Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
Meskipun oksigen bukan penyusun udara yang terbesar tetapi, oksigen adalah
gas yang paling banyak dibutuhkan oleh mahkluk hidup. Di alam, oksigen terdapat
dalam bentuk bebas sebagai molekul O2 yang merupakan 20% volume, dan 23,1%
berat atmosfer. Selain itu, oksigen juga merupakan 46,6% berat kerak bumi, dimana
oksigen berada dalam sebagian besar mineral silikat. Kebutuhan industri akan
oksigen dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Oksigen banyak digunakan
dalam industri baja, kimia, petrokimka, pengerjaan logam, kebutuhan rumah sakit,
dll.
Nitrogen dengan rumus kimia N2 menurut sifat fisisnya dapat terbentuk gas
atau cair dalam keadaan suhu dan tekanan normal akan berwujud gas yang tidak
berbau dan tidak berwarna. Nitrogen ini hanya digunakan pada pembuatan ammonia,
industri pengolahan makanan, dan industri baja.
Argon merupakan gas inert (lamban), tidak berwarna, dan tidak mempunyai
rasa, dengan rumus kimia Ar. Sifat fisisnya dapat terbentuk gas ataupun cair. Argon
dapat digunakan dalam industri bola lampu serta sebagai gas inert pada pengelasan
dan pemotongan logam.
2
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
industri tersebut adalah Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk yang terletak di desa
Beringin Bendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
1.2 Umum
PT. Aneka Gas Industri dahulunya merupakan perusahaan Perseroan Terbatas
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), tetapi sekarang PT. Aneka Gas Industri
merupakan perusahaan swasta di bawah naungan Samator Group yang bergerak
dalam bidang industri gas. PT. Aneka Gas Industri cabang Sidoarjo unit V merupakan
salah satu cabang diantara tujuh cabang. Cabang-cabang tersebut antara lain :
1. Cabang Jakarta.
Unit produksi : oksigen dan nitrogen.
2. Cabang Sidoarjo.
Unit produksi : oksigen, nitrogen, argon, special gas dan N2O.
3. Cabang Semarang.
Unit produksi : oksigen dan nitrogen.
4. Cabang Medan.
Unit produksi : oksigen, nitrogen dan acetylene.
5. Cabang Makassar.
Unit produksi : oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan acetylene.
6. Cabang Bitung.
Unit produksi : oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan dry ice.
7. Cabang Pekan Baru.
Unit produksi : oksigen dan nitrogen.
PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo adalah salah satu cabang yang
dimiliki oleh PT. Aneka Gas Industri di samping cabang-cabang lainnya. PT. Aneka
Gas Industri yang berpusat di Jakarta semula adalah salah satu Badan Usaha Milik
3
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Pada tahun 1998, 50% saham pemerintah Republik Indonesia yang tersisa
diprivatisasi lebih lanjut ke Messer Griesheim GmbH hingga PT. Aneka Gas Industri
hanya dimiliki oleh Messer Griesheim GmbH (90%) dan PT. Tira Austenite (10%).
Tahun 2003, saham Messer Griesheim GmbH dialihkan semuanya ke PT. Tira
Austenite dan Arief Harsono (Direktur Utama PT. Samator Gas Industri), dan
kemudian statusnya berubah lagi menjadi PMDN dengan komposisi kepemilikan PT.
4
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Tira Austenite (51%) dan PT. Samator Gas Industri (49%). Pada tahun 2004, seluruh
saham PT. Tira Austenite dijual kepada PT. Samator Gas Industri dan sampai saat ini
PT. Aneka Gas Industri masuk dalam Samator Group.
Tata letak pabrik cukup panjang. Peralatan proses produksi dan fasilitas
lainnya diatur secara efisien, sehingga pengoperasian bisa berjalan dengan cepat.
Dengan kata lain, tata letak yang dibuat dapat menampung perlengkapan baru sejalan
dengan kemajuan teknologi tanpa mengubah yang telah ada sebelumnya.
5
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
6
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Oksigen dan nitrogen secara prinsip dibuat melalui likuefaksi dan rektifikasi
udara. Udara adalah campuran berbagai zat, delapan diantaranya terdapat dalam
konsentrasi tertentu yang tetap dan tujuh diantaranya nilai komersial.
7
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Rektifikator kolom ganda terdiri dari dua buah kolom destilasi yang
dihubungkan secara termal pada bagian tengah sebuah penukar yang berfungsi
sebagai kondensor bagi kolom bawah dan pendidih bagi kolom atas. Oleh karena itu
nitrogen lebih mudah menguap dibandingkan oksigen, nitrogen akan bergerak naik
didalam kedua kolom tersebut, sedangkan oksigen akan turun. Pada pendidih kolom
atas terdapat satu kolom oksigen cair yang mendidih dengan kemurnia yang tinggi,
sedang pada kondensor kolom bawah mengkondensasi nitrogen yang hampir murni.
Titik didih normal oksigen 12,8oC lebih tnggi dari nitrogen, tekanan dikolom bawah
harus cukup tinggi untuk menaikkan suhu kondensasi nitrogen secukupnya agar
terdapat gaya dorong suhu positif didalam kondensor utama. Nitrogen yang sudah
dikondensasi dipecah menjadi dua pada waktu keluar dari kondensor utama, satu
bagian dikembalikan segai refluks dikolom bawah, dan sebagian lagi diarahkan ke
kolom atas melalui pemanas lanjut nitrogen yang digunakan sebagai refluks juga. Zat
yang kaya oksigen (35%) keluar ddari dasar kolom bawah dan setelah didinginkan
8
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
didalam pemanas lanjut nitrogen, lalu dijadikan arus umpan utama untuk kolom atas.
Gas yang tersisa dikeluarkan sebagai waste nitrogen berkemurnian rendah dari kolom
atas.
Arus nitrogen dan oksigen tersebut keduanya dipanaskan sampai kurang lebih
100 K. kemudian diteruskan kedalam penukar kalor pembalik untuk dipanaskan
sampai suhu kamar dengan pertukaran kalor dengan udara masuk. Nitrogen dan
oksigen berkemurnian tinggi dipanaskan didalam masing-masing penukar kalor,
sedangkan waste nitrogen mengalir melalui karbondioksida padat dan campuran beku
yang telah mengendap sebelumnya dari udara, sehingga endapan itu mensublimasi
kedalam waste nitrogen dan dibawa keluar dari penukar kalor.
9
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
jarak antar produk Oksigen dan waste nitrogen dan diumpankan kedalam kolom
Argon, yang merupakan kolom samping. Uap umpan utama adalah campuran
argon-oksigen (dengan sedikit nitrogen) dan karena dekatnya titik didih komponen-
komponen tersebut, kolom argon dioperasikan pada rasio refluks yang cukup tinggi.
Refluks cair dari kolom argon dikembalikan ke kolom atas pada titik yang sama
dengan tempat menarik uap. Produk argon kasar ditarik keluar dari puncak kolom
argon. Kolom samping argon dijalankan oleh ketel ekspansi zat cair yang didapatkan
dari dasar kolom bawah. Uap cairan ketel itu diumpankan kedalam kolom atas pada
titik yang sama dengan umpan udara turbin tekanan rendah. Kondensor kolom argon
biasanya mempunyai saluran kecil untuk mengalirkan zat cair ke kolom atas.
Tujuannya untuk mencegah menumpuknya hidrokarbon didalam reservoir zat cair
kolom argon, karena kondensor ini tidak dilindungi dengan penangkap adsorpsi
hidrokarbon seperti pada kondensor utama, kecuali produk argon kasar (mentah).
Argon mentah diolah lebih lanjut didalam bagian pabrik yang biasa disebut kilang
argon (argon refinery). Produk argon kasar ini mengandung oksigen dan nitrogen
tidak murni. Oksigen tidak murni disingkirkan dengan menambahkan hydrogen untuk
kemudian dibakar secara katalitik dan gasnya dikeringkan dengan mengeluarkan
airnya. Nitrogen tidak murni dikeluarkan dengan suatu langkah destilasi lagi yang
menghasilkan argon dengan kemurnian 99,9999%.
10
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB III
PROSES PRODUKSI
Dalam prosesnya bahan baku yang digunakan adalah udara di atmosfer yang
dikompresi menggunakan compressor (C-100) hingga mencapai tekanan 5,6 kg/cm2,
namun sebelumnya udara tersebut dilewatkan dalam filter untuk menyaring debu-
debu yang terdapat di udara. Filtr ini memiliki 3 lapisan yaitu washable filter, second
filter, dan primary filter.
Pada MS Heat Exchanger udara didinginkan oleh waste nitrogen hingga 63oC
kemudian dialirkan ke After Cooler dengan bantuan air pendingin dari unit utilitas
dengan suhu udara diturunkan menjadi 42oC. Selanjutnya pendinginan kembali pada
Air Chiller menggunakan air pendingin dari water chiller hingga suhu 15oC.
11
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
a). Depressurizing
b). Heating
c). Cooling
Proses ini bertujuan mengoptimalkan daya adsorbs agar dapat bekerja secara
efektif pada suhu rendah. Pada tahap ini waste nitrogen dialirkan menuju MS
Adsorber. MS ini didinginkan hingga suhu 12oC namun tidak boleh terlalu dingin
karena air akan membeku dan akan menyumbat MS, proses ini berjalan 5400 detik.
d). Pressurizing
12
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Setelah melalui proses pemurnian kemudian udara umpan masuk ke Cold Box
(K-200) yang didalamnya terdapat Main Heat Exchanger (K-201) alat tersebut
digunakan untuk mendinginkan udara proses sebelum masuk ke kolom retrifikasi.
Udara umpan yang didinginkan menggunakan 5 aliran gas dingin yaitu:
13
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
sedangkan aliran udara yang didinginkan pada Main Heat Exchanger terdapat dua
aliran yaitu:
b. Gas argon dari after filter dari unit Argon Purification (U-500) didinginkan
dari suhu 15oC menjadi -181oC.
Tahap pencairan dan pemisahan udara dilakukan dalam kolom retrifikasi yang
terdiri dari:
Dalam menghasilkan argon cair perlu melalui proses yaitu pemurnian gas
Argon yang sebelumnya masih mengandung komponen lainnya seperti O2 96% dan
4% N2 serta sedikit gas Nitrogen, gas ini kemudian masuk kedalam Crude Argon
Coloumn karena perbedaan titik didihnya argon menguap ke bagian atas dan oksigen
mencair dibaian bawah Crude Argon Coloumn. Oksigen kemudian dipompa dan
14
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Gas Argon pada bagian Crude Argon coloumn didinginkan dengan Crude
Argon Condenser oleh media cair dari Sub Cooler (H-213). Gas oksigen yang ikut
menguap terkondensasi akan mencair dan turun ke bagian bawah Crude Argon
Coloumn dan dipompakan ke Upper Coloumn sedangkan gas Argon dialirkan ke
Main Heat Exchanger sebagai unit pendingin.
Setelah melalui Main Heat Exchanger masuk ke unit yang melakuakn proses
pemurnian ini disebut dengan unit Argon Purification (U-500) dimana proses yang
terjadi dalam unit ini adalah Crude Argon dikontakkan dengan hydrogen secara
berlebih yang akan bereaksi dan menghasilkan yaitu air (H2O).
Reaksi Deoxo Purification membutuhkan suhu yang cukup tinggi oleh karena
itu Crude Argon yang keluar dari Main Heat Exchanger masuk tahap persiapan yaitu
Crude Argon dikompresi dari tekanan 0,6 kg/cm2 menjadi 2,7 kg/cm2 suhu 38oC di
Argon compressor, kemudian diinjeksi hydrogen berlebih kemudian dipanaskan pada
Preheater hingga suhu 70oC.
Setelah persiapan selesai maka crude argon dan hidrogrn direakdikan kedalam
Deoxidation Vessel hingga terbentuk H2O dalam bentuk uap yang perlu didinginkan
agar uap air tersebut hilang dilakukan 3 tipe pendinginan yaitu:
c. Chilled Water Cooler dengan media pendingin air dari chilled water
supplay.
15
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Hasil bawah dari Lower Coloumn (T-222) dialirkan menuju Subcooler untuk
diturunkan temperaturnya hingga -189oC. aliran udara ini dibagi menjadi:
Pada bagian upper coloumn nitrogen berada dibagian atas Upper Coloumn,
Argon berada dibagian tengan Upper Coloumn dan Oksigen berada dibagian
bawah Upper Coloumn dan dialirkan menuju Liquid Oxygen Tank yaitu LOX I
dan LOX II.
16
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Udara dingin dari Main Heat Exchanger masuk ke Lower Coloumn. Gas
nitrogen masuk dan berada dibagian atas Lower Coloumn kemudian aliran ini
dibagi menjadi 3 aliran utama dan selanjutnya akan dipecah kembali sebagai
berikut:
Gas nitrogen dari puncak lower coloumn dialirkan ke Main Condensor (H-
122) di bagian Upper Coloumn. Tujuannya dialirkan gas nitrogrn ini untuk
menguapkan argon dan nitrogen dari oksigen cair dibagian bawah Upper
Coloumn. Gas hydrogen di kondensasi kemudian mencair karena didinginkan
oleh oksigen cair yang berada dibagian bawah Upper Coloumn. Nitrogen cair
kemudian dikembalikan ke Lower Coloumn agar argon dan oksigen yang ikut
menguap dapat mencair dan turun kebagian bawah Lower Coloumn.
Gas Nitrogen dari bagian atas Lower Coloumn dibagi menjadi aliran yaitu:
a. Sebagai media pendingin pada main Heat Exchanger (H-211)
b. Media pertukaran panas pada Pure Argon Reboiler (H-232)
c. Sebagai umpan pada Recycle Heat Exchanger (H-251) bersamaan dengan
aliran gas N2 dari expander.
Nitrogen dan Upper Coloumn dialirkan ke Sub Cooler (H-213) yang alirannya
dipecah menjadi :
a. Menuju bagian atas Upper Coloumn sebagai pendingin agar argon
mencair kebagian bawah Upper Coloumn.
b. Menuju Argon Condensor Liquid separator (V-245) sebagai pendingin gas
nitrogen yang akan digunakan untuk mengkondensasi gas argon dalam
waste nitrogen dari puncak Pure Argon Coloumn(T-242)
Gas nitrogen yang digunakan sebagai bahan produksi nitrogen cair adalah
aliran gas nitrogen dari Main Heat Exchanger yang kemudian dialirkan ke Recycle
Compressor (C-720). Didalam kompressorgas nitrogen dinaikkan suhu dan
17
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
tekanannya dari 31oC dan 4,7 kg/cm2 menjadi 40oC dan 31,8 kg/cm2. Gas nitrogen
kemudian masuk kedalam Booster pada Expansion Turbin (X-750) dan tekanan
kembali dinaikkan menjadi 44,2 kg/cm2 . gas nitrogen selanjutnya diturunkan
suhunya mencapai -54oC didalam Recycle Refrigerator. Gas nitrogen kembali
diturunkan suhunya menjadi -169oC pada Recycle Heat Exchanger. Gas yang telah
didinginkan tersebut kemudian bergabung dengan aliran gas nitrogen dari Expansion
Turbin yang telah didinginkan pada Recycle Heat Exchanger dan didinginkan
kembali pada Recycle Heat Exchanger. Selanjutnya sebagian aliran gas niteogen yang
keluar dekspansikan pada Ekspander dalam Ekspansion Turbin sehingga tekanannya
turun -101oC dan 44,2 kg/cm2 menjadi -171oC dan 5,08 kg/cm2. Aliran dari
Ekspander ini digabungkan dengan aliran gas nitrogen dari lower coloumn dan masuk
ke Recycle Heat Exchanger .
Nitrogen cair didinginkan kembali pada Liquid Nitrogen Sub Cooler dan
keluar sebagi media pendingin dan sebagian lain ditampung dalam liquid Nitrogen
tank (LIN 1 dan 2) sebagai produk.
18
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB IV
2. Nitrogen
Symbol kimia : N2
Berat molekul : 28.02 g/mol
Titik didih : -196
Titik beku : -210.01
Suhu kritis : -146.95
Densitas uap : 0.967
Densitas gas : 0.072
Sifat fisis :
19
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
3. Argon
Symbol kimia : Ar
Berat molekul : 39.95 g/mol
Titik didih : -185.9
Titik beku : -189.2
Suhu kritis : 122.4
Densitas uap : 1.66
Sifat fisis :
a. Dalam bentuk gas maupun liquid argon
b. Tidak berbau
c. Dalam bentuk gas tidak berwarna
d. Dalam bentuk liquid argon berwarna bening
4.2 Laboratorium
Air Separation Process pada PT. Aneka Gas Industri Tbk tidak memiliki
laboratorium. Namun terdapat alat analyzer panel yang digunakan untuk menganalisa
impurity di dalam O2, N2 dan Argon. Satuan impurity dihitung dalam ppm. Selain itu
alat ini juga berfungsi sebagai indicator jika terjadi kesalahan selama proses
20
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
pemisahan gas berlangsung. Alat ini bekerja secara otomatis dan kontinyu, gas dari
plant produksi dialirkan melalui turbin dan pipa ke dalam analyzer. Alat ini juga bisa
dioperasikan secara manual dengan cara menginjekkan gas yang akan dianalisa pada
bagian belakang analyzer. Pada analyzer terdapat panel dan indicator untuk mengatur
dew point , % Ar, % H2, dan kemurnian O2. Data yang terbaca dari analyzer di
transfer ke DCS kemudian ditransferkan lagi ke monitor untuk mengetahui data-data
keseluruhan selama proses produksi berlangsung. Alat analyzer ini juga perlu
dikalibrasi secara berkala. Kalibrasi dilakukan 3 sampai 6 bulan sekali.
21
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
4. Servomex
Tipe : 4100 Gas Purity Analyzer
Fungsi : mengetahui kadar CO2 dalam udara setelah keluar dari
MS
Sampel : outlet MS Adsorber
22
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
23
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
24
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Jumlah : 1 unit
c. Rectifier Lower Column (T-222)
Fungsi : Untuk memisahkan udara
Prinsip kerja : memisahkan sebagian besar N2 dari udara sebagai
hasil atas dan udara kaya O2 dan Argon sebagai hasil
bawah
Tipe : Cylindrical Vessel
Bahan : Stainless Steel dan Aluminium
Jumlah : 1 unit
d. Rectifier Upper Column (T-223)
Fungsi : untuk memisahkan udara
Prinsip kerja : memisahkan O2 dan Argon serta N2
Tipe : Brazed Aluminium Plate Fin Heat Exchanger
e. Crude Argon Column (T-241)
Fungsi : untuk memisahkan udara
Prinsip kerja : memisahkan Argon dari sebagian besar O2
Tipe : Cylindrical Vessel with Condensor
Bahan : Stainless Steel dan Aluminium
Jumlah : 1 unit
f. Pure Argon Column (T-242)
Fungsi : untuk pemurnian udara
Prinsip kerja : memurnikan Argon dari O2 yang masih tercampur
Tipe : Cylindrical Vessel with Packing
Bahan : Stainless Steel dan Aluminium
Jumlah : 1 unit
g. Cold Box
Fungsi : tempat pemisah udara
Prinsip keja : pemisahan N2 dan O2 serta Argon pada kolom bawah
dan atas
25
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
26
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Spesifikasi booster
Fungsi : menggerakkan turbin pada compressor
Tipe : TC 120/32- ASM
Kapasitas : 24,400 Nm3/jam
Tekanan : (50- 75) kg/cm2
Temperatur : (0/100) 0C
8. Deoxo Purifier
Tipe : Deoxo Purifier by Chemical Reaction
Prinsip kerja : mereaksikan campuran Crude Argon dengan Hidrogen
berlebih
Flow Rate : 130 Nm3/h
Pabrik pembuat : Chemical Design (USA)
27
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
28
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB VI
UTILITAS
Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit lain di dalam suatu pabrik
atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk
akhir. Adapun system utilitas yang dibutuhkan unit Air Separation Process di PT.
Aneka Gas Industri Tbk antara lain sebagai berikut :
29
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Selanjutnya air dari RO dialirkan menuju Cooling Tower untuk menjaga suhu
air tetap stabil yang kemudian dialirkan menuju unit ASP untuk proses produksi.
Suhu air yang keluar dari cooling tower adalah 29- 300C. Sedangkan suhu air keluar
setelah digunakan sebagai pendingin dalam proses produksi adalah 35- 360C.
Penyediaan air dilakukan secara kontinyu karena air sisa akan dikembalikan lagi ke
cooling tower untuk digunakan kembali sebagai pendingin di unit produksi.
30
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB VII
Kecelakaan merupakan suatu hal yang tidak dapat diduga sebelumya dan
sangat berpengaruh terhadap proses produksi. Untuk itu kesehatan dan keselamatan
kerja dalam pabrik harus diperhatikan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan dalam lingkungan kerja adalah kurangnya disiplin kerja, tidak
mengenakan alat pelindung, kecerobohan dan tenaga kerja yang kurang
berpengalaman. Dalam melaksanakan program keselamatan kerja, pihak perusahaan
telah melakukan beberapa tindakan antara lain:
a. Tindakan Preventif
1. Menggunakan helm keselamatan.
2. Menggunakan half mask.
3. Menggunakan sarung tangan.
b. Tindakan Keamanan
1. Disediakannya dry chemical.
2. Adanya tanda peringatan pada tempat-tempat yang seharusnya.
31
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
32
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
BAB VIII
8.1 KESIMPULAN
1. PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo (Wilayah V) merupakan industri gas di
bawah naungan Samator Group dimana PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo
ini memproduksi: Oksigen (gas dan liquid), Nitrogen (gas dan liquid), CO2 (gas
dan liquid), Argon (gas dan liquid), Nitrous Oxide (gas dan liquid) dan Mix Gas
(spesial gas).
2. Unit N2O Plant di PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo memproduksi gas
N2O dengan kapasitas produksi 216.000 kg/tahun dengan target minimal pada
tahun 2015 sebanyak 174.979 kg/tahun sedangkan pada tahun 2016 ini target
minimal menurun karena PT. Aneka Gas Industri memiliki satu plant lagi selain
di PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo.
3. Produk N2O dibuat dengan bahan baku utama Ammonium Nitrat (NH4NO3)
dengan bahan baku pendukung NaOH, KmnO4, H2SO4, dan [(NH4)2HPO4)]. N2O
memiliki banyak manfaat sehingga permintaan konsumen terhitung tinggi di
Indonesia.
4. Produk N2O di PT. Aneka Gas Industri Cabang Sidoarjo memiliki kemurnian
99,5%.
8.2 SARAN
1. Untuk keberlangsungan proses produksi yang maksimal dan juga efisiensinya,
kondisi operasi pada chiller sangat berpengaruh sehingga harus selalu terpantau.
2. Untuk performa plant yang maksimal dan terjaga baik maka seharusnya ada jeda
waktu untuk rehat dikarenakan proses produksi yang terus berlanjut tanpa henti,
sebab jika plant mengalami kelelahan maka akan berpengaruh juga terhadap
hasil produksi.
33
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
34
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
TUGAS KHUSUS
Menjamin tiap pekerja atas hak keselamatan dalam melaksanakan tuga suntuk
kesejahteraan hidupnya.
Menjamin agar sumber produksi dapat terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara efisien
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut PT. Aneka Gas Industri memberikan
keselamatan kerja kepada karyawannya yang diatur dalam peraturan dan petunjuk
keselamatan kerja. Secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Ketentuan Umum
1. Perlindungan Mekanik
Semua mesin atau alat yang bergerak atau berputar harus dilindungi.
2. Pekerjaan Perbaikan
Saat perbaikan, mesin / alat harus dimatikan terlebih dahulu dan diberi tanda khusus
SEDANG DIPERBAIKI petugas yang akan memperbaiki harus menghubungi atau
meminta ijin terlebih dahulu kepada kepala bagian alat/mesin itu berada.
35
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Jika menjumpai hal-hal yang membahayakan seperti kebocoran gas, percikan api, dan
lain-lain, agar sedapat mungkin diatasi sejak dini dan segera dilaporkan kepada atasan
untuk penanganan lebih lanjut.
4. Kebersihan/Keselamatan Lingkungan
Pegawai harus menjaga agar lingkungan tempat kernya aman dari bahaya dan selalu
menjaga kebersihan dan kerapihan baik pada tempat kerja, diri sendiri, dan
lingkungan sekitarnya.
5. Alat Kerja
Gunakan alat kerja yang sesuai dan baik serta aman untuk digunakan. Alat yang rusak
harap segera dikembalikan untuk diganti atau diperbaiki.
Matikan mesin dan putuskn aliran listrik pada mesin yang akan diperbaiki.
Botol (tabung) gas bertekanan harus dites/ditera sesuai peraturan Departemen Tenaga
Kerja No. 01/MEN/1982 sekurang-kurangnya setiap 5 tahun.
Flammable isian gas dengan tabung berwarna merah (sangat mudah terbakar)
Poisson isian Gas tabung berwarna biru (mudah terbakar)
Medical isin gas O2 tabung berwarna putih bersih (mudah terbakar)
Inert isian gas warna tabung abu-abu (bersifat mencekik)
36
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Perusahaan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pegawai yang jenis
pekerjaannya mengharuskn menggunakan alat tersebut dan pegawai berkewajiban
memakianya aat menjalankan tugas.
Alat Pemadam Api hanya boleh digunakan jika terjadi kebakaran. Alat ini harus
dipelihara dengan baik dan diletakkan ditempat yang tepat.
Kotak P3K disediakan ditempat kerja untuk dapat digunakan sewktu-waktu dan
sebagaimana mestinya terutama untuk usaha pertolongan pertama pada kecelakaan.
Poster/tanda ini harus dipasang ditempat yang tept untuk menghindari perlakuan yang
tidak benar terhadap alat/ mesin yang dpat menimbulkn kecelakaan kerja.
1. Merokok
Merokok hanya diijinkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan dan ketentuan ini
berlaku bagi setiap orang yang berada di lingkungan perusahaan. Matikan punting
rokok setelah selesai merokok dan yakinkan punting rokok telah mati kemudian
buang pada tempat sampah.
37
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
2. Menyalakan Api
Dilarang menyalakan api pada tempat-tempat seperti area pabrik, tempat pengisian
gas, gudang penyimpanan atau tempat-tempat lin yang rawan terjadi kebakaran.
3. Api Terbuka
Pemakaian api seperti pekerjaan pengelasan, memotong pelat besi di area pabrik atau
tempat-tempat lain yang rawan terjadi kebakaran, perlu ijin khusus dari petugas
berwenang setelah dilakukan pengamanan terlebih dahulu terhadap kemungkinan
terjadinyan kebakaran/ledakan.
Pemakaian zat cair seperti minyak, oli harus diwaspadai dan dijauhkan dari gas yang
bersifat oksidator (oksigen, Nitrous Oxide) dan gas yang mudah terbakar (Asetilen,
LPG, Hidrogen) demikian juga penyimpanannya
5. Langkah pengaturan
Jika terjadi kebocoran pada tangki, tabung, sambungan dan saluran instalasi dari
bahan gas, minyak atau bahan kimia haruslah segera dilaporkan kepada atasan yang
bersangkutan agar dapat dilakukan tindakan perbaikan sebelum terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Pemakaian alat pemadam kebakaran dan Hydran hanya boleh diperbolehkan untuk
menanggulangi terjadinya kebakaran disuatu tmpat. Untuk pemakaian alat pemadam
kebakaran perlu disesuaikan dengan jenis/kelas api/kebakarannya.
38
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Semua alat pemadam kebakaran perlu dirawat/dipelihara dengan baik agar dapat
berfungsi dan selalu siap dipakai. Untuk pemliharaan alat pemada api ringan menjadi
tanggung jawab dari masing-masing bagian yang diberi alat tersebut.
2. Botol yang masa testnya sudah habis (kadaluarsa) harus dites ulang dan baru dapat
diisi setelah dinyatakan memenuhi syarat.
3. Botol yang telah dites dan dinyatakan tidak layak pakai harus diafkir dan tidak
boleh diisi kembali dengan gas.
4. Jika kran botolnya rusak/bocor harus diperbaiki dulu atau jika tidak bisa diperbaiki
kran harus diganti.
5. Untuk pengisian gas karbondioksida dan nitrous oxide dan gas yang diisikan dalam
keadaan cair yang akan mengembang saat suhu naik, harus dilngkapi dengan safety
bursting disc pada kran botolnya. Pemakaian safety bursting pd gs-gas lainnya
(oksigen dan nitrogen) tidak dipersyaratkan oleh peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
01/MEN/tahun 1982 pasal 9
6. Botol yang tercemar minyak pada bagian kran atau badannya harus dibersihkan
dahulu dengan TCE sampai bersih dari pengaruh minyak
39
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
b. Dilakukan perabaan botol untuk pengidentifikasi panas yang timbul saat pengisian
9. Laksanakan pengisian gas ke botol sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang
telah ditetapkan
1. Pakaian kerja
Pada saat bekerja pegawai memakai pakaian yang layak/pantas dan pada tempat kerja
tertentu dipergunakan pakaian kerja yang telah disediakan oleh perusahaan.
Pakaian yang terkena gas, zat kimia, minyak atau cat harus segera dignti untuk
menghindari terjadinya iritasi pada kulit atau kemungkinan yang dapat menimbulkan
kebakaran di tempat-tempat tertentu.
3. Sepatu Keselamatan
40
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
5. Sarung tangan
Pemakaian sarung tangan untuk mencegah terjadinya luka pada tangan digunakan
pada pekerjaan
Digunakan untuk melindungi tercium atau terhirupnya gas-gas atau debu atau partikel
kecil yang dapat menyebabkan keracunan atau mengganggu pernapasan digunakan
pada pekerjaan.
41
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Digunakan untuk melindungi dari kerusakan telinga akibat kebisingan yang tinggi
Pemakaian pelindung kepala ini untuk menghindari cidera di bagian kepala akibat
terbentur atau kejatuhan benda dari atas. Alat Pelindung ini wajib digunakan bila
masuk dalam area plant.
2. Budaya
Di PT.Aneka Gas Industri Surabaya budaya kerja yang dilakukan adalah
a. Tiap dua minggu sekali akan diadakan senam pagi dan donor darah.
b. Rutinitas di pagi hari di PT Aneka Gas Industri selalu diadakan lingkar pagi yang
berisi tentang permasalahan yang muncul di pabrik, serta membaca visi misi PT.
Aneka Gas Industri
c. Tiap hari sabtu selalu diadakan kerja bakti pembersihan di sekitar lingkungan
pabrik
42
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
H+ + gz = Q + Ws
Asumsi yang digunakan adalah:
1. Energy kinetic dan potensial diabaikan
2. Adiabatic, asumsi ini cukup beralasan mengingat luas perpindahan panas
turbin yang kecil serta waktu yang dibutuhkan oleh fluida kerja untuk melewati turbin
cukup singkat.
W= H2 H1 , H= kj/h
1 H
H 2 (H)s
P1 2
P2 S
Dengan diagram H-S ini, kita dapat melihat hubungan yang terjadi antara inlet
dan outlet. Persoalan yang timbul dalam perhitungan steam turbin ini adalah
43
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
menetukan nilai H2 , H2 tidak dapat langsung dihitung, karena H2 sendiri fungsi dari
P2 dan T2. Sementara yang umum diketahui dari soal adalah P2. Agar perhitungan
dapat dilakukan, satu asumsi lagi dibuat yaitu proses yang terjadi pada steam turbin
adalah expansi secara reversible adiabatic, dan proses ini disebut juga dengan
isentropic, proses reversible ditunjukkan oleh garis 1-2 pada diagram diatas,
mengapa proses reversible adiabatic disebut juga isentropic, lihat persamaan
perubahan entropi dibawah ini:
Ws (isentropic) = Hs
Hs = (H2 H1)
Hs = (H)s
44
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
Dimana efisiensi , turbin bernilai dari 70-80 %. Pada proses-proses actual terjadi
peningkatan nilai entropi (Smith, Van Ness and Abbott,2001).
Data Desain
Diketahui :
Tin = -1010C
Tout = -1710C
H1 = 300 KJ/kg
H2 = 230 KJ/kg
H2 = 250 KJ/kg
Efisiensi ()
= x 100%
()
50 /
= x 100%
70 /
= 0,7134 x 100%
45
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
= 71,43%
Data operasi :
Diketahui :
Tin = -98,40C
Tout = -170,80C
H1 = 303 KJ/kg
H2 = 235 KJ/kg
H2 = 250 KJ/kg
Efisiensi ()
= x 100%
()
53 /
= x 100%
68 /
= 0,7794 x 100%
46
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
= 77,94%
= x 100%
()
Maka akan didapatkan efisiensi pada kondisi desain sebesar 71,43% dan kondisi
operasi sebesar 77,94%. Walaupun efisiensi pada waktu operasi lebih besar dari pada
kondisi desain tetapi besarnya efisiensi masih dalam kisaran yang baik. Mengacu
pada buku Introduction To Chemichal Engineering Termodinamic nilai dari untuk
kebanyakan desain turbin ataupun expander biasanya berkisar antara 0,7 sampai 0,8.
Jadi turbin yang berada di PT. Aneka Gas Industri masih dalam keadaan baik atau
layak pakai.
900
47
F1f1
Laporan Kerja Praktek Samator PT. Aneka Gas Industri Tbk.
48