Konvensi Hak Anak
Konvensi Hak Anak
Untuk memahami rumusan konvevsi ini dapat melalui dua tinjauan pertama
berdasarkan strukturnya dan kedua berdasrakan isinya.berdasarkan strukturnya
konvensi ini di bagi menjadi 4 bagian yakni;
1. preambule (mukadimah) yang berisi konteks konvensi hak anak bagian
satu (pasal 1-4) yang mengatur hak bagi semua anak
2. bagian dua (pasal 42-45) yang mengatur masalah pemantauan dan
pelaksanaan Konvensi Hak Anak
3. bagian tiga (pasal46-54) yang mengatur masalah pemberlakuan konvensi
Sedangkan menurut isinya, ada empat katagori konvensi hak anak yakni;
1. berdasarkan Induk Hak Asasi Manusia, dikatakan bahwa konvensi hak
anak mengandung hak-hak sipil politik dan hak-hak ekonomi, sosial
budaya.
2. Ditinjau dari sisi yang berkewajiban melaksanakan Konvensi Hak Anak
yaitu negara bertanggungjawab memenuhi hak anak yakni orang dewasa
pada umumnya.
3. Hak atas kelangsungan hidup (survival), hak untuk berkembang
(development), hak atas perlindungan (protection) dan hak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat (partisipation)
4. Menurut cara pembagian yang dirumuskan oleh Komite Hak Anak PBB
yang mengelompokan Konvensi Hak Anak menjadi delapan katagori.
Beberapa hal utama dan penting terkait dengan rumusan isi konvensi hak-hak
anak ini diantaranya yaitu:
1. Definisi anak
Pasal 1 Konvensi Hak Anak scara umum mendefinisikan anak sebagai orang yang
belum mencapai usia 18 tahun, namun dalam pasal tersebut juga mengakui
kemungkinan adanya perbedaan atau variasi dalam penentuan batas usia
kedewasaan di dalam perundang undangan dari tiap-tiap negara peserta.
2. Prinsip-prinsip umum
Ada empat prinsip umum yang terkandung dalam Konvensi Hak Anak yakni
sebagai berikut
a. Prinsip non-diskriminasi.
b. Prinsip yang terbaik bagi anak (best interest of the child).
c. Prinsip atas hak hidup, kelengsungan dan perkembangan (the right to life
survival and development).
d. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak(respect for thr view of the
child).
Komite Hak Anak PBB, dalam pedoman laporan untuk Negara peserta
mengatagorikan anak-anak yang membutuhkan upaya perlindugan khusus tersebut
yakni sebagai berikut:
a. Anak yang berada situasi darurat, yakni pengungsi anak dan anak yang
berada dalam situasi konflik bersenjata.
b. Anak yang mengalami masalah dalam hukum.
c. Anak yang mengalami situasi eksploitasi
d. Anak yang berasal dari kelompok minoritas dan masyarakat adat
7. Pihak-pihak Terkait dengan Konvensi Hak Anak
Yang dimaksud Pelanggaran di dalam konteks Konvensi Hak Anak berarti dua
macam diantaranya yaitu:
a. Jika negra melakukan tindakan baik tindakan legislatif, administratif atau
tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, misalnya melakukan
penyiksaan atau menginterpretasi hak anak untuk memperoleh informasi,
ini suatu bentuk pelanggaran yang nyata.
b. Non compliance, yaitu Negara tidak melakukan tindakan, baik tindakan
legislative, administrative atau tindakan lain yang diisyaratkan oleh
Konvensi Hak Anak bagi pemenuhan Hak anak, khususnya yang
berhubungan dengan hak ekonomi, sosial dan budaya.secar umum yang
dimaksud dengan pelanggaran dalam Konvensi Hak Anak diukur dari
compliance atau pemenuhan Negara terhadap kewajiban-kewajibannya.
Perwujudan atas setiap isi yang terkandung dalam naskah KHA sangtlah penting
untuk segara direalisasikan. Salah satu sasaran yang harus perlu dijangkau adalah
sasaran penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan pada jalur informal.
Pendidikan usia dini jalur informal sacara umum adalah yang diselenggarakan
oleh keluarga-keluarga yang ada di Indonesia. Dengan penerapan anak usia dini
jalur informal berlandaskan pada rumusan-rumusan yang tertuang dalam KHA,
maka diharapkan setiap anak yang dibina dalam pendidikan keluarga dapat
tumbuh dan berkembanag secara optimal.
Kegiata belajar 1
Terdapat dua makna dari pengertian di atas pertama yaitu adanya pengakuan akan
pentingnya pendidkan di keluarga dan lingkungan bagi anak, kedua yaitu
menyiratkan adanya tuntutan tertentu atas penyelengaraan pendidikan keluarga
dan lingkungan yang mengikuti standar atas ketentuan yang sepatutnya.
Makna dari anak merupakan praktisi masa depan yaitu anaklah yang mengisi baik
buruknya hari esok. Keberhasilan membina anak sejak dini merupakan
kesuksesan bagi masa depan anak. sebaliknya kegagalan dalam memberikan
pembinaan, pengasuhan, dan peralakuan akan menjadi bencana bagi kehidupan
anak di kehidupan kelak. orang tua hendaknyamemahami perkembanagn anak
secara meneyeluruh berkaitan dengan menyiapkan generasi, serta pengembangan
program perlakuan yang efektif disebut juga kemampuan memproyeksi masa
depan yang berupa peluang tantangan-tantangan maupun feomena-fenomena yang
akan berkembang kemmapuan ini sanhat berguna dalam mebuat program asuhan
dan bimbingan terhadap anak, sehingga menjadi lebih berarti dan tepat sasaran.
b. Sikap dan perilaku orang tua dapat menentukan gagal atau berhasilnya
anak.