Anda di halaman 1dari 20

POTENSI PENERAPAN TENAGA SURYA DAN LPG ( LIQUEFIED

PROTELEOUM GAS ) SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK


(BBM) PADA TRANSPORTASI LAUT

DIUSULKAN OLEH

CHAKTI MAHARANI EKA W.P. (0114030033)

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2015

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis

: Potensi Penerapan Tenaga Surya Dan LPG


(Liquefied Proteleoum Gas ) Sebagai
Pengganti Bahan Bakar Minyak (Bbm)

2. Nama Lengkap
3. NRP
4. Prodi/Jurusan
5.
6.
7.
8.

Perguruan Tinggi
Alamat Rumah/No.Telpon
Alamat E-mail
Dosen Pembimbing
a. Nama Dosen
b. NIP
c. Alamat Rumah
d. Nomor Telpon
e.

Pada Transportasi Laut


: Chakti Maharani Eka Wresni Purnama
: 0114030033
: Desain Construction/Teknik Bangunan
Kapal
: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
: Jl. Semeru No.520 Magetan/085655645466
: chaktimewp@gmail.com
:
: Ir. Ratna Budiawati, MA.
: 1961040319891020001
: Tenggilis Lama 4C/2
: 0811209660
Surabaya, 20 April 2015

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Penulis

(Ir. Ratna Budiawati, MA.)


NIP :1961040319891020001

(Chakti Maharani Eka Wresni P.)


NRP : 0114030033

Mengetahui,
Pembantu Direktur III PPNS

(Projek Priyonggo SL., ST., MT)


NIP :196106161988031002

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini dengan baik. Tidak lupa terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak

yang telah ikut mendukung terciptanya karya tulis ilmiah ini, baik keluarga
penulis, dosen pembimbing, HIMA Desain Construction, BEM Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya, dan pihak pengurus Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
Penulis membuat karya tulis ini untuk menunjukkan potensi yang dimiliki
oleh Indonesia, terutama potensi dalam optimslisasi cahaya matahari yang
nantinya akan menjadi salah satu sumber energi alternatif yang terbarukan.
Sehingga, Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri dan berkepribadian
serta mampu membentuk insan-insan yang kreatif, inovatif, dan cinta tanah air.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Saya juga menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun telah memberi
manfaat kepada kami. Kritik dan saran saya terima dengan lapang hati.
Surabaya, 20 April 2015
Penulis

Chakti Maharani Eka Wresni Purnama

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... 1
DAFTAR TABEL........................................................................................ 1

RESUME.................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
1.1

Latar Belakang..........................................................................3

1.2

Rumusan Masalah......................................................................5

1.3

Tujuan........................................................................................ 5

1.4

Manfaat..................................................................................... 5

BAB II..................................................................................................... 6
DESKRIPSI PRODUK................................................................................ 6
2.1

Diskrpsi Umum..........................................................................6

2.2

Cara Kerja Sistem Photovoltaic Pada Kapal sebagai Sumber

Penerangan......................................................................................... 9
BAB III................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................11
3.1

Umum...................................................................................... 11

3.2

Bentuk Rancangan Kapal Katamaran yang Menggunakan LPG

dan Tenaga Surya (Solar Cell)...........................................................13


BAB IV.................................................................................................. 15
PENUTUP.............................................................................................. 15
Daftar Pustaka...................................................................................... 16

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.2.............................................................................................................
.........10

Gambar 3.1............................................................................................................12

Gambar 1................................................................................................................13
Gambar 2................................................................................................................13
Gambar 3................................................................................................................14

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1...................................................................................................................6
Tabel 3.1.................................................................................................................11

RESUME
LPG (Liquefied Natural Gas) is commonly used by the society, is not
a new thing. Moreover, in transportation system it starts to be popular, especially
when SPBU start to sell bahan bakar gas. The implementation of solar cells can
be found as street light, household, and especially in land. The potention of

combining LPG (Liquefied Natural Gas) anfd solar cell is expected to be


alternative hybrid energy source that could be applied in energy sectors, especially
in ship. Because, Indonesia is a mritime country that has high potention with ratio
of land and sea 2 : 3. It also supported by the geographic location of Indonesia
that stand in equator or khatulistiwa line, so Indonesia has a tropic climate.
In the application later on a ship there are two energy power station the
motion of the vessel derived from cylinders ( liquefied natural gas ) and solar ( of
solar cell ).The way it works is by installing photovoltaic as a means of the
conversion of solar energy into electricity.The workings of photovoltaic is absorb
light in sun even though in a state of clouded, precisely when overcast energy heat
absorbed more, with the energy expended equal to the weight of the type of
cloud.So that when solar in the process of charging, primary energy used is LPG
( Liquefied Proteolum Gas ).But when the process of charging completed solar
( of solar cell ) can be used as an additional energy for lighting and an accomplice
locomotion in machine so that the use of LPG ( Liquefied Proteolum Gas ) as fuel
main can be reduced its function.The process the minimization of the use of CNG
( fuel gas ) be achieved, as well as we can maximize the potential of natural
resources that are not confined that is not limited namely solar ( of solar cell )
.So , we capable of being proved to the world , that indonseia is an independent
country and jesting which is able to bring up an alternative energy and technology
that the world needs . `

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya,
baik sumber daya yang dapat diperbaharui maupun sumber daya yang tidak

dapat diperbaharui. Kondisi Indonesia yang seperti ini terjadi karena Indonesia
berada di garis ekuator atau garis khatulistiwa, dengan letak geografis

di

antara 6 LU 11 LS dan 95 BT - 141 BT, antara Lautan Pasifik dan Lautan


Hindi, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan dua
rangkaian pergunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean.
Contoh kekayaan alam yang dapat diperbaharui adalah angin, air, tanah,
tumbuhan, dan hewan, sedangkan yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak
dan gas, batubara, besi, dan lain-lain. Salah satu sumber daya alam yang
banyak digunakan adalah minyak, sebab minyak digunakan sebagai bahan
bakar yang dikenal bahan bakar minyak (BBM).
Bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu bahan bakar utama
yang digunakan oleh semua transportasi, baik didarat maupun dilaut. Namun
pada kenyataannya, bahan bakar minyak merupakan salah satu sumber daya
alam yang terbatas dan tidak dapat digantikan. Jika terus-menerus digunakan
sebagai bahan bakar utama tanpa disertai bahan bakar alternatif maka
dipastikan bahwa bahan bakar minyak akan mengalami kepunahan. Sebagai
bentuk

penanggulangannya,

penggunaan

bahan

bakar

minyak

dapat

diminamilisir dengan menggantikannya menjadi bahan bakar gas. Saat ini,


penggunaan bahan bakar gas sebagai pengganti bahan bakar minyak sudah
banyak diterapkan; hanya saja bahan bakar gas juga merupakan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Bahan bakar gas yang dimaksud disini
adalah LPG (Liquefied Proteolum Gas). LPG dipilih karena hrganya yang lebih
murah dibandingkan dengan kapal yang menggunakan solar. Ketersediaan gas
alam di Indonesia juga masih banyak.
Meskipun telah menggunakan bahan bakar gas sabagi pengganti
bahan bakar minyak, namun akan jauh lebih baik jika menggunakan energi
alternatif lainnya yang mengurangi fungsi penggunaannya. Salah satunya
adalah dengan menggunakan sumber energi pendamping pada bidang
transportasi khususnya kapal. Contoh energi alternatif yang dapat digunakan
adalah angin, ombak, tenaga surya, dan masih banyak lagi. Karena Indonesia

merupakan negara dengan iklim tropis, pamanfaatan cahaya mataharisebagai


sumber

energi

tambahan

adalah

sangat

memungkinkan.

Dengan

memperhatikan peredaran matahari dalam setahun yang berada pada daerah


23,50 LU dan 23,50 LS maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari
selama 10-12 jam dalam sehari. Saat ini sudah banyak sektor-sektor yang
menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi utama, contohnya adalah
rumah yang dipasang panel surya, kalkuator dengan energi panel surya,
transportasi darat dengan panel surya, dan masih banyak lagi. Untuk saat ini,
penggunaan energi surya untuk kapal sedang gencar-gencarnya diciptakan
sebagai bentuk energi baru.
Cara kerja tenaga surya adalah dengan menggunakan fotovoltaic,
dimana alat ini bekerja sebagai alat yang digunakan untuk mengkonversi energi
surya menjadi energi listrik searah, yang terbuat dari bahan semi konduktor.
Dengan adanya alat ini, cahaya matahari yang diserap mampu diubah menjadi
energi listrik. Sehingga penggunaan panel surya atau solar cell pada kapal
dapat digunakan sebagai energi tambahan untuk penerangan kapal. Dengan
adanya energi pendamping pada kapal, fungsi dari bahan bakar sebagai energi
utama pada kapal dapat diminimalisir dengan adanya energi pendamping
tersebut.
Jadi, meskipun bahan bakar minyak (BBM) sudah dikonversi menjadi
bahan bakar gas (BBG) khususnya LPG tetap harus ada energi alternatif
lainnya, sebab telah diprediksi bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia
akan segera habis dalam kurun waktu lebih kurang 23 tahun lagi. Sehingga,
setidaknya jika kita menggunakan bahan bakar minyak dan bahan bakar gas
sebagai energi utama tetap ada cadangan energi alternatif yang mampu
menggantikan peran kedua bahan bakare tersebut. Dengan demikian,
Indonesia tetap mampu mengeksplore sumber daya-sumber daya yang belum
optimal penggunaannya, sehingga kedepannya Indonesia akan menjadi negara
yang mandiri dan tetap berkepribadian.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, maka didapati beberapa
permasalahan, yaitu :
1. Mengapa bahan bakar minyak perlu diganti dengan bahan bakar gas
(LPG)?
2. Mengapa diperlukan energi pendamping bahan bakar gas (LPG) pada
kapal?
3. Bagaimana cara kerja tenaga surya pada kapal sebagai energi
pendamping untuk penerangan kapal?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui keuntungan dari penggantian bahan bakar minyak (BBM)
ke bahan bakar gas (LPG) pada kapal.
2. Mampu meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak maupun
bahan bakar gas pada kapal dengan memakai energi pendamping.
3. Mengetahui cara kerja tenaga surya (solar cell) pada kapal sebagai
energi pendamping untuk penerangan kapal.
1.4 Manfaat
Dengan adanya kapal dengan berbahan bakar gas (LPG) dan tenaga surya
akan mampu menghemat BBM

BAB II
DESKRIPSI PRODUK

2.1 Diskrpsi Umum


2.1.1

Pergantian Bahan Bakar Minyak (BBM) Ke Bahan Bakar Gas


(BBG)
Gas bumi atau gas alam, dalam dunia industri dikenal sebagai alternatif

bahan bakar bagi industri, selain lebih ramah lingkungan gas bumi juga bisa
menghemat biaya produksi dibandingkan dengan bahan bakar lain. Adapun
jenis-jenis bahan bakar yang banyak digunakan dalam industri antara lain:
minyak tanah (kerosene), bensin (premium), minyak diesel atau IDO
(Industrial Diesel Oil), batubara, dan LPG. Dengan karakteristik yang relatif
lebih unggul dibandingkan bahan bakar lain (tentang gas bumi dapat dibaca
pada tulisan terdahulu), beberapa tahun belakangan ini BBG (Bahan Bakar
Gas) menjadi primadona bagi kalangan industri untuk bisa menghemat biaya
produksinya. Bukan hanya dalam sektor industri tetapi juga dalam sektor
transportasi, kini bahan bakar gas menjadi salah satu alternatif sumber energi
utama (Saiba, 2011).
Selain keunggulannya yang ramah lingkungan, efisiensi penggunaan
LPG sebagai bahan bakar pun cukup menggiurkan. Apalagi kalau bukan
efisiensi biaya. Berikut ini adalah ilustrasi tentang besaran penghematan yang
diperoleh suatu industri jika menggunakan gas alam dibandingkan dengan
bahan bakar lain, contohnya adalah solar.
Tabel 2.1 Nilai Kalori Bahan Bakar
no
1

Bahan Bakar

Nilai Kalori

Unit

Gas alam

8.988

Kkal/m^3

Solar

9.063

Kkal/L

LPG

11.200

Kkal/kg

IDO

9.270

Kkal/L

Kerosene

8.840

Kkal/L

Batu bara

6000

Kkal/kg

(Sumber https://asepsaiba.wordpress.com/2011/10/07/konversi-bbm-ke-bbg/)
Karena kapal katamaran menggunalan diesel dengan bahan bakar solar
maka dapat diketahui biaya yang dapat dihemat jika menggunakan gas bumi
dalam bentuk LPG secara umum, dengan harga solar dipasaran adalah sebesar
5.350 Rp/liter (harga tahun 2005), sedang harga gas bumi skitar 2.150 Rp/liter.
Untuk mengetahui perbandingan jumlah harga 1 liter solar yang digunakan
oleh

kapal

katamaran

dengan

menggunakan

LPG

adalah

dengan

membandingkan nilai kalori anatar solar dengan gas bumi :


Untuk konversi 1 liter solar = 1 liter (9.063/8.988) = 1.008 m^3 gas
bumi. Misal, satu kali melakukan perjalanan, kapal membutuhkan 20 liter
solar, dengan 1 liter solar sama dengan 1,008 m^3, maka LPG yang dapat
diperoleh adalah 20 liter x 1,008 m^3 sama dengan 20,160 m^3, sehingga jika
di kalkulasi menurut jumlah penggunaannya :
-

20 liter solar x 5.350 Rp/liter = 107.000 Rp/liter


20,160 m^3 x 2.150 Rp/liter = 43.344 Rp/liter

Sehingga dengan harga yang lebih murah dan jumlag yang banyak
dibandingkan dengan solar, LPG mampu menjadi pilihan energi pengganti
bahan bakar minyak.
2.1.2

Manfaat Konversi dari BBM ke BBG


Secara lebih rinci manfaat konversi bahan bakar kendaraan dari BBM

ke BBG dapat diuraikan sebgai berikut (Agus Hartanto) :


1. Mengurangi penggunaan BBM dan subsidi

Dengan mengkonversi bahan bakar kendaraan dari BBM ke LPG,


akan mengurangi pemakaian BBM yang berarti mengurangi impor
minyak dan tentu saja subsidi yang dialokasikan pemerintah.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan
Bahan bakar gas emisinya sangat kecil dibanding dengan bensin,
penggunaan LPG dapat mengurangi emisi CO sebesar 95%, emisi
CO2 sebesar 25%, emisi HC sebesar 80%, dan emisi Nox sebesar
30%. Hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan karena ikut
serta dalam pengurangan pemanasan global.
3. Bagi pemakai
Bagi pengguna kendaraan berbahan bakar gas (NGV/natural gas
vehicle) akan menghemat pengeluaran pembelian bahan

bakar

karena harga BBG atau LPG khususnya jauh lebih murah


dibandingkan BBM. Selain itu, pengguna NGV juga menghemat
pengeluaran untuk perawatan kendaraan karena BBG tidak
menghasilkan kerak pada mesin kendaraan.
2.1.3

Tenaga Surya Sebagai Energi Pendamping Bahan Bakar Gas


(LPG) pada Kapal

Energi surya dapat dikonversikan secara langsung menjadi bentuk


energi lain dengan tiga proses secara terpisah, yaitu

proses heliochemical,

proses helioelectrical dan proses heliothermal. Sedangkan konversi energi surya


menjadi listrik termasuk helioelectrical. Proses ini dapat berlangsung jika
dipergunakan fotovoltaik atau solar cell. Fotovoltaik adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengubah atau mengkonversi energi surya menjadi energi
listrik searah, yang terbuat dari bahan semi konduktor. Dalam merencanakan
sistem fotovoltaik ini, sistem penyimpanan energi kiranya perlu untuk lebih
diperhitungkan termasuk perhitungan ukuran fotovoltaic dan kapasitas baterai,
dengan ketidakpastian keadaan radiasi surya, mengingat energi yang digunakan
secara teru menerus .

Yang pertama dilakukan adalah menentukan data utama ukuran kapal,


dengan menggunakan kapal katamaran. Untuk memperoleh energi matahari
yang sebaik-baiknya maka panel surya harus diarahkan tegak lurus pada sinar
matahari. Sinar matahari yang sampai pada permukaan panel surya, silikon akan
melaksanakan proses photovoltaic yang akan membangkitkan aliran elektron
dan elektron dan lubang. Listrik yang dihasilkan dari panel surya nantinya akan
disimpan oleh baterai dan selanjutnya dialirkan ke mesin penggerak kapal untuk
penerangan kapal. Dengan adanya panel surya pada kapal membuat fungsi dari
bahan bakar gas sedikit berkurang, sehingga penggunaannya pun dapat
diminimalisir.
2.2 Cara Kerja Sistem Photovoltaic Pada Kapal sebagai Sumber
Penerangan
Energi matahari/surya adalah sumber energi yang dapat dikonversi
langsung dengan menggunakan pesawat pengubah energi menjadi tenaga
listrik, dengan memanfaatkan efek photovoltaic (PV, photo = cahaya dan
voltaic = listrik) dalam bentuk sel surya (solar cell). Sel surya ini bersifat
semikonduktor yang terbuat dari silikon berkristal tunggal. Cahaya matahari
yang membawa energi akan diterima sel dan diserap kedalam semikonduktor.
Elektron bebas yang ada akan digerakkan oleh energi tersebut sehingga
mengalir ke arah tertentu. Aliran elektron ini yang dinamakan arus listrik ( (Ari
Wibawa Budi Santosa).

Gambar 2.2. Efek Photovoltaic pada solar cell

(Sumber : Jurnal Pemanfaatan Tenaga Angin dan Surya Sebagai Alat


Pembangkit Listrik Pada Bagan Perahu)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Umum
Dengan

menggunakan

kapal

katamaran

sebagai

sampel

pengaplikasian panel surya dan mesin dengan bahan bakar gas, maka
diperoleh data (Budiarto) :
Kapasitas penumpang

= 20 penumpang

Panjang keselurahan desain = 14 meter


Lebar lambung

= 4,6 meter

Jarak antar lambung

= 2 meter

Tinggi sarat desain

= 0,82 meter

Tabel 3.1 Pengukuran Pada Kondisi Cerah dan Mendung


`kuat
Daya
Waktu
arus
no
(W)
(WIB)
(I)
1
7:00
19.35 3.8
73.53 1
7:00
2
7:30
19.35 3.8
73,53 2
7:30
3
8:00
19.47 3.9
75.93 3
8:00
4
8:30
19,47 3,9
75,93 4
8:30
5
9:00
19,55 4,1
80,15 5
9:00
6
9:30
20.05 4.15
83.21 6
9:30
7
10:00 20,05 4,15
83,20 7
10:00
8
10:30 20,05 4,15
83,20 8
10:30
9
11:00 20,05 4,15
83,20 9
11:00
10
11:30 20,1
4.23
85.08 10
11:30
11
12:00 20,1
4.23
85.08 11
12:00
12
12:30 20,1
4.23
85.08 12
12:30
(Sumber : Jurnal Pra Perancangan Waterbus
no

Waktu
(WIB)

voltas
e (V)

`kuat
Daya
arus
(W)
(I)
17,87 3,86
69
17,87 3,86
69
18,14 3,91
71
18,14 3,91
71
18,38 3,97
73
18,38 3,97
73
18,52 3,99
74
18,57 3,99
74
18,98 4,1
77.81
19,05 4,1
78.1
19,05 4,1
78.1
19,05 4,1
78.1
dengan Penggerak
voltas
e (V)

Motor Listrik Bertenaga Surya di Banjir Kanal Barat Jakarta)

Untuk keamanan saat panel surya digunakan maka diambil nilai terendah
dari pengukuran pada kondisi panel surya terkena cahaya matahari atau dalam
kondisi mendung yaitu dengan voltase ( V ) 17,87 dan kuat arus ( I ) 3,86 A.
Daya per panel surya = (17,87 V x 3,86 A) = 69 watt
Dengan luasan per panel surya 1,2 x 0,6 meter

= 0,72 m^2

Dengan desain kapal seperti dibawah ini :

Gambar 3.1

Dimana daerah kapal yang berwarna biru adalah letak panel surya
dipasang, maka dapat digunakan pendektan, bahwa luasan panel surya sama
dengan hasil kali dari panjang dan lebar kapal. Panjang = 14 meter ; Lebar = 4,6
meter Sehingga, luasan kapal sebesar 64,4 m^2. Jumlah panel surya yang
dibutuhkan adalah 64,4 m^2 dibagi 0,72 m^2 sehingga hasilnya 89,44 atau setara
dengan 90 panel. Jika yang diambil adalah 90 panel, maka luas panel seluruhnya
adalah hasil kali antara jumlah panel dengan luasan per panel, sehingga
menghasilkan luas panel seluruhnya sebesar 64,8 m^2. Dengan demikian total
voltase 69 watt dikali 90 sama dengan 6210 watt atau 6,21 Kw.

3.2 Bentuk Rancangan Kapal Katamaran yang Menggunakan LPG dan


Tenaga Surya (Solar Cell)

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

BAB IV
PENUTUP

Dengan digabungkannya bahan bakar gas atau LPG dan tenaga surya
pada kapal, contohnya pada kapal Katamaran sebagai bahan bakar pengganti
BBM dan sebagai energi terbarukan akan membuat lebih banyak keuntungan.
Dimana bahan bakar gas memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan
dengan menggunakan bahan bakar minyak, dan sifatnya yang ramah lingkungan
akan mampu menarik pasar, sehingga akan muncul peluang usaha baru. Dengan
energi tambahan berupa energi matahari atau disebut tenaga surya, nantinya pasti
akan memiliki nilai positif lebih dibanding dengan kapal lainnya.Sebab dengan
terbentuknya kapal hybrid dengan menggunakan bahan bakar gas berupa LPG
(Liquefied Natural Gas) dan tenaga surya (solar cell), mampu menggambarkan
betapa kayanya Indonesia, bukan hanya dalam sektor industri saja tetapi Indonesia
mampu menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mandiri dan
berkepribadian serta tidak lagi bergantung pada negara lain dalam hal
pemanfaatan energi, utamanya,

Daftar Pustaka
Agus Hartanto, V. S. (t.thn.). Program Konversi Dari BBM Ke BBG Untuk
Kendaraan.

Asep Saiba.2011. Konversi Gas BBM ke BBG.


https://asepsaiba.wordpress.com/2011/10/07/konversi-bbm-ke-bbg/ Diakses pada
19 April 2015
Agus Hartanto, V. S. (t.thn.). Program Konversi Dari BBM Ke BBG Untuk
Kendaraan.
Budiarto, U. (t.thn.). Pra Perancangan Waterbus Dengan Penggerak
Motor Listrik Bertenaga Surya Di Bnajir Kanal Barat Jakarta.
Pertamina. (t.thn.). Pertamina. Diambil kembali dari
www.pertamina.com: www.pertamina.com
Ari Wibawa Budi Santosa, I. P. (t.thn.). Pemanfaatan Tenaga Angin Dan
Surya Sebagai Alat pembangkit Listrik Pada Bagan Perahu.

Anda mungkin juga menyukai