Anda di halaman 1dari 11

MODUL 8

MATERI DAN
SIFATNYA
Kelompok 7:

AGUSTINA SRIWARDANI
ANITA WAHYUNI
FALENTINA MAYKA CITRA DEVI
IIN PURNAMA SARI
JIYAN SETIKO
KIKI DIYASTI
Kegiatan Belajar 1

Sifat Termal Zat


A. TEMPERATUR

Temperatur suatu zat adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari


gerak translasi acak partikel-partikel penyusunannya. 
Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur disebut termometer.
Kita mengenal berbagai jenis termometer, Untuk mengukur
temperatur benda secara kuantitatif diperlukan skala numerik. Skala
yang umum digunakan adalah skala Celcius/Centigrade, Fahrenheit,
Kelvin/Absolut.
Skala temperatur ditetapkan dengan memberikan nilai sembarang
pada dua temperatur yang dapat dihasilkan kembali dengan mudah.
Skala Celcius dan Fahrenheit yang dipilih adalah titik beku air dan
titik didih air pada tekanan 1 atmosfer.
Termometer dikalibrasi dengan menempatkannya di dalam dua
kondisi, yaitu air yang membeku dan air yang mendidih dalam
tekanan 1 atmosfer, kemudian memberi tanda pada posisi air raksa
dalam tabung kaca.
Pada skala Celcius , titik beku air mulai dari 00 C sampai dengan
titik didihnya 1000 C.
Pada skala Fahrenheit, titik beku air mulai dari 320 F sampai
dengan titik didihnya 2120F
Sedangkan pada Kelvin, titik beku air dimulai dari 2730K sampai
dengan titik didihnya 3730K.
Perbandingan tiap interval skala ditulis dengan C : F = 100 : (212 –
32) 5 : 9.
Konversi antara dua skala tersebu dituliskan sebagai berikut:
T(0C) =  [T(0F) – 32]
T(0F) =  T(0C)+32
dan
T(K) = T(0c) + 273
B.PEMUAIAN ZAT

Sebagian besar zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Namun demikian, besar pemuaian atau penyusutan itu bervariasi bergantung pada jenis
zatnya. Perubahan temperatur menyebabkan sebagian besar zat padat berubah
panjangnya. Perubahan panjang ini sebanding dengan panjang mula-mula dan
perubahan temperatur itu

Jika panjang batang logam mula-mula adalah L0, perubahan panjang L = ∝L0∆T
L – L0 = ∝L0∆T
atau
L = L0 (1 + ∝∆T)
dengan keterangan:
∝ = konstanta perbandingan (koefisien muai panjang/0C-1)
L0 = panjang mula-mula
L  = panjang setelah dipanaskan
Perubahan volume ∆V dalam zat padat, cair, dan gas karena perubahan temperatur ,
berbanding lurus dengan perubahan temperatur ∆T dan volume mula-mula V0 , Sehingga
∆V = βV0∆T
β = koefisien muai volume
C. HUKUM BOYLE

perilaku termal gas berbeda dengan zat padat dan zat cair karena gas
selalu mengembang mengisi ruang yang ditempatinya. satu-satunya cara
untuk mengubah volume gas adalah mengubah kapasitas ruang yang
ditempati. Meskipun volume gas dapat dibuat konstan, sifat lain untuk gas
yang terkurung bervariasi terhadap temperatur tekanan gas akan
mendesak pada dinding-dinding ruang yang ditempati. Oleh karena itu,
perlu dicari hubungan antara tekanan, volume, temperatur, dan massa
gas.
jika keadaan sistem diubah kita akan selalu menunggu sampai tekanan
dan temperatur telah mencapai nilai sama secara keseluruhan. Jika, kita
hanya memperhatikan keadaan kesetimbangan suatu sistem, yaitu apabila
variabel-variabel yang mengembangkannya (seperti tekanan dan
temperatur) adalah sama pada seluruh sistem itu dan titik berubah
terhadap waktu.
HUKUM CHARLES DAN GAY LUSSAC

Temperatur juga mempengaruhi volume gas, tetapi hubungan kuantitatif


antara V dan T tidak ditemukan sampai lebih dari satu abad setelah Boyle
menghasilkan karyanya. Jacques Charles (1946-1823) menemukan bahwa
pada tekanan konstan yang tidak terlalu tinggi, volume suatu gas
bertambah terhadap temperatur pada laju yang hampir konstan.
Charles mengungkapkan bahwa volume sejumlah gas tertentu berbanding
langsung dengan temperatur absolut apabila tekanan dipertahankan
konstan. pernyataan ini dikenal sebagai hukum Charles dan ditulis sebagai
berikut.
V1 = V 2 ( P konstan)
T2 T 2

Hukum gas lainnya dikenal sebagai hukum GayLussac. Menurut Joseph


Gay Lussac. (1778-1850), volume konstan tekanan gas berbanding lurus
dengan temperatur absolutnya.
P1 = P 2
T1 T ( V Konstan )
Hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac dapat
digabungkan menjadi rumus tunggal yang disebut hukum
gas ideal

P1V1 = P2V2
T1 T2
Hukum ini dikenal sebagai hukum Boyle-Gay Lussac
Kegiatan Belajar 2
PANAS
A. Panas Dan Energi
Internal
Panas adalah mengalir
secara spontan dari benda C. Perubahan Wujud Zat
dengan temperature tinggi Suatu zat dapat berwujud atau
ke benda dengan berada dalam fase padat, cair,
temperature rendah. dan gas.
Jumlah total energi panas
dari semua molekul dalam
suatu benda disebut
energi termal atau energi
B. Panas Jenis Dan Kalorimeter
internal.
jenis suatu zat adalah jumlah panas yang harus
ditambahkan pada (atau dihilangkan dari) satu
satuan massa zat itu untuk mengubah
temperaturenya 1º. Alat untuk mengukur
pertukaran panas secara kuantitatif disebut
kalorimeter.
D. Perpindahan
Panas

1. Konduksi
2. Konvekasi
3. Radiasi

E. Penerapan Konsep
Perpindahan Panas

1. Termos
2. Efek Rumah Kaca
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai