebabkan bangunan retak.
o Kuat tekan, baik dari pengujian 3, 7 dan 28 hari berdasarkan standar SNI, maka hasil
uji produk Semen Gresik rata-rata mencapai 160% dari persyaratan (jauh diatas
persyaratan).
8. Bagaimanakah cara penggunaan produk PT Semen Tonasa supaya hasilnya maksimal?

Jawaban :

Setiap kondisi lingkungan dan bangunan membutuhkan karakteristik hasil penggunaan semen
yang berbeda. Untuk informasi lebih lanjut silajkan kunjungi website kami di www.semen
tonasa.co.id

9. Bagaimanakah manajemen mengkontrol kualitas produk PT Semen Tonasa supaya selalu


memenuhi standar SNI dan memberikan kepuasan pada pelanggan?

Jawaban :

Untuk menjamin mutu dari produk PT Semen Tonasa, manajemen menerapkan kebijakan dan
manajemen sebagai berikut :

o Pemilihan jenis bahan baku yang baik yaitu bahan pozzolan – trass dan fly ash.
Pemilihan jenis batu kapur (lime stone) tertentu dan membatasi prosentase dolomite
(batu kapur dengan MgO tinggi). Manajemen produksi yang selalu meng-update
technology proses sesuai perkembangan teknologi yang ada, proses quality control
automatic sampling, quality control by X ray (QCX) on line dengan peralatan
produksi, raw material stockplie control dengan Geoscan system, pengendalian
operasi peralatan yang tersentral dari central control room dengan CDS system.
o Sertifikasi laboratorium mutu yang diakjreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN).
o Sertifikasi standar mutu internasional, antara lain : ISO 9001:2000, ISO 14001:2004,
Sistim Manajemen Keselamatan Kerja, Malcolm Baldrige, Penarapan Good
Corporate Governance dan masih banyak lagi. Untuk lebih detail dapat di lihat di
www.sementonasa.co.id
o Pengukuran kepuasan pelanggan melalui mekanisme penerapan Quality
Manajemen mulai dari area tambang, penyiapan bahan baku, pyroprocessing,
product quality assurance, dan akreditasi laboratorium pengujian bahan dan produk
untuk menjamin mutu hasil pengujian, serta membentuk struktur organisasi untuk
pelayanan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai