Anda di halaman 1dari 20

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PARKIR DI PELABUHAN SRI BINTAN

PURA TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

MHD. SYUKRON HARTANTO


EDY AKHYARI
SURADJI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


JURUSAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015

1
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PARKIR DI PELABUHAN SRI BINTAN
PURA TANJUNGPINANG

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Bidang Ilmu Administrasi Negara

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

MHD. SYUKRON HARTANTO


EDY AKHYARI
SURADJI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


JURUSAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015

2
ABSTRAK
Parkir merupakan salah satu fasilitas layanan publik yang diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa parkir Oleh karena itu
fasilitas parkir hendaknya dapat dikelola secara efektif oleh petugas Pelabuhan Sri
Bintan Pura sebagai satu-satunya Pelabuhan domestik di Tanjungpinang.Penelitian
ini dilakukan berdasarkan gejala permasalahan yang ditemukan berkaitan dengan
pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri Bintan Pura yaitu tidak tersedianya lahan parkir
yang memadai, adanya indikasi penyimpangan biaya tarif parkir dikarenakan
rusaknya palang otomatis serta kurangnya pelayanan yang baik kepada pengguna
lahan parkir.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengelolaan parkir di
Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang sedangkan metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 10 orang yang terdiri dari 1 orang manajer operasional dan 5 orang petugas
parkir dan 4 orang pengguna lahan parkir. Penarikan sampel menggunakan teknik
purposive sampling atau penarikan sampel dengan tujuan tertentu. Sedangkan teknik
pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis datanya sendiri melalui metode trianggulasi.
Hasil penelitian diperoleh dari analisis data. Kesimpulan penelitian ini yaitu
efektivitas pengelolaan parkir Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang belum
tercapai seperti yang diharapkan. Hal ini dapat terlihat dari ketersediaan lahan parkir
yang belum memadai, pemanfaatan mesin dan teknologi yang belum maksimal,
kepuasan kerja yang belum terpenuhi, minimnya kemampuan berlaba, serta pencarian
sumber daya yang belum berjalan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri Bintan Pura yaitu karena sempitnya
lahan parkir dan rusaknya plang otomatis serta masih ada petugas parkir yang tidak
mengenakan tarif parkir kepada teman atau kerabat yang dikenalnya.

Kata Kunci : Organisasi,Efektivitas

3
ABSTRACT

Parking lots is one of the public facilities which is hoped to be able to fulfill
peoples needs as its users. That is why the parking lots are hopefully being
effectively taken cared by the workers at Sri BintanPura, as the only domestic port in
Tanjungpinang city. This research was being held because of some issues that are
found alongside the maintenance of Sri BintanPuras parking lots which are, there
are no proper parking grounds available, supposedly there is also an indication of
cheated parking fee because the automatic parking gates are broken, and theres also
the lack of proper service given by its workers.
This research was held to find out about the effectiveness of parking lots
management in Sri BintanPura Seaport Tanjungpinang, while the method that is used
in this research is the descriptive qualitative forms. There were 10 people taken as a
sample which divided into 1 operational manager, 5 parking workers, and 4 persons
as its customers with a purposive sampling as its main techniques or the sampling
with particular goals. Meanwhile, observation, interviews, and documentation forms
are used to collect its data. Triangular method is also used in its analysis technique.
The result of this research was gained by analyzing those data. The
conclusion gained from this research was that the effectiveness of management in Sri
BintanPura Seaport in Tanjungpinang wasnt turned out as expected. This thing can
be seen by the lack of proper parking ground available, the usage of modern
machines and technologies isnt worked out well, low level of satisfactions, lack of
ability to make profit, and the finding of a human source is also dont work out well.
There are some factors that takes effect in the effectiveness of parking lots managing
in Sri BintanPura which are, the parking lots area is really tight and the automatic
gates is also broken and there are also some workers that do not collecting parking
tolls to their relations or folks that are close to them.

Keywords: Organization, Effectiveness.

4
Efektivitas Pengelolaan Parkir di Pelabuhan adalah tempat yang terdiri
Pelabuhan Sri Bintan Pura dari daratan dan perairan di sekitarnya
Tanjungpinang dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintah dan
A.Latar Belakang kegiatan ekonomi yang dipergunakan
sebagai tempat bersandar, berlabuh,
Kota Tanjungpinang merupakan Ibu naik turun penumpang, dan/atau
Kota Provinsi yang sangat strategis bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan dikelilingi oleh Pulau-pulau kecil dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
yang ada disekitarnya, antara lain Pulau
sebagai tempat perpindahan intra dan
Penyengat, Pulau Batam, dan pulau
antarmoda transportasi. Pelabuhan Sri
bintan. Kota Tanjungpinang juga sangat
Bintan Pura merupakan pelabuhan yang
ramai dikunjungi oleh wisatawan baik khusus melayani kapal-kapal
dari Dalam maupun luar Negeri. penumpang, terutama jenis ferry cepat.
Pelabuhan Sri Bintan Pura adalah pintu Kapal-kapal penumpang tersebut
gerbang keluar masuknya penumpang melayani pelayaran antar pulau dan luar
dari berbagai daerah sehingga Pelabuhan negeri.
merupakansalah satu penunjang Melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura
penggerak roda perekonomian dan bisnis banyak wisatawan yang datang ke
wisata ya, maka setelah Kota Tanjungpinang baik ke luar maupun
masuk pelabuhan tersebut. Tingginya
Tanjungpinang menjadi Ibu Kota
intensitas pengguna daratan Pelabuhan
Kepulauan Riau proses perkembangan
Sri Bintan Pura mengharuskan para
pembangunan dibidang kepemerintahan
pengguna kendaraan baik roda dua
pun berkembang pula sehingga maupun roda empat memarkirkan
keberadaan Pelabuhan Sri Bintan Pura kendaraan mereka di lahan parkir
semakin terkait erat dengan arah Pelabuhan Sri Bintan Pura. Hal ini tentu
pembangunan dan perkembangan daerah membutuhkan lahan yang luas dan
kedepannya. petugas parkir yang berjaga. Parkir
Pada awal perkembangannya adalah jenis usaha penjualan jasa yang
Pelabuhan Sri Bintan Pura hanya dikenal menghasilkan penerimaan daerah.
sebagai Pelabuhan kecil yang hanya Pelabuhan Sri BintanPura memiliki
kewajiban untuk menyediakan lahan parkir
digunakan untuk kegiatan operasional
termasuk prasarana dan sarana
kapal-kapal perang dan kapal-kapal
pendukungnya. Penyediaan sarana dan
negara. Setelah priode kemerdekaan,
prasarana harus mampu mengimbangi
pelabuhan dikelolah oleh Pemerintah kebutuhan masyarakat sebagai pengguna
Daerah setempat, dan berada dibawah jasa guna meningkatkan kualitas dan
Dinas Pekerjaan Umum. menunjang aktivitas masyarakat. Penyediaan

5
lahan parkir oleh Pelabuhan Sri Bintan Pura mayarakat. Penyediaan lahan parkir ini
berdasarkan kebutuhan masyarakat dapat dilakukan di dalam ruang milik jalan
pengguna jasa. Salah satu bentuk dari atau dikenal dengan istilah parkir tepi jalan
penyediaan lahan parkir tersebut adalah umum maupun parkir di gedung, pelataran
penyediaan sarana dan prasarana atau bangunan yang khusus disediakan
transportasi. untuk parkir.
Transportasi menjadi suatu hal yang Pergerakan sarana transportasi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagaimana diuraikan diatas ialah
masyarakat terutama dalam menunjang berawal dan berakhir pada parkir
mobilitas masyarakat untuk melakukan kendaraan. Meningkatnya penggunaan
aktivitas sehari-hari. Aktivitas di Pelabuhan kendaraan pribadi dari tahun ke tahun
Sri Bintan Pura yang cukup tinggi akan menyebabkan kebutuhan akan lahan
berpengaruh terhadap tarikan pergerakan parkir semakin meningkat sementara
kendaraan. Kondisi ini tergantung pada pertumbuhan lahan yang ada di
sistem transportasi yang ada karena parkir Pelabuhan Sri Bintan Pura sangat kecil.
merupakan komponen utama dari sistem Selain itu, hal tersebut tidak diimbangi
transportasi. Kendaraan tidak selamanya dengan penyediaan lahan parkir yang
bergerak, pada suatu saat akan berhenti luas. Akhirnya badan jalan menjadi
sehingga menjadikan parkir sebagai elemen sasaran tempat parkir sehingga
penting dalam transportasi. Dengan menimbulkan kemacetan.
demikian fasilitas parkir perlu dikelola Kondisi parkir dipelabuhan Sri
dengan baik oleh Pelabuhan Sri Bintan Pura Bintan Pura semakin hari semakin
untuk menunjang sistem transportasi yang padat dan menjadi salah satu penyebab
baik. kemacetan di area pelantaran Pelabuhan
Tidak dapat dipungkiri bahwa parkir Sri Bintan Pura. Pelabuhan Sri Bintan
sangat dibutuhkan dan merupakan bagian Pura belum mampu menyediakan lahan
dari fasilitas publik yang disediakan oleh parkir yang memadai. Hal ini berakibat
Pelabuhan Sri Bintan Pura. Penyediaan pada lalu lintas menjadi padat dan
tempat parkir merupakan kebutuhan terhambat, mengganggu pengguna jalan
masyarakat. Sebagai salah satu layanan kaki, serta semakin semrawutnya area
publik, perparkiran diharapkan mampu jalan pelantaran Pelabuhan Sri Bintan
memfasilitasi masyarakat khususnya sebagai Pura.
pengguna jasa parkir. Pelabuhan Sri Bintan Sebagai ibu kota Provinsi tentu
Pura mempunyai kewajiban dan pelayanan parkir menjadi perhatian
tanggungjawab dalam membina pengelolaan utama oleh pihak Pelabuhan Sri Bintan
perparkiran di wilayah Pelabuhan Sri Bintan Pura.Tingginya intensitas aktifitas yang
Pura yang pada hakikatnya merupakan ada di Pelabuhan Sri Bintan Pura
bagian dari layanan publik. memberikan pengaruh terhadap lalu
Penyediaan lahan parkir tentunya harus lintas kendaraan baik roda dua maupun
memadai agar mempermudah mobilitas roda empat.

6
Parkir pada saat ini sangat penelitian yang berjudul:Efektivitas
dibutuhkan selain untuk keamanan juga Pengelolaan Parkir Di Pelabuhan Sri
keteraturan dan kenyamanan. Disisi lain Bintan Pura Tanjungpinang.
persoalan pelayanan perparkiran B.Perumusan Masalah
merupakan hal yang sangat penting
terutama penanganan ketertiban juru Atas dasar fenomena di atas maka
parkir atau petugas pemungut. Disisi lain perumusan masalah dalam penelitian ini
persoalan pelayanan perparkiran sebagai berikut : Bagaimana Efektivitas
merupakan hal yang sangat penting Pengelolaan Parkir Di Pelabuhan Sri
Bintan Pura Tanjungpinang?
terutama penanganan ketertiban juru
parkir atau petugas parkir. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Hal tersebut mengakibatkan banyaknya
keluhan dari masyarakat sebagai pengguna Adapun tujuan dan kegunaan penelitian
jasa parkir pelataran Pelabuhan Sri Bintan ini adalah sebagai berikut:
Pura.Berdasarkan pra survey di lapangan
1. Tujuan Penelitian
maka dapat ditemui gejala permasalahan
sebagai berikut : a. Untuk mengetahui efektivitas
pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri
1. Belum tersedianya lahan parkir yang
Bintan Pura Tanjungpinang.
memadai sehingga menyebabkan
b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa
kesemrawutan parkir.
saja yang mempengaruhi Efektivitas
2. Adanya keluhan masyarakat terkait
pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri
indikasi penyimpangan biaya tarif
Bintan Pura
parkir yang berlaku dikarenakan
2. Kegunaan Penelitian
palang pintu otomatis sering rusak.
3. Petugas parkir Pelabuhan Sri Bintan a. Secara Akademis
Pura kurang memberikan pelayanan 1. Hasil Penelitian ini diharapkan
perpakiran yang baik dalam dapat menjadi media untuk
mengatur kendaraan yang parkir mengaplikasikan dan
maupun keluar. mengembangkan teori yang
4. Adaya keluhan dari masyarakat berkaitan dengan objek
sebagai pengguna jasa parkir penelitian.
Pelabuhan Sri Bintan Pura yang 2. Hasil peneliti ini diharapkan dapat
merasa aturan pembayaran tiket dijadikan sebagai bahan rujukan
parkir tidak dikenakan terhadap bagi peneliti lanjutan agar
kendaraan tertentu. pengkajian masalah penelitian yang
Berdasarkan gejala permasalahan sama mendapat hasil lebih baik lagi.
diatas, penulis tertarik untuk melakukan

7
b. Secara Praktis suatu pengaturan orang-orang secara sengaja
Hasil penelitian ini dapat memberikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
masukan kepada pengelola parkir di Selanjutnya Hasibuan (2006:120)
Pelabuhan Sri Bintan Pura untuk mengungkapkan bahwa organisasi adalah
suatu system perserikatan formal,
lebih meningkatkan keefektivitasan
berstruktur, dan terkoordinasi dari kelompok
pengelolaan yang lebih baik lagi.
orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Kemudian Siagian (2006:6)
D. Konsep Teoritis menyebutkan bahwa :
Organisasi ialah setiap bentuk
1. Organisasi
persekutuan antara dua orang atau lebih
Berjalannya sebuah organisasi harus yang bekerja bersama serta secara formal
didukung oleh orang-orang yang ada terikat dalam rangka pencapaian suatu
didalamnya untuk mencapai suatu tujuan tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
bersama. Organisasi merupakan suatu wadah yang terdapat seorang/beberapa orang yang
dimana setiap orang melakukan kegiatan- disebut atasan dan seorang/sekelompok
kegiatan berdasarkan tujuan yang ingin orang yang disebut bawahan.
dicapai demi berhasilnya administrasi. Mooney (Hasibuan, 2006:120)
Merujuk dari pendapat Siagian (2006:2) mengatakan: organisasi adalah setiap
mengatakan bahwa administrasi bentuk perserikatan manusia untuk
didefinisikan sebagai keseluruhan proses mencapai tujuan bersama. Selanjutnya
kerja sama antara dua orang manusia atau Robbins (2008:2) menyebutkan bahwa
lebih yang didasarkan atas rasionalitas organisasi adalah satuan sosial yang
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua
ditentukan sebelumnya. orang atau lebih yang berfungsi atas dasar
Simon (2007:91) menyebutkan bahwa yang relatif kontinu untuk mencapai suatu
teori administrasi mempersoalkan tujuan atau serangkaian tujuan bersama.
bagaimana sebuah organisasi harus dibentuk Di dalam sebuah organisasi harus ada
untuk melaksanakan pekerjaan secara tujuan yang ingin dicapai oleh orang-orang
efisien. Berdasarkan kutipan tersebut di yang berada di dalamnya. Hal ini bertujuan
dalam pengaturan administrasi tersebut untuk menciptakan suatu kerjasama yang
adalah keseluruhan proses kerja sama setiap baik dalam pengelolaan parkir Pelabuhan Sri
orang yang ada di dalam organisasi. Bintan Pura secarabenar sesuai dengan
Handoko (2003:167) menyebutkan peraturan yang berlakubagi semua
bahwa organisasi merupakan proses masyarakat yang memiliki kepentingan
penyusunan struktur organisasi yang sesuai ketika ingin memasuki kawasan Pelabuhan
dengan tujuan organisasi, sumber daya- Sri Bintan Pura.
sumber daya yang dimilikinya, dan Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat
lingkungan yang melingkupinya. disimpulkan bahwa organisasi merupakan
Kemudian menurut Amirullah dan Budiyono suatu tempat yang di dalamnya berkumpul
(2004:4) organisasi dapat diartikan sebagai orang-orang yang saling bekerja sama untuk

8
mencapai tujuan yakni tercapainya (Tangkilisan, 2005:139) mengatakan bahwa
efektivitas pengelolaan parkir diPelabuhan efektivitas adalah keseimbangan atau
Sri Bintan Pura dengan secara benar yang pendekatan secara optimal pada pencapaian
dilakukan oleh pengelola parkir. tujuan, kemampuan,dan pemanfaatan tenaga
manusia.
2. Efektivitas Tolak ukur efektivitas menurut Sharma
Menurut Handoko (2001:7) dalam Tangkilisan (2005:140) ada beberapa
mengatakan bahwa efektivitas merupakan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi
kemampuan untuk memilih tujuan yang yang menyangkut faktor internal organisasi
tepat untuk mencapai tujuan yang telah dan faktor eksternal organisasi, yaitu sebagai
ditetapkan. Selanjutnya Druckes berikut :
(Handoko, 2001:7) menyebutkan bahwa 1. Produktivitas organisasi atau output
efektivitas adalah melakukan pekerjaan 2. Efektivitas organisasi dalam bentuk
dengan benar. Selanjutnya Stoner keberhasilannyamenyesuaikan diri
(Tangkilisan, 2005:138) menekankan dengan perubahan-perubahan didalam
efektivitas adalah kunci dari kesuksesan dan diluar organisasi
suatu organisasi.
3. Tidak adanya ketegangan didalam
Hal ini sejalan dengan yang
organisasiatau hambatan-
dikemukakan oleh Miller (Tangkilisan,
2005:138) bahwa efektivitas dimaksud
hambatankonflik diantara bagian-
sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem bagian organisasi.
sosial mencapai tujuannya. Selanjutnya Dari pendapat ahli di atas maka
pendapat Ivancevich, dkk (2006:23) dapat disimpulkan bahwa efektivitas
menyebutkan bahwa kriteria dari merupakan kemampuan
efektivitas adalah apakah organisasi tersebut melaksanakan tugas, fungsi dalam
bertahan dalam lingkugannya. suatu organisasi, produktivitas
Menurut Steers (1985:206) organisasi, dan tidak adanya tekanan
menyebutkan bahwa secara umum atau ketegangan di antara anggota
dikemukakan bahwa efektivitas itu sendiri
organisasi sehingga tujuan yang
paling baik dapat dimengerti jika dilihat dari
ingin dicapai dapat terwujud
sudut sejauh mana organisasi berhasil
mendapatkan dan memanfaatkan sumber
khususnya pada efektivitas
daya dalam usahanya mengejar tujuan pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri
operasi dan tujuan operasional. Bintan Pura.
Selanjutnya Soekarno (1986:42) E.Konsep Operasional
mengatakan bahwa efektivitas adalah
Pencapaian tujuan atau hasil yang Adapun yang menjadi konsep
dikehendaki tanpa menghiraukan faktor- operasional dalam penelitian ini mengacu
faktor tenaga, waktu, biaya, pikiran yang pada pendapat Steers dalam Tangkilisan
telah dikeluarkan atau digunakan. Argis

9
(2005:141) bahwa ada 5 (lima) kriteria kerja maka dapat kita lihat pada indikator
untuk mengukur efektivitas, yaitu: sebagai berikut:
1. Produktivitas a. Kedisiplinan petugas parkir dalam
2. Kemampuan adaptasi kerja melaksanakan tugasnya secara
3. Kepuasan Kerja bertanggungjawab.
4. Kemampuan berlaba
5. Pencarian sumber daya b. Petugas parkir dapat menerima
Adapun indikator dari dimensi masukan dan keluhan dengan
tersebut adalah sebagai berikut : ketersediaan kotak saran dan
1. Produktivitas melakukan tindak lanjut terhadap
Produktivitas adalah kemampuan keluhan pengguna lahan parkir.
dalam memanfaatkan sumber-sumber
4. Kemampuan Berlaba
yang ada didalam organisasi secara Kemampuan berlaba merupakan
keseluruhan. Untuk mengukur suatu kondisi dimana para petugas
produktivitas dapat dilihat dari
mampu memaksimalkan produktivitas
indikator yaitu:Ketersediaan lahan kerjanya, kemampuan menyesuaikan diri
parkir dan kepuasan kerja yang tinggi sehingga
2. Kemampuan Adaptasi Kerja terlihat hasil kerja petugas. Hasil kerja
Kemampuan adaptasi kerja adalah petugas yang baik akan berpengaruh pada
kemampuan seseorang dalam maksimalnya hasil pendapatan yang
menyesuaikan diri dengan diperoleh dari pengguna jasa petugas
lingkungannya atau pekerjaannya. parkir. Untuk dapat mengukur
Adapun indikator dari kemampuan kemampuan berlaba maka dapat dilihat
adaptasi kerja ini adalah sebagai pada indikator berikut: Kemampuan
berikut: petugas dalam memaksimalkan
a. Kemampuan petugas dalam menjalin pendapatan asli daerah (PAD) melalui
hubungan sesama petugas termasuk pemungutan biaya tarif parkir kepada
kepada pimpinan. seluruh pengguna lahan parkir.
b. Kemampuan mempergunakan mesin- 5. Pencarian Sumber Daya
mesin atau teknologi yang Pencarian sumber daya dibutuhkan
digunakan dalam lingkungan untuk maksimalkan tujuan organisasi
organisasi. secara lebih efektif. Usaha pencarian dan
3. Kepuasan Kerja pemanfaatan sumber daya akan
Kepuasan kerja merupakan kondisi memberikan pengaruh pada pencapaian
positif yang dirasakan oleh seseorang tujuan yang diharapkan. Untuk
didalam menjalankan pekerjaannya. mengukurnya maka dapat dilihat pada
Dengan kondisi bekerja secara positif indikator yaitu: Kemampuan pihak
maka dalam hal ini petugas akan pengelola parkir dalam menyediakan
menjalankan pekerjaannya sesuai lahan parkir baru.
prosedur. Untuk mengukur kepuasan

10
F.Metode Penelitian 2. Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan di parkir


Pelabuhan Sri Bintan Pura
Penelitian ini merupakan penelitian Tanjungpinang. Alasan Penulis memilih
deskriptif kualitatif. Menurut lokasi penelitian tersebut adalah:
Sugiyono (2009:11) metode penelitian
deskriptif merupakan metode a. Tanjungpinang adalah ibukota
penelitian yang dilakukan untuk provinsi Kepulauan Riau. Dengan
mengetahui nilai variabel mandiri atau demikian intensitas masyarakat
lebih (independen) tanpa membuat untuk melalui Pelabuhan Sri
perbandingan atau menggabungkan
Bintan Pura sangatlah tinggi.
antara variabel satu dengan yang lain.
b. Pelabuhan Sri Bintan Pura
Jenis pendekatan penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif. Menurut
merupakan pelabuhan domestik
Moleong (2007 : 6) penelitian dan internasional yang merupakan
kualitatif adalah : tempat keluar masuknya
Penelitian yang bermaksud untuk wisatawan dalam negeri dan luar
memahami fenomena tentang apa negeri.
yang dialami oleh subjek penelitian 3. Informan
misalnya perilaku yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, Penelitian kualitatif tidak mengenal
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain istilah populasi dan sampel melainkan
lain, secara holistik dan dengan cara informan. Menurut Sugiyono (2013:216)
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahwapenelitian kualitatif tidak
bahasa, pada suatu konteks khusus menggunakan populasi, karena penelitian
yang alamiah dan dengan kualitatif berangkat dari kasus tertentu
memanfaatkan berbagai metode yang ada pada situasi sosial tertentu dan
alamiah. hasil kajiannya tidak akan diberlakukan
ke populasi, tetapi ditransferkan ke
Sejalan dengan pendapat Arikunto tempat lain pada situasi sosial yang
(2006:16) menyebutkan bahwa memiliki kesamaan dengan situasi sosial
penelitian kualitatif mengutamakan pada kasus yang dipelajari.
proses dari pada hasil. Penelitian Sampel dalam penelitian kualitatif bukan
kualitatif lebih ditekankan pada dinamakan responden, tetapi sebagai
bagaimana gejala tersebut muncul, narasumber, atau partisipan, informan,
dengan kata lain peneliti bukan teman dan guru dalam penelitian. Sampel
mencari jawaban atas pertanyaan dalam penelitian kualitatif, juga bukan
apa tetapi mengapa. disebut sampel statistik, tetapi sampel
teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif
adalah untuk menghasilkan teori.

11
Teknik pengambilan sampel pada penelitian a. Observasi, yaitu mengadakan
ini menggunakan teknik purposive sampling pengamatan secara langsung terhadap
yaitu pengambilan data hanya untuk obyek yang akan diteliti, alat yang
pertimbangan tertentu saja.Hal ini sesuai dipergunakan adalah daftar cheklist.
pendapat Moleong (2007:224) menyatakan b. Wawancara, yaitu dengan mengajukan
bahwa pada penelitian kualitatif tidak daftar pertanyaan tertulis tanya jawab
menggunakan sampel acak, tetapi sampel langsung kepada responden dalam
bertujuan (purposive sample). penelitian ini, dan alat yang
Informan dalam penelitian ini adalah dipergunakan adalah pedoman
seluruh petugas parkir yang berjumlah 5 wawancara.
orang. Sedangkan Key Informan atau orang c. Dokumentasi, yaitu pengamatan yang
yang dianggap tahu tentang permasalahan dilakukan secara langsung terhadap
ini adalah 1 orang manageroperasional obyek yang diteliti yang berfungsi
selaku pengambil kebijakan serta sebagai teknik pendukung dalam
masyarakat pengguna lahan parkir di pengumpulan data dengan menggunakan
Pelabuhan Sri Bintan Pura berjumlah 4 alat bantu kamera.
orang.
6.Teknik Analisis Data
4. Sumber dan Jenis Data Dalam pengelolaan data hasil
Adapun sumber dan jenis data dalam penelitian yang diperoleh di lapangan
penelitian ini sebagai berikut : akan dipilih sesuai datanya. Selanjutnya
a. Data Primer adalah data utama yang dari pengumpulan data tersebut penulis
diperoleh dari hasil wawancara dengan akan menganalisis sesuai dengan
pegawai yang memiliki tugas sebagai penelitian kualitatif, kemudian
pengelola Parkir secara langsung yang dideskripsikan dengan kata-kata yang
ditetapkan sebagai informanserta dianalisis menggunakan beberapa
masyarakat sebagai pengguna lahan literatur (buku-buku) yang berkaitan
dalam penelitian ini. dengan Efektivitas Pengelolaan Parkir di
b. Data Sekunder adalah data pelengkap Pelabuhan Sri Binta Pura, sehingga
sebagai data pendukung penelitian ini di memiliki makna dan tersusun secara
peroleh dari buku dan dokumen maupun sistematis dan mudah dimengerti oleh
dokumentasi yang ada kaitannya dengan pembaca, kemudian hasil dari paparan
penelitian ini, meliputi : struktur penelitian dikaji secara ilmiah dengan
organisasi, visi, misi, serta sarana dan menggunakan trianggulasi.
prasarana kerja pegawai Pelabuhan Sri Hal ini sesuai dengan pendapat
Bintan Pura dan Scure Park. Moleong (2006 : 330) menyebutkan
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data trianggulasi adalah teknik pemeriksaan
Untuk terlaksananya penelitian ini keabsahan data yang memanfaatkan
dengan baik dilapangan, maka cara yang sesuatu yang lain, di luar data itu untuk
dilakukan sebagai berikut : keperluan pengecekkan atau sebagai

12
pembanding terhadap data itu. Organisasi sebagai satu
Berdasarkan kutipan tersebut maka kesatuan sosial dari
peneliti akan melakukan pengecekan data sekelompok manusia, yang
yang diperoleh dari hasil wawancara dan saling berinteraksi menurut
akan dibandingkan dengan jawaban-
suatu pola tertentu sehingga
jawaban dari setiap informan terhadap
setiap anggota organisasi
informasi jawaban dari pertanyaan
tentang Efektivitas Pengelolaan Parkir di
memiliki fungsi dantugasnya
Pelabuhan Sri Bintan Pura. Kemudian masing-masing, yang sebagai
setiap jawaban-jawaban yang diperoleh suatu kesatuan mempunyai
akan dikelompokkan sesuai dengan tujuan tertentu dan
pertanyaan dan akan dirangkum menjadi mempunyai batas-batas yang
satu pernyataan sesuai jawaban yang jelas, sehingga bisa dipisahkan
diberikan dari rinforman sehingga secara tegas dari
memiliki makna dan arti di dalam lingkungannya.
penelitian ini secara ilmiah yang dapat Selanjutnya Hasibuan
difahami oleh pembaca nantinya sesuai (2006:120) mengungkapkan bahwa
dengan permasalahan Efektivitas organisasi adalah suatu system
Pengelolaan Parkir di Pelabuhan Sri perserikatan formal, berstruktur, dan
Bintan Pura. terkoordinasi dari kelompok orang
yang bekerja sama dalam mencapai
G. Tinjauan Pustaka
tujuan tertentu.
1. Organisasi
2.Efektivitas
Menurut Rivai dan Mulyadi
The Liang Gie (1998:147)
(2010:169) definisi dari organisasi
mengemukakan definisi bahwa:
adalah:
efektivitas yaitu suatu keadaan yang
Wadah yang memungkinkan
masyarakat dapat meraih hasil mengandung pengertian mengenai
yang sebelumnya tidak dapat terjadinya suatu efek/akibat yang
dicapai oleh individu secara dikehendaki. Secara nyata Stoner
sendiri-sendiri. Organisasi dalam Agung Kurniawan (2005:106)
merupakan suatu unit yang menekankan pentingnya efektivitas
terkoordinasi yang terdiri dalam pencapaian tujuan-tujuan
setidaknya dua orang,
organisasi dan efektivitas adalah kunci
berfungsi mencapai satu
sasaran tertentu atau dari kesuksesan suatu organisasi.
serangkaian sasaran. Sedangkan Georgopolous dan
Tannenbaum dalam bukunya yang
Menurut Lubis dan Husein
(1987:1) organisasi adalah:

13
berjudul Efektivitas Organisasi 2. Kemampuan Adaptasi Kerja
(1985:50), mengemukakan bahwa: a. Kemampuan petugas dalam
Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian menjalin hubungan sesama
tujuan, dimana keberhasilan suatu petugas termasuk kepada
organisasi harus mempertimbangkan pimpinan.
bukan saja sasaran organisasi tetapi juga Berdasarkan hasil wawancara
mekanisme mempertahankan diri dalam dan observasi tersebut ditemukan
mengejar sasaran dengan kata lain, bahwa hubungan antara petugas dan
penilaian efektivitas harus berkaitan pimpinan terjalin dengan
dengan masalah sasaran maupun tujuan. baik.Keduanya menjalin hubungan
Strees dalam Tangkilisan dan komunikasi dalam bekerja
(2005:141) mengemukakan 5 (lima) melalui media elektronik dengan
kriteria dalam pengukuran efektivitas, menggunakan pesan singkat.
yaitu:
1. Produktivitas b.Kemampuan mempergunakan
2. Kemampuan adaptasi kerja mesin-mesin dan teknologi yang
3. Kepuasan kerja digunakan dalam lingkungan
4. Kemampuan berlaba organisasi.
5. Pencarian sumber daya
Berdasarkan hasil wawancara
dan observasi tersebut ditemukan
H. Hasil Penelitian bahwa para petugas telah
menggunakan mesin-mesin dan
teknologi seperti komputer dan
1. Produktivitas
palang otomatis dengan benar
Ketersediaan lahan parkir karena para petugas telah diberikan
Berdasarkan hasil wawancara dan
pelatihan dan magang sebelum
observasi tersebut ditemukan bahwa
bekerja.Namun kelemahannya
ketersediaan lahan parkir yang ada di
adalah rusaknya palang otomatis
Pelabuhan Sri Bintan Pura tidak memadai
dan fasilitas rambu-rambu. Selain
dikarenakan masih ada masyarakat
itu pemanfaatan mesin maupun
pengguna lahan parkir yang mengendarai
teknologi lain seperti komputer dan
roda empat yang mengeluh karena tidak
palang otomatis yang digunakan
memperoleh lahan dan minimnya lahan
menjadi terhambat dikarenakan
parkir yang disediakan untuk kendaraan roda
pemadaman listrik. Sehingga
dua membuat pengguna lahan memarkirnya
petugas harus menjaga pintu keluar
kendaraannya diluar garis rambu-rambu
dan masuk secara manual.
yang telah disediakan. Hal ini yang
akanberpengaruh pada produktivitas kerja
para petugas parkir.

14
3. Kepuasan Kerja ada masyarakat yang menyampaikan
keluhan maupun masukannya kepada
a.Kedisiplinan petugas parkir
petugas parkir sehingga tidak ada tindak
dalam melaksanakan tugasnya lanjut yang mesti dilakukan.Kelemahan
secara bertanggung jawab. lainnya adalah tidak tersedinya kotak
saran sehingga membuat masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara kepada enggan untuk menyampaikan kritik dan
sarannya.Hal ini sesuai dengan observasi
informan dan key informan serta
yang peneliti lakukan ke area parkir di
observasi yang dilakukan, peneliti pintu masuk maupun keluar maupun
menemukan bahwa para petugas sudah sekitar Pelabuhan Sri Bintan Pura
merasa puas terhadap pekerjaannya. Tanjungpinang bahwa peneliti tidak
menemukan adanya kotak saran yang
Namun rasa puas yang dirasakan disediakan.
masyarakat terhadap kerja petugas parkir
masih kurang dikarenakan tidak sigapnya 4. Kemampuan Berlaba
petugas parkir dalam menjalankan Kemampuan petugas dalam
memaksimalkan pendapatan melalui
tugasnya apabila terjadi kendala ataupun
pemungutan biaya tarif parkir kepada
masalah di area parkir.Hal ini seluruh pengguna lahan parkir.
berpengaruh pada semakin buruknya Berdasarkan hasil wawancara
pandangan masyarakat terhadap jasa kepada informan dan key
informantersebut ditemukan bahwa
petugas parkir di Pelabuhan Sri Bintan petugas parkir belum mampu
Pura Tanjungpinang. memaksimalkan pendapatan melalui
pemungutan biaya jasa parkir kepada
b. Petugas parkir dapat menerima seluruh pengguna lahan parkir dengan
masukan dan keluhan dengan baik.Masih ada petugas parkir yang tidak
ketersediaan kotak saran dan mengenakan biaya tarif parkir kepada
melakukan tindak lanjut pengguna lahan parkir yang
terhadap keluhan pengguna dikenal.Namun terdapat pengecualian
lahan parkir. terhadap petugas parkir maupun petugas
lainnya yang bekerja di Pelabuhan Sri
Berdasarkan hasil wawancara kepada
Bintan Pura ini.
informan dan key informan serta
observasi yang dilakukan tersebut 5. Pencarian Sumber Daya
ditemukan bahwa petugas parkir bersedia
untuk menerima masukan dan keluhan Kemampuan pihak pengelola parkir
yang disampaikan oleh pengguna lahan dalam menyediakan lahan parkir
parkir. Namun karena tidak atau jarang baru.

15
Berdasarkan hasil wawancara dan memarkirkan kendaraannya terutama
observasi tersebut ditemukan bahwa kendaraan roda empat.
pihak pengelola parkir belum mampu
menyediakan lahan parkir baru yang b. Untuk efektivitas kemampuan
berguna dalam mengatasi kesemrawutan adaptasi kerja dapat dilihat dari:
yang terjadi di area parkir Pelabuhan Sri 1. Kemampuan petugas dalam menjalin
Bintan Pura Tanjungpinang. Hal ini hubungan sesama petugas termasuk
dikarenakan pihak pengelola parkir di kepada pimpinan.
Pelabuhan Sri Bintan Pura mengakui Berdasarkan hasil penelitian
bahwa pihaknya hanya bertanggung ditemukan bahwa hubungan antara
jawab mengelola lahan parkir yang petugas dan pimpinan terjalin
disediakan. Sedangkan untuk membuat dengan baik. Keduanya menjalin
alternatif lahan parkir baru bukan hubungan dan komunikasi dalam
menjadi tanggung jawabnya melainkan bekerja melalui media elektronik
tanggung jawab pihak Pelindo sebagai dengan menggunakan pesan singkat.
perusahaan yang menaunginya. 2. Kemampuan mempergunakan
mesin-mesin dan teknologi yang
J. Kesimpulan dan Saran digunakan dalam lingkungan
organisasi.
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa petugas parker
Adapun hasil penelitian yang ditemukan sudah mampu menggunakan
oleh peneliti terhadap efektivitas mesin-mesin dan teknologi
pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri Bintan seperti palang otomatis dan
Pura Tanjung pinang maka didapat hasil komputer secara benar namun
sebagai berikut: kendalanya adalah fasilitas
1.Efektivitas Pengelolaan Parkir di rambu-rambu dan palang
Pelabuhan Sri Bintan Pura otomatis yang sudah mulai
Tanjungpinang. rusak. Kemudian pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian yang mesin-mesin yang digunakan
dilakukan terhadap kelima dimensi yang menjadi terhambat dikarenakan
peneliti gunakan ditemukan kesimpulan pemadaman listrik.Sehingga
sebagaiberikut: petugas harus menjaga pintu
a. Untuk efektivitas produktivitas keluar dan masuk secara manual.
dapat dilihat dari: ketersediaan
c. Untuk efektivitas kepuasan kerja dapat
lahan parkir.
Pelabuhan Sri Bintan Pura dilihat dari:
Tanjungpinang belum memadai
dikarenakan masih banyak 1.Kedisiplinan petugas parker dalam
masyarakat yang mengeluh karena melaksanakan tugasnya secara
tidak memperoleh tempat untuk bertanggungjawab.

16
Berdasarkan hasil penelitian e. Untuk efektivitas pencarian sumber daya
ditemukan bahwa para petugas sudah dapat dilihat dari:
merasa puas terhadap pekerjaannya, Kemampuan pihak pengelola parkir
namun masyarakat tidak puas dengan dalam menyediakan lahan parkir baru
kerja petugas dan menilai bahwa diketahui belum berjalan dikarenakan
petugas tidak sigap dalam menangani pihak pengelola parkir menganggap bahwa
hal-hal yang terjadi di area parkir hal tersebut bukan menjadi tanggung
seperti kesemrawutan yang jawabnya melainkan tanggung jawab
seringterjadi. PT.Pelindo sebagai perusahaan yang
menaunginya sehingga pihak
2.Petugas parkir menerima masukan dan pengelolahanya menjalankan tugasnya
keluhan pengguna lahan dengan dalam mengelola lahan parkir yang ada.
ketersediaan kotak saran dan melakukan
tindak lanjut terhadap keluhan pengguna 2.Faktor-faktor yang mempengaruhi
lahan parkir. efektivitas pengelolaan parkir di
Berdasarkan hasil penelitian untuk pelabuhan Sri BintanPura.
hal ini belum terlaksana dengan baik,
karena tidak tersedianya kotak saran Selain kelima indikator diatas
membuat masyarakat enggan untuk peneliti menemukan beberapa faktor
menyampaikan kritik dan sarannya. yang berpengaruh pada keefektivitasan
Meskipun petugas menerima masukan dan pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri
keluhan dari pengguna lahan parkir namun Bintan Pura Tanjungpinang yaitu
karena tidak pernah disampaikan sehingga berdasarkan jawaban yang diberikan oleh
tidak ada tindak lanjut yang akan informan dan key informan serta
dilakukan oleh pihak pengelola parkir. pengamatan yang peneliti lakukan maka
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
d. Untuk efektvitas kemampuan berlaba yang mempengaruhi efektivitas
dapat dilihat dari: pengelolaan parkir di Pelabuhan Sri
Kemampuan petugas dalam Bintan Pura Tanjungpinang adalah
memaksimalkan pendapatan melalui kurangnya ketersedian lahan parkiryang
pemungutan biaya tarif parkir kepada memadai dan masih ada petugas parkir
seluruh pengguna lahan parkir. yang menggunakan hati nurani kepada
Berdasarkan hasil penelitian diketahui teman atau kerabat yang dikenalnya
petugas belum dapat melakukan untuk tidak membayar tarif parkir serta
pemungutan biaya tarif parkir secara rusaknya palang otomatis dan fasilitas
maksimal.Hal ini disebabkan karena masih rambu-rambu parkir.
ada petugas parkir yang tidak mengenakan
tarif parkir kepada pengguna lahan parkir 2. Saran
yang dikenalnya. Adapun saran-saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian ini

17
mengenai Efektivitas Pengelolaan Parkir Amirullah dan Budiyono, Haris. 2004.
di Pelabuhan Sri Bintan Pura Pengantar Manajemen.
Tanjungpinang agar dapat dikelola Yogyakarta: Graha Ilmu.
secara efektif, maka perlu diperhatikan John M, Robert Konopaske, dan
hal-hal sebagai berikut: Micheal T. Matteson. 2006.
1. Sebagai perusahaan yang Perilaku dan.
menaungi Pelabuhan Sri Bintan
Pura Tanjungpinang, hendaknya Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Perusahaan PT. Pelindo Penelitian Suatu Pendekatan
menyediakan lahan yang luas dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
memadai agar dapat dikelola
dengan baik oleh pihak pengelola Georgopolous dan Tannenbaum. 1985.
parkir. Efektivitas Organisasi. Jakarta:
2. Perlu adanya pembaharuan Erlangga.
palang otomatis dan
pembangunan infrastruktur yang Gie, The Liang.1998. Administrasi
memadai seperti penyediaan Perkantoran Modern.
loket penitipan barang, Yogyakarta: Liberty.
membangun koridor parkir
dengan atap untuk melindungi Ivancevich, Manajemen Organisasi.
kendaraan para pengguna jasa Jakarta: Erlangga.
parkir dari panas dan hujan, demi
meningkatkan rasa nyaman di Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi
Pelabuhan Sri Bintan Pelayanan Publik.
PuraTanjungpinang. Yogyakarta: Pembaharuan.
3. Keamanan parkir harus lebih
ditingkatkan untuk memberikan Lubis, Hari dan Martani Husein. 1987.
rasa aman pengguna lahan parkir Teori Organisasi (Suatu
dengan penyediaan tenaga Pendekatan Makro).
securitydan cctv. Hal ini Jakarta:Pusat Antar
dianggap perlu untuk Universitas Ilmu-Ilmu Sosial
memaksimalkan kinerja masing- Universitas Indonesia.
masing petugas serta
meningkatkan rasa tanggung Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi
jawab para petugas agar tujuan Penelitian Kualitatif. Bandung:
organisasi dapat berjalan sesuai Remaja Rosdakarya.
yang diharapkan. Pasolong, Harbani. 2007. Teori
Administrasi Publik. Bandung,:Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Ravianto, J. 1998. Produktivitas dan
Buku : Mutu Kehidupan. Jakarta:
Lembaga Sarana Informasi
dan Produktivitas.

18
Syafie, Inu Kencana, Djamaludin
Rivai, Veithzal dan Deddy mulyadi. Tandjung, Supar dan Modeong.
2010. Kepemimpinan dan 1999. Ilmu Administrasi
Prilaku Organisasi. Publik. Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta:PT. Raja Grafindo Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.
Persada. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia.
Taliziduhu, Ndraha. 2005. Teori Budaya
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Organisasi. Jakarta: PT.
Judge. 2008. Perilaku Rineka Cipta.
Organisasi Edisi ke-12. Tobing, David M.L. 2007. Parkir dan
Jakarta, Salemba Empat. Perlindungan Konsumen. Jakarta:
Timpani
Siagian, Sondang P. 2006. Filsafat Agung.
Administrasi. Jakarta: Bumi Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
Aksara. Organisasi. Yogyakarta:Andi Offset.
Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Peraturan Perundang-undangan :
Pers.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun
2001 tentang Pajak Daerah
Simon, Herbert A. 2007.
Administrative Behavior
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
(Perilaku Administrasi,
Terjemahan St. Dianjung). 1991 dan Akte Notaris Imas
Jakarta: Bumi Aksara. Fatimah, SH Nomor 1 Tanggal 01
Soekarno. 1986. Manajemen. Jakarta: Desember 1992 yang telah
Miswara. diumumkan di Berita Negara RI
Nomor 8612 tahun 1994, tambahan
Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Berita Negara RI Nomor 87
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Tanggal 1 November 1994 Tentang
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Perubahan Nama Persero
Administrasi. Bandung: Alfabeta. Pelabuhan Indonesia I Cabang
Tanjungpinang
. 2013. Metode Penelitian Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
Kuantitatif Kualitatif Dan 1983 tentang Status Pelabuhan
R&D. Bandung : Alfabeta. menjadi Pelabuhan Umum yang
Diusahakan dengan Status
Prowirosentono. Suyadi. 1997. Perusahaan Umum.
Metodologi Penelitian.
Analisis Kinerja Organisasi. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992
Bandung: PT. Rineka Cipta.
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

19
20

Anda mungkin juga menyukai