Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN MANFAAT

PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M


DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Kabupaten Sintang terletak di wilayah timur provinsi Kalimantan


Barat yang terdiri dari 14 kecamatan dan dilalui oleh 2 sungai besar yaitu
Sungai Kapuas dan Melawi. Kedua sungai tersebut memiliki potensi yang
cukup besar untuk dikembangkan sebagai prasarana transportasi air, terutama
dalam mendukung prasarana transportasi darat. Sungai Kapuas melalui
Kecamatan Ketungau Hilir, Kelam Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak
sampai ke Sepauk sedangkan Sungai Melawi melalui Kecamatan Ambalau,
Serawai, Dedai sampai ke Sintang. Anak Sungai Kapuas yaitu Sungai
Ketungau melalui Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau Tengah dan
Ketungau Hilir sedangkan anak Sungai Melawi yaitu Sungai Kayan melalui
Kecamatan Kayan Hulu sampai ke Kecamatan Kayan Hilir.
Pergerakan transportasi sungai tentunya membutuhkan fasilitas
infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Dalam hal ini,
Pelabuhan Sungai Durian merupakan pendukung utama pusat distribusi dan
pergerakan lau lintas air (sungai) di Kabupaten Sintang yang secara langsung
maupun tidak langsung turut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi
terutama sebagai sarana bongkar muat.
Secara geografis, Pelabuhan Sungai Durian berada pada koordinat
111° 25' 48,659 " sampai dengan 111° 25' 48.206" BT dan 0° 4' 33.16"
sampai dengan 0° 4' 30.945" LS di Kecamatan Sintang. Koordinat Pelabuhan
Sungai Durian terdapat pada Gambar 1.1. Kecamatan Sintang berjarak
kurang lebih 395 km dari ibukota Provinsi (Pontianak). Ibukota
Kecamatannya sendiri yaitu kota Sintang merupakan kota yang di lalui oleh
dua sungai besar, yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Kota Sintang
sebagai pusat administratif dari Kabupaten Sintang terdiri dari tiga Bagian
Wilayah Kota (BWK). Ketiga BWK tersebut dibagi berdasarkan aliran Sngai

[1]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Kapuas dan Sungai Melawi. BWK A yang merupakan bagian barat- selatan
kota seluas 1.700,11 Ha, terdiri atas Kelurahan Kapuas Kanan Hulu dan
Kelurahan Kapuas Kanan Hilir. BWK B yang merupakan bagian selatan-
timur kota seluas 1.874,70 Ha, mencakup Kelurahan Tanjung Puri, Desa
Ladang, dan Kelurahan Baning Kota. BWK C yang merupakan bagian utara
kota seluas 554,18 Ha, terdiri dari Kelurahan Kapuas Kiri Hulu dan
Kelurahan Kapuas Kiri Hilir

Gambar 1.1 Peta Administrasi Pelabuhan Sungai Durian

B. LATAR BELAKANG

Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi,


sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin
pada peningkatan intensitas transportasinya. Disamping transportasi
memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, dan
sosial juga memiliki peran yang sangat penting terhadap aspek
lainnya. seperti sosial, tata guna lahan atau kewilayahan, politik,
keamanan dan budaya.

[2]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Kabupaten Sintang dikelilingi oleh sungai, oleh karena itu


ketersediaan sarana dan prasarana transportasi sungai di Kabupaten Sintang
masih sangat dibutuhkan untuk mengangkut berbagai potensi sumberdaya
alam yang ada di wilayah Kabupaten Sintang selain menggunakan
transportasi darat. Penggunaan moda angkutan sungai tersebut dirasakan
cukup ideal dalam mendukung peningkatan aksesibilitas kawasan-kawasan di
Kabupaten Sintang sehingga masih dibutuhkan bagi pengembangan potensi
wilayah di Kabupaten Sintang.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan, pelabuhan berfungsi sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan pengusahaan yang paling sedikit meliputi fungsi pengaturan dan
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan serta
keselamatan dan keamanan pelayaran. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh
penyelenggara pelabuhan yang terdiri dari:
1. Otoritas Pelabuhan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial;
dan
2. Unit Penyelenggara Pelabuhan pada pelabuhan yang belum diusahakan
secara komersial.
Pada saat ini fungsi pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan serta keselamatan dan keamanan
pelayaran dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang dengan
bertanggung jawab kepada Bupati Sintang. Akan tetapi status aset Pelabuhan
Sungai Durian masih menjadi kepemilikan Kementerian Perhubungan.
Perubahan status kepemilikan aset Pelabuhan Sungai Durian Kepada
Pemerintah Kabupaten Sintang sangat diperlukan sebagai bentuk kebebasan
mandiri dalam pengelolaan aset dan kekayaan daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
(Permenhub) Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
Laut, fungsi Pelabuhan antara lain:
1. Bongkar muat barang
2. Terminal tempat kapal berlabuh
3. Tempat kapal bersandar

[3]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

4. Tempat perpindahan intra-dan antarmoda


5. Menjaga kelancaran, keselamatan, ketertiban setiap kegiatan yang ada di
pelabuhan atau pelabuhan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 94
menjelaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan penyediaan dan/atau
pelayanan jasa kepelabuhanan badan usaha pelabuhan berkewajiban:
1. Menyediakan dan memelihara kelayakan fasilitas pelabuhan.
2. Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban pada fasilitas pelabuhan
yang dioperasikan.
4. Memelihara kelestarian lingkungan
5. Memenuhi kewajiban sesuai dengan konsesi dalam perjanjian dan
Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undang, baik secara Nasional
maupun Internasional.
Sebagai pendukung utama pusat distribusi dan pergerakan transportasi
air (sungai), Pelabuhan Sungai Durian tentunya harus memiliki fasilitas-
fasilitas yang mampu menyediakan layanan secara prima dan optimal. Akan
tetapi sejak dibangun pada Tahun 2019 fisik struktur bangunan Pelabuhan
Sungai Durian telah mengalami kerusakan serius. Disamping itu, fasilitas
sarana dan prasarana Pelabuhan Sungai Durian menurun dan memerlukan
perbaikan dan peningkatan. Hal ini tentunya berpengaruh pada fungsi
Pelabuhan Sungai Durian serta kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan
penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan. Untuk itu diperlukan
kajian lebih lebih lanjut baik secara teknis maupun operasional terhadap
perbaikan struktur dan fasilitas di Pelabuhan Sungai Durian.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dilakukannya kajian manfaat


pembangunan Pelabuhan Sungai Durian di Kabupaten Sintang Provinsi
Kalimantan Barat ini adalah:

[4]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. Menyajikan informasi terkini kondisi di Pelabuhan Sungai Durian


Kabupaten Sintang.
2. Sebagai bahan referensi penyerahan kepemilikan Pelabuhan Sungai
Durian dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Kabupaten Sintang
sebagai aset daerah.
3. Sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai pembentukan Unit
Penyelenggara Pelabuhan di Pelabuhan Sungai Durian Kabupaten
Sintang.
4. Sebagai bahan referensi atas kajian lebih lanjut mengenai perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut terhadap fasilitas sarana dan prasarana
Pelabuhan Sungai Durian Kabupaten Sintang.

[5]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II

KAJIAN MANFAAT

A. REGULASI DAN KEBIJAKAN


1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
a. Pasal 18 ayat (1):
Kegiatan angkutan sungai dan danau di dalam negeri dilakukan
oleh orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha
dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi
persyaratan kelaiklautan kapal serta diawaki oleh Awak Kapal
berkewarganegaraan Indonesia.

b. Pasal 94:
Dalam melaksanakan kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan
jasa kepelabuhanan badan usaha pelabuhan berkewajiban:
1) Menyediakan dan memelihara kelayakan fasilitas pelabuhan.
2) Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan sesuai
dengan standar pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah.
3) Menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban pada fasilitas
pelabuhan yang dioperasikan.
4) Memelihara kelestarian lingkungan
5) Memenuhi kewajiban sesuai dengan konsesi dalam perjanjian
dan Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undang, baik
secara Nasional maupun Internasional.

2. Undang-Undang (UU) tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

[6]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Otonomi Daerah yang saat ini ditetapkan dalam Undang-Undang


Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah
membawa perubahan – perubahan dalam hal tata kelola Pemerintahan,
yakni dari pola sentralisasi menjadi desentralisasi. Secara teoritis kondisi
ini akan berdampak positif terhadap peningkatan peran daerah serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
Penyelenggaraan Pemerintahan melalui Pembangunan dan Pembinaan
Kemasyarakatan oleh Pemerintah Daerah merupakan wujud penjabaran
visi dan misi Pemerintah Daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana
Pembangunan Daerah dan dilaksanakan dalam rangka peningkatan
pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan


a. Pasal 5:
Pelabuhan berfungsi sebagai tempat kegiatan:
1) pemerintahan; dan
2) pengusahaan.

b. Pasal 6 ayat (1):


Jenis pelabuhan terdiri atas:
1) pelabuhan laut; dan
2) pelabuhan sungai dan danau.

c. Pasal 24 ayat (1):


Rencana peruntukan wilayah daratan untuk Rencana Induk
Pelabuhan sungai dan danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) disusun berdasarkan kriteria kebutuhan:
1) fasilitas pokok; dan
2) fasilitas penunjang.

[7]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

d. Pasal 24 ayat (2):


Fasilitas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
1) dermaga;
2) lapangan penumpukan;
3) terminal penumpang;
4) fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
5) fasilitas bunker;
6) fasilitas pemadam kebakaran; dan
7) fasilitas penanganan Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun
(B3).

e. Pasal 24 ayat (3):


Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b meliputi:
1) perkantoran;
2) fasilitas pos dan telekomunikasi;
3) fasilitas pariwisata;
4) instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi;
5) jaringan jalan dan rel kereta api;
6) jaringan air limbah, drainase, dan sampah;
7) areal pengembangan pelabuhan;
8) tempat tunggu kendaraan bermotor;
9) kawasan perdagangan;
10) kawasan industri; dan
11) fasilitas umum lainnya.

f. Pasal 37 ayat (1):


Kegiatan pemerintahan di pelabuhan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi fungsi:
1) pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
kegiatan kepelabuhanan; dan

[8]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2) keselamatan dan keamanan pelayaran.

g. Pasal 38 ayat (1):


Fungsi pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh penyelenggara
pelabuhan.

h. Pasal 38 ayat (2):


Penyelenggara pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
1) Otoritas Pelabuhan pada pelabuhan yang diusahakan secara
komersial; dan
2) Unit Penyelenggara Pelabuhan pada pelabuhan yang belum
diusahakan secara komersial.

i. Pasal 44 ayat (1):


Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (2) huruf b dibentuk pada pelabuhan yang belum
diusahakan secara komersial.

j. Pasal 44 ayat (2):


Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada:
1) Menteri untuk Unit Penyelenggara Pelabuhan Pemerintah; dan
2) gubernur atau bupati/walikota untuk Unit Penyelenggara
Pelabuhan pemerintah daerah.
3) Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dalam melaksanakan fungsi pengaturan dan pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan,
mempunyai tugas dan tanggung jawab:

[9]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

a) menyediakan dan memelihara penahan gelombang, kolam


pelabuhan, dan alur-pelayaran;
b) menyediakan dan memelihara Sarana Bantu Navigasi-
Pelayaran;
c) menjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan;
d) menjamin dan memelihara kelestarian lingkungan di
pelabuhan;
e) menyusun Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan
pelabuhan;
f) menjamin kelancaran arus barang; dan
g) menyediakan fasilitas pelabuhan.

k. Pasal 45 ayat (1):


Kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan
pada pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial
dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan.

l. Pasal 45 ayat (2):


Kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga dilaksanakan oleh
Badan Usaha Pelabuhan setelah mendapat konsesi dari Unit
Penyelenggara Pelabuhan.

m. Pasal 46:
Aparat penyelenggara pelabuhan terdiri atas:
1) aparat Otoritas Pelabuhan; dan
2) aparat Unit Penyelenggara Pelabuhan.

[10]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

n. Pasal 49 ayat (1):


Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 44 ayat (1) dipimpin oleh seorang kepala yang membawahi
paling sedikit 3 (tiga) unsur, yaitu:
1) unsur perencanaan dan pembangunan;
2) unsur usaha kepelabuhanan; dan
3) unsur operasi dan pengawasan.

o. Pasal 54 ayat (1):


Penyediaan dan pemeliharaan alur-pelayaran yang dilakukan
oleh Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf b dan Pasal 44
ayat (3) huruf a dilakukan agar perjalanan kapal keluar dari atau
masuk ke pelabuhan berlangsung dengan lancar.

p. Pasal 54 ayat (2):


Penyediaan alur-pelayaran di pelabuhan dilakukan melalui
pembangunan alur-pelayaran.

q. Pasal 54 ayat (3):


Pemeliharaan alur-pelayaran di pelabuhan dilakukan secara
berkala agar tetap berfungsi.

B. KONDISI TRANSPORTASI AIR (SUNGAI) SAAT INI


Kabupaten Sintang setidaknya berada pada 3 jalur lalu lintas aliran
sungai yaitu Sungai Kapuas, Sungai Melawi dan Sungai Ketungau serta
beberapa anak sungai kecil lainanya. Pelabuhan Sungai Durian merupakan
salah satu pintu gerbang keluar masuk kebutuhan hidup masyarakat terutama
kebutuhan sembako dan lain sebagainya, sehingga dengan keberadaan
Pelabuhan tersebut merupakan salah satu urat nadi perekonomian yang ada di
Kabupaten Sintang. Setidaknya ada beberapa Kecamatan yang masih
menggunakan tranfortasi air sebagai alat angkut orang dan barang, seperti

[11]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Kecamatan Serawai, Ambalau, Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Ketungau


Hilir, sebagian Kecamatan Kelam Permai.
Walaupun sebagian besar akses transportasi darat sudah menjangkau
ke semua kecamatan, akan tetapi dengan kondisi infrastruktur yang belum
maksimal ada beberapa kecamatan yang masih memerlukan akses
transportasi air (sungai) baik itu yang menyangkut angkutan orang dan
barang, sehingga keberadaan Pelabuhan Sungai Durian dan pelabuhan lainnya
masih sangat diperlukan dan membantu dalam upaya memaksimalkan lajunya
pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat.
Pelabuhan Sungai Durian yang berada di Kabupaten Sintang,
merupakan pelabuhan utama yang masing-masing bertugas dalam
pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhan, keamanan
dan keselamatan pelayaran pada pelabuhan, serta menyediakan pelayanan
jasa kepelebuhanan, Pelabuhan Sungai Durian berperan sebagai simpul sarana
transportasi lalu lintas air dalam memenuhi kebutuhan pokok di Wilayah
Kabupaten Sintang.
Adapun data kapal yang keluar-masuk melalui Pelabuhan Sungai
Durian dalam tabel 1:
Tabel 2.1. Data Kapal Yang Keluar-Masuk Melalui Pelabuhan
Sungai Durian
TAHUN REALISASI
NO URAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Tugboat 600 600 600 600 600
2 Barge - - - - -
3 Bandong 1 3 4 2 5
4 Motor Klotok 12 10 16 11 19
5 Sampan Tempel 34 30 18 24 20
Bermotor
6 Speed Boat - - - - -

[12]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III

HASIL KAJIAN

A. PENGELOLAAN DAN KAJIAN MANFAAT PELABUHAN


Berdasarkan pengkajian dan penelaahan pada regulasi dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka dapat
digambarkan bahwa Pelabuhan Sungai Durian Kabupaten Sintang merupakan
pendukung utama pusat distribusi dan pergerakan lau lintas air (sungai) di
Kabupaten Sintang yang secara langsung maupun tidak langsung turut
berperan aktif dalam pembangunan ekonomi terutama sebagai sarana bongkar
muat.
Status Kepemilikan masih dalam kewenangan Kementerian
Perhubungan. Untuk itu, agar Pemerintah Kabupaten Sintang dapat lebih
leluasa dalam hal pengelolaan aset dan kekayaan daerah, maka penyerahan
status kepemilikan kepada Pemerintah Daerah sangat diperlukan.

B. FASILITAS PENDUKUNG
Berdasarkan hasil survei dan pengamatan terhadap fasilitas sarana dan
prasarana pendukung di Pelabuhan Sungai Durian, dapat disajikan dalam
tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Data Fasilitas Pendukung di Pelabuhan Sungai Durian
KONDISI
NO URAIAN JUMLAH SATUAN (%)
1 Fasilitas Pokok
a. Dermaga 1 Unit 50%
b. Lapangan 1 Unit 85%
penumpukan
c. Terminal - - -
penumpang
d. fasilitas - - -
penampungan dan
pengolahan limbah

[13]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NO URAIAN JUMLAH SATUAN KONDISI


e. fasilitas bunker - - -
f. fasilitas pemadam - - -
kebakaran
g. fasilitas penanganan - - -
Bahan/Barang
Berbahaya dan
Beracun (B3).
2 Fasilitas Penunjang
a. Perkantoran 1 Unit 65%
b. Fasilitas pos dan - - -
telekomunikasi
c. Fasilitas pariwisata
d. Instalasi air bersih, 1 Unit 50%
listrik, dan
telekomunikasi
e. Jaringan jalan dan - - -
rel kereta api
f. Jaringan air limbah, 1 Unit 45%
drainase, dan
sampah
g. Areal pengembangan 0,25 Ha 0%
pelabuhan
h. Tempat tunggu 80 M2 80%
kendaraan bermotor
i. Kawasan - - -
perdagangan
j. Kawasan industri - - -
k. Fasilitas umum - - -
lainnya

Selain fasilitas-fasilitas tersebut dalam tabel di atas, terdapat beberapa


fasilitas sarana pendukung lainnya yang memerlukan perbaikan dan
peningkatan, antara lain sebagai berikut:
1. Instalasi listrik sebagai alat penerang Pelabuhan Sungai Durian tidak
berfungsi.
2. Peningkatan Pemeliharaan/pengaspalan area pelabuhan untuk
kenyamanan proses bongkar muat barang.
3. Kanopi/atap halte pelabuhan mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat digunakan.

[14]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

4. Portal/pintu masuk pelabuhan perlu direnovasi dan diadakan


perbaikan.
5. Pos penagihan retribusi rusak dan tidak berfungsi.
6. 2 (dua ) WC/ Toilet kantor tidak berfungsi.
7. Perlu ada penambahan dermaga apung untuk mengakomodir motor
air/speed dengan muatan GT. 7 Ton Kebawah

C. PENGELOLAAN JASA KEPELABUHANAN


Kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan di
Pelabuhan Sungai Durian untuk saat ini dikelola oleh Dinas Perhubungan
Kabupaten Sintang dengan jajaran personil pada tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2. Daftar Pengelola Kegiatan Penyediaan dan/atau Pelayanan Jasa
Kepelabuhanan di Kabupaten Sintang
PEGAWAI KEBUTUHAN
NO JABATAN
YANG ADA SESUAI ABK
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretaris 1 1
3 Kabid Perhubungan Sungai Danau dan 1 1
Penyeberanga
4 Kasi Angkutan Sungai, Danau dan 1 1
Penyeberangan
a. Analis Perizinan Transportasi - 1
b. Pengelola Data Angkutan Sungai, 2 2
Danau dan Penyeberangan
c. Pengelola Keselamatan dan 1 1
Keamanan Kapal, Sungai, Danau
dan Penyeberangan
d. Pengelola Manajemen Transportasi - 1
Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan
e. Penyusun Kinerja Jaringan - 1
Transportasi Angkutan Sungai,
Danau dan Penyeberangan
5 Kasi Lalu Lintas Sungai, Danau dan 1 1
Penyeberangan
a. Pemeriksa Keselamatan Pelayaran - 1
b. Pengelola Data Jaringan Lintas - 1
Transportasi Sungai, Danau dan
Penyeberangan

[15]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEGAWAI KEBUTUHAN
NO JABATAN
YANG ADA SESUAI ABK
c. Pengelola Data Alur dan 2 1
Perambuan Sungai, Danau dan
Penyeberangan
d. Pengawas Transportasi - 1
6 Analis Kebijakan Muda 1 1
a. Pengawas Pelabuhan - 2
b. Analis Pelabuhan - 2
c. Pengadministrasian Kedatangan - 1
dan Keberangkatan Kapal
d. Analis Perizinan Transportasi - 1

[16]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil kajian manfaat pembangunan Pelabuhan Sungai Durian di


Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelabuhan Sungai Durian masih memiliki potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan mengingat penggunaan moda angkutan transportasi air
(sungai) dirasakan cukup ideal dalam mendukung pengembangan ekonomi
dan peningkatan aksesibilitas kawasan-kawasan di Kabupaten Sintang.
2. Penyerahan kepemilikan Pelabuhan Sungai Durian dari Kementerian
Perhubungan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang mempermudah
pengeloolaan aset dan kekayaan daerah.
3. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana di Pelabuhan Sungai Durian agar
dapat segera dilaksanakan agar pelayanan jasa kepelabuhanan di Pelabuhan
Sungai Durian dapat dilakukan secara optimal.
4. Diperlukan pembentukan Unit Penyelenggara Pelabuhan di Pelabuhan Sungai
Durian Kabupaten Sintang agar pelaksanaan operasional pelabuhan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.

[17]
KAJIAN MANFAAT
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DURIAN M
DI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB V

PENUTUP

Demikian kajian manfaat ini, semoga apa yang tertuang dalam kajian ini
akan mendapat perhatian dan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat khususnya
Kementrian Perhubungan, sehingga apa yang diharapkan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan Perhubuhgan Sungai, Danau dan Penyeberangan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan, terlebih dengan rencana
pelimpahan atau peyerahan penuh Pelabuhan Sungai Durian yang merupakan aset
Kementrian Perhubungan Pusat akan dilimpahkan/dihibahkan kepemilikannya
menjadi aset Pemerintah Kabupaten Sintang. Untuk penyerahan dimaksud
Pemerintah Kabupaten Sintang mengharapkan dari Pemerintah pusat dapat
merenovasi atau membangun sarana dan prasarana Pelabuhan yang rusak
sebagaimana penjelasan diatas.

[18]

Anda mungkin juga menyukai