Pengantar Ekonomi
Pengantar Ekonomi
PENDAHULUAN
2.4. Produksi
Produksi adalah setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar
nilai sesuatu barang. Atau juga bisa diartikan setiap usaha yang menciptakan
Pada diagram tersebut, lingkaran luar merupakan aliran uang yang berputar
sesuai jarum jam, sedangkan lingkaran dalam merupakan perputaran barang
atau aliran barang.
Pajak Pajak
2. Perusahaan
Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa yang dibeli
oleh rumah tangga dan pemerintah.
Pengeluaran yaitu atas uang untuk membeli atau menyewa faktor-
faktor produksi yang digunakan perusahaan dan pembayaran pajak
kepada pemerintah
3. Pemerintah
Pendapatan merupakan hasil pungutan pajak dari perusahaan dan
rumah tangga.
Dari aspek kegiatan ekonomi tersebut dari pelaku rumah tangga muncul
kegiatan yang namanya permintaan suatu barang dan jasa sebagai akibat
perilaku rumah tangga untuk konsumsi.
Berarti yang menyebabkan perbedaan antara GNP dengan GDP adalah net
factors income from aboard yaitu pendapatan netto terhadap luar negeri
dari faktor produksi.
Contoh :
Tepung (intermediate goods) harganya Rp. 3.000
Roti (final goods) harganya Rp. 5.000
Value Added (nilai tambah) Rp. 2.000
Rumus :
GNP = 1 9
Contoh :
1. GNP 1.000
Depreciation (Capital allowance) 50 -
2. NNP 950
Indirect Business Taxes (IBT) 100 -
3. NI 850
Deviden 15
Social Insurance Contribution 25
Corporate Net Saving 10
50
800
Interest Payment 45
Transfer Payment 55
100
4. PI 900
Personal Taxes 50
5. DI 850
Consumption 700
Personal Saving 150
2. Income Approach
Yaitu dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diperoleh oleh
pelaku ekonomi dalam masyarakat yang berupa sewa, gaji pegawai,
laba dan bunga.
Contoh :
Penghasilan Dari Nilai
1. Koperasi kepada Pegawai 9.000
2. Bunga 5.000
3. Sewa 3.000
4. Laba Perusahaan 2.000
5. Pendapatan dan Kekayaan 1.000
Pendapatan Nasional (NI) 20.000
3. Expenditure Approach
Yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi
meliputi RT, sektor Pemerintah, sektor Perusahaan dan sektor Luar
Negeri.
Y = C + I + G + (X M)
Y=C
Menurut Keynes
C = f (Y)
C = Co + bY
dC
b = MPC =
dY
0 < MPC < 1
Co
YBEP
1 b
b
C 2 C1
Y2 Y1
70
100
0,7
C = Co + 0,7Y
Contoh :
C = 10 + 0,7 Y
S = -10 + 0,3 Y
Y =C+I
Contoh :
Diketahui
C = 10 + 0,75Y
I = 20
Ditanyakan :
1. Y, C dan S dalam keseimbangan
2. Gambar grafik
Jawab :
1. Y, C dan S dalam keseimbangan
Y CI
10 0,75Y 20
Y 0,75Y 30
0,25Y 30
30
Ye
0,25
120
10 0,25Y 20
0,25Y 30
Ye 120 (sama)
Ce 10 0,75120
10 90
100
Se 10 0,25120
10 30
20
Benar karena S = I = 20
2. Gambar grafik
dY
K =
dI
Yaitu perubahan Y yang disebabkan oleh perubahan I.
1 1
KI =
1 b MPS
Diketahui
C = 10 + 0,75Y
I = 20
Ditanyakan :
Besarnya KI
Jawab :
1. YBEP (Y sebelum ada I)
Co
2. YBEP
1 b
10
1 0,75
10
0,25
40
1
4. KI =
MPS
1
= 0,25
Artinya apabila ada kenaikan I (dI), maka Y naik (dY) sebesar 4 kali lipat.
Bukti :
dY = 120 40
= 80
Nilai 80 = KI I
= 4 20
= 80
Apabila sisi permintaan (Ye) lebih besar dari sisi penawaran (YFE), maka
harga barang akan cenderung naik. Dalam keadaan perekonomian seperti
ini maka terjadi kesenjangan inflasi (inflationary gap). Apabila sisi
permintaan lebih kecil dari sisi penawaran, maka menyebabkan tingkat
harga cenderung turun berarti kondisi perekonomian terjadi kesenjangan
deflasi (deflationary gap).
Contoh :
Diketahui :
C = 20 + 0,80Y
I = 30
Ditanyakan :
1. Hitung besarnya Inflationary Gap atau Deflationary Gap, apabila
besarnya kapasitas produksi sebesar 200 (YFE).
2. Hitung besarnya Inflationary Gap atau Deflationary Gap, apabila
besarnya kapasitas produksi sebesar 300 (YFE).
3. Gambarkan grafiknya secara lengkap.
Jawab :
Y keseimbangan atau kapasitas produksi pada tingkat keseimbangan (Ye)
1
Ye a I
1 b
1
20 30
1 0,8
1
50
0,2
250
Se 20 0,2Y
20 0,2 250
20 50
30
1. Pada saat kapasitas produksi 200 (YFE) maka saving pada full
employment (Sfe) dapat dicari sebagai berikut :
Sfe 20 0,2Y
20 0,2 200
20 40
20
besarnya I > Sfe (30 > 20), maka terjadi inflationary gap.
YFE 200
CFE 20 0,8Y
20 0,8 200
20 160
180
IFE 30
Gap MPS dY
0,2 YFE - Ye
0,2 200 250
10
2. Pada saat kapasitas produksi 300 (YFE) maka saving pada full
employment (Sfe) adalah :
besarnya I < Sfe (30 > 40), maka terjadi deflationary gap.
YFE 300
CFE 20 0,8Y
20 0,8 300
20 240
260
IFE 30
Gap MPS dY
0,2 YFE - Ye
0,2 300 250
10
3. Gambar Grafik :
a
YBEP
1 b
20
1 0,8
20
0,2
100
Pada sisi pengeluaran, baik pengeluaran dari konsumsi rumah tangga (C),
pengeluaran dari sektor perusahaan berupa pengeluaran untuk investasi (I)
dan pengeluaran untuk pemerintah berupa pengeluaran pemerintah (G).
Seluruh pengeluaran yang ada dalam perekonomian dalam 3 sektor adalah
penjumlahan dari pengeluaran rumah tangga, perusahaan dan pemerintah,
sehingga keadaan kesamannya adalah sebagai berikut :
Y=C+I+G
Keterangan
Y = Pendapatan keseimbangan(Ye)
C = Pengeluaran masyarakat
I = Pengeluaran perusahaan
G = Pengeluaran pemerintah
Y = C + Tx + S Tr
Keterangan :
C0 = Konsumsi otonom
b = MPC
Yd = Disposible income (Y Tx + Tr)
Pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Lum sum Taxe
Adalah pajak yang sifatnya tetap.
Atau pajak yang besar kecilnya tidak bergantung pada besarnya
pendapatan.
Tx = Tx
2. Proporsional Taxe
Adalah pajak yang besar kecilnya bergantung pada besarnya
pendapatan.
Tx = tY
2. Cara 2 : Ye
S Tx G Tr I
Yd C Tx G Tr I
Yd (a bYd) Tx G Tr I
Yd a b(Y Tr Tx) Tx G Tr I
(Y Tr Tx) a bY bTr bTx Tx G Tr I
Y Tr Tx a bY bTr bTx Tx G Tr I
I bY a bTr btX G I
1 b Y a bTr bTx I G
a bTr bTx I G
Y
1 b
Ditanyakan :
1. Berapa besarnya pendapatan nasional keseimbangan (Ye)
2. Berapa besarnya konsumsi keseimbangan (Ce)
3. Berapa besarnya tabungan keseimbangan (Se)
4. Gambarkan grafiknya
Jawab :
Cara 1 : (tanpa rumus)
Fungsi konsumsi
C Co bYd
C 10 0,8Yd
Yd Y Tx Tr
(hati-hati karena 3 sektor Y menjadi Yd)
Yd Y Tx Tr
260 50 40 (Y disini = Ye = 260)
250
C 10 0,8 250
10 200
210
S I G Tx Tr
40 30 20 50 40
10 10
4. Gambar grafik
Contoh 2 :
(Proportional taxe)
Ditanyakan :
1. Berapa besarnya pendapatan nasional keseimbangan (Ye)
2. Berapa besarnya konsumsi keseimbangan (Ce)
3. Berapa besarnya tabungan keseimbangan (Se)
4. Gambarkan grafiknya
Jawab :
Cara 1 : (tanpa rumus)
Fungsi konsumsi
C Co bYd
C 10 0,8Yd
Yd Y Tx Tr
(hati-hati karena 3 sektor Y menjadi Yd)
Yd Y Tx tr
146,67 (0,5Y 5) 40
146,67 0,5Y 5 40
181,67 - 0,5146,67
(Y disini = Ye = 146,67)
181,67 73,34
108,33
C 10 0,8108,33
10 86,66
96,66
Contoh :
DI Konsumsi Tabungan APC APS MPC MPS
(Y) (C) (S) C S dC dS
Y Y dY dY
100
3. Multiplier Pajak
dY -b
kTx
dTx 1 b
Contoh :
Diketahui : C = 10 + 0,75 Yd
dY = 4 5
= 20 M
dY = -3 5
= -15 M
dY = 3 4
= 12 M
kB kG kTx
1
kG
1 b
b
kTx
1 b
1 b
kB 1
1 b 1 b
Contoh :
Carilah besarnya perubahan pendapatan nasional apabila dalam suatu
perekonomian besarnya G adalah 50 yang mana besarnya G tersebut
dibiayai dari besarnya pajak. Untuk itu dapat dicari besarnya dY
sebagai berikut :
dY kB kG kTx
1 50
50
Y=C+I+G
Apabila
C Co bYd
Tx To tY I = I; G = G; Tr = Tr
Yd Y Tx Tr
Co bTo bTr I G
Ye
1 b bt
Contoh :
Diketahui :
C = 5 + 0,8 Yd
Tx = 10 + 0,2 Y
Contoh :
Diketahui :
C = 10 + 0,75 Yd
Tx = 5 + 0,1 Y
dY 1,48 5
7,4 M
dY 1,1 5
-5,5 M
C
Y=E
C= C0 + bY
Co
450
450
YBEP Y
Contoh 1:
Y1 = 100 C1 = 90
Y2 =200 C2 = 150
Carilah : Fungsi konsumsi dan YBEP
Gambarkan grafiknya
Jawab :
b= C/Y = (C2 C1)/(Y2 Y1) = ( 150-80)/(200-100) = 70/100 = 0,7
C = Co + 0,7Y
Untuk mencari Co, masukkan Y1 dan C1
80 = Co + 0,7 (100)
Co = 80 70
= 10 maka fungsi konsumsinya adalah C = 10 + 0,7Y
Co 10 10
YBEP = = = = 33
1-b 1-0,7 0,3
C
Y=E
C= 10+ 0,7Y
YBEP = 33,33 Y
Latihan 2 Y1 = 175 C1 = 140
Y2 = 250 C2 = 200
Carilah : Fungsi konsumsi dan YBEP
Gambarkan grafiknya
C= 10+ 0,7Y
10 S = -10 + 0,3Y
YBEP = 33,33 Y
-10
1.3
1.4