1. Permenkes no 72 th 2016
2. HK.02.02 / MENKES / 137 / 2016
3. Permenker RI no 63 th 2014
Penerapan Sistem Pengadaan
FISHBONE ANALYSIS di Era JKN dalam Menjamin
Ketersediaan Dan
Keterjangkauan Obat di
Rumah Sakit
Formularium
Teknik Evaluasi Tupoksi
Nasional
dalam Apoteker di
Formularium
Perencanaan R.S
R.S
1. Metode Konsumsi
2. Metode Morbiditas
Penerapan Sistem Pengadaan
FISHBONE ANALYSIS di Era JKN dalam Menjamin
Ketersediaan Dan
Keterjangkauan Obat di
Rumah Sakit
Formularium
Teknik Evaluasi Tupoksi
Nasional
dalam Apoteker di
Formularium
Perencanaan R.S
R.S
1. E-Purchasing
SWOT ANALYSIS
2 Definisi permasalahan
2. Metode perhitungan apa saja yang dapat digunakan menjamin pengadaan sediaan
farmasi di Rumah Sakit tersedia dan terjangkau?
3. Bagaimanakah Teknik Evaluasi Perencanaan untuk menjamin pengadaan sediaan
farmasi di Rumah Sakit tersedia dan terjangkau?
4. Bagaimana hubungan sistem JKN dengan sistem pengadaan sediaan farmasi di
Rumah Sakit?
5. Bagaimanakah Cara Memesan Sediaan Farmasi di Era JKN?
Pasal 2:
Tujuan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Pasal 3 Ayat 1:
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai; dan
2. Pelayanan farmasi klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
g. pemusnahan dan penarikan;
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
Formularium Nasional adalah daftar obat yang disusun oleh Komite Nasional
Penyusunan Formularium Nasional didasarkan pada bukti ilmiah terkini,
berkhasiat, aman, dan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan
sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement merupakan pengadaan
barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan
transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan barang/jasa secara elektronik atau E-Procurement dapat dilakukan
dengan E-Tendering atau E-Purchasing dan diatur dalam PERMENKES
nomor 63 tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog
Elektronik (E-Catalog)
Prinsip pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012, yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka,
bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk Menjamin Ketersediaan Dan Keterjangkauan Obat Dalam
Pengadaan Sediaan Farmasi Di Rumah Sakit dalam Sistem JKN
2. Penanggung Jawab
Kepala instalasi farmasi rumah sakit
3. Prosedur
1. Perencanaan
Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
Melakukan anilisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan
diadakan
Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk
menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang diadakan memenuhin persyaratan mutu
Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
prakiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
2. Pengadaan
Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar atau
nomor registrasi
Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya sudah sampai
jumlah persediaan pada titik pesan
Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan selalu
dengan pertimbangan penggunaan obat, harga dan ketersediaan anggaran atau dengan
menggunakan Analisa pareto-ABC atau Analisa ABC-VEN
Membuat surat pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada masing-masing distributor
dengan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan didasarkan pada data
perencanaan yang telah dibuat dan data monitoring/seleksi distributor
Surat pesanan harus ditanda tangan oleh kepala instalasi farmasi Rumah Sakit
Untuk pesanan Narkotika menggunakan form khusus surat pesanan narkotika
3. Penerimaan
Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan antara lain mecakup: Identitas pemesanan
dan identitas distributor
Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima,
mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah kebenaran
harga, keutuhan, kemasan kebenaran label, tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah
sesuai disimpan
Memberi paraf stempel pada faktur penerimaan sediaan faramasi dan alat kesehatan
Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketikasesuain agar dilakukan
perbaikan
Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stok