Abstrak
Jalan raya sepanjang koridor utara selatan Surabaya mempunyai V/C ratio
yang melebihi 1. Oleh karena itu, Pemkot dan Dishub Kota Surabaya berencana
mengoperasikan Trem Surabaya (Surotram) pada koridor utara selatan
tersebut untuk mengurangi beban jalan raya. Pada penelitian ini pengguna
mobil pribadi yang setiap hari melewati koridor utara selatan Surabaya akan
dijadikan obyek penelitian. Kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden.
Terdapat 8 skenario kuesioner stated preference WTP (Willingness to Pay)
Surotram. Skenario waktu tempuh dalam kuesioner adalah 40 dan 45 menit,
sedangkan skenario tarif Surotram sebesar Rp. 7000,-, Rp. 8.000,-, Rp. 9.000,-
dan Rp. 10.000,-. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik regresi
logistik. Output penelitian ini adalah model regresi logistik dan besaran
probabilitas pengguna mobil pribadi untuk beralih menggunakan Surotram.
Hasil model regresi logistik untuk pengguna mobil pribadi adalah:
e (20.627 0.278 x waktu 0.001 x tarif)
P=
1 + e (20.627 0.278 x waktu 0.001 x tarif)
Probabilitas terbesar pengguna mobil pribadi beralih ke Surotram adalah
skenario pertanyaan dengan waktu tempuh sebesar 40 menit dan tarif Rp.
7.000,- yakni sebesar 92,46%. Sedangkan probabilitas pengguna mobil pribadi
beralih ke Surotram terendah apabila Surotram dioperasikan dengan waktu
tempuh 45 menit dan tarif Rp. 10.000,- yakni hanya sebesar 13,20%.
Kata kunci: pengguna mobil pribadi, Stated Preference, Willingness to Pay,
regresi logistik, probabilitas, dan surotram.
dan Trem yang Terintegrasi di Kota Dapat naik dengan elevasi hingga
Surabaya (Fatma Ayu Nuning Fari- 12%, sedangkan HRT maximum
da Afiatna, Subchan dan Subiono) 1%. Oleh sebab itu stasiun LRT
Jurusan MIPA ITS Surabaya, sering berada di atas jembatan
Kebijakan Transportasi Publik da- laying,
lam Perspektif Green Politics (Studi Biaya pembangunan dan operasi
Tentang Rencana Pembangunan sangat murah dibandingkan dengan
Monorel-Trem Surabaya) oleh De- HRT.
frina Sukma Satiti (S1 Ilmu Poli-
tik Universitas Airlangga Surabaya), 4. Stated Preference
Penerimaan Pelaku Perjalanan Ter- Metode atau teknik stated preference
hadap Rencana Pengembangan (SP) adalah suatu metode yang diguna-
Angkutan Trem Kota Surabaya oleh kan untuk mengukur preferensi masya-
Argasadha Retapradana dan Iwan rakat atau konsumen apabila kepada
Pratoyo Kusumantoro (Prodi Peren- mereka diberikan alternatif atau pilihan.
canaan Wilayah dan Kota ITB Teknik Stated Preference merupakan
Bandung). teknik pengumpulan data yang mengacu
pada pendekatan terhadap pendapat
3. Trem Kota (Light Rail Transit) responden dalam menghadapi berbagai
Trem atau lengkapnya trem kota pilihan alternatif. Teknik ini mengguna-
merupakan alternatif dalam menang- kan desain eksperimental untuk mem-
gulangi kemacetan kota. Kendaraan ini buat sejumlah alternatif situasi imaginer
biasanya hanya terdiri atas satu set (dua (Pearce, et.al, 2002). Langkah yang
gerbong), karena harus menyesuaikan dilakukan untuk mengindikasi bagaima-
dengan keadaan lingkungan jalan kota na responden menanggapi jika situasi
yang tidak boleh terlalu panjang, karena imaginer tersebut benar-benar ada da-
berbaur dengan lalu lintas kota lainnya. lam realita adalah dengan cara mena-
Namun bisa saja dua set atau 4 kereta nyakan langsung kepada responden
(HRT - Heavy Rail Transit - satu set tersebut. Kemudian peneliti dapat
adalah 4 kereta). melakukan kontrol terhadap semua
Berbagai keunggulan LRT adalah: faktor yang dibuat dalam alternatif pili-
Mempunyai bobot kendaraan ringan han yang ditawarkan. Pendapat respon-
dan dapat dibuat oleh pabrik den tersebut bisa dinyatakan dalam
karoseri bus, rangking, rating maupun pilihan.
Dapat berbaur dengan lalu-lintas
kota, 5. Willingness to Pay
Dapat berbelok dengan radius kecil Wilingness to pay adalah kesediaan
atau tajam (sekitar 15 meter, sehing- pengguna untuk mengeluarkan imbalan
ga dapat menyelusuri bangunan tua atas jasa yang diperolehnya atau besa-
pusat kota, sedangkan HRT mini- ran rupiah rata-rata yang masyarakat
mum dengan radius 150 meter), mau mengeluarkan sebagai pembayaran
satu unit pelayanan angkutan umum
Daftar Pustaka
Al-Ghamdi, A.S., (2002), Using Logis-
tic Regression to Estimate The
Influence of Accident Factors on
Accident Severity, Accident Analy-
sis and Prevention 34, pp.729-741.
Badan Pusat Statistik, (2012), Surabaya
Dalam Angka Tahun 2012, Bab 8
Perhubungan dan Pariwisata, Sura-
baya.
bappeko.surabaya.go.id, Surabaya Mo-
norail & Tram Project, diakses
tanggal 26 Juni 2013.
Bruton, M.J. (1985), Introduction to
Transportation Planning, London:
Hutchinson & Co. Ltd.
Pearce, David and Ozdemiroglu, Ece,
(2002), Economic Valuation with
Stated Preference Technice, Sum-
mary Guide, Department for Trans-
port, Local Government and The
Region, March 2002.
smart.surabaya.go.id (24 Juni 2013),
Walikota Surabaya, Ir. Tri Risma-
harini, MT Memperkenalkan MRT,
diakses tanggal 2 Januari 2014.
Washington, S.P., Karlaftis, M.G.,
Mannering, F.l., (2003), Statistical