Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KONSEP KEPERAWATAN DASAR

ANALISIS JURNAL ATAU ARTIKEL PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN ANAK

oleh

EKA WINDRA DEWI

NIM 172310101025

KELAS A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan tugas Konsep Dasar Keperawatan pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes. yang telah membimbing penulis dalam


menulis makalah ini,
2. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.

Jember, September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang
2.2 Jurnal Nasional Pertumbuhan dan Perkembangan
2.3 Analisis Jurnal Nasional
2.4 Jurnal Internasional Pertumbuhan dan Perkembangan
2.5 Analisis Jurnal Internasional

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
METODOLOGI :

Usia anak 1-2 tahun menjadi subjek penelitian pada pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dilakukan di 3 Puskesmas Garuda, Ibrahim Aji dan
Puter dimana puskesmas tersebut terdapat 24 Posyandu di Kabupaten Bandung.
Penelitian dilakukan pada anak yang sehat dengan telah disetujui oleh orang tua
dalam melakukan penelitian ini. Terdapat satu dokter anak dan dua dokter
(residen) yang melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan dengan
melakukan penimbangan berat badan dengan timbangan Seca portable yang
terkalibrasi 0,1 kg dan pengukuran panjang badan dengan harpeden infantometer
dengan rentang 30-110 cm, pada portable digit 1 mm. Selanjutnya dilakukan
penelitian dengan menggunakan KPSP (Kuisioner Pra Skrening Perkembangan).
Kuisioner ini berisi pertanyaan seputar pertumbuhan dan perkembangan si anak.
Adapun aspek yang menjadi penilaian seputar perkembangan anak yaitu motorik
kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, sosial dan kemandirian. Kemudian data
akan dianalisis dan mengaitkan tentang gizi anak terhadap perkembangannya
melalui uji chi-square

HASIL DAN PEMBAHASAN :

Subjek anak-anak usia 1-2 tahun yang dilakukan penelitian dan berjumlah
sebanyak 321, 308 diantaranya memenuhi kriteria yang harus dipenuhi dalam
tumbuh dan kembangnya seorang anak. Laki-laki sebanyak 53,2% yaitu 164 anak
sedangkan perempuan sebanyak 46,8% yaitu 144 anak. Perkembangan anak yang
normal tercatat sebanyak 90,22% yaitu 278 anak, sedangkan perkembangan anak
yang meragukan sebanyak 9,78% yaitu 30 anak. Terdapat 2 anak mengalami
perkembangan yang meragukan dari 31 anak yang memiliki gizi kurang. Namun,
pada 28 anak yang mengalami perkembangan meragukan memiliki status gizi
yang normal.

ANALISIS DENGAN JURNAL PEMBANDING :


IMPLIKASI KEPERAWATAN :

Penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam mengetahui pengaruh pemberian gizi


pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Peran perawat dibutuhkan dalam aksi penyuluhan pentingnya pemberian gizi yang
cukup pada anak.

Perawat harus memperhatikan kecukupan kebutuhan gizi anak untuk


perkembangannya.
METODOLOGI II :

Penelitian pada ibu pasca melahirkan dengan memperhatikan aspek saat lahir dari
6 bulan (pemberian susu awal), 6 sampai 12 bulan (pengenalan makanan
komplementer). 12 sampai 24 bulan (transisi ke makanan keluarga), dan populasi
pengasuh memberi makan anak (ibu, keluarga, dan pengasuh anak). Dalam
memperhatikan pola makanan serta nutrisi yang diberikan kepada anak.

HASIL DAN PEMBAHASAN :

Kebutuhan makanan yang meliputi baik gizi dan nutrisi dapat mempengaruhi
janin apabila tidak dapat mencapai kebutuhan yang harus dipenuhi. Di Amerika,
ibu menyusui dapat melebihi 80%. 3 bulan setelahnya, terjadi penurunan
pemberian ASI yang mencapai 40% dan pada 6 bulan,, sebanyak 20%. Studi
menunjukkan jika 1 dari 3 ibu akan berhenti menyusui dikarenakan beberapa
lasan baik karena kegelisahan, ketidaknyamanan. saat bayi berumur 6 sampai 12
bulan, ia akan mencoba mengenal akan makanan baru. Pada anak yang memasuki
usia 1 dan 2 tahun, 60% hampir tidak mengkonsumsi sayuran. Selain, makanan
sehari-hari dari si anak. Anak-anak juga senang akan camilan. Yang 98%
merupakan bagian dari makanan si anak sendiri. Tetapi, dua pertiga dari semua
anak telah mengkonsumsi sebanyak 3 atau lebih camilan yang dapat
meningkatkan energy dari si anak. Di Amerika Serikat, 95% anak, setidaknya
mengkonsumsi 1 camilan setiap harinya. Sedangkan setengah dari mereka,
memakan camilan sebanyak 2 atau lebih.

IMPLIKASI KPERAWATAN :

Perawat memberikan edukasi terhadap Ibu menyusui akan pentingnya ASI


eksklusif untuk sang bayi

Memberikan nutrisi baik bagi janin, bayi maupun balita dalam menunjang
pemenuhan kebutuhan nutrisinya

Perawat mampu memberikan pengetahuan cara menyeimbangkan makanan


sayuran bagi balita serta baik tidaknya makanan camilan yang terlalu sering.

Anda mungkin juga menyukai