Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Karya tulis studi wisata ini dibuat sebagai syarat kenaikan kelas bagi
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon tahun ajaran 2009/2010. Sekolah
telah menetapkan bahwa laporan karya wisata merupakan salah satu
syarat utama untuk kenaikan kelas. Dengan demikian pembuatan karya
tulis study wisata ini menjadi laporan wajib yang harus dibuat oleh
semua siswa kelas XI.

2. Sebagai wujud nyata dari karya yang sedang ditulis sehingga informasi
yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan
karya tulis ini penulis benar-benar melakukan pengamatan secara
langsung. Hal inilah yang menjadikan karya tulis ini dapat digunakan
sebagai sumber informasi yang tepat.

3. Memanfaatkan paket wisata termurah yang hanya diperuntukan bagi


pelajar. Faktor inilah yang sangat mendorong dilaksanakannya study
wisata. Tanpa paket wisata pelajar mungkin biaya yang akan
dikeluarkan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya paket
wisata pelajar.

B. Tujuan

1. Menambah pengetahuan bagi penulis.

Dengan adanya study wisata ini penulis dapat memperoleh berbagai


macam pengetahuan tentang objek wisata yang dikunjung seperti
mengetahui kapan objek wisata itu dibuat, bagaimana sejarah objek
wisata itu, apa manfaat dari objek wisata itu dan informasi lain yang

1
dapat bermanfaat dan dapat menjadi pengalaman bagi penullis untuk
menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

2. Sebagai studi banding antara pikiran penulis dengan keadaan yang


sebenarnya.

Saat ini sarana informasi sudah sangat banyak sekali, mulai dari koran,
radio, televisi, bahkan dunia internet yang dapat memberikan segala
jenis informasi yang dibutuhkan oleh seorang pelajar. Namun,
informasi yang diperoleh dari pengamatan secara langsung masih jauh
lebih baik dari hanya sekedar membaca atau mendengarkan dari
media-media informasi tersebut, sehingga penulis benar-benar yakin
dengan informasi yang diperolehnya.

3. Melatih kerjasama dengan teman lain

Dalam pengumpulan data ataupun informasi, kita tidak mungkin akan


dapat melakukannya sendiri. Kita pasti akan sangat membutuhkan
bantuan teman, sebagai contoh saat kita ingin mengambil gambar kita
di objek wisata tersebut tentunya kita harus meminta bantuan teman
kita. Selain itu kita dapat berlatih menghargai orang lain, seperti saat
kita harus antre untuk makan atau saat mandi.

4. Melatih diri seorang siswa untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat


lain.

Hal ini sangat penting dan perlu ditanamkan pada diri setiap siswa.
Dengan berinteraksi dengan masyarakat lain maka kita akan dapat
mengetahui kebudayaan, adat ataupun kebiasaan-kebiasaan mereka.
Setelah itu akan dapat berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yanng
ada dalam masyarakat.

C. Objek Wisata yang Dikunjungi

Obyek wisata yang kami kunjungi antara lain:

2
1. Tanah Lot
2. Teman Joger
3. Bedugul
4. Sangeh
5. Galuh
6. Pertunjukan tari barong
7. Pasar Sukawati
8. GWK
9. Pantai Kuta
10. BPPT
11. Monumen Perjuangan Rakyat Bali
12. Pantai Sanur
D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan karya tulis ini, metode yang kami gunakan untuk
mengumpulkan data antara lain:

1. Metode Listening
Yaitu mengumpulkan data sebanyak-sebanyaknya dengan cara
mendengarkan penjelasan pemandu wisata/petugas yang berada di
tempat wisata ataupun yang ada di dalam bus pariwisata. Untuk
lebih memudahkan memperoleh informasi kita dapat menggunakan
recorder atau alat perekam.

2. Metode Tanya jawab


Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan
sebanyak mungkin kepada petugas/pemandu wisata guna
mendapatkan jawaban yang sedetail mungkin. Saat malakukan
tanya jawab harus dilakukan minimal dua orang, yang satu sebagai
penanya dan yang satu sebagai penulis. Tanya jawab juga dapat
dilakukan satu orang jika menggunakan recorder atau alat perekam.

3. Metode Observasi/Pengamatan

3
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung
ke lokasi wisasta guna benar-benar mengenal seluk beluk dan
bentuk-bentuk bangunannya, keadaan lingkungannya,
masyarakatnya, ataupun pengujung lain yang sedang berekreasi di
tempat wisata tersebut. Namun pengamatan harus dilakukan secara
obyektif dengan cara membandingkan dengan pengamatan teman
lain misalnya teman kita agar informasi yang diperoleh tidak salah.
Selain itu kita juga dapat media seperti kamera digital atau hand
phone untuk memudahan pengamatan.

4. Collecting Metode
Yaitu pengumpulan data dengan cara mencari tahu sebanyak-
banyaknya tentang tempat wisata vtersebut didalam buku. Kita
dapat mencari buku tentang tempat wisata tersebut ataupun
meminta brosur wisata kepada pengelola tempat wisata. Selain itu
kita juga dapat mencari di perpustakaan sekolah ataupun daerah.

E. Manfaat

Dari pelaksanaan study wisata dan penyusunan Laporan Study Wisata ini
dapat diambil manfaat antara lain:

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.


2. Melatih diri untuk bekerjasama khususnya saling menukar
informasi antar siswa dalam kelompok maupun di luar kelompok.
3. Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas
yang diberikan.
4. Disiplin waktu dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas.
5. Berlatih menerima hal-hal baru.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pulau bali adalah pulau yang terkenal dengan keindahan objek wisatanya.
Banyak objek wisata yang tidak mungkin untuk dilewatkan. Hal inilah yang
menjadikan pulau Bali terkenal diseluruh penjuru dunia bahkan dunia internasinal
mengetahui Indonesia dari Bali, bukan Jakarta. Kami berusaha mendeskripsikan
secara singkat tentang objek-objek wisata yang ada di pulau Bali.

A. Tanah Lot
Tanah Lot adalah salah
satu objek wisata bali. Disini
ada dua pura yang terletak
diatas batu besar. Satu
terletak di atas bongkahan
batu dan satunya terletak di
atas tebing mirip dengan pura
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini
merupakan bagian dari pura
Sad Khayangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura
Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa dewa penjaga laut.
1. Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang


mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu
penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang
Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan

5
Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu
ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana.
Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini
masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis
ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna
hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari
ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
akhirnya menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

2. Lokasi

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri


Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura
Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang
menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai
tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-
turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di
sini.

3. Fasilitas

Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop
dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet
bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan
domestik sekalipun.

4. Hari Raya

Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali,
sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan
Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng
Langkir. Saat itu, orang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.

6
B. Teman Joger
Kalau sudah pernah ke Bali, tapi
belum pernah ke tempat yang terkenal
ini. Berarti ada yang belum lengkap
dengan jalan-jalan di Bali. Joger kini
telah menjadi pilihan banyak
wisatawan lokal yang sedang berlibur
di pulau cantik ini. Joger : pabrik kata-
kata. Tidak salah memang banyak
orang menyebutnya begitu. T-shirt
yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, nyeleneh, nakal
dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya. Nama Joger diambil
dari gabungan nama pemiliknya sendiri yaitu Joseph dan sahabatnya Gerard.
Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph
di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Kini tiap musim liburan atau tidak, toko T-
shirt yang satu ini selalu ramai dan membuat macet kawasan jalan Raya Kuta,
belakang Supernova. Letaknya sangat strategis dekat dengan pusat keramaian
Pantai Kuta, tetapi kini Joger sudah buka cabang baru di jalan raya menuju
Bedugul.

C. Bedugul
Obyek wisata yang satu
ini terletak di daerah
pegunungan yang memiliki
suasana sejuk dan nyaman.
Disini kita dapat menikmati
keindahan Danau Beratan
dan Pura Ulun Danu yang
terletak di desa Candi
Kuning, kecamatan Baturiti,
Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah Wisat Kuta atau Bandara

7
Ngurah Rai. Terletak di dataran tinggi menyebabkan tempat ini sangat sejuk
dan terkadang diselimuti kabut. Di bedugul ada sebuah harta karun abadi,
yakni sebuah Kebun Raya Eka Karya yang dibangun pada 15 Juli 1959.
Kebun raya seperti ini cukup langka dengan koleksi berisi 13.584 tanaman dan
jenis burung serta cerita masa lalu yang tidak akan habis dimakan usia.

D. Hutan Pala Sangeh


Taman wisata alam sangeh
terletak di Desa Sangeh,
Badung, Bali. Jaraknya sekitar
20 km dari pusat kota denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh
memiliki pesona wisata hutan
yang ditumbuhi pohon pala dan
banyak dihuni oleh ratusan
kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali
mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena
seringkali mengambil barang-barang pengunjung yang akan dikembalikan bila
kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh
tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah
diurus dengan baik. Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-
kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari
seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat
yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang
sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera,
hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat
beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata. Selain pohon
pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat
biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu

8
berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah
lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti
alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata
Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule.

Kawasan hutan pala Sangeh telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam.
Tujuan penetapan adalah untuk:
1. Melindungi ekosistem hutan Pala alam, dengan luasan yang relatif besar,
sebagai ekosistem Pala alam yang mesih tersisa di Bali.
2. Perlindungan dan pengawetan tumbuhan dan satwa liar yang langka dan
penting, seperti pohon Pala, Amplas, Buni, dan jenis satwa seperti Elang,
Alap-alap, dan terutama Kera Abu, dan lain lain.

3. Pelestarian budaya, berupa Pura Bukit Sari dan Pura Melanting, yang
keduanya terletak didalam kawasan TWA.

4. Pemanfaatan secara berkelanjutan potensi wisata alam yang didominasi


oleh keberadaan koloni Kera Abu dalam jumlah yang cukup banyak, dan
jinak, maupun komunitas pohon Pala sebagai bahan kajian dan
pengembangan ilmu pengetahuan.

Di dalam kawasan ini terdapat dua Pura penting, yaitu Pura Bukit
Sari dan Pura Melanting, yang menambah daya tarik khas kawasan ini.
Selain daya tarik diatas, kawasan ini dekat dengan obyek wisata lainnya di
wilayah Badung Utara seperti Taman Wisata Tanah Wuk, Taman Wisata
Mumbul dan Taman Ayun di Mengwi. Obyek wisata ini diperuntukkan
bagi rekreasi, wisata ilmiah/widya wisata sambil menikmati panorama
alam yang khas dan udara yang sejuk.

E. Pertunjukan Tari Barong


Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang
menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba

9
yang memiliki kekuatan magis.
Diduga kata barong berasal dari
kata bahrwang atau diartikan
beruang, seekor binatang
mythology yang mempunyai
kekuatan gaib, dianggap
sebagai pelindung. Tetapi di
Bali pada kenyataannya Barong
tidak hanya di wujudkan dalam
binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong
dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan.
Oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh
masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu
diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang
berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan
gamelan Batel.

Bicara tentang tari barong maka kita tidak akan lepas pada sosok Rangda.
Lakon yang satu ini merupakan tokoh antagonis yang berperang melawan
Barong. Menurut cerita, peperangan diantara keduanya tidak pernah ada yang
menang ataupun kalah.
Menurut etimologinya, kata Rangda yang kita kenal di Bali berasal dari
Bahasa Jawa Kuno yaitu dari kata Randa yang berarti janda (L. Mardiwarsito,
1986:463). Rangda adalah sebutan janda dari golongan Tri Wangsa yaitu,
Weisya, Ksatria dan Brahmana.
Sedangkan dari golongan Sudra disebut Balu. Kata Balu dalam bahasa
Bali alusnya adalah Rangda. Perkembangan selanjutnya istilah Rangda untuk
janda semakin jarang kita dengar, karena dikhawatirkan menimbulkan kesan
tidak enak mengingat wujud Rangda yang seram dan menakutkan serta identik
dengan orang yang mempunyai ilmu kiri (hitam).
Rangda juga memiliki bermacam-macam jenis yang berbeda antara lain:

10
1. Bentuk Nyinga
Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai singa dan sedikit
menonjol ke depan. Sifat dari Rangda ini adalah galak dan buas.
2. Bentuk Nyeleme
Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai wajah manusia dan
sedikit melebar. Bentuk Rangda seperti ini, menunjukkan sifat yang
berwibawa dan angker
3. Bentuk Raksasa
Apabila bentuk muka Rangda ini menyerupai wujud raksasa seperti
yang umum kita lihat Rangda pada umumnya. Biasanya Rangda ini
menyeramkan.

F. Pasar Sukawati
Pasar Sukawati merupakan
sebuah pasar yang sangat terkenal di
Bali. Karena pasar ini menjual
pakaian-pakaian santai dengan harga
yang sangat miring. Pasar Sukawati
menyediakan pakaian-pakaian seperti
Batik khas Bali, selain batik khas
juga tersedia berbagai macam baju-baju serta celana pendek dengan harga
miring yang akan cocok dipakai di pantai. Dan juga ada beberapa kaos yang
bercorak Bali.
Semua barang-barang disini bisa ditawar, dan sebagai tipsnya harganya
bisa sepertiga dari harga pertama yang ditawarkan oleh penjualnya. Sebaiknya
datang ke pasar ini ketika pagi sekitar jam 8-10 karena para penjualnya baru
selesai sembahyang dan mereka menggap jika jualan mereka berhasil di pagi
tersebut akan mendatangkan kelarisan untuk jam-jam selanjutnya. Selain
pakaian-pakaian murah, di pasar ini juga terkenal dengan barang-barang seni
seperti lukisan dari berbagai aliran lukisan. Juga ada berbagai model tas.

11
G. Garuda Wisnu Kencana
Berkeliling GWK akan
membuat kita kagum. Area yang
aslinya bukit batu yang miring
terjal disulap menjadi sebuah
bangunan raksasa dengan
arsitektur mengagumkan. Bukit
dipotong-potong menjadi pilar-
pilar raksasa ala bangunan di
mesir, tapi tetap dengan gaya Bali. Di sini terdapat patung dewa Wisnu dan
kendaraannya yaitu Garuda.
Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali, kurang lebih 20
menit dari Bandara Ngurah Rai. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta.
Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi
pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang
sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua
hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari
misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran
tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60
meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar
di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.

H. Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah
tempat pariwisata yang terletak di
sebelah selatan Denpasar, ibu kota
Bali, Indonesia. Kuta terletak di
Kabupaten Badung. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata
turis mancanegara, dan telah

12
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering
pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan
dari pantai Sanur (sunrise beach). Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup
bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula.
Jarak pantai Kuta dari airport Ngurah Rai hanya membutuhkan waktu
tempuh 30 menit. Sangat dekat dan mudah dijangkau. Letak pantai
dicekungan yang membuat ombak pantai ini tidak seganas ombak diwilayah
selatan Bali yang berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia. Pantai
Kuta berpasir putih halus, tanpa karang, menjadikan lokasi ini sangat ideal
didatangi turis. Terutama turis bule yang mencari sinar matahari, berjemur
sambil berenang dan surfing disini. Sea, Sand, Sun, Surf, and Shopping
kemudian melekat erat menjadi identitas Kuta hingga kini. Dan memang,
sepanjang koridor jalan di Kuta, kita akan melihat banyak galeri dan toko
yang mengusung tema diatas itu. Surf board, sun glasses, celana pantai,
asesoris ala beach boy, sun lotion dan lain-lain bertebaran rata disana sini.
Inilah surga bagi siapa saja yang suka olahraga pantai.

I. BPPT Keramik

BPPT Keramik merupakan suatu Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni


Teknologi Keramik dan Porselin di Bali. BPPT terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai
Suwung Kauh Tanah Kilap denpasar.

13
1. Sejarah
Sejarah terbentuknya Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Seni
dan Teknologi Keramik dan Porselin (UPT PSTKP) BPPT di Bali bermula
dari semakin sulitnya di dapat bahan baku utama untuk membuat patung,
yaitu kayu. Kemudian BPPT mencari bahan baku alternatif lainnya, agar
para pengrajin di Bali tetap dapat bisa berkarya. Setelah melakukan
penelitian, akhirnya BPPT menemukan bahwa jenis tanah liat tertentu
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan keramik dan porselin.
Kemdian BPPT mencoba alihkan para pengrajin yang semula membuat
patung dari kayu menjadi pengrajin keramik dari tanah liat.
UPT PSTKP Bali hanya memfokuskan pada pengembangan desain
keramik dan porselin, termasuk didalamnya penelitian bahan baku, teknik
pembuatan dan teknik pengglasiran. Selain itu, PSTKP secara aktif
memberikan pelatihan-pelatihan serta pembinaan terhadap para pengrajin.
Saat ini terdapat tujuh kelompok pengrajin binaan PSTKP yang
terdapat di Bali, termasuk pengrajin dari Lombok, Kalimantan dan Jawa
Tengah. Para pengrajin biasanya berkonsultasi tentang bahan baku yang
mereka gunakan, seperti misalnya kenapa bahan baku ini mudah pecah.
Ada juga yang menanyakan tentang desain seperti apa yang cocok untuk di
buat dengan bahan baku ini, seberapa kuat daya tahannya saat proses
pembakaran, kenapa model ini tidak bisa dibuat lebih tinggi. Dari
permasalahan-permasalahan tersebut BPPT mencoba memberikan solusi
kepada mereka agar dapat memberikan hasil yang terbaik.
Potensi tanah di Indonesia untuk digunakan sebagai bahan dasar
keramik sangatlah besar. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki
tanah liat yang bisa digunakan sebagai bahan baku. Hanya saja, sebagian
besar pengrajin masih pada tingkatan pembuatan gerabah. Dengan
memberikan pembinaan dan pelatihan, PSTKP mencoba meningkatkan
kemampuan pengrajin, selain itu juga meneliti kandungan tanah liat dari
daerah tersebut.

14
Banyak hasil produksi keramik dari pengrajin yang sudah
menembus pasar luar negeri. Ini merupakan bukti keramik buatan
Indonesia sudah diakui oleh masyarakat dunia, baik dari segi kualitas
maupun desain keramik itu sendiri. Tentunya, hal ini bisa dijadikan acuan
bagi para pengrajin lainnya yang ingin menggeluti bidang seni keramik
dan porselin. PSTKP , sesuai kompetensi tentunya siap mendukung hal
tersebut.
2. Kelebihan dan Kekurangan Keramik
a. Kelebihan
Keramik dapat dipakai sebagai media alternatif dalam
mengekspresikan seni. Hal ini telah dilakukan sejak dahulu dan
menghasilkan berbagai beda seni seperti guci keramik yang sudah
dikenal masyarakat. Penggunaan keramik untuk mengeksprresikan seni
memiliki beberapa kelebihan yaitu produk seni tidak lapuk seiring
jalannya watu, lebih tahan terhadap cuaca dan dekorasi terutama warna
lebih tahan lama
b. Kekurangan
Pecah adalah reiko terbesar yang harus ditanggung dalam
perawatan keramik. Oleh karena itu diperlukan perawatan yang sangat
hati-hati.
3. Produk Teknologi dan Pengelolaan BPPT
a. Judul : Alat Dan Proses Transformasi Patung Dalam
Media Keramik
b. Unit Kerja : UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik
dan Porselin Bali
c. Deputi : Teknologi Informasi Energi dan Material-Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
d. Kegunaan : Membuat patung besar dengan membagi patung
menjadi beberapa bagian cetakan dan hasil cetakan disambung dengan
sistem knock down sehingga mendapatkan patung secara utuh.
e. Fungsi : Sebagai alat untuk membentuk patung keramik

15
f. Spesifikasi teknis : Cetakan patung terbuat dari bahan gipsum dan air
dengan prosentase 1: 0,8. Cetakan patung dibagi menjadi beberapa
bagian, misal untuk patung Garuda dibagi menjadi ekor, kepala, tangan
kiri, tangan kanan, sayap, bada dan tatakan patung. Setelah dicetak
dengan massa cor, masing-masing komponen di sambung dan proses
selanjutnya seperti keramik umumnya
g. Status : Milik BPPT
h. Detail Engineering: Gambar masing-masing komponen cetakan
i. Kondisi saat ini : Sudah digunakan dan saat ini (2009) masih dapat
digunakan
j. Market : Penghobby keramik dan Perajin Keramik
k. Lokasi : Ged. I BPPT Lantai 16
l. Tenaga Ahli : Dra. Ni Putu Muliawati, MM; I Gusti Nyoman
Agus Amerta, SE; I Wayan Sukra
4. Pembuatan Keramik
Langkah langkah untuk membuat keramik adalah sebagai berikut:
a. Tanah dipanaskan dan diaduk di dalam Hot Plate.

b. Diputar sekitar 10-24 jam agar teraduk dengan rata.


c. Kemudian
Campuran
masuk ke
Bolmile.

16
d. Dikeluarkan ke bak penampungan seperti adonan.

e. Kemudian dialirkan ke alat press yang bernama filler press, yang


berguna untuk mengendapkan antara air dan tanah. Satu kali proses
dapat menghasilkan 300 kg.

f. Selanjutnya dialirkan ke pukmile yang sudah berbentuk pasta, namun


perlu di ejing agar lebih elastis. Memerlukan waktu minimal 3 hari.

17
g. Setelah itu adonan siap dibentuk menjadi keramik. Komposisi daiatas
dapat dibuat keramik kurang lebih 25 buah.

h. Hasilnya dikeringkan dengan sinar matahari sampai benar-benar


kering.
i. Keramik yang sudah dikeringkan kemudian dibakar.
1) Pada suhu rendah sekitar 900oC
2) Pada suhu tinggi sekitar 1250oC
Hasil keramik yang sudah dibakar dapat ditambahkan seni atau cat agar lebih menarik.

Untuk membuat hasil kerajinan keramik yang lebih menarik, perlu adanya
penambahan pada tekstur seni dan warnanya.
a. Tambahan Warna
1) CuO : warna hijau
2) CoO : warna biru
3) Nikel : warna biru
4) Kapur : warna putih
5) Pigmen merah : warna merah
6) Pigmen kuning: warna merah
7) Krume : warna hijau

18
Digunakan untuk mengukur
kadar penyusutan dan
kekuatan air.

Digunakan untuk menguji


keplastikan atau
kelengkungan keramik

b. Tambahan Seni (biasanya tambahan seni ditambahkan setelah keramik


dibentuk dan dibakar)
1) Kerak telur
2) Pelepah pisang
3) Kayu
4) Batu
5) Bisa juga hanya menggunakan cat.

5. Untuk mengembangkan potensi pembuatan keramik, BPPT melaksanakan


tiga tahapan yaitu:
a. Penelitian
Dalam pengembangan penelitian keramik,UPT-PSTKP melakukan
berbagai penelitian dibidang masa raga dan glasir. Penelitian
difokuskan pada pencarian komposisi masa raga yang cocok untuk
membuat benda keramik dengan basis tanah lempung tertentu.Sampai

19
saat ini telah didapat beberapa komposisi dengan berbasis tanah
Kalimantan,Lombok danBali (Meliling).Dibidang glasir,penelitian
difokuskan pada pencariankomposisi berbagai warna glasir.
Bahan keramik yang dibuat menjadi benda keramik tanpa
mendapat sentuhan seni dan teknologi tentunya tidak bernilai
tinggi.Untuk itu UPT-PSTKP Bali melakukan penelitian dibidang
disain baik disain yang bersifat tradisional (disain yang berakar pada
gaya tradisional)maupun yang kontemporer9gaya modern).
UPT-PSTKP juga mengembangkan peralatan produksi seperti
tungku,wheel,dll yang dapat digunakan oleh pengerajin local karena
harganya yang terjangkau dengan tetap memperhatikan kualitas.
1) Penelitian Massa Raga
Masssa raga keramik merupakan bahan baku utama dari benda-
benda keramik. Baha baku keramik tersusun atas beberapa bahan
mentah dengan presentasi tertentu untuk membentuk suatu
komposisi yang bisa digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan keramik.
Bahan mentah keramik meliputi:
Lempung merupakan bahan dasar mayoritas.
Kaolin merupakan sejenis tanah liat berwarna putih bersifat
tahan api, halus, lunak, dan plastis, tidak kuat jika kering.
Ballclay berwarna abu-abu berwarna pucat kekuning-
kuningan merupakan penolong untuk menambah sifat
keplastisan agar mudah dalam pembentukan. Ballclay
termasuk jenis lempung dimana sifat khasnya adalah sangat
plastis sangat halus, sangat melekat kuat jika kering, dan
penyusutannya tinggi.
Feldspart bahan pelebur, berfungsi mengurangi susut kering
membuat bodi keramik menjadi padat. Karena mengandung
kuarsa maka dapat digunkan sebagai pngisi.

20
Kapur (CaCO3) berfungsi sebagai pelebur sehingga pada bodi
keramik terbentuk massa gelas yang cukup melekat. Tetapi
jika berlebihan maka bahan keramik akan menjadi
melengkung.
Talk merupakan bahan pewarna putih bersih, bersifat sebagai
pelebur, memiliki suhu bakar cukup tinggi sekali sehingga
bahan keramik menjadi padat.
Kuarsa merupakan bahan pengisi berwarna putih keabuan,
tidak plastis. Kuarsa dipakai sebagai rangka-rangka dalam
pembuatan keramik, mencegah perubahan bentuk waktu
dibakar, mengurangi keplastisan dan mengurangi kekuatan
kering.
Dalam penelitian massa raga UPT-PSTKP memoertimbangkan
faktor-faktor berikut:
Lempung yang dijadikan bahan mentah utama dari massa raga
berasal dari daerah yang memiliki deposit yang besar. Hal ini
untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan massa raga
berbasis lempung tersebut sehingga hasil penelitian lebih
ekonomis.
Lokasi lempung sedapat mungkin dekat daerah sentra perajin
keramik.
Lempung yang akan dijadikan bahan mentah memiliki
komposisi sedekat mungkin dengan massa raga keramik
sehingga penabahan unsur-unsur tambahan dapat
diminimalkan.
Lempung memiliki sifat homogen pada lingkup daerah lokasi
yang cukup luas. Artinya komposisi lempung antara satu
tempat dengan tempat lain di daerah lokasi tidak jauh berbeda
sehingga memungkinkan generalisasi komposisi tanpa
mengorbankan keakuratan.

21
Mengutamakan pengembangan massa raga yang mendukung
tujuan menjadikan keramik sebagai media alternatif dalam
mengekspresikan seni.
Dengan perimbangan faktor-faktor di atas, UPT-PSTKP Bali telah
berhasil membuata beberapa komposisi yang potensial dan salah
satunya telah mendapat HAKI. Rencananya komposisi yang telah
diuji akan disosialisasikan. Namun rencana ini mengalami
kesulitan karena antara lain disebabkan oleh belum berubahnya
tradisi perajin yang masih bergelut pada kerajinan gerabah, belum
pulihnya kondisi pasar keramik saat ini, dan nilai jual bahan baku
yang dirasa belum cukup ekonomis untuk dipasarkan di daerah
lain yang telah siap dari segi kemampuan dan tradisi perajin.
2) Penelitian Glasir
Glasir merupakan bahan pelapis benda keramik yang
dipakai untuk menutupi pori dari benda keramik sehingga tidak
tembus oleh gas dan cairan, memberi dekorasi pada benda keramik
dan meningkatkan kekuatan mekanis, serta menambah ketahanan
terhadap bahan kimia yang bersifat asam dan basa. Glasir bersifat
menyerupai kaca yang tipis dan akan meleleh dengan bodi
keramik jika dibakar dengan suhu tinggi. Untuk membuat glasir
diperlukan 3 bahan mentah:
Gelas forma: bahan mentah yang membuat glasir sperti kaca
dan oksida-oksida dari golongan asam
Stabilisator merupakan bahan penguat berupa bahan mentah
untuk mencegah meleleh, meningkatkan viskositas terutama
dalam hal terjadi kelebihan suhu pembakaran.
Fluks: bahan yang membuat bahan satu dan dua dapat lebur
dan meleleh pada suhu yang lebih rendah (felspar, kapur,
magnesium, natrium, potas, dan oksida-oksida dari golongan
basa alkali dan alkali tanah)
Bahan pewarna serta opacifier

22
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan glasir adalah
keseimbangan antar bahan gelas forma, bahan fluks, dan bahan
opacifier sehingga diperoleh koposisi glasir yang mempunyai
suhu masak yang diharapkan.
Penelitian glasir yang dilakukan di UPT-PSTKP Bali
diarahkan untuk:
Memperkaya koleksi glasir sehingga memberikan lebih
banyak pilihan dalam mendekorasi benda keramik. Ini berarti
nilai tambah benda keramik dapat ditingkatkan.
Mempersiapkan glasir yang sesuai dengan suatu massa raga
tertentu sehingga penyediaan bahan baku keramik bisa
dilengkapi dengan glasir yang sesuai.
Mendukung penggunaan media keramik sebagai media
alternatif dalam mengekspresikan seni dan melestarikan seni
tradisional.
3) Penelitian Desain
Keramik memiliki banyak ssekali kelebihan, sehingga
kramik sangat potensial digunakan sebagai media alternatif dalam
mengekspresikan seni seperti seni ukir, seni lukis, dll. Tetapi sifat
keramik berbeda dengan sifat kayu, batu padas atau kanvas.
Untuk itu telah dikembangkan berbagai teknik yang dapat
diterapkan pada media keramik tetapi dapat menghasilkan produk
yang sama secara fisik sperti pada media kayu, batu padas, atau
kanvas. Teknik yang dikembangkan itu antara lain mencakup
teknik ukir tembus, ukir tempel, ukir toreh, teknik cor, teknik lukis
dengan lukis dengan warna khusus. Selain itu produk-produk
keramik yang berdimensi besar, diterapkan teknik knock down
unutuk memudahkan pengerjaanya.
UPT-PSTKP Bali sebagai lembaga penelitian keramik
konvensional teah mengembangkan berbagai desain berbasis
media keramik. Bahkan slah satu disain yang dihasilkan yaitu

23
patung garuda telah mendapat HAKI. Dalam pengembangan
desain baru, para peneliti desain bekerja sama dengan para peneliti
massa raga dan glasir untuk merealisasi suatu desain karena
bagaimanapun suatu desain dapat direalisasi jika massa raga dan
jenis glasir yang dubutuhkan, tersedia.
Desain yang dihasilkan UPT-PSTKP bervariasi mulai dari
benda pakai (teaset, sangku), benda pajang, sampai kombinasi
benda pakai dan benda pajang (tempat dupa, guci berdekorasi)
dengan berbagai kombinasi warna. Penelitian desain juga
diarahkan pada pengembangan desain yang berorientasi pasar
sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh perajin bagi
kemajuan usaha mereka. Pada tabel berikut ditunjukkan desain
desain yang telah direalisasikan.
No. Kategori Contoh Desain Keterangan
Desain
1. Patung Patung Garuda Mencari Perwujudan transformasi
Tirta Amertha, Patung desain seni budaya Bali ke
Mabuk, Patung Gajah, dalam media keramik.
Patung Barong, Penari Teknik Cetak, Cor, Ukir, Ukir
Janger, Penari Gebyar Tembus, (Patung Mabuk dan
Duduk. Gajah), Lukis On-Glaze,
sistem knock down (Patung
Garuda)
2. Lukisan Lukisan Dinding Pasar Chili merupakan Dewi
Tradisionil Bali, Kesuburan (Dewi Sri) untuk
Lukisan Gatotkaca tanaman padi.
Craya, Keramik Menggunakan keramik lantai,
Lukisan Chili. teknik lukis On-Glaze,
Dibakar pada suhu 800 C o

3. Keramik Tea Set, Dinner Set, Teknik Putar, Teknik Cetak


Pakai Desain Set Meja Kursi. Cor, Lukis langsung motif
flora dan fauna.

24
4. Relief Sang Hyang Acintya, Teknik Slap, teknik ukir, lukis
Dewaruci, Sutasoma, on-glaze.
Gugurnya Raja
Waturenggang.

b. Pembinaan
Pembinaan dilakukan dengan tujuan melkuakan transfer skill
proses pembuatan keramik kepada masyarakat luas sehingga kerajinan
keramik dapat berkembang dan dapat menjadi jenis usaha alternatif
bagi yang ingin mengembangkan usahanya di bidang keramik.
Program pembinaan yang telah dilakukan oleh UPT-PSTKP bali
meliputi:
1) Pembinaan pada sentra perajin keramik earthenware dan
stoneware untuk meningkatkan kemampuan perajin dalam
menghasilkan barang yang lebih bermutu baik dari segi teknis,
kualitas, dan desain serta menganekaragamkan desain dari produk
yang dihasilkan.
Hasil progam pembinaan yang telah dilakukan:
Penerapan Teknologi dan Proses Pembuatan Keramik Ukir di
desa Pejanten terhadap 20 orang perajin keramik yang berada
di empat sentra di Pejanten Tabanan.
Peningkatan Teknologi, Proses dan Kualitas Keramik dari
desa Ubung Kaja Br. Binah terhadap 20 orang perajin keramik
di desa Ubung Kaja Br. Binah, Denpasar.
Peningkatan Teknologi dan Pemberdayaan Industri Kecil
Keramik desa Panujak, Lombok terhadap 25 perajin Gerabah
di daerah Lombik Tengah.
2) Pembinaan perajin non keramik dengan menggunakan media
keramik sebagai media ekspresi seni.
Hasil:

25
Pembinaan Keterampilan Pelukis Keramik di desa Pengosekan
Ubud Giayar terhadap 15 orang perajin lukis kanvas di desa
Pengosekan, Ubud, Giayar.
3) Pelaksanaan diklat bagi masyarakat, mahasiswa, siswa.
Hasil:
Pembinaan/diklat terhadap siswa SMK N 1 Sukasada Singaraja,
dan SMK N 2 Sukawati Giayar rutin tiap tahunnya.
Pembinaan terhadap warga asing yang ingin belajar keramik di
UPT-PSTKP yang antara lain berasal dari Australia, Jepang,
dan Belanda.
Pembinaan/diklat terhadap masyarakat pemerhati keramik
masyarakat dari Denpasar dan Kalimantan.
4) Persiapan dan pembinaan personil serta rekrutingnya,
mengiktusertakan personil yang ada pada pendidikan dan latihan
yang relevan, pertukaran personil dengan seksi lainnya.
Hasil:
Training ke Jepang
Training ke Australia
5) Sebagai program jangka panjang UPT-PSTKP Bali dapat dijadikan
pusat diklat di bidang keramik baik dari segi manajemen maupun
teknisnya, sehingga alumninya siap menjalankan usahanya.
c. Pelayanan
Di bidang pelayanan, UPT-PSTKP Bali melayani permintaan
informasi dari mengenai UPT-PSTKAP Bali (struktur organisasi,
pokok kegiatan, fasilitas, dll.) dan masalah keramik (jenis keramik,
bahan baku, proses produksi, teknik yang digunakan, peralatan
keramik, biaya, dll.). Selain itu juga aktif memberikan informasi ke
masyarakat mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan seni
keramik dan UPT-PSTKP melalui keikutsertaan pada berbagai
pameran yang relevan. Kegiatan pelayanan yang di berikan meliputi:
1) Menyelenggarakan kegiatan promosi

26
Penyampaian informasi kepada masyarakat luas tentang
keberadaan UPT-PSTKP dan misi yang emban dengan jalan
memberitakan pada media massa, ikut atau menyeenggarakan
pameran seperti:
Pameran Pembangunan
Pameran PrepKom Nusa Dua 2002
Pameran Coal Tech Nusa Dua 2002
Pameran HUT BPPT
Pesta Kesenian Bali
Pameran Reformasi Pembangunan
Pameran First APEC Automotive Dialogue Hotel Sal Melia
Bali
Pameran INDO EXPO Pameran Gebyar Kreasi Keramik Seni
Indonesia 2000, dll.
Pameran Serta membuat foder tentang teknologi dan proses
pembuatan keramik.
2) Menyelenggarakan kerjasama di bidang pendidikan, dalam upaya
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangan
SDM. Dalam hal ini institusi-institusi tersebut diharapkan daat
memanfaatkan sarana UPT-PSTKP Bali bagi pengembangan
SDMnya.
Hasil:
Pelayanan Kerja Praktek bagi:
- Mahasiswa Akademi Indusri Kayu, Jepara
- Mahasiswa Program Study Seni Rupa dan Desain
Universitas Udayana
- Fakultas Teknik Sipil Universitas Udayana
- Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
- Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Surakarta
- SMK N 1 Sukawati
- SMK N 2 Sukawati

27
Pelayanan Kunjungan Studi tour:
- Sekolah Menengah Analisis Kimia, Bogor.
- Program Study Seni Rupa dan Desain Universitas
Udayana
- Fakultas Teknik Sipil Universitas Udayana
- STIE YPPI Rembang
- ITN Malang
- Fakultas Teknik Industri Universitas Soegijaprana
- Politeknik Uiversitas Brawijaya
- Mahasiswa Ekonomi Universitas Jember
- Sekolah Menengah Analisis Bogor
- SMK N 1 Boyolali
- SMU Tempel Tempel Yogyakarta
- SMU PGRI 1 Pemalang
- SLTP Regina Pacis
- SMK Budi Dharma
- SMU N 2 Wonosari
- SMU N 2 Pemalang
- SMU N 2 Denpasar
- SMU N 5 Denpasar
- SMU N 6 Denpasar
- SMU N 1 Prambanan
- Mahaswa
3) Mengadakan kerjasama dengan pariwisata, khususnya assosiasi
travel, restaurant, dan hotel, untuk mencantumkan lokasi UPT-
PSTKP dalam rute perjalanan WISMAN di Bali, sehingga
eksistensi UPT-PSTKP dikenal oleh masyarakat internasioal.

J. Monumen Perjuangan Rakyat Bali


Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi
symbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan

28
lambang persemaian pelestarian
jiwa perjuangan rakyat Bali dari
generasi ke generasi dan dari
zaman ke zaman, serta lambang
semangat untuk mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari 17 anak tangga yang
ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan
monumen yang menjulang setinggi 45 meter. Disebut Bajra Sandi karena
bangunan ini pernah tidak mempunyai nama, dan bentuknya seperti bajra
sehingga disebut Bajra Sandi.
Monumen ini terletak di depan kantor gubernur Bali yang
mengekspresikan sebuah genta yang tinggi menjulang di tengah padma
(seroja), lambang pertemuan lingga dan yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat
femininitas yang akan melahirkan kesuburan dan kemakmuran. Bangunan ini
menerapkan konsepsi Tri Mandala.
Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden
Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan
monumen ini adalah unutuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan
rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta
melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai
modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan
dan hambatan.
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3
lantai :
1. Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas
berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati
suasana kejauhan disekeliling monumen.
2. Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat
diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 ini sebagai tempat pajangan

29
miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar
sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati
suasana sekeliling.

3. Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang


terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang
pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah
ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan
tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.

Pada bangunan monumen terlihat:

1. Guci Amertha, disimbulkan dengan kumba (semacam periuk) yang terlihat


di bagian atas monument
2. Ekor Naga Basuki terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Kori
Agung

3. Badan Bedawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya


pada Kori Agung.

4. Gunung Mendara Giri diwujudkan dengan monumen yang menjulang


tinggi.

5. Kolam mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan


susu).

K. Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah
salah satu pantai yang
menarik di Pulau Bali.
Pantai ini memiliki
panjang 3 kilometer
dengan garis pantai
menghadap ke timur.

30
Pantai Sanur terkenal dengan pantainya yang berwarna putih bersih dan
lembut. Disamping itu, pantai Sanur merupakan pantai yang berbatu karang
sehingga memiliki kelebihan tersendiri.
Dibandingkan dengan Kuta, kawasan Sanur menyediakan tempat
menginap yang relatif lebih mahal namun tenang. Dibandingkan dengan Nusa
Dua, Sanur menawarkan harga yang sedikit lebih murah.
Kawasan pantai Sanur merupakan alternatif bagi para turis lokal maupun
mancanegara yang ingin menghindari nuansa hiruk pikuk seperti Kuta, Legian
atau Seminyak. Di area ini ketenangan dan kenyamanan adalah prioritas
utama. Bagi yang suka menikmati matahari terbit (sunrise) maka Sanur adalah
tempat yang sangat tepat.
Seperti halnya di area Nusa Dua, di Sanur juga terdapat hotel-hotel kelas
dunia. Disini berdiri Hyatt Sanur Bali, Sanur Beach Hotel, Mercure Resort
Sanur, Grand Bali Beach yang memiliki lapangan golf di areal hotelnya.
Selain itu sebagian besar semua hotel berbintang yang ada di Sanur bisa
dipastikan memiliki pantai sendiri (private beach) di bagian belakang hotel.
Jadi kehidupan kelas dunia dengan tinggal di hotel-hotel bertarif mahal masih
bisa Anda dapatkan di kawasan Sanur.

31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Obyek-obyek wisata di bali tidak hanya untuk sarana hiburan saja tetapi juga
dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pelajar terutama masalah adat dan
budaya masyarakat Bali. Dengan demikian akan lebih menambah
pengetahuan siswa tentang kepariwisataan.
B. Saran
Untuk study wisata yang akan datang sebaiknya obyek pariwisata yang
dikunjungi dikurangi dan melakukan penambahan pada jam berkunjungnya.

32
DAFTAR PUSTAKA
Buku panduan studi wisata

33

Anda mungkin juga menyukai