Anda di halaman 1dari 17

Pengembangan Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar

A. Pengembangan Horizontal
Bentuk pengembangan pendidikan di SD itu tercangkup dalam empat rumpun
pendidikan, Masing masing rumpun tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Rumpun Sekolah Dasar Konvensional Meliputi:


a. Sekolah Dasar Biasa
b. Sekolah Dasar Kecil
c. Sekolah Dasar Pamong
2. Rumpun Sekolah Dasar Luar Biasa
peserta didik yang memiliki kelainan fisik, mental dan atau emosi dalam rentangan
yang amat lebar, memerlukan program pendidikan khusus. Beragam anak dengan kondidi
khusus dapat di tampung dalam rumpun sekolah dasar luar biasa meliputi:

a. Sekolah Dasar Luar Biasa


sekolah dasar luar biasa adalah sekolah setingkat dengan sekolah dasar
yang siswanya terdiri atas anak-anak penyandang cacat (anak luar biasa)
dengan berbagai ketunaan yaitu anak tunanetra,tunarungu,tunagrahita,dan tunadaksa
b. Sekolah Luar Biasa (SLB)
merupakan lembaga pendidikan yang di persiapkan untuk menangani dan memberikan
pelayanan pendidikan kepada anak-anak penyandang kelainan (anak luar biasa), meliputi
kelainan fisik, mental,dan emosi/sosial.

c. Sekolah Dasar Terpadu


model pendidikan bagi peserta didik ini tetap terintegrasi dalam sekolah-sekolah biasa
dan tidak perlu secara ekslusif dalam sekolah khusus.
sekolah dasar terpadu ialah sekolah yang di proyeksikan untuk dapat menampung semua
anak sekolah dasar (SD) termasuk di dalam nya anak berkelainan dan anak berbakat.
3. Rumpun Pendidikan Luar Sekolah
upaya mengatasi masalah putus sekolah perlu di arahkan pada upaya pokoknya yaitu
pencegahan dan penampungan rumpun pendidikan luar sekolah meliputi belajar kejar paket
A program kejar paket A diprogramkan untuk dapat dipelajari secara berkelompok atau
prorangan sumber belajar atau tuton adalah setiap tenaga terdidik dari di lokasi atau desa
yang secara suka relawan membantu bersamanya

4. Rumpun Sekolah Keagamaan


Rumpun Sekolah Keagamaan Meliputi
a. Madrasah Ibtidaiyah
b. Pondok Pesantren
B. Pengembangan Vertikal
pengembangan pada dimensi dimensi vertikal ini mengandung arti bahwa
menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar selain merupakan perwujudtan
pendidikanyang adil dan merata
1. pengembangan khusus pendidikan masalah kuwalitaspendidikan hakikatnya
merujuk pada 3 hal yaitu yang berkaitan dengan pemasukan ( imput ),
proses, dan produk (output)
2. upaya meningkatkan relevansi da;am sistem pendidikan berharap agar
hasil pendidikan sesuai dengankebutuhan
3. pengembangan efisiensi pendidikan pendidikan disebut efisiensi apabila hasil
yang di capai maksimal dengan biaya yang wajar
INOVASI PENDIDIKAN SEKOAH DASAR

A. LINGKUNGAN INOVASI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (SD)


Inovasi iyalah suatu upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik
pendidikan dengan sungguh sungguh. oleh karna yang hendak di perbaiki ialah proses
pendidikan maka tidak mengherankan jika pada awalnya kebanyakan inovasi pendidikan
berpulang kepada metode pemelajaran.
B. BEBERAPA CONTOH INOVASI DALAM PENDIDIKAN DI SD
1. Bidang Kurikulum: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Bidang Pembelajaran: Quantum Learning (QL)
3. Bidang Menejemen: Menegemen Berbasis Sekolah (MBS)
C. PRINSIP DAN MODEL PERENCANAAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK DI SEKOAH DASAR
1. Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan
2. Model Prencanaan Inovasi Pendidikan
D. PENERAPAN INOVASI PADA SEKOLAH DASAR
inovasi pendidikan bukan berarti selalu pembaharuan yang bertaraf nasional
tetapi juga dapat di usahakan oleh guru, kepala sekolah, bahkan mungkin ide
pertamanya muncul dari peserta didik.
Konvensi hak anak

A. Pengertian Konvensi Hak Anak


1. KONVENSI

Konvensi Atau konvena adalah kata yang serupa dengan tratak/ pakta (treaty) yaitu perjanjian
ini bersiifat mengikat secara yuridis dan politis. Oleh karena itu konvensi merupakan suatu

hokum internasional ( instrument internasional)

2. HAK

Hak Hak anak adalah bagian integral dari HAM, hak anak adalah semua hal yang harus dimilki
oleh anak supaya bias tumbuh (jasmani atau fisiknya) dan berkembang 9rohani dan
inteletualnya) dengan baik
Secara lebih rinci yang dimaksud hak adalah sebagai berikut ;

a. Segala sesuatu yang melekat pada diri seseorang semenjak lahir

b. Segala hal yang menimbulkan kewajiban terhadap orang lain sekaligus menimbulkan

kewajiban terhadap pemilik hak tersebut agar tidak melanggar hak2 orng lain yang sama.
Kewajiban anak antara lain :
a. Menghormati hak2 anak lain
b. Menghormati orang tua dan guru. Walaupun mereka memiliki kekrangan
c. Biat belajar dan berlatih untuk mas depan anak sendiri

ASTRA CITRA ANAK INDONESIA (penjabaran konvensi PBB tentanta hak2 anak dalam hokum Nasional).
Dalam kaitan dengan konvensi hak anak , asta citra anak Indonesia mungkin bias diinterprestasikan
sebagai ‘kewajiban’ anak Indonesia.
Butir2 yang tercantum dalam sastra ASTRA CITRA ANAK INDONESIA :
a. Rajin beribadah
b. hormat dan berbakti kepada orang tua dan guru
c. Jujur dan cakap dalam membawa diri serta peka diri dan peka akan seni
d. Pandai membaca dan menulis serta rajin belajar dan bekerja.
e. Terampil, penuh prakarsa,rajin berkarya mengerjakan prestasi dan berjiwa gotong royong
f. Mandiri,penuh semangat,berdisiplin dan bertanggung jawab
g. Sehat dan berhati riang
h. Cinta tanah air
3. Anak

a. Menurut pasal 1 KHA, ‘anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 th , kecuali
berdasarkan UU yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih
awal. Berdasarkan pengetian diatas maka masa anak terakhir ketika anak mencapai
ulang tahunya yang ke 19, kecuali apaila UU nasioanla suatu Negara tertentu
menentukan batasan usia dewasa yang berbeda
b. Menurut KHA seorang perempuan yang menikah dan kemudia hamil. Padahal usianya
masih dibawah 18 th, tatap masiih diebut aebagai anak.
c. Pasal 1 KHA tidak secara khusus menyebutkan tentang saat dimualinya masa anak. KHA
mengambil sikap yang terbuka dan Fleksibel /kehidupan dianggap dimulai.
Contoh2 ;
a. Uu tentang kesejahteraan anak tahu 1979 menetapkan bahwa anak adalah
setiap orang yang berusi 21 th dan yang belum menikah
b. Mengenal UU no 1 tahun 1974 tentang perkawaina

1) Perkawinan anak dibawah usia 21 th harus ada izin orang tua( pasal 6 ayat 2)
2) Kematangan berkawin pria 19 th, wanita 16 th (pasal 7 ayat 1
3) Anak berada dibawah kekauasaan orang tua sampai usia 18 th sudah pernah menikah
(pasal 47 ayat 1)
c. Uu no 62 /1958 tentang kewarganegaraan RI
1) Hubungan kekeluargaan antara nak dengan orang tuanya terjadi saat ia lahir sampai
berusi a18 th sebelum kawin (pasal 1-b)
2) Untuk memperoleh pengajuan permohonan kewarganegaraan seseorang harus telah
berusia 21 tahun
Konvensi Hak anak merupakan bagain integrasi dari instrument internasional
dibidang HAM, KHA kaitanya dengan HAM sebagai berikut :
a. Menegaskan berlakunya HAM bagi semua tingkatan usia
b. Meningkatkan standar HAM agar lebih sesuai dengan anak2
c. Mengatur masalah2 yang khusus berhubungan dengan anak
LATAR BELAKANG KONVENSI HAK ANAK

1. Sejarah perkembangan /latar belakang konvensi hak anak


Salah satu aktivis perempuan yang bernama Eglantyne Jebb, adalah pendiri
organisasi Save the Cheldern yang kemudian membuat pernyataan tentang hak anak.
Ada tujuh Hak anak yang dikemukakan oleh jebb ( dalam buku “Sosialisasi Hak Anak
Internasional Save the children Alliance (Asia)”
1. Anak harus dilindungi tanpa mempertimbangkan ras, kewarganegaraan atau
kebangsaannya.
2. Anak harus di asuh demi keutuhan keluarga.
3. Anak harus di beri sarana untuk perkembangan normanya, baik secara material, moral,
dan sepiritual.
4. Anak yang kelapran harus diberi makan, anak yang sakit hrus diberi perawatan
5. Dalam keadaan bahaya anak harus diutamakan untuk memperoleh penyelamatan
6. Anak harus memperoleh bantuan kesejahteraan dan jaminan social
7. Anak harus dididik agar bakat dan kemapuannya dapat dikembngkan untuk mengabdi
kepada sesame manusia
-Th 1923 pernyataan tentang hak anak tersebut diadopsi oleh save the children fund international
union ( dalam buku konvensi hak anak kerja sama antara sahabat remaja PKBI DIY DAN UNICEF)
-- Th 1924 majelis liga bangsa2 mengadopsi Deklarasi Hak Anak. Deklarasi ini disebut juga
sebagai “ Deklarasi Geneva’ akan tetapi tahun 1939 perang dunia pecah kembali dan liga bangsa2
menjadi organisasi yang tidak mempunyai daya /kekuasaan
-- Th 1945 PBB terbentuk , tahun 1946 Deklarasi Geneva diusulkan pada Badan Ekonomi da
Sosial PBB untuk dihidupkan lagi dengan tujuan ‘mengikat umat manusia sekarang ini dengan
ikatan sekuat tahun 1924’
-- Pada tgl 10 Desember 1948, majelis umum PBB menyetujui untu mengadopsi Deklarasi
Univerasl mengenai HAM setia tahun peristiwa ini diperingati sebagai ‘hari HAM sedunia’
- Thn 1959 majelis umum PBB kembali mengeluarkan pernyataan tentang Hak anak dan pernyataan ini
merupaka deklarasi internasional kedua
-- ‘tahun anak internasional ‘ dirancang pada th 1979

-- Rancanan konvensi hak anak diselesaikan pada tahun 1989 dan tanggl 20 November, naskah konvesi
disahkan sengan suara bulat oleh PBB
-- KHA mualia diberlakukan sebagai Hukum Internasional pada tanggal 2 september 1990. Indonesia
meratifikasi KHA dengan keputusan presiden No. 36/1990 tertanggal 25 Agus 1990. Tetapi KHA baru
berlaku di Indonesia mulai 5 oktober 1990, sesuai pasal 49 ayat 2 yang mengatakan “bagi tiap-tiap
Negara yang meratifikasi atau yang menyatakan keikutsertaan pada KHA , setelah diterimanya instrument
ratifikasi atau instrument keikutsertaan yang ke-20, konvensi ini akan berlaku pada hari ke-30 setelah
tanggal diterimanya instrument ratifikasi atau instrument keikutsertaan dari Negara yang bersangkutan”.
-- Perlu anda ketahui bahwa pada waktu meratifikasi KHA, Indonesia membuat suatu deklarasi yang pada
intinyamenyatakan hal-hal berikut.(diambil dari buku : Convention on the Rights of the child, first
Periodic Report-Indonesia, 1993-Juni 2000).
1. Konstitusi Republik Indonesia tahun 1945 menjamin hak-hak dasar atas anak tanpa
memandang jenis kelamin, etnis atau ras mereka.
2. Ratifikasi KHA oleh republic Indonesia tidaklah berarti bahwa Indonesia menerima
kewajiban yang melebihi batas konstitusi ataupun menerima kewajiban
untukmenerapkan hak-hak di luar yang menyatakan dalam konstitusi.
3. Dalam kaitan dengan pelaksanaan pasal 1, 14, 16, 19, 21, 22, dan 29 dari konvensi( pasal-
pasal ini akandi jelaskan lebih lanjut dalam modul ini), pemerintah republik Indonesia
menyatakan bahwa akan menerapkan pasal-pasal ini sesuai dengan konstitusinya.

Anda mungkin juga menyukai