peralatan pembantu kehidupan kita. Bagaimana lidak, hal ini dapat kita
ataupun Penyedot Debu. Semuanya contoh diatas tidak akan terlepas dari
motor yang dipakai sebagai penggeraknya. Motor yang sering dipakai ini
Secara garis besar motor induksi terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang
bergerak (rotor) dan bagian yang tidak bergerak (stator), seperti yang
terlihat pada gambar 2.1. Secara umum motor jenis ini cukup ekonomis
kecil yaitu dengan daya maksimum lebih kurang 1 pk, juga pemakaian
Kerugian yang didapat cukup kecil tergantung daripada jenis start yang
digunakan.
5
GAMBAR2.1
1. KONSEP DASAR
listrik yang melalui suatu hantaran merupakan aliran elektron niaka pada
sekitar kawat hantaran listrik tersebut akan timbul medan magnet. Medan
sebagai garis-garis fluks dan dinyatakan dengan gambar simbol <J> fluks
1
Adams/Rocmaker, Industrial Electricity, hal 202
6
garis fluks yang menembus suatu luas bidang tertentu dan mempunyai
simbol
Intensitas medan magnet disebut juga sebagai kuat medan magnet dan
simbol
B = p.H ( 2-1)
dimana,
Permeabilitas pada ruang bebas (udara), JJO, mempunyai nilai 47i x 10"7
H/m.
<>
| = jBdA (2-2)
GAMBAR2.2
PENAMPANG DENGAN LILITAN YANG DIALIRISUMBER
TEGANGAN2
mengalirkan arus listrik (I) melalui kumparan dengan jumlah lilitan (N),
maka pada inti besi (core) akan timbul suatu kuat medan (H).
Hubungan antara arus listrik dan medan magnet dinyatakan oleh hukum
adalah
N I = H / amper-turn (2-3)
dimana,
2
Zuhal, Dasai Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, hal 12
8
ini dinyatakan oleh Michael Faraday . Pada gambar 2.2 medan magnet
atau fluks yang berubah-ubah pada inti besi menghasilkan gaya gerak listrik
(ggl)sebesar
d4>
e = -N (2-4)
dt
dimana,
N = Jumlah lilitan
Perubahan fluks yang menghasilkan gaya gerak listrik (ggl) tersebut dapat
terjadi karena
diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya, sementara yang telah
GAMBAR 2.3
Energi listrik sebagai input = Energi mekanik sebagai output + Energi yang
3
Ibid, hal 66
10
d4> = B L ds (2-5)
e = d«t) dt (2-6)
maka
Jadi,
e = BLv (2-8)
dimana satuan,
e =Volt
B = Tesla
L = Meter
V " meter/detik
Arali daya gerak lisrik ditentukan oleh aturan tangan kanan, dengan
jempoL telunjuk dan jari tengah yang saling tegak lurus menunjukkan
U ~ B-
GAMBAR2.4
4
Ibid,hal.67
11
Arah daya gerak listrik ditentukan oleh aturan tangan kanan, dengan
v) maka akan dibangkitkan energi lisrik (e) dan ini merupakan prinsip
1.5 Kopd
F = BLL (2-9)
dimana satuan,
F = Newton
B = Tesla
I = Ampere
L = Meter
Arah gaya ini ditentukan oleh aturan tangan kiri, dengan jempd, telunjuk
dan jari tengah yang saling tegak lurus menunjukkan masing-masing arah
T = F x r = BILr (2-10)
tegangan sumber yang harus lebih besar dari gaya gerak listrik lawan.
u S
B t
T
F
GAMBAR 2.5
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling luas
arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan yang relatif antara
putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan oleh arus stator.
5
Ibid,hal68
13
Struktur motor induksi satu phasa mirip dengan motor induksi tiga phasa
yaitu rotornya jenis rotor sangkar bajing, tetapi kumparan statornya hanya
tcrdiri atas satu phasa. Pada kumparan stator tiga phasa bila dihubungkan
magnet yang berputar terhadap ruang. Medan putar inilah yang merupakan
mempunyai masalah serius dalam hal torsi start, masalah ini timbul karena
supplai satu phasa yang diberikan pada kumparan stator tidak menghasilkan
medan magnet yang berputar sehingga motor induksi satu phasa tidak
mempunyai torsi start yang sebenamya. Apabila medan magnet stator tidak
berputar maka tidak akan dihasilkan gerak relatif antara medan stator dan
diinduksikan pada rotor, tidak ada arus yang mengalir pada batangan rotor
dan tidak ada torsi induksi. Padahal dalam kenyataannya tegangan tetap
(d8/dt), dan selama rotor dihubungsingkatkan maka akan timbul arus yang
mengalir pada batangan rotor. Jadi sebenamya sudah ada medan magnet
yang ditimbulkan oleh kumparan stator tetapi tetap saja tidak dihasilkan torsi
start yang dapat memutar rotor. Gambar 2.6 menunjukkan medan magnet
yang ditimbulkan di sekitar stator dari motor induksi satu phasa dan arah
arus yang diinduksikan pada rotor. Sesuai dengan llukum Lenz, arus yang
bagaimanapun juga, bila sekali rotor mulai berputar, maka dihasilkan torsi
Ada 2 teori dasar yang dapat menjelaskan mengapa torsi dihasilkan pada
rotor pada saat rotor berputar. Teori yang pertama disebut "Double
Revolving Field Theory" dari motor induksi satu phasa dan yang satunya
nnnn rwm
oc
GAMBAR2.6
6
Kosow,Electric Machinery and TransformerJial 336
15
membcrikan reaksi pada motor induksi, dan torsi pada motor induksi
menjadi dua medan magnet yang sama besarnya tetapi berlawanan arah
putarnya. Demikian juga reaksi motor induksi satu phasa terhadap dua
kecepatan. Seperti pada gambar 2.8, tampak bahwa pada saat kecepatan
sinkron sama dengan nol tidak ada torsi yang dihasilkan, maka dari itu
GAMBAR 2.7
7
Kosow,Electric Machinery and Transforraerjial 336
16
(Backward) 'w^.
100
Percent l y n d n o o v t
^.T - Sp«*d |for>«rd)
m
*
GAMBAR 2.8
Teori ini beihubungan dengan tegangan dan arus yang medan magnet
diinduksikan pada rotor sebagai resultan dari gerak relatif antara rotor
belakang tegangan sebesar kurang lebih 90°. Pada saat arus mengalir pada rotor,
arus akan menghasilkan fluks fa dengan arah seperti pada gambar 2.9.
h &1
<*A
—1*1
?f
•*• .
/"0WV /W\
-
h *r
\<t>
oc
c 3
GAMBAR 2.9
menghasilkan GGL induksi (tetapi tidak ada arus pada rotor ataufluksrotor)
(b) Pada saat t2, arus pada rotor mulai mengalir dan menghasilkan fluks <J)r
9
Kosow,Electric Machinery and Transformer,hal 338
18
magnet pulsasi mulai berkurang dan fluke rotor tertinggal dari fluks medan
sekitar 90°.
(c) Pada saat t3, seperti pada gambar 2.10c, fluks medan pulsasi sama dengan
nol, tetapi arus pada rotor bernilai maksimum dan menghasilkan fluks
(d) Pada saat t^, seperti pada gambar 2.10d, fluks medan (j>t berpulsasi pada arah
(e) Pada saat t5, seperti pada gambar 2.10e, fluks <t>f bernilai maksimum dalam
(f) Pada saat t6, seperti pada gambar 2.1 Of, fluks fa berkurang dan fluks 4v mulai
Pada gambar 2.10b, d, dan e, terlihat bahwa dari fluks medan fa dan fluks
rotor 4v dapat dihasilkan fluks resulatn total fa Karena itulah apabila sekali
(I) * f4
' rl
*n ( *n J
•• o
14 rA
b) e)
6 . =0
1
•fS^lS
C) 0
*r3(*»3>
GAMBAR2.10
(a) MAKSIMUM <j>f PADA SAAT t„ (b) TURUNNYA <(>f DANNAIKNYA •, PADA
SAAT t,, (c) MAKSIMUM $, DAN NOL fe PADA SAAT t,, (d) TURUNNYA (|>r
DAN NAIKNYA fc PADA SAAT t«, (e) MAKSIMUM fc DAN NOL fc PADA
| r PADA SAAT t«10
SAAT tj, (f) TURUNNYA <j>f DAN NAIKNYA <>
bantuan sesuatu secara mckanik dari luar dengan tujuan menimbulkan torn
Aran putaran dari rotor mengikut arah dari torsi awal yang diberikan.
Guna mendapatkan torsi yang diharapkan tadi maka ada beberapa metode
Sepertiyang telah kila kctahui sebelumnya untuk motor induksi satu fasa
tidak mcmiliki torsi start scndiri. Maka dari itu dibutuhkan metode yang
Motor ini mempunyai dua kumparan stator yaitu kumparan utama (main
GAMBAR2.il
11
Adams/Rockmaker, Industrial Electricity, hal. 484
21
Kumparan bantu mempunyai tahanan lebih besar tahanan kbih besar dari
kapasitor akan didapatkan kopel awal sebesar 300% dari kopel beban
penuh.
Prinsip dari motor start dengan kapasitor hampir sama dengan motor
yang memadai dan perbedaan phasa yang optimum maka kapasitor start
mempunyai nilai kapasitas yang besar dengan ukuran yang relatif kecil
dan murah, oleh sebab itu digunakan secara luas untuk tugas pen-start
motor, tetapi tipe kapasitor ini tidak cocok tersambung secara permanen
dalam rangkaian.
400
300
1 \t I r \ • fr
I
I
•£ 200
100
1
* OUUL> '
Auxiliary
winding
20 40 60 80 100
Percent synchronous speed
GAMBAR 2.12
dikehendaki.
Switch
\SLSSU-
Auxiliary
winding 0 20 40 60 80 100
Percent synchronous speed
(a) (*)
CAM BAR 2.13
KARAKTERISTIK MOTOR DENGAN DUA BUAH KAPASITOR :
(a) GAMBAR RANGKAIAN, (b) KARAKTERISTIK KOPEL AWAL.13
13
Fitzgerald/Kingsley/Umans, Electric Machinery, hal. 486
24
Secara prinsip motor jenis ini startingnya sama dengan motor yang
utama diletakkan dengan beda sudut sebesar 90° listrik sehingga terjadi
2.13b.
Jenis kapasitor yang digunakan ada dua macam. Yaitu kapasitor jenis
sebuah switch sentrifugal, pada saat slip mencapai 25 persen dari slip
Sehingga dapat dikatakan jika secara teori capasitor start motor dengan
pada saat running lebih halus. Sehingga diharapkan dicapai hasil yang
Apabila pada motor induksi satu phasa diberikan tegangan pada kumparan
stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan
kecepatan:
25
Ns - ™L (2-11)
dimana,
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
E = 4,44 f N $ (2-12)14
dimana,
oleh medan magnet yang ditimbulkan oleh stator. Agar tegangan terinduksi
dengan:
(•^sync'^ni)
S = x 100% (2-13)15
14
ZuhaL, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, hal 105
15
Ibid, hal 105
--
26
Nm - ( 1 - S ) N^c (2-14)
CO^nc = — - ^ (2-15)
oU
2n Nm
m (2 16)
» - -«r • "
dimana,
=
Ngync kecepatan medan putar stator (rpm)
S = Slip(%)
=
<Otyac kecepatan medan putar stator angular ( r a d )
kapasitor dimana dihubungkan secara sen pada kumparan bantu. Arus tidak
kumparan bantu pada motor start dengan kapasitor dibandingkan motor start
utamaCZm).
l
C = — (2-19)16
Xc x2n x f
16
Ibid,hal 129
4
GAMBAR2.14
ckivalen dari kumparan utama dari scbuali motor induksi satu fasa pada
Cara terbaik untuk memulai analisa dari motor induksi satu fasa
saat itu, motor kelihatannya seperti sebuah trafo satu fasa dengan
Ibid,hal 129
29
GAMBAR2.15
Keterangan gambar :
Xm = Reaktansi magnetik
R2 = Resistansi rotor
X2 = Reaktansi rotor
Rugi-rugi inti dari mesin tidak terlihat dan akan dikumpulkan menjadi satu
Rugi-rugi ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian lain tugas akhir ini.
motor pada keadaan kondisi diam dapat dipisahkan menjadi dua bagian
yang sama serta medan magnet yang saling berlawanan di dalam motor.
pembagian yang sama untuk resistive dan reactive tegangan drop dalam
dua bagian, masing-masing saling berhubungan untuk efek dari salah satu
dari medan magnet. Rangkaian ekivalen motor dengan efek dari medan
jO.SX2
+o
0.5 R, Forward
0:5/?, Reverse
-o
GAMBAR 2.16
bantuan kumparan bantu serta kumparan ini akan terlepas setelah motor
induksi satu fasa tergantung dari jumlah pergerakan relatif antara medan
magnet rotor dan stator. Bagaimanapun juga, terdapat dua buah medan
magnet di motor ini, dan jumlah pergerakan relatif berbeda satu dengan
yang lain.
19
Chapman, Electric Machinery, hal 600
31
magnet maju , perbedaan per unit antara kecepatan rotor dan kecepatan
soma seperti pada motor induksi tiga fasa. Resistansi rotor merupakan
daripada medan magnet maju, perbedaan total per-unit antara rotor dan
FASA
yang mirip dengan motor induksi tiga fasa, hanya saja terdapat perbedaan
dari motor induksi satu fasa timbul komponen maju dan mundur dan
Untuk lebih jelasnya rangkaian ekivalen motor induksi satu fasa dapat
/*, / 0.5* 2
GAMBAR 2.17
Pada keadaan tanpa beban, besarnya arus rotor sangat kecil dan hanya
Karenanya rugi-rugi I2R rotor tanpa beban adalah sangat kecil dan dapat
diabaikan.
Karena slip pada keadaan tanpa beban sangat kecil, tahanan rotor terpantul
Rz/Soi sangat besar. Sehingga gabungan pararel rotor dan cabang magnetisasi
menjadi jX m dishunt dengan suatu tahanan yang sangat besar, dan besarnya
Xm. Akibatnya besarnya reaktansi yang tampak X„i, yang diukur pada
AM = Xi + Xm = X„i (2.20)
Maka besamya reaktansi diri stator dapat ditentukan dari pembacaan alat-
alat ukur tanpa beban. Besamya impedansi tanpa beban Z* satu phasa
adalah
Ztf
In! .(2.21)
keterangan:
Pnl
Ra.= .(2.22)
Inl2
keterangan:
X* = VZVR 2 ,, C2.23)
Biasanya besamya faktor daya beban sekitar 0,1 sehingga reaktansi tanpa
reaktansi rotor tcrtahan Xw sama dengan jumlah reaktansi bocor stator dan
rotor pada frekwensi normal Xi dan X2. Penampilan motor secara relatif
Xi + X2 diantara rotor dan stator. tisasi dapat ditentukan dari pengujian tanpa
Xm = X„i - Xi (2.24)
R = Rb, - R! (2.25)
adalah
Xm A-m
R = R2 * R2 (2.26)
Rj2 + X22 X^
Ji-Zl •^•22
R2 = R = (Rw-RO .(2.27)
•'Mil Xm
AC
Pm- VUmB
Stray
losses
Mechanical losses
Rotor losses
copper
Stator
losses
copper
losses Rotational losses
GAMBAR 2.19
DIAGRAM ALIRAN DAYA PADA MOTOR INDUKSI SATU
FASA21
21
Chapman, Electric Machinery, hal 602
36
Daya input yang masuk ke dalam motor induksi satu fasa ( Pin
Dan daya yang tersisa di stator ini di transferkan ke rotor melalui air
- gap antara stator dan rotor. Daya ini dinamakan air-gap power (
P,g), daya ini biasanya juga disebut dengan daya rotor input
Untuk membuat perhitungan yang lebih sederhana dari aliran arus yang
(R2/s+jX2)+jXm
[R2/(2-s)+jX2]+jXm
Ii - (2.30)
Rl+jXl + 0.5Zf + 0.5Zb
37
Daya celah udara per fasa dan motor induksi satu fasa adalah daya
Persamaannya, air- gap maju dari motor induksi satu fasa adalah daya
yang dikonsumsi oleh O.SR2/s, dan air - gap mundur dari motor adalah
daya yang dikonsumsi oleh 0.5R2/(2-s). Maka dari itu, daya celah udara
yang lain.
Bagian yang paling sulit dari perhitungan ini adalah menghitung arus
konsumsi daya ini harus sama dari impedansi ZF. Maka dari itu, daya
Serta, daya celah udara untuk medan magnet mundur dapat dituliskan :
Keuntungan dari dua buah persamaan ini bahwa hanya satu arus li yang
Total daya cclah udara pada motor induksi satu fasa kemudian dinyatakan
dengan :
dua buah rugj tembaga dari rotor medan maju serta rugi tembaga dari rotor
medan mundur :
=
PRCL PROUF + PRCL3 (2.34)
adalah sama untuk pergerakan rclatif per unit antara medan stator ( slip )
dikalikan dengan celah udara dari mesin. Kesamaannya, rugi tembaga dari
rotor maju dari motor induksi satu fasa dapat dilihat sebagai berikut :
PRCUF=SPAG.F (2.35)
PRCUB ~ (2-s)PAOfB
Saat dua rugi-rugi daya di rotor berada pada frekuensi yang berbeda, total
motor induksi satu fasa diberikan persamaan yang sama untuk Pconv untuk
dimana :
<om=( 1 - s )
karena PA<j = T«,d ©sync maka Pconv dapat ditentukan sebagai berikut :
"out
—
"conv " "rot (2.39)
dimana
dan untuk
Dan torsi yang terinduksi dalam motor induksi tiga fasa dapat diturunkan
menjadi torsi yang terinduksi pada motor induksi satu fasa dan menjadi
persamaan :
Ttad = ^ - (2.44)
CO
sync
dimana:
sehingga bfla diketahui dengan tegangan suplai yang tetap maka akan diperoleh
Dan satu hal lagi yang tidak boleh diabaikan yaitu mengenai harga dan torsi
maksimum. Biasanya nilai torsi maksimum ini sulit didapatkan dari percobaan,
Pada pembahasan ini, torsi maksimum dari Split Phase Motor dan Capasitor-
Perhatikan bahwa untuk menghitung resistansi pada kumparan bantu (rA) yang
memberikan torsi maksimum saat start (lihat gambar 2.20 a). Locus dari ujung
fasor arus IA untuk harga rA yang bervariasi adalah setengah lingkaran dan
E
merupakan radius dan —t (lihat gambar 2.20 b) dimana xA adalah reaktansi
dari kumparan bantu saat start; titik pusat g terletak di od pada sudut sebelah
kanan dari fasor Et. Catalan : ketika r, = 0, arus kumparan bantu digambarkan
oleh od. Jika rA bertambah besar, ujung dari fasor IA bergerak di sekitar lingkaran
a
r.r \T«incrca»ing
x
-T*-0
(a) (b)
GAMBAR 2.20
PHASE
Fasor IM berpotongan dengan locus arus pada titik c. Maka dari itu torsi
starting akan maksimum saat nilai dari IA = oa. Sehingga ab tegak lurus terhadap
melewati titik pusat dari setengah lingkaran. Sehingga, untuk IM yang diberikan
pada sudut $M dengan Et, arus kumparan bantu It untuk torsi starting maksimum
diberikan oleh fasor oa, dimana 'a' adalah titik perpotongan dari locus arus dan
Su 1-cos^w
Atau tan $A = tan ~- - . ,
2 sin0 u
X r
A _ M M _ ^li u
r X T
A M ' ^M il
dimana, (rM+jxM) dan (rA+jxA) adalah sebagai impedansi yang melalui kumparan
X
AXM
^u ~ rit
sekalilagj IA sin0 = ab
= ag-bg
K sin Zgoc
= 0g
*"xA
COS(|)M)
2*/
_ %
( ZM - rM )
2-xA-Zu
r
^ v 223
(Et.I M ). — '2 ~ X
(Z
grf
M - rM)
x
(2.46)
g~ A
lit ns A-%U
Locus dari IA untuk berbagai kapasitansi adalah sebuah lingkaran oab dengan
E.
titik 'g' pada fasor Et dengan radius dari lingkaran - — . Asumsikan bahwa,
kapasitor mempunyai rugi-rugi yang dapat diabaikan, titik 'h' memberikan arus
(dianggap x« = a>), IA = 0 dan titik dari operasi adalah V. Locus dari ujung IA
-u
F « maximum sbuiuig
J?
X
(a) (b)
GAMBAR 2.21
KAPASITOR
Arus kumparan utama IM tertinggal dari Et oleh sebuah sudut <J>M memotong arus
locus pada 'd'. Maka dari itu, untuk torsi start maksimum, IA = oa sehingga ab
tegak lurus dari 'a' pada 'od' adalah maksimum. Sehingga ab hams melalui 'g',
garis tegak lurus gb dari pusat pada od; bg ketika diperpanjang bertemu locus
sm 1 - cos 2<f>A
Anggaplah bahwa tan 4>A = ™ =±
cos^ 1 + cos 14A
tan^A^f 1 - sin^
l + sin^w
Maka 5s_Jk = ±
X
ZM U
+
Pilihlah harga yang positif, karena (Xc - xA) hams positif sehingga IA mendahului
E*
XC XA ZU Xy
atau xc = xA+^.(zu-xu)
Sckali lagi, untuk torsi start maksimum,
IA sin 0 = ab
= ag + gb
Et Et
2r. 2r.
E.
2r,A L "M .
Zu +rM
(Et.I M ). .(2.48)24
2n «c r
AM Z
dimana
Et = Tegangan (volt)
-TestDC
- Test berbeban
9.1 Test DC
dimana dalam test ini diperlukan alat bantu DC source, Ampere meter
serta Voltmeter. Cara mengujinya sebagai berikut motor dan alat bantu
sampai arus inputnya sama dengan arus nominal dari motor, setelah
Voltmeter
GAMBAR 2.22
RANGKAIAN DC TEST
dimana dengan test ini akan diketahui daya input, arus input, cos 6,
GAMBAR 2.23
sangat besar sekitar 4-7 kali arus nominalnya, dan dimana arus
yang mengalir pada kumparan rotor tidak boleh lebih dari arus
»ru BLOCKED
ROTOR
GAMBAR2.24
9.4.Test Berbeban
amperemeter, wattmeter,voltmeter
TORSI
METER
REMDYNAMO
GAMBAR 2.25