Anda di halaman 1dari 6

DASAR DASAR MESIN LISTRIK

A. Bagan pembagian mesin listrik

MESIN LISTRIK

MESIN DINAMIS MESIN STATIS


DDINAMISLISTRI LISTRIK
K TRANSFORMATOR
GENERATOR MOTOR

GENERATOR AC MOTOR AC

GENERATOR DC MOTOR DC

Mesin dinamis adalah mesin yang berputar, sedangkan mesin statis adalah mesin yang
tidak berputar. Generator adalah mesin yang dapat merubah energy mekanik menjadi energy listrik,
sedangkan motor adalah mesin yang dapat merubah energy listrik menjadi energy mekanik.

B. Proses Konversi Energi

Energi Listrik Medan Magnet Energi Mekanik


MMMagnet
Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya
dari energi mekanik menjadi energi listrik (generator) berlangsung melalui medium medan magnet.
Dengan demikian, medan magnet berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi sekaligus sebagai
medium untuk mengkopel perubahan energi.

Dengan mengingat hukum kekekalan energi, proses konversi energi elektromekanik dapat
dinyatakan sebagai berikut (untuk motor):
Energi Listrik sebagai input = (Energi Mekanik sebagai output + Energi panas) +
(Energi pada medan magnet dan rugi-rugi magnetic)

C. Medan Magnet

Medan magnet dilihat dari sisi elektris, mampu menghasilkan Tegangan induksi pada
konduktor, sedangkan dari sisi mekanik, mampu menghasilkan gaya dan kopel

1. Gaya Gerak Listrik

Arah gerakan penghantar

Garis Gaya Magnit

Gambar 1. Percobaan Azas Faraday

Jika sebuah konduktor digerakkan tegak lurus sejauh ds, memotong suatu medan magnet
dengan kepatan fluks B, maka perubahan fluks pada konduktor dengan panjang efektif L,
dirumuskan:

d = B L ds

Berdasarkan hukum Faraday diketahui, bahwa gaya gerak listrik (ggl) / tegangan induksi adalah:

d ds ds
e= maka: e= BL , dimana : = v = Kecepatan
dt dt dt

e=BLv (1)
Persamaan (1) menjelaskan bahwa: apabila dalam medium medan magnet diberikan energy
mekanik (untuk menghasilkan kecepatan), maka akan dibangkitkan ggl (e). Pernyataan ini
merupakan perinsip dasar sebuah generator.

Adapun arah ggl (e), ditentukan oleh aturan tangan kanan, dengan jempol, telunjuk dan jari
tengah menunjukkan masing-masing v, B, e, dan saling tegak lurus. Bila konduktor tersebut
dihubungkan dengan beban, maka pada konduktor akan mengalir arus dengan simbol (x) yang
berarti menjauhi kita dan simbol (.) yang berarti mendekati kita

2. Kopel (T)

Arus listrik I yang mengalir oleh adanya sumber tegangan, dalam suatu medan magnet
dengan kerapatan fluks B, akan menghasilkan gaya (F) sebesar:

F = BI L (2)

Adapun arah gaya (F) ditentukan oleh aturan tangan kiri, dengan jempol, telunjuk dan jari
tengah saling tegak lurus dan masing-masing adalah F, B, I. Persamaan (2) ini merupakan perinsip

dari sebuah motor. Jika jari-jari rotor adalah r, maka kopel yang dibangkitkan:

T = F x r = BIL r

Pada saat gaya F dibangkitkan, konduktor bergerak dalam medan magnet. Dan sudah
barang tentu akan menimbulkan ggl yang merupakan reaksi (lawan) terhadap tegangan
penyebabnya. Agar proses konversi energy listrik menjadi mekanik dapat berlangsung, maka
tegangan sumber harus lebih besar dari pada ggl lawan.

Hal yang sama terjadi pada sebuah generator. jika jangkar dihubungkan dengan beban,
maka akan mengalir arus, arus ini kemudian menghasilkan medan magnet dan berinteraksi dengan
medan magnet yang telah ada (B). Interaksi medan magnet ini akan menimbulkan gaya, yang
merupakan gaya reaksi (lawan) terhadap gaya mekanik yang diberikan. Agar konversi energy
mekanik ke energy listrik dapat berlangsung, maka energy mekanik yang diberikan harus lebih
besar dari gaya reaksi tadi.

D. Mesin dinamik elementer


Pada umumnya mesin dinamik terdiri atas bagian yang berputar (rotor) dan yang diam
(stator). Diantara stator dan rotor terdapat celah udara.

Gambar 1. Mesin dinamis

Pada gambar 1a, stator merupakan kumparan medan berbentuk kutub sepatu dan rotor
merupakan kumparan jangkar dengan belitan konduktor seperti pada gambar 1b. Kumparan yang
terletak pada setiap alur rotor tersebut, saling dihubungkan ujungnya untuk mendapatkan tegangan
induksi (ggl) yang lebih besar.

Pasangan kumparan a a terhubung seperti gambar 1b. Kumparan a a tersebut bila


diputar dengan arah berlawanan jarum jam akan membangkitkan arus yang arahnya mendekati kita
pada konduktor a dan menjauhi kita pada konduktor -a. Dengan demikian, tegangan yang
dibangkitkan berubah-ubah arahnya setiap stengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak
balik (ac).

E = Emax Sin t

Untuk mendapatkan tegangan searah (dc) diperlukan penyearah yang disebut komutator dan sikat,
lihat gambar 2a dan 2b.
Gambar 2. Komutator dan sikat

Untuk mesin sinkron, kumparan medannya (dapat berbentuk kutub sepatu atau silinder)
terdapat pada Stator. Arus medan dialirkan ke rotor melalui cincin.

Interaksi medan magnet

Kerja suatu mesin dinamik dapat juga dilihat dari sisi interaksi antar medan magnet stator
dan rotor, sesuai persamaan:

F = BI l

Yaitu adanya arus listrik (I) akan menimbulkan fluks juga disekitar konduktor yang dilaluinya. Bila
kerapatan fluks akibat arus listrik dinyatakan dengan Bs, sedangkan kerapatan fluks akibat
kumparan medan adalah Br, maka persamaan diatas dapat ditulis menjadi:

F = K Br Bs Sin

= Sudut antara kedua sumbu medan magnet Br dan Bs


K = Konstanta = l x r
Sudut disebut sebagai sudut kopel atau sudut daya dengan harga maksimumnya = 900.
Dengan menganggap Br dan Bs sebagai fungsi arus rotor dan arus stator. Persamaan kopel
menjadi:

T = K Ir Is Sin

Persamaan ini menjelaskan bahwa terjadinya kopel dapat dianggap sebagai adanya interaksi antar
2 medan magnet atau antar 2 arus

Anda mungkin juga menyukai