KAJIAN PUSTAKA
Kelas Angiospermae
Ordo Monocotyledonae
Famili Arecaceae
Genus Elaeis
4
5
bebas utama penyusun CPO adalah palmitat (40 45%) dan oleat (39
45%) (Hutapea, 2014)
Dua jenis asam lemak yang paling dominan dalam minyak kelapa
sawit yaitu asam palmitat C16:0 (jenuh) dan asam oleat C18:0 (tidak
jenuh). Umumnya, komposisi asam lemak minyak kelapa sawit sebagai
berikut:
No Komponen Ppm
1 Karoten 500-700
2 Tokoferol 400-600
3 Sterol 300
4 Phosolida 500
5 Besi (Fe) 10
6 Air 0,07-0,18
7 Tembaga (Cu) 0,5
8 Kotoran- Kotoran 0,01
Sumber: ketaren 1986
1. Karoten
Senyawa ini menimbulkan warna oranye tua pada CPO.
Karoten larut dalam asam lemak, minyak, lemak, dan pelarut minyak
serta pelarut lemak tetapi tidak larut dalam air. Senyawa ini dapat
dihilangkan dengan proses adsorpsi dengan tanah pemucat. Fraksi
karoten yang palng berpengaruh dalm crude palm oil adalah -
caroten, pigmen ini juga tidak stabil dalam pemanasan.
2. Tokoferol
Tokoferol merupakan antioksida di dalam minyak sawit
(CPO). Tokoferol ini dapat dibedakan atas ,, tokoferol.
3. Senyawa sterol
Sterol merupakan karakteristik dari semua minyak. Senyawa ini
merupakan senyawa unsaponifiabel. Pengambilan senyawa ini
banyak dilakukan karena senyawa ini penting untuk pembentukan
vitamin D dan untuk membuat obat-obat lain. Senyawa sterol yang
berasal dari tumbu-tumbuhan telah dapat diidentifikasikan
karateristiknya adalah -stigmasterol dan - sitosterol.
8
4. Senyawa phospatida
5. Enzim
Enzim atau disebut juga fermen merupakan suatu golongan
biologis yang sangat penting dalam protein . fungsi enzim umunya
dapat merombak suatu zat dalm bentuk yang lebih kecil untuk
kemudian diuraikan menjadi zat-zat dalm bentuk yang lebih kecil
unutk kemudian diuraikan menjadi zat-zat yang siap diserap.
Jika suatu enzim mengalami denaturasi (perusakan) maka
struktur kimianya sebagai protein akan mengalami perombakan.
Daya katalitiknya hilang tetapi susunan rangkaian asam aminonya
masih terdapat lengkap. Enzim pada kelapa sawit sangat
berpengaruh pada pembentukan asam lemak dan gliserol adalah
enzim lipase.
Dalam buah kelapa sawit selain enzim lipase terdapat juga
enzim oksidase yaitu enzim peroksidase. Enzim lipase bertindak
9
g. Digester berperan untuk melumat atau merajang buah yang telah direbus
sehingga mempermudah pada proses pengepresan atau pengambilan
minyak.
i. Sand trap tank berfungsi untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak
dimana minyak bagian atas mengalir ke recleamed tank dan minyak yang
berada di bagian bawah dialirkan ke vibrating screen. Tangki ini
berfungsi untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan
dialirkan keayakan dengan maksud agar ayakan terhindar dari gerakan
pasir kasar yang dapat menyebabkan keausan ayakan. Alat ini bekerja
berdasarkan grafitasi yaitu mengendapan padatan.
j. Recleamed tank berfungsi untuk menampung minyak dari sand trap tank,
hasil olahan decanter, dan separator. Tangki ini berfungsi sebagai
penampung minyak dari sand trap tank, hasil olahan decanter dan
separator. Di dalam tangki minyak mengalami sistem over flow, dimana
minyak bersih (bagian atas) yang akan dipompakan ke oil tank.
k. Vibrating screen ini bertujuan untuk memisahkan non oil solid yang
berukuran besar, sehingga pada proses selanjutnya didapatkan minyak
yang memenuhi standar. Ayakan getar ini bekerja dengan getar atas
bawah, muka belakang dan kiri kanan, yang terdiri dari dua tingkat
ayakan. Fraksi yang dipisahkan adalah pasir dan tanah yang berasal dari
panenan yang terikat bersama buah dan serat atau ampas yang terikut
dalam minyak dipisahkan dengan maksud agar kadar kotoran minyak
sesuai dengan standar kualitas.
r. Vacuum dryer berperan untuk mengurangi kadar air pada minyak yang
terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam
injector atau vacuum pump untuk menurunkan tekanan dalam minyak.
2.4.1 Sludge
2.6. Decanter
yaitu fraksi padat dan cair. Fraksi padat yang berbentuk lumpur padat
diangkut dengan gerbong trailer ke kebun, sedangkan fraksi cair
dipompakan kedalam CST untuk diolah lebih lanjut. Tujuan pengolahan
ini merupakan cara pengurangan bahan padatan dalam cairan dengan
maksud agar pemisahan minyak dalam CST lebih baik dan beban sludge
separator akan lebih ringan. Oleh sebab itu penempatan decanter
sebelum CST dapat berfungsi untuk menggantikan kedudukan strainer
dan sand cyclone. (Naibaho, 1998). Decanter dapat ditempatkan sebagai
pengganti oil purifier dengan cara minyak yang berasal dari CST diolah
menjadi dua fraksi yaitu fraksi minyak dan fraksi cairan yang masih
mengandung sludge. Karena prinsip kerja alat ini menggantikan oil
purifier maka mekanisme pemisahan berpegang kepada kemurnian
minyak, akibatnya sludge yang keluar masih mengandung minyak
sehingga perlu diolah lagi dengan menggunakan sludge
separator atau decanter, sedangkan fraksi minyak bersih langsung diolah
ke vaccum dryer. (Naibaho, 1998)
b. Three-phase Decanter
tiga fraksi, yaitu: yaitu fraksi minyak, fraksi cair, dan fraksi padat. Three
phase decanter dapat ditempatkan sebagai pengganti oil purifier dan akan
menghasilkan fraksi minyak, fraksi air, dan padatan. Fraksi air yang masih
mengandung minyak dilanjutkan dengan pengolahannya pada sludge
separator untuk memisahkan sludge dan minyak. (Naibaho, 1998)
Decanter sebagai pengganti sludge separator mengolah cairan yang
berasal dari sludge tank. Cairan dipisahkan menjadi cairan
dan sludge. Cairan minyak yang dipisahkan dipompakan ke settling tank,
sedangkan fraksi sludge dibuang ke fat-fit untuk diteruskan ke unit
pengolahan limbah. Dapat juga digunakan untuk mengantikan fungsi dari
oil purifier untuk mengurangi kandungan kotoran dan air yang masih
banyak terikut pada minyak, sehingga kualitas minyak standar dapat
terpenuhi. Decanter yang berfungsi memisahkan fraksi padat, minyak, dan
air memberikan peluang penempatannya di hulu, tengah, dan di akhir
proses klarifikasi. Penempatan decanter dapat dilakukan dengan beberapa
variasi tergantung dari tujuan yang akan diperoleh: (Naibaho, 1998)
Cairan hasil pressan yang keluar melalui oil gutter ditampung di crude
oil tank, memiliki kandungan lumpur yang tinggi. Lumpur tersebut jika
dipisahkan sebelum masuk kedalam proses klarifikasi akan lebih baik,
karena lumpur tersebut tidak lagi mengendap di dasar tangki klarifikasi
yang dapat menurunkan retention time. Decanter bekerja memerlukan
keseimbangan, maka diperlukan buffer tank tambahan yaitu ditempatkan
di atas decanter. Kalau hanya menggantungkan stabilitas tekanan pada
pompa dapat menyebabkan efisiensi pemisahan lumpur yang rendah dan
loses minyak yang tinggi dalam lumpur. (Naibaho, 1998).
Cairan yang keluar dari bagian bawah CST mengandung lumpur yang
tinggi dan kadar minyak yang mencapai 10%. Cairan ini diolah
18
3. Hilir klarifikasi
1. Bowl
2. Beach
Beach adalah bagian berbentuk kerucut pada akhir mangkuk (bowl). Beach
ini berfungsi agar sludge mudah mengalir pada saat umpan masuk maupun
keluar dari alat decanter, sehingga beach dibuat kemiringannya 8 o-10o.
3. Conveyor
Conveyor merupakan bagian dari decanter yang letaknya pas di dalam
beach dan bowl. Panjang untuk diameter rasio mencapai 4.0 atau lebih.
4. Gearbox
Gearbox merupakan alat yang dapat mempercepat dan meperlambat
kecepatan dari benda yang berputar (motor). Ada dua jenis utama dari
gearbox digunakan pada decanters. Ini adalah Gearbox Epicyclic dan
Gearbox Cyclo. Menggunakan Gearbox Epicyclic menyebabkan conveyor
untuk memutar lebih lambat dari mangkuk, sedangkan biasanya lebih cepat
bila menggunakan Gearbox Cyclo.
5. Motor
Motor merupakan alat yang dapat menggerakkan decanter ini dengan
bantuan gerbox maka kecepatan motor dapat diubah diperlambat atau
dipercepat. Kecepatan sinkron 3000, 1500 atau 1000 rpm pada 50 Hz.
6. Casing
Casing merupakan penutup dari bagian decanter.
2.8. Energi
Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi
dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
Menurut hukum termodinamika pertama energi bersifat kekal. Energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan tetapi dapat dikonversi dari
bentuk energi yang lain. (Astu, 2008).
Q = m . Cp . T
Dimana :
Minyak kasar kelapa sawit (CPO) yang diperoleh dari hasil pressan perlu
dimurnikan dari kotoran yang berupa lumpur (sludge) maupun air. Proses
pemurnian minyak dari kotoran dilakukan pada unit decanter, yaitu alat yang
digunakan untuk memisahkan minyak dan lumpur (sludge). Dalam
pengoperasian decanter perlu diperhatikan umpan olahan dan persentase
umpan minyak agar tetap konstan sehingga kehilangan minyak sawit mentah
(CPO) serendah mungkin yakni di bawah standar yang telah ditetapkan. Dari
hasil pengamatan dan analisa di laboratorium, umpan olahan yang sesuai
adalah 10-12 MT/jam dan persentase umpan minyak yang diolah adalah 8 %
dan kehilangan minyak sawit mentah (CPO) adalah di bawah 1% sesuai
dengan standar mutu produksi yang telah ditetapkan.
27
Proses Pemurnian
Minyak Kelapa
Sawit
Proses Pengolahan
Sludge
Decanter
Menghasilkan
Sludge Dengan
Loses Minyak
Rendah
28