PEMELIHARAAN KESEHATAN
BAGI PEGAWAI DAN KELUARGA YANG DITANGGUNG
a.
b.
1.
Undang-Undang
2.
Undang-Undang
3.
Undang-Undang
4.
Peraturan Pemerintah
RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan
Tenaga Listrik sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun
2006;
5.
6.
7.
8.
9.
Keputusan
Direksi PT PLN (Persero)
Pemberlakuan
Peraturan
Sehubungan
Perusahaan;
Nomor
Dengan
001.Kl030/DIR/1994
Pengalihan
Bentuk
tentang
Hukum
KEPUTUSAN
DIREKSI
PT PLN (PERSERO)
TENTANG
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
BAGI
PEGAWAI
DAN
DITANGGUNG.
PENYELENGGARAAN
KELUARGA
YANG
a.
b.
Direksi, adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama sebagai pimpinan
dengan beberapa Direktur sebagai anggota, dalam batasan yang ditentukan oleh Undang-undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perseroan;
c.
Pegawai, adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, bekerja dan
diberi penghargaan/imbal jasa menu rut ketentuan yang berlaku di Perseroan;
d.
e.
Anak, adalah anak kandung dan atau anak tiri dan atau anak angkat, yang didaftarkan di Perseroan;
f.
g.
Anak Tiri, adalah anak yang bukan anaknya sendiri dan diakui sebagai anak akibat adanya suatu
perkawinan antara Pegawai dengan orangtua anak tersebut yang pada saat perkawinan Pegawai
yang bersangkutan tidak mempunyai anak kandung/anak angka1. Jumlah anak tiri tersebut paling
banyak 1 (satu) orang dan didaftarkan di Perseroan;
h.
Anak Angkat, adalah anak yang diangkat menu rut hukum/adopsi atau berdasarkan hukum adat
setempat yang diperkuat Pengadilan Negeri untuk paling banyak 1 (satu) orang dan didaftarkan di
Perseroan;
i.
Keluarga yang ditanggung, adalah Isteri/Suami dan Anak Pegawai yang memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan dari Perseroan;
j.
Pemeliharaan Kesehatan, adalah fasilitas, kegiatan persuasif, tindakan medis, upaya penyembuhan
dan pemulihan kesehatan bagi Pegawai dan keluarga yang ditanggung;
k.
I.
Sarana Pemeliharaan
m.
Kondisi Darurat Gawat, adalah kondisi yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan medis segera,
dan apabila tidak segera dilakukan tindakan, akan menyebabkan hal yang fatal bagi jiwa penderita;
n.
Formularium Obat, adalah perumusan daftar komponen obat yang efektif dan aman untuk digunakan
dalam penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan tanpa mencantumkan merk dagang;
o.
p.
q.
Konsultan Kesehatan, adalah pihak yang ditunjuk Perseroan untuk membantu audit maupun evaluasi
atas pelaksanaan Pemeliharaan Kesehatan;
r.
s.
Unit Induk, adalah Unit Organisasi satu tingkat di bawah PLN Pusat;
1.
Unit Pelaksana, adalah Unit Organisasi satu tingkat di bawah PLN Unit Induk;
u.
Unit Koordinator, adalah Unit yang ditunjuk sebagai pembuat kontrak payung dengan provider Sarana
Pemeliharaan Kesehatan yang diberlakukan kepada Unit lainnya dalam satu wilayah kerja/kota;
v.
Pimpinan Unit,
wewenang.
adalah
General
Manager
atau
Kesehatan;
Kesehatan;
Pejabat
lainnya
yang
menerima
pendelegasian
(1)
Maksud ditetapkan Keputusan ini adalah untuk mengatur pola dan prosedur penyelenggaraan
Pemeliharaan Kesehatan Pegawai dan keluarga yang ditanggung secara efektif guna mencegah
penyalahgunaan yang merugikan Perseroan.
(2)
(1)
(2)
(3)
a.
b.
memberikan kesejahteraan
c.
d.
melaksanakan
tertib administrasi;
e.
meningkatkan
Pegawai;
b.
Fasilitas Pemeliharaan
Kesehatan.
Kesehatan adalah:
a.
b.
Pegawai yang mutasi jabatan mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan di Unit Penerima
dengan diberikan Kartu Pemeliharaan Kesehatan yang baru pad a saat penyerahan Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP);
c.
Fasilitas Pemeliharaan
dengan diberikan
Kartu Pemeliharaan
a.
b.
Bagi Isteri/Suami yang bekerja di luar Perseroan, untuk mendapatkan fasilitas Pemeliharaan
Kesehatan bagi Isteri/Suami, Pegawai harus mengajukan permohonan dilampiri dengan surat
keterangan dari Pejabat di Institusi atau tempat kerja Isteri/Suami, yang menyatakan tidak
menyelenggarakan fasilitas pemeliharaan kesehatan;
c.
Bagi Pegawai dengan Isteri/Suami yang sama-sama bekerja di Perseroan mendapatkan fasilitas
Pemeliharaan Kesehatan menggunakan hak sesuai dengan status kepegawaiannya
masingmasing, dengan diberikan pilihan untuk fasilitas rawat inap:
1)
menggunakan
2)
menggunakan
masing-masing;
atau
d.
Dalam hal Pegawai memilih salah satu dari fasilitas rawat inap sebagaimana
huruf b dan huruf c, diberikan kesempatan mengubah pilihan 1 (satu) kali;
e.
Dalam hal Pegawai memilih menggunakan hak rawat inap sebagai Isteri/Suami sebagaimana
dimaksud dalam huruf c, maka diberlakukan ketentuan fasilitas rawat inap untuk keluarga yang
ditanggung sampai Pegawai pensiun, kecuali dalam hal bercerai;
f.
g.
Fasilitas
Pemeliharaan
Kesehatan
bagi
mantan
Isteri/mantan
Suami
dimaksud dalam
dihentikan
sejak
tanggal
h.
(4)
Dalam hal Pegawai menikah lagi setelah perceraian sebagaimana dimaksud dalam huruf f, atau
kar~na Isteri/Suami sebelumnya telah meninggal dunia, maka Isteri/Suami pada pernikahan
benkutnya berhak atas fasilitas Pemeliharaan Kesehatan sesuai prosedur sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b.
Fasilitas Pemeliharaan
ketentuan:
a.
Kesehatan
dengan
Batas usia 25 tahun, dengan ketentuan pada saat Anak berusia 21 tahun, Pegawai harus
melaporkan bahwa Anak tersebut masih mengikuti program pendidikan, yang dibuktikan
dengan surat keterangan lembaga pendidikan tersebut setiap semester;
2)
3)
4)
b.
Anak Kandung yang lahir didaftarkan sesuai urutan kelahiran Anak dari 1 (satu) orang istri,
selambat-Iambatnya
1 (satu) semester setelah kelahiran anak tersebut atau Pegawai yang
bersangkutan diangkat;
c.
Untuk mendapatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak, Pegawai harus mengajukan
permohonan dengan melampirkan fotokopi akta kelahiran Anak yang dikeluarkan oleh institusi
yang berwenang selambat-Iambatnya 1 (satu) semester sejak tanggal akta kelahiran tersebut;
d.
Bagi yang memiliki Isteri/Suami yang bekerja di luar Perseroan, Pegawai juga harus melampirkan
surat keterangan dari Pejabat di Institusi atau tempat kerja Isteri/Suami yang bekerja di luar
Perseroan, yang menyatakan tidak memberikan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak
tersebut;
e.
1)
2)
Pegawai pernah punya Anak Kandung pertama yang kemudian Anak tersebut meninggal;
atau
3)
f.
Dalam hal Pegawai mempunyai Anak Kandung setelah mengangkat 1 (satu) orang Anak Angkat
sebagaimana dimaksud dalam huruf e, Anak Angkat tersebut tetap berhak atas fasilitas
Pemeliharaan Kesehatan sepanjang jumlah total Anak paling banyak 3 (tiga) orang;
g.
h.
Dalam hal Isteri/Suami dari pernikahan berikutnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf h
adalah bukan sesama Pegawai, telah mempunyai Anak, sehingga status Anak tersebut menjadi
Anak Tiri Pegawai, maka 1 (satu) Anak Tiri berhak atas fasilitas Pemeliharaan Kesehatan
sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, yang didaftarkan
selambat-Iambatnya
1 (satu) semester setelah pernikahan tersebut, dengan urutan fasilitas
setelah Anak Kandung Pegawai;
i.
Dalam hal Pegawai bercerai setelah pernikahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf h
maka fasilitas Pemeliharaan Kesehatan bagi Anak Tiri sebagaimana dimaksud dalam huruf h
dihentikan sejak tanggal perceraian yang mempunyai kekuatan hukum tetap tersebut dilaporkan;
j.
Dalam hal Isteri/Suami dari pernikahan berikutnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf h
adalah sesama Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf f, dan masing-masing
mempunyai Anak Kandung dari pernikahan sebelumnya, maka fasilitas Pemeliharaan Kesehatan
atas Anak-anak tersebut melekat pad a hak masing-masing Pegawai;
k.
Jika jumlah Anak yang ditanggung dari masing-masing Pegawai sebagaimana dimaksud dalam
huruf j telah mencapai batas 3 (tiga) Anak, maka Anak yang lahir berikutnya tidak ditanggung.
I.
Apabila Anak yang ditanggung sudah tidak memenuhi persyaratan, dapat digantikan
dengan urutan berikutnya yang belum termasuk daftar Anak yang ditanggung.
Anak
Kandung
hidup
tidak
dapat
oleh Anak
(5)
Data yang dicantumkan dalam Kartu Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
huruf a sekurang-kurangnya berisi data mengenai nama lengkap, Nomor Induk Pegawai, tanggallahir,
dan foto Pegawai dan keluarga Pegawai yang ditanggung.
(6)
Bagi Isteri/Suami
untuk ditanggung.
(1)
(2)
Sarana
tahun.
(3)
Dokter Umum dan Dokter Spesialis dapat dilanggan 1 tahun dan dapat diperpanjang
(4)
Dokter Umum dan Dokter Spesialis yang sudah dilanggan selama 2 tahun dapat diperpanjang dengan
seizin Pejabat Level 1 yang membidangi Kesejahteraan Pegawai.
(5)
Dokter Umum/Dokter spesialis di Poliklinik Kantor PLN dapat dilanggan paling lama 5 (lima) tahun dan
tidak dapat diperpanjang.
(6)
Pemeliharaan
Kesehatan
yang dilanggan
wajib dievaluasi
setiap
hanya 1 tahun.
a.
b.
Kesehatan;
(7)
Perjanjian kontrak dengan Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan dilakukan oleh Unit
Koordinator setelah melalui koordinasi dengan Unit-unit dalam satu wilayah kerja/kota, dengan
mengacu persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1, 2, 3, dan 4.
(8)
(9)
(1)
a.
lainnya
b.
Kegiatan pencegahan penyakit di lingkungan tempat kerja, antara lain penyampaian Informasi
kesehatan dengan memanfaatkan media komunikasi milik Perseroan, penyelenggaraan seminar
awam tentang kesehatan oleh Pakar/lnstitusi terkait, penyediaan tempat kerja yang sehat dan
sebagainya;
c.
Pemeriksaan kesehatan/medical
Lampiran 5 kepada:
1)
2)
sesuai dengan
tercantum dalam
mengakibatkan
d.
e.
Penyediaan sarana untuk Ibu menyusui dan penitipan anak sampai dengan usia 3 tahun.
Pemeliharaan
penyakit
a.
Rawat Inap;
b.
Rawat Jalan;
c.
d.
Pemeriksaan
pemeliharaan
e.
Gugur kandung atas indikasi medis sebelum memiliki anak ketiga hid up;
f.
g.
Program Keluarga Berencana, imunisasi dan vaksinasi khususnya karena endemic, khitan,
pengobatan infertilisasi dan program bayi tabung sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7;
h.
i.
Alat-alat rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi alat tubuh dengan optimal, termasuk alat bantu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 9;
j.
Alat-alat cangkok/transplantasi
k.
I.
Terapi kejiwaan;
o.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Kesehatan yang tidak diatur dalam keputusan ini tidak ditanggung oleh Perseroan.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Rawat Jalan ke Dokter Umum dan Dokter Spesialis di Poliklinik dilakukan dengan Kartu Berobat.
(6)
Kesehatan
(7)
(8)
Konsultasi lanjutan ke Dokter Spesialis terhadap hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) dapat
dilakukan tanpa rujukan Dokter Umum, paling banyak 3 (tiga) kali untuk penyakit yang sama.
(9)
(10)
Rawat inap paling banyak 3 (tiga) bulan kumulatif dalam setahun, kecuali ada rekomendasi Dokter.
(1)
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit dengan tepat, yang digunakan
sebagai peneguhan diagnosa atau untuk mengevaluasi hasil perawatan terhadap suatu penyakit.
(2)
(3)
dilakukan
dilakukan
a.
Pemeriksaan Laboratorium;
b.
c.
d.
Pemeriksaan Khusus lainnya seperti Electro Cardiography (ECG), Electro Encephalografi (EEG);
Ultra Sonografi (USG), Endoscopy, Computerized Tomographi Scanning (CT SCAN) dan lain-lain.
pemeriksaan
penunjang,
(1)
Untuk mendapatkan Pemeliharaan Kesehatan yang efektif dan efisien dengan penggunaan obat yang
tepat, wajar dan masuk akal, diberlakukan Formularium Obat dan Standard Operational Procedure
(SOP) tentang Tindakan Medis.
(2)
Penyusunan Formularium
yang independent.
(3)
Sarana Pemeliharaan
(4)
(5)
(6)
(7)
Ketentuan mengenai Formularium Obat diatur lebih lanjut melalui Edaran Direksi paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak Keputusan ini diberlakukan.
(8)
Ketentuan mengenai Standard Operational Procedure (SOP) tentang Tindakan Medis diatur lebih
lanjut melalui Edaran Direksi paling lambat 1 (satu) tahun sejak Keputusan ini diberlakukan.
(9)
(1)
Untuk rawat inap, terapi hemodialisa, kemotherapi, tindakan operasi bedah mulut dan rawat jalan
hanya untuk setelah operasi atau transplantasi, di Sarana Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan,
atau pemeriksaan laboratorium, diberikan surat jaminan oleh Perseroan.
(2)
Obat sebagaimana
a.
b.
c.
d.
Formularium Obat.
seharga
dalam
Kesehatan, yaitu:
(3)
Pemeliharaan Kesehatan selain hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan
restitusi, dengan melampirkan medical record atau surat keterangan Dokter yang merawat.
(4)
(5)
Apabila besarnya restitusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) melebihi tarif tertinggi dari Sarana
Pemeliharaan Kesehatan yang dilanggan, dibayarkan sesuai hasil verifikasi.
(6)
oleh Atasan
a.
b.
c.
d.
Langsung
dan disetujui
oleh Pejabat
(7)
Restitusi dibayarkan paling lama 1 (satu) bulan setelah penyerahan kuitansi yang asli.
(8)
(9)
Biaya Pemeliharaan Kesehatan yang tidak tercakup dalam asuransi dapat diganti
restitusi sepanjang perawatannya termasuk yang ditanggung oleh Perseroan.
secara
Pengelola
cara
(1)
(2)
(1)
pemeliharaan
kesehatan,
Perseroan
oleh PT PLN
Sedang melaksanakan
persyaratan
(3)
Pejabat yang Berwenang atas pelaksanaan Pemeliharaan Kesehatan di luar tempat kedudukan
adalah Pejabat Pengelola Pemeliharaan Kesehatan, yaitu Manajer Senior di PLN Pusat dan Pimpinan
Unit di Unit Induk.
(4)
(5)
(6)
(1)
Pemeliharaan Kesehatan dapat dilakukan di luar negeri, dalam hal tidak terdapat fasilitas kesehatan
yang diperlukan di Rumah Sakit di Indonesia, dan harus dibuktikan dengan surat keterangan dari
Rumah Sakit kelas terakreditasi A di Indonesia.
(2)
dimaksud
izin
a.
b.
Pengelola Pemeliharaan
c.
Oari hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b dapat dijadikan pertimbangan Direksi
dalam memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a.
(3)
Dalam hal Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mendapatkan
persetujuan Direksi, tetapi pemohon tetap mengajukan pemeliharaan kesehatan di luar negeri atas
keinginan sendiri, maka penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan diberikan restitusi sesuai Tarif
Perseroan dan biaya perjalanan ke luar negeri tidak ditanggung Perseroan.
(4)
Dalam hal Pemeliharaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mendapatkan persetujuan
Direksi, maka penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan dilakukan secara restitusi sesuai Tarif
Perseroan dan biaya perjalanan ke luar negeri diberikan sesuai ketentuan Perjalanan Dinas berlaku.
(5)
Pegawai yang menderita sakit pada waktu melakukan Perjalanan Dinas ke luar negeri atau keluarga
yang dengan izin Direksi mengikuti Suamillsteri yang dinas di luar negeri, Perawatan Kesehatan dapat
diberikan dengan Restitusi, kecuali dalam hal Perjalanan Dinas ke luar negeri didukung dengan
asuransi atas beban sponsor/non Perseroan.
(6)
Bagi keluarga Pegawai yang tinggal di luar negeri dan masih berhak atas Pemeliharaan Kesehatan
atau keluarga Pegawai yang berhak sedang mengantar Pegawai berobat ke luar negeri, maka biaya
Pemeliharaan Kesehatan diberikan dengan cara Restitusi.
(7)
Bagi Pegawai atau keluarga Pegawai yang melakukan pemeliharaan kesehatan di luar negeri atas
keinginan sendiri, maka penggantian biaya Pemeliharaan Kesehatan dilakukan secara restitusi sesuai
Tarif Perseroan
dan biaya perjalanan ke luar negeri tidak ditanggung Perseroan, dengan tetap
mendapatkan ijin ke luar negeri sesuai ketentuan yang berlaku.
(1)
Penghargaan diberikan kepada Pegawai yang dapat dibuktikan telah melaksanakan pencegahan
gangguan kesehatan bagi dirinya dan keluargan yang ditanggung Perseroan dalam kurun waktu
1 (satu) tahun dan tidak memanfaatkan fasilitas Pemeliharaan Kesehatan di Perseroan.
(2)
Penghargaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut melalui Edaran Direksi.
penjatuhan
Dalam hal ditemukan penyalahgunaan oleh Pegawai atau keluarga atau pihak Sarana Pemeliharaan
Kesehatan, harus dilaporkan oleh setiap Pegawai yang mengetahui dan atau Pengelola Pemeliharaan
Kesehatan disertai dengan bukti awal yang cukup, kepada Pejabat yang Berwenang untuk
ditindaklanjuti oleh Tim Investigasi sesuai ketentuan yang berlaku.
dan
lain-lain,
13 April
Jakarta
2011
Hal-hal yang dianggap perlu dapat diambil kebijakan tertentu hanya berdasarkan persetujuan Direksi.
(3)
Ditetapkan di
pada tanggal
Pelaksanaan pemeliharaan kesehatan yang masih memerlukan pengaturan lebih lanjut akan
ditetapkan oleh Kepala Divisi Pengembangan Sistem SDM dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
(2)
a.
Lampiran 1
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
168.K/DIR/2011
Nomor
Tanggal
1.
2.
3.
13 April
2011
Pemeriksaan kondisi kesehatan pasien kepada Dokter Umum dan Dokter Spesialis
b.
Pemeriksaan laboratorium
c.
d.
Fisioterapi
e.
Psikoterapi
f.
Hemodialisa
g.
Kemoterapi
h.
Radiologi
i.
Rehab medik
j.
Penyediaan obat
k.
I.
Dan lain-lain
Pemeriksaan kondisi kesehatan pasien kepada Dokter Umum dan Dokter Spesialis
b.
Pemeriksaan laboratorium
c.
d.
Fisioterapi
e.
Psikoterapi
f.
Hemodialisa
g.
Kemoterapi
h.
Radiologi
i.
Rehab medik
j.
Penyediaan obat
k.
I.
Dan lain-lain
SURAT KEPUTUSAN
MENTERI KESEHATAN
a.
k.
Pelayanan Laboratorium
b.
Pelayanan Medis
I.
Pelayanan Gizi
c.
m. Rekam Medis
d.
Kamar Operasi
n.
e.
Pelayanan Intensive
f.
o.
g.
Pelayanan Keperawatan
p.
h.
Pelayanan Anaestesi
i.
Pelayanan Radiologi
j.
Pelayanan Farmasi
Pengendalian
Infeksi di Rumah
Sakit
Kewaspadaan
Bencana
q.
Pemeliharaan
Sarana
r.
Pekerjaan Lain
s.
Perpustakaan
Lampiran 2
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
168.K/DIR/2011
Nomor
Tanggal
a.
b.
Dalam
memberikan
pelayanannya
selalu
mempertimbangkan
13 April
fungsi
sosialnya
2011
terutama
Struktur organisasii terdiri dari unsur pimpinan dan pembantu pimpinan serta unsur pelaksana;
d.
Pimpinan
adalah dokter
yang mempunyai
f.
g.
Ruang observasi
pasca tindakan bedah minor atau tindakan medis lainnya minimal 2 (dua)
tempat tidur;
h.
Wajib menyelenggarakan
Wajib
menyelenggarakan
kepada
rumah sa kit;
j.
Penyelenggaraan
pelayanan
penunjang
diagnosis
harus mengikuti
pelayanan
perkembangan
medis
kepada
pasien
kedokteran
harus
sesuai
dengan
standar
profesi
dan
kemampuan
Pelayanan
medis diberikan
berdasarkan
standar
Wajib mempunyai
sistem/tata
cara menerbitkan
Surat Keterangan
Kesehatan
hasil medical
Mempunyai kebijakan/ketentuan
jawab
atas tersedianya
untuk mendukung
fungsi
Peralatan, ruang dan tenaga mengacu kepada standar peralatan, ruang dan tenaga rumah
sakit kelas D untuk poliklinik;
b.
Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang program pemeliharaan dan perbaikan dari sarana,
prasarana dan ala10
Lampiran 3
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
a.
b.
Company Profile;
c.
d.
e.
Izin Penyelenggaraan
f.
Nomor
168.K/DIR/2011
Tanggal
13 April
2011
Memiliki fasilitas peralatan laboratorium yang memberikan hasil yang cepat dan akurat;
b.
Mempunyai sarana gedung, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan yang memadai;
c.
Melakukan
kalibrasi
internal
maupun
eksternal
secara
berkala
terhadap
peralatan
yang
digunakan;
d.
e.
3. TINGKAT PELAYANAN
a.
b.
Menyelenggarakan
pelayanan
laboratorium
pelayanan
dan pedoman
yang berlaku;
c.
Menyediakan
pelayanan
laboratorium
secara
professional
dan
menjaga
mutu
pelayanan
laboratorium;
d.
Memberikan
informasi
kepada
pengguna
jasa
mengenai
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
Menjamin
kerahasiaan
perundang-undangan
identitas
yang berlaku.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
Lampiran 4
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor
168.K/DIR/2011
Tanggal
13 April
a.
b.
Company Profile;
c.
d.
e.
Izin Penyelenggaraan
a.
b.
a.
b.
1)
Apoteker;
2)
Asisten apoteker.
Menyelenggarakan
2011
pelayanan
apotik sesuai
dengan
standar
pelayanan
dan pedoman
yang
berlaku;
c.
Menyediakan pelayanan apotik secara professional dan menjaga mutu pelayanan apotik;
d.
Memberikan
informasi
pemberian obat.
kepada
pengguna
jasa
mengenai
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
LABORATORIUM
No.
1.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
- Hematologi
Lengkap
-Imunologi
- Faal Hati
- Faal Ginjal
- Profil Lipid
- Profil DM
3.
Treadmill
4.
USG Abdomen
5.
X-Photo Thorax PA
6.
7.
8.
Dokter Mata
9.
10.
Spirometri
11.
USG Mammae
12.
Tes Kejiwaan
13.
Lampiran 6
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
a.
Nomor
: 168 .K/DIR/2011
Tanggal
: 13
April
2011
sakit atau cedera serius karena kecelakaan termasuk kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas
dan kecelakaan dalam rumah tangga;
b.
serangan jantung;
c.
tenggelam,
benda
e.
kejang-kejang,
f.
g.
h.
i.
tekanan darah tinggi: systolic diatas 150 mmhg, diastolic diatas 90 mmhg;
j.
k.
stroke;
I.
keracunan;
termasuk epilepsi;
m. luka bakar;
n.
o.
gangguan jiwa.
(2) Tindakan
dalam
dilaporkan
Kondisi
Darurat
kepada Perseroan
Gawat
sebagaimana
dimaksud
dalam
besar), disertai dengan keterangan tertulis dari Dokter yang merawat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penyakit yang diderita, kecuali apabila kondisi pasien tidak memungkinkan.
(3) Pengobatan
Darurat Gawat dilakukan di Sarana Pelayanan Kesehatan yang tidak dilanggan, akan
lanjutan
setelah
Kondisi
Darurat
Gawat
sebagaimana
dimaksud
dalam
point
Keluarga Berencana
Infertilitas
Ditanggung mengikuti
program penyembuhan paling
lama 5 tahun dengan cara
restitusi sebesar 100%.
Program bayi tabung tidak
ditanggung
Penggantian maksimal Rp
1.000.000,- per anak s.d.
anak ke 3
Ditanggung
Ditanggung
5. Tubektomy
1. BCG 1 (satu) kali
Ditanggung
4. Fasektomy
Ditanggung
Ditanggung
3. Pil/Kondom
2. Spiral/coopert
BATASAN
Ditanggung
KETERANGAN
1. Suntik
JENIS I MACAM
1. Khitan/Sunat karena
Tindakan memotong atau
tersumbatnya saluran kencing
menghilangkan sebagian atau (Phvmosis)
Khitan/sunat (circumsisi)
seluruh kulit penutup depan
2. Circumsisi biasa
dari penis
pencegahan terhadap
penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri dan
virus, di berikan untuk anak
s.d. umur 5 tahun
DEFINISI
KETERANGAN
NO
13 April
Tanggal:
2011
168.K/DIR/2011
Nomor:
Lampiran 8
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor
Tanggal
NO.
JENIS TINDAKAN/PERAWATAN
168.K/DIR/2011
: 13 April 2011
KETERANGAN
KONSUlTASI
Pegawai dan
Keluarga
TAMBAl
Pegawai dan
Keluarga
2.1.
2.2.
2.3.
Dengan sinar/Composite
2.4.
2.5.
2.6.
PENCABUTAN/BEDAH
Pegawai dan
Keluarga
MUlUT
3.1.
Pencabutan Giqi
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
Insisi Abses.Fistul
3.6.
3.7.
Alveolectomy/Pengambilan
3.8.
Tonjolan Tulang
Pegawai dan
Keluarga
PENGOBAT AN PERIODONTIK
4.1.
GIG I
Pembersihan
GIGI TIRUAN/PROSTODONTIK
5.1.
5.2.
5.3.
Full Denture/Prothesa
5.4.
Full Denture/Prothesa
5.5.
Mahkota/Jembatan
5.6.
Mahkota Acrylic
5.7.
5.8.
5.9.
Rebasinq/Ganti
Hanya Pegawai
X-RAY
6.1.
Pegawai dan
Keluarga
masing-masing
Diberikan penggantian
Kaca Mata
10
Rp. 1.000.000,-
Rp. 4.500.000,-
Rp. 300.000,-
Elektrik
Rp. 500.000,-
Tangan Palsu
yang ditanggung
Derusahaan
Biaya maksimal
Kaki Palsu
telinga
penggantian
penggantian
Diberikan
Diberikan
pegawai
penggantian
masing-masing
paling banyak 1 (satu) kali
Keluarga
Diberikan
Anggota
Korset Lumbal
Leher
penggantian
Diberikan
Pegawai
Penyangga
Kursi Roda
ALAT
NAMA
No.
2011
sesuai rekomendasi
Dokter
Untuk recovery
Keterangan
13 April
168.K/DIR/2011
CANGKOKI
TRANSPLANT ASI
GINJAL
LEVER (HATI)
JANTUNG
MATA
No.
1.
2.
3.
4.
Definisi
Masing-masing mata
100 juta rupiah
1 miliar rupiah
Perkiraan Biaya
Yang Ditanggung
Perseroan
Macam Tindakan
Pemasangan bypass
No
Sesuai rekomendasi
Dokter
Maksimal5
Pegawai/Keluarga
Peaawai
Sesuai rekomendasi
Dokter
Sesuai rekomendasi
Dokter
Biaya
Fasilitas
Pemasangan ballon
Pemasangan stent
Jenis
Penggantian Sendi
Autis
Gacat lahir
Kembar dempet
HAL
NO
Keluarga Pegawai
Pegawai
DEFINISI
168.K/DIR/2011
13 April
NO
KETERANGAN
Penyakit Kelamin
Penyakit HIV/AIDS
Konsultasi
Obat Seksual
Abortus Provocatus
Jamu
kejantanan
Suplemen
tambahan)
AkupunturlTusuk
Totok
10
Refleksi
11
DEFINISI
(Makanan
JENIS I MACAM
KETERANGAN
Terapi Hiperbarik
12
Terapi Ozon
14
Pemeriksaan
15
16
17
Pemeriksaan
Jarum
narkoba
HIV/AIDS
Kosmetik
Silikon
penyakit
Sudah jelas
Sudah jelas
19
Keloid
20
21
Mata Ikan
merupakan
tumor
narkoba
2011
22
23
Kutil
Vitamin
Sudah jelas
Diet
Sudah jelas
26
Sudah jelas
27
Sudah jelas
28
Sudah jelas
24
Minuman berenergi
25
Makananlminuman
29
Obat Gosok
Sudah jelas
30
Obat Luka
Sudah jelas
31
Obat Kumur
Sudah jelas
32
Obat Herbal
33
ekstrak tumbuh-
Sudah jelas
34
Sudah jelas
35
Pasta Gigi
Sudah jelas
36
Perawatan
Sudah jelas
37
Sudah jelas
38
Kasur Dekubitus
39
SusukJlmplan
Sudah jelas
40
Sudah jelas
Sudah jelas
Termometer, Glucatest,
Tensimeter, tes kehamilan, alat
cekat gigi, oksigen dan labungnya,
alat inhalasi, timbangan badan,
stetoskop, test strip asam urat, test
strip kolesterol, dan produk-produk
sejenisnya
41
untuk
42
sudah jelas
43
perawatan di rumah
.Ihomecare)
44
Implant
Tindakan
45
46
47
penanaman
di rumah (home
Segal a jenis
Segal a jenis
Bayi tabung
sudah jelas
Segala jenis
sudah jelas
Segala jenis
In Site
untuk
untuk
untuk
168.K/DIR/2011
13 April
Manjemen
Atasl Fungsional
Jakarta,Bandung,dan
Surabaya
Manajemen Menengahl
Fungsional II
Manajemen
Kelas I
Dasarl Fungsional
III
Supervisor
Atasl Fungsional
Supervisor
Dasarl Fungsional
Fungsional
VI
VIP Standar
VIP Standar
VIP Standar
Kelas I
Kelas I
IV
Kelas II
Kelas I
Kelas II
Kelas I
Kelas II
Kelas II
2011