Anda di halaman 1dari 12

POLTEK

PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN


NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1.1.1 TujuanUmum
Mahasiswamampumelakukanpengujian DT (Destructive Test)
denganbebanlengkungterhadapsuatu material.
1.1.2 TujuanKhusus
1. Mahasiswamampumenjelaskanmacam-macampengujianlengkung
(bending test).
2. Mahasiswamampumenganalisacacat yang terjadi pada
pengelasansuatu material.
3. Mahasiswamampumenganalisakriteriakelulusanhasilpengujianberdas
arkanstandart.

1.2 DASAR TEORI


Ujilengkung (Bending Test)
merupakansalahsatubentukpengujianuntukmenentukanmutusuatu material secara
visual. Selainituujibendingdigunakanuntukmengukurkekuatan material
akibatpembebanandankekenyalanhasilsambunganlasbaik di weld
metalmaupunHAZ. Dalampemberian beban dan
penentuandimensimandrelladabeberapafaktor yang harusdiperhatikan, yaitu :
1. Kekuatantarik (Tensile Strength)
2. Komposisikimia dan strukturmikroterutamakandungan Mn dan C.
3. Teganganluluh (yield).
Berdasarkanposisipengambilanspesimen, ujibendingdibedakanmenjadi 2,
yaitutransversal bending dan longitudinal bending.

1.2.1 Transversal Bending

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

Pada transversal bendingini,


pengambilanspesimentegaklurusdenganarahpengelasan.
Berdasarkanarahpembebanan dan lokasipengamatan,
pengujiantransversal bendingdibagimenjaditiga :

a. Face Bend (Bendingpadapermukaanlas)


Dikatakanface
bendjikabendingdilakukansehinggapermukaanlasmengalamitegan
gantarik dan dasar las mengalamitegangantekan (gambar 1.1).
Pengamatandilakukan pada permukaan las yang
mengalamitegangantarik. Apakahtimbulretakatautidak.
Jikatimbulretak di manakahletaknya, apakah di weld metal,

HAZatau di fussion line (garisperbatasanWM dan HAZ ).

Gambar 1.1 Face Bend pada transversal Bending

b. Root Bend (Bending pada akar las)


Dikatakanrote bendjikabendingdilakukansehinggaakar las
mengalamitegangantarik dan dasar las mengalamitegangantekan
(gambar 1.2). Pengamatandilakukan pada akar las yang
mengalamitegangantarik, apakahtimbulretakatautidak.
Jikatimbulretakdimanakahletaknya, apakah di weld metal.
HAZatau di fusion line (garisperbatasanWM dan HAZ)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

Gambar 1.2 Root Bend pada Transversal Bending


c. Side Bend (Bending padasisilas)
Dikatakan side bend jika bending dilakukan pada sisi las ( gambar
1.3 ). Pengujianinidilakukanjikaketebalan material yang di las
lebih besar dari 3/8 inchi. Pengamatandilakukan pada sisi las
tersebut, apakahtimbulretakatautidak.
Jikatimbulretakdimanakahletaknya, apakah di weld metal,

HAZatau di fusion line (garisperbatasanWM dan HAZ).


Gambar 1.3 Side Bend pada Transversal Bending

1.2.2 Longitudinal Bending


Pada longitudinal bendingini,
pengambilanspesimensearahdenganarahpengelasanberdasarkanarahpemb
ebanan dan lokasipengamatan, pengujianlongitudinal
bendingdibagimenjadidua :
Face Bend (Bendingpadapermukaanlas)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

Dikatakanfacebendjikabendingdilakukansehinggapermukaan las
mengalamitegangantarik dan dasar las mengalamitegangantekan
(gambar 1.4) Pengamatandilakukan pada permukaan las yang
mengalamitegangantarik, apakahtimbulretakatautidak.
Jikatimbulretak di manakahletaknya, apakah di weld metal,
HAZatau di fusion line (garisperbatasanWM dan HAZ).

Gambar 1.4 Face Bend pada Longitudinal Bending


Root Bend (Bending pada akar las)
Dikatakanrootbendjikabendingdilakukansehinggaakar las
mengalamitegangantarik dan dasar las mengalamitegangantekan
(gambar 1.5). Pengamatandilakukan pada akar las yang
mengalamitegangantarik, apakahtimbulretakatautidak.
Jikatimbulretak di manakahletaknya, apakah di weld metal,
HAZatau di fusion line (garisperbatasanWM dan HAZ).

Gambar1.5 Root Bend pada Longitudinal Bending

1.2.3 Acceptance Criteria-Bend Test (QW-163)

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

Kriteriakelulusanuji bending, Untukdapat lulus dariujibending


makahasilpengujianharusmemenuhikriteriastandar ASME IX
sebagaiberikut :
1. Cacat padadaerahWELD dan HAZukurannyatidakmelebihi 1/8
inchi (3 mm) yang diukurdarisegalaarahpemukaan.
2. Pada daerahpelapisanukurancacatmaksimal 1,6 mm
3. Cacat pada sudutdiabaikankecualiakibat SI (SlagInclusion) dan
IF (Incomplete Fusion) dan InternalDiscontinuties

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

BAB 2
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1. Alat
1. MesinUjiBending
2.Gerindatangan
3.Kacamatapelindung
4.Spidol
5.Kabeldaya
6.Sarungtanganpelindung
7.Jangkasorong
2.1.2 Bahan
1. Spesimenujibendinguntukface transversal bend (1 buah)
2. Spesimenujibendinguntukroot transversal bend (1 buah)

Gambar 2.2Spesimen Uji Bending


2.1.3 Gambar Kerja

Gambar 2.3 Luasan yang harus di gerinda pada root transversal bend

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

Gambar 2.4 Luasan yang harusdigerinda pada face transversal bend

2.2 Prosedur Kerja


1. MenyiapkanSpesimen
Ambil spesimen, gerinda pada permukaan yang akandiamati
pada daerahweld metal, HAZ, dan sedikit base metal.
Panjangluasan yang digerindasekitar 50 mm ( gambar 2.3 dan
2.4 )
Gerindasudut-sudutspesimensepanjangluasan di atas
sehinggamenentukanradius.
Dalammenggerinda,
pertamakaligerindadenganbatugerindakasarterlebihdahulu,
setelah rata barudigerindadenganbatugerinda yang halus.
Ulangilangkahdiatasuntukseluruhspesimen.

2. Kodefikasi
Ambilspidol
putihdantandaitiapspesimendengankodesebagaiberikut :
1. untukspesimenface bendpertama
2. untukspesimenroot bendpertama

3.Pengukurandimensi:
Ambilspesimenukurdimensinya
Catatkodespesimen dan data pengukurannya pada
lembarkerja
Ulangilangkah di atasuntukseluruhspesimen

4.Penentuan diameter mandrell

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

BerdasarkanTabel 1.1 QW-466.1 Test Jig Dimensions


(Contd)di bawahdantebalspesimen, dapatditentukan diameter
mandrell

Gambar 2.5 Jig Dimension


Tabel 1.1 QW-466.1 Test Jig Dimensions (Contd)

SI Unit
Thickness of Spesimen
Material mm A B C D
P-No 13 to P-No.21 through P-No 3.2 52,4 26.5 60,4 30.2
25; P.21 through P-No.25; P- t= 3.2 or less 16 t 8t 18 t 9 +
No.23;P-No.35; any P-No metal with + 1,6 0.8
P-No.33,36, or 37
P No. 11; P No. 53; P No. 62 9.5 63.5 31.8 85.5 42.9
t= 9.5 or less 6t 3t 8 t + 4 t +
3.2 1.6
P No. 51; 9.5 76.2 38.1 98.4 49.2
t= 9.5 or less 8t 4t 10t 5t +1.6
+3.2
P No. 52; P No.53; P- No. 61 ; P- 9.5 95.2 47.6 117.5 58.7
No.62 t= 9.5 or less 10 t 5t 12t 6t +1.6
+3.2
All others with greather than or 5 9.5 38.1 19.0 60.4 30.2
equal to 20% elongation t= 9.5 or less 4t 2t 6t + 3t +
3.2 1.6
All others with less than 20 % 32 t 16 t 34 t + 17 t +
elongation t= (see note b) max max 1.6 0.8
max max

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL

5. Pengujian pada mesinpengujianbending


Menggunakanmetodetransversalbend
Catat data mesin pada lembarkerja
Ambil spesimen dan letakkan pada tempatnya secara tepat
Setting bebandanberikanbebansecarakontinyu
Ambil spesimen dan amatipermukaannya. Bilaterdapatcacat,
ukur dan catat pada lembarkerjabentuk, dimensi, tempat dan
jeniscacat. Sketsa juga gambar cacat pada lembarkerja.
Ulangilangkah di atasuntukseluruhspecimen
6. Standar dimensi percobaan
a. Root Bend

Gambar 2.6 Spesimen root transversal bend tampak atas dan


samping
b. Face Bend

Gambar 2.7 Spesimen face transversal bend tampak atas dan samping

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data yang Diperoleh

Angle of Bend : 1800Diameter Mandrell : 38,5mm


No Penandaan Lebar Tebal HasilPengujian Keterangan
specimen dan (mm) (mm) Jeniscacat Ukurancac Lokasi Criteria
tipe bending at(mm) cacat
1 6R 31.6 9.42 Broken - Weld Reject
Part
2 6F 32.8 8.6 No Defect - Weld Accept
Part

3.2 Pembahasan
MenurutStandar ASME IX 2013, dapatdinyatakanbahwa:
Spesimen RB
Pengujiaan yang dilakukandenganmetodeRoot Bend, mengalamicacat pada
bagianweldmetal. Jeniscacatnya antara lainsebagaiberikut:
1. Open crack atau open middle(broken). Pada
pengujianspesimendenganmenggunakanmetodeRoot
BendinidinyatakanRejectkarenaukurancacatdarispesimentersebutmelebihi dari
standart ASME IX..

Gb 2.8 Cacat pada Metode Root Bend


Spesimen FB
Pengujiaan yang dilakukandenganmetode Face Bend, tidak mengalamicacat
pada bagianweldmetal. Sehingga pada pengujian spesimen dengan
menggunakan metode Face Bend ini dinyatakan accepted karena tidak
mengalami cacat.

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL
BAB 4
KESIMPULAN

Ujilengkung (Bending Test)


merupakansalahsatubentukpengujianuntukmenentukanmutusuatu material secara
visual
sertauntukmengetahuikualitasdarisuatupengelasanapakahpengelasanitulayakuntu
kdipakaiatautidak.
Hasildaripengujiantersebutadalahsebagaiberikutsesuaiacceptancecriteria(QW
163) pada ASME IX 2013 yang menyatakanbahwacacat pada daerahWELD dan
HAZukurannyatidakmelebihi 1/8 inchi (3 mm) yang
diukurdarisegalaarahpemukaan, pada daerahpelapisanukurancacatmaksimal 1,6
mm, dan cacat pada sudutdiabaikankecualiakibat SI (SlagInclusion) dan IF
(Incomplete Fusion) dan InternalDiscontinuties:
SpesimenRB (Root Bend), dengan ukuran lebar 31.6 mm dan tebal 9.42
mm memiliki tipe diskontinuitas Open Crack atau open middle(broken).
Olehkarenaitu, spesimenRBdinyatakanTidakDiterimakarena cacat sudah
melebihi aturan yang terdapat pada ASME IX 2013.
SpesimenFB(Face Bend), dengan ukuran lebar 32.8 mm dan tebal 8.6
tidak mengalami cacat pada daerah pengelasan.Olehkarenaitu, spesimen
FB dinyatakanDiterima karena tidak mengalami cacat.

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)
POLTEK
PERKAPALAN TEKNIK PERANCANGAN
NEGERI DAN KONSTRUKSI
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN KAPAL
DAFTAR PUSTAKA

ASME section IX, Article 1, BendingTest

BudiPrasojo, ST, 2002,


BukuPetunjukPraktek,JurusanTeknikPermesinanKapal, PPNS.

M.M. Munir, 2000. ModulpraktekUjiBahan.


Vol.1,JurusanTeknikBangunanKapal,

File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: (no hal)


Kelompok 06 Mohammad Thoriq W.,S.ST,M.T /(tot.hal)

Anda mungkin juga menyukai