Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PANCASILA

PERSATUAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NORA SAFITRI 232016236

ERLINDA IKA PUTRI 362016129

GLADYS ALFA GRACIA 362016142

VICKY WIDYANINGRUM 472016036

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan
yang telah diberikan,sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila. Pada
kesempatan ini,kami ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Agus Bambang Nugroho
selaku dosen yang telah memberikan arahan kepada kami dalam menyelesaikan penyusunan
makalah tentang Kasus Pancasila Sila ke-3.

Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu kami meminta maaf atas
ketidaksempurnaanya dan juga bila ada kritik dan saran harap dapat memberitahu kami agar
nantinya kami bisa lebih baik lagi dalam membuat karya tulis lainnya. Harapan kami semoga apa
yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta bagi
pembaca yang lainnya.
A. Latar Belakang Masalah

Sebagai warga Kesatuan Republik Indonesia, sudah seharusnya kita mengetahui,


mempelajari, mengembangkan, serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Maka dari itulah akan tercipta masyarakat yang sejahtera dan damai apabila kita
melaksanakan hal tersebut. Sebagai generasi muda kita harus tunjukan semangat dan cinta tanah
air kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan menghayati dan ikut merasakan
bagaimana para pahlawan kita mempertahankan dan merebut kembali negara ini hingga merdeka.

Ingatlah bahwa Pancasila merupakan dasar negara atau pondasi negara yang membentuk
Undang-Undang 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila
terdiri dari 5 sila yang memiliki arti luas dan mencakup kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta Undang-Undang 1945 sebagai landasan hukumnya. Untuk terciptanya kedamaian
dan kesejahteraan dibutuhkan semua aspek tersebut, salah satunya sikap Persatuan yang tertulis di
dalam Pancasila sila ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia. Kalimat ini bahkan memiliki
makna yang besar dan luas. Dengan persatuan tidak akan ada perpecahan. Tujuan perkuliahan
Pancasila adalah agar mahasiswa memahami, menghayati dan melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara RI, juga menguasai pengetahuan dan
pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang hendak diatasi dengan pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam kasus yang kali ini kami bahas mengenai "Rabu dan Kamis PNS di Bitung
Diwajibkan Kenakan Batik" merupakan salah satu contoh mengenai Pancasila sila ketiga yaitu
Persatuan Indonesia. Dengan keakenaragaman motif batik dari Pulau Jawa hingga luar Pulau Jawa,
kebudayaan batik inilah yang menyatukan PNS serta masyarakat umum terutama pengrajin batik
untuk mempersatukan kekayaan bangsa Indonesia. Selain itu, Inilah gunanya Pendidikan Pancasila
dilaksanakan dan kami akan bahas mengenai apa itu Persatuan Indonesia. Dalam pembahasan
ini juga bisa dilihat peran pemerintah dan masyarakat dalam menanggapi masalah tersebut.
B. Contoh Kasus
Rabu dan Kamis PNS Di Bitung Diwajibkan Gunakan Batik
By redaksi jurnal -05/01/2015

JurnalPatroliNews-Bitung Ditahun 2015 PNS jajaran Pemkot bakal diwajibkan untuk


menggunakan pakaian batik selama dua hari berturut-turut, yakni hari Rabu dan Kamis.
Penggunaan batik itu sesuai dengan peraturan Walikota Bitung Nomor 15 Tahun 2008
tentang pakaian dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bitung.

Serta guna meningkatkan disiplin dan motivasi kerja, telah diterbitkan surat edaran
Nomor 800/WK/01/I/2015 Tanggal 2 Januari 2015 tentang penggunaan pakaiaan dan
ketentuan jam kerja, kata Kepala BKD-PP Kota Bitung, Jossy Kawengian, Senin
(5/1/2015).

Sesuai aturan itu kata Kawengian, maka hari Senin PNS menggunakan seragam PDH
Linmas, hari Selasa menggunakan PDH Khaki sementara hari Rabu dan Kamis
mengunakan pakaian batik atau kain khas daerah. Untuk hari Jumat menggunakan
pakaian olahraga dan batik atau kain khas daerah, katanya.

Sedangkan untuk pelaksanan jam kerja kata dia, hari Senin hingga Kamis mulai pukul
07.00-15.00 Wita sementara hari Jumat pukul 06.00-14.30 Wita. Disamping itu bagi SKPD
yang memberikan pelayanan terhadap masyarakat dapat mengatur jam kerja sesuai
kebutuhan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan. Intinya jumlah jam kerja
efektif dalam lima hari kerja yaitu sebanyak 37,5 jam, katanya.
C. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian persatuan Indonesia ?


2. Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting ?
3. Apa peran pemerintah dalam kasus tersebut ?
4. Apa peran masyarakat dalam kasus tersebut ?
5. Apa saja yang menjadi landasan hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa?
6. Bagaimana cara menumbuhkembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia ?

D. Persatuan Indonesia

Salah satu cita yang terdapat dalam Pancasila adalah cita integralistik yang secara khusus
tertuang dalam sila ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia. Persatuan dan kesatuan berasal dari
kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan dapat diartikan sebagai
perkumpulan dari berbagai komponen. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan
tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Menurut Darmodihardjo (1979), persatuan mengandung
pengertian bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan, sedangkan
Indonesia yang dimaksudkan dalam sila ke-3 ini mengandung makna bangsa dalam arti politis,
yaitu bangsa yang hidup di dalam wilayah tersebut. Jadi Persatuan Indonesia ialah persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia ini bersatu
karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah Negara yang
merdeka dan berdaulat (Darmodiharjo,1979).
Sebuah negara akan berdiri kokoh apabila masyarakatnya memiliki semangat persatuan
dan kesatuan. Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan ditegaskan dalam Pancasila
dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pengaturan semangat persatuan dan kesatuan
dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa semangat
persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia. Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan negara persatuan (dalam arti sebagai negara yang warga negaranya erat
bersatu) yang mengatasi segala paham perseorangan ataupun golongan yang menjamin segala
warga negara bersamaan kedudukannya di hadapan hukum dan pemerintahan dengan tanpa
kecuali. Dalam negara persatuan itu otonomi individu diakui kepentingannya secara seimbang
dengan kepentingan rakyat.
Negara persatuan mengakui keberadaan masyarakat warga negara karena kewargaannya.
Dengan demikian negara persatuan itu mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia karena prinsip kewargaan yang berkesamaan kedudukan
dalam hukum dan pemerintahan. Bentuk negara kesatuan terselenggara dengan mekanisme yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya keragaman antardaerah di seluruh tanah air.
Ditinjau dari sejarah kelahirannya, Pancasila sesungguhnya adalah suatu kompromi atau
kesepakatan politik mengenai dasar negara yang diperlukan untuk mempertahankan kesatuan
Negara baru yang bernama Republik Indonesia (Kaisiepo, 2006). Kesatuan ini diperlukan karena
mengingat struktur dan komposisi masyarakat Indonesia yang sangat pluralis, baik dari segi
agama, suku, etnis, budaya, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hal
yang mempersatukan bangsa Indonesia bukanlah kesamaan identitas sebagai suatu kelompok,
melainkan perasaan senasib yang pada akhirnya menumbuhkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk
bersatu.

E. Persatuan dan Kesatuan Sangat Penting


Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pengertian Persatuan Indonesia adalah
sebagai factor kunci yaitu sebagai sumber semangat, motivasi, dan penggerak perjuangan
Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut : Dan
perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu,berdaulat, adil dan makmur.
Selain itu juga kita memiliki semboyan yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Yang artinya
berbeda-beda namun tetap satu jua. Kita bisa menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda
Pancasila. Semboyan itu dipilih oleh para pendiri negara kita karena semboyan itu sesuai dengan
keadaan bangsa Indonesia ini dimana seperti yang kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia terdiri
dari berbagai suku bangsa. Akan tetapi, bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan.
Karena dengan persatuan dan keutuhan bangsa ini kita bisa kuat, dengan persatuan dan
kerja sama kita bisa mencapai sebuah tujuan. Hal Ini selaras dengan peribahasa bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh. Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun jika tidak
bersatu, kita akan lemah. Arti penting Persatuan dan Kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah
sebagai alat untuk cita-cita proklamasi kemerdekaan yakni masyarakat yang adil dan makmur.
Persatuan sangatlah penting bagi sebuah Negara yang ingin hidup sejahtera. Dengan persatuan
pula sebuah Negara bisa bersatu dengan Negara lain. Persatuan juga akan mewujudkan kerjasama
yang baik diantara orang di dalalmnya.

F. Peran Pemerintah

Dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia salah satu peran pemerintah
adalah dengan mewajibkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bitung, Sulawesi Utara
menggunakan pakaian batik selama dua hari berturut-turut. Hal ini sesuai dengan peraturan
Walikota Bitung Nomor 15 Tahun 2008 tentang pakaian dinas di Lingkungan Pemerintah Kota
Bitung. Selain untuk menjaga persatuan dan kesatuan peraturan ini juga bisa meningkatkan disiplin
dan motivasi kerja bagi para PNS.

G. Peran Masyarakat

Masyarakat memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan batik


sebagai warisan budaya Indonesia, dengan membentuk Forum Masyarakat Batik Indonesia di
Jakarta, masyarakat pengrajin batik bersatu untuk menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah
warisan budaya Indonesia yang memiliki corak dan motif batik yang sangat beragam, yang
memiliki kekhasan masing-masing daerah dan menjadi simbol budaya daerah tersebut. Misalnya,
Motif-motif batik Surabaya mewakili budaya Surabaya sebagai daerah pesisir, sementara batik
Malang tentu saja menggambarkan budaya masyarakat Malang yang sejuk. Melalui utusan PNS
wajib mengenakkan batik di hari Rabu dan Kamis, Pemerintah berharap hal tersebut akan
meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan perekonomian nasional serta mempersatukan dan
mengenalkan budaya Indonesia di Dunia.

H. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa

1. Landasan Ideal adalah Pancasila yaitu sila ke-3 Persatuan Indonesia.


2. Landasan Konstitusional adalah UUD 1945 yang terdiri dari :

a) Pembukaan alinea IV: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasar kepada persatuan Indonesia.
b) Dalam pasal pasal UUD 1945 :
i. Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara
Kesatuan yang berbentuk Republik.
ii. Pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa :

1) Tiap tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan Negara.
2) Syarat syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang
Undang.

I. Menumbuhkembangkan Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebaagai cara untuk menumbuhkembangkan persatuan
dan kesatuan Indonesia antara lain :

1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu
dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
3. Pancasila dan UUD 1945 harus digemakan lagi sampai kerakyat yang paling bawah, dalam
rangka pemahaman dan penghayatan.
4. Para tokoh dan elit bangsa harus dapat member contoh dan menjadi contoh rakyat.
5. Budaya bangsa yang adi luhur hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan oleh
bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnalpatrolinews.com/2015/01/05/rabu-dan-kamis-pns-diwajibkan-gunakan-batik/

journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/viewFile/2988/2379

https://www.scribd.com/document/334336985/Arti-Penting-Semangat-Persatuan-Dan-Kesatuan-
Untuk-Memperkuat-Dan-Memperkokoh-Negara-Kesatuan-Republik-Indonesia

http://www.academia.edu/10601866/MAKALAH_PERSATUAN_DAN_KESATUAN_BANGS
A_MEMPERKUAT_KETAHANAN_BANGSA

http://madib.blog.unair.ac.id/files/2012/10/fkp-aisyah-fauziah-anshori-131211132017-
membangun-rasa-persatuan-dan-kesatuan-melalui-study-excursie.pdf

Anda mungkin juga menyukai