Tabel 5
Variasi dalam kandungan palmitat dan asam stearat (%) dari minyak kelapa sawit
dari berbagai negara [52]
Tabel 6
Tabel 7
Komposisi triasilgliserol (%) dari minyak kelapa sawit Malaysia dengan nomor
karbon [57]
(Tabel 7)
Dalam minyak sawit banyak ditemukan isomer MAG dan DAG. Isomer
1-MAGs merupakan isomer yang paling stabil diantara isomer lainnya. namun
isomer 1,3 DAGs merupakan isomer utama pada minyak kelapa sawit. Menurut
Jacobs berg dan Oh (1976), ditemukan pada buah sawit segar terdapat 5.6% DAG
dan pada buah yang rusak terdapat DAG sebanyak 7,6%. Minyak yag diperoleh
dari jenis dura mengandung DAG sebanyak 4,5% dan 12% MAG. Sedangkan
pada minyak dari jenis pesifera terdapat DAG sebanyak 3,8% dan MAG sebanyak
1,0%. Dalam minyak kelapa sawit mentah, terkandung sekitar 5,5%-7,1% DAG
dengan rata-rata sebesar 6,5%. Sedangkan pada minyak kelapa sawit olahan
terdapat 6,61% olein dan 4,4% stearin (Soew, 1997).
Minyak kelapa sawit mengandung 3 jenis DAG yang terdiri dari C32
(dipalmitoylglycerol atau PP) sebanyak 12,6%, C34 (palmitoyloleoylglycerol atau
PO) 54,4% dan C36 (dioleoylglycerol atau OO) 33,0%. Kandungan PO dalam
minyak segar sebanyak 1,3 – 3,3% dan pada minyak komersil sebanyak 3,0 – 3,3
%. Kandungan OO dalam minyak segar sebanyak0,5 – 0,8% , dalam minyak
komersil sebanyak 1,4 – 2,4% dan 2,1 % dalam buah matang. Kandungan PP
dalam minyak komersil sebanyak 0,1 – 1,2 %, dan dalam minyak yang baru
diekstrak dapat mencapai level < 0,2%.
0 0 0
10hari 10hari 10hari
hari hari hari
1,2
2,8 4,3 2,9 3,4 4.2 3,1 2,2 1,7±2,4 1,1 ± 2,2
isomer
1,3
0,6 1,5 0.6 3,5 1,6 3,1 0,4 2,0±3,6 2,9±5,0
isomer
Total
glycerol
Sambanthamurthi,2000
Saat minyak sawit difraksinasi, DAGs terurai menjadi fase olein dan
masih terdapat perbedaan distrbusi komoponen Dpnya. PP jenuh atau C32
terkonsentrasi di stearin dan OO tak jenuh atau C36 di olein (Siew, 1997).
Kristalisasi lambat minyak sawit selama proses fraksinasi merupakan penyebab
kekhawatiran di industri minyak sawit. DAG agak sulit dihilangkan karena
volatilitasnya yang rendah, sehingga dapat mempengaruhi sifat fisik minyak sawit
seperti kristalisasi. DAG berinteraksi dengan TAG sehingga terbentuk campuran
eutektik yang dapat mengurangi hasil TAG leleh tinggi (fraksi stearin) dalam
proses fraksinasi. DAGs juga dapat memperlambat transformasi kristal dari
bentuk-a ke b membentuk dan, selanjutnya, ke b-form, sehingga menghasilkan
pemisahan campuran dan miskin dari berbagai fraksi minyak sawit (Berger,1977)
.Siew (1997) menyatakan bahwa, terdapat peran ganda DAG dalam minyak
sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, T.S., Anita A., dan Rahmawati K. 2009. Proses Pembuatan Asap Cair
(Liquid Smoke) Dari Limbah Industri. Jurnal Teknik Kimia.16(2): 44-47.
Sambanthamurthi., R et al. 2000. Chemistry and Biochemistry Of Palm Oil. Kuala
Lumpur : Palm Oil Research Institute Of Malasya. 507-558.
Siew WL. 1994. Composition Of Palm Glycerides and Their Effects On the
properties of the Oil. PhD Tesis. Malasya. University Of Malaya