Makalah Ekosistem Terumbu Karang Autosaved
Makalah Ekosistem Terumbu Karang Autosaved
DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
Dapat memberi informasi mengenai terumbu karang, baik fungsi dan manfaatnya
bagi masyarakat.
Dapat mengetahui penyebab kerusakan terumbu karang yang selama ini telah
terjadi.
Dapat meningkatkan kesadaran serta ikut terlibat dalam menjaga kelestarian
terumbu karang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5.1. Kesimpulan
Terumbu karang merupakan organisme yang sangat peka terhadap perubahan
perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitar nya, dengan sifat nya menjadikan
organisme ini sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh manusia maupun
secara alami.
Ekosistem terumbu karang di laut sangat penting. Karena terumbu karang merupakan
tempat hidup dan tempat mencari makan dari berbagai jenis ikan yang ada di laut. Terumbu
karang juga menjaga kelestarian dari luat, bila terumbu karang rusak maka ekosistemnya
akan rusak. Pemulihan terumbu karang yang rusak sangatlah lama memerlukan waktu ratusan
taun untuk menumbuhkan terumbu karang agar dapat menjadi tempat yang baik untuk hidup
ikan.
Kelakukan buruk yang dilakukan manusia mengancam ekosistem terumbu karang.
Banyak yang dilakukan oleh manusia yang merusak terumbu karang, mereka tidak sadar
bahwa apabila terumbu karang rusak maka laut sebagi sumber mata pencarian mereka juga
akan ikut rusak. beberapa faktor yang menyebabkan rusak nya terumbu karanga adalah,
sedimentasi, penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan sianida,pengumpulan dan
pengerukan,pemanasan global, pencemaran perairan laut dan tata kelola tempat eisata bahari
yang tida lestari.
Beberapa upaya yang dilakukan dalam usaha pemulihan terumbu karang diantaranya
adalah Zonasi, rehabilitasi, peningkatan ikan karang dan mengurangi alga hidup yang bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Baker LP. Kaeoniam. 1986. Manual of Coastal Development Planning and Management for
Thailand. The Unesco MAP and COMAR Programmes. Jakarta.
Bengen DG. 1999. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya
Pesisir dan Lautan IPB. Bogor.
Cesar H. 1997. Nilai Ekonomi Terumbu Karang Indonesia. Agriculture Operations Division
Cd III, East Asia and Pasific Region. Environment Departement, The World Bank.
Clark JR. 1992. Integrated Management of Coastal Zone. FAO Rome.
Dahuri R et.al., 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. 1994. Pedoman Penetapan
Kriterian Baku Kawasan Konservasi Laut. Ditjen PHPA. Jakarta.
Garces LR. 1992. Coral Reef Management in Thailand Naga. The ICLARM Quarterly.
July, 1992.
Halim. 1998. Penentuan Lokasi Wisata Bahari Dengan Sistem Informasi Geografis di Gili
Indah, Kabupaten Lombok Barat NTB, (Skripsi). Bogor. Insitut Pertanian Bogor.
Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Maryunani. 1999. Model Pemberdayaan Penduduk Lokal dalam Pengelolaan Ekosistem
Terumbu Karang Secara Berkelanjutan (Studi Kasus Kawasan Pesisir Barat Pulau
Lombok Propinsi Dati I NTB, (Disertasi). Bogor. Insitut Pertanian Bogor, Program
Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Sugandhy A. 1992. Pendekatan Pembangunan dan Penataan Ruang Wilayah
Pesisir.Makalah Pada Konprensi Nasional Pengelolaan Sumberdaya pesisir dan
lautan Indonesia.Kerjasama PKSPL IPB,Bappenas,CRC-URI,USAID,dan Ditjen
Bangda.
Suharsono,1998.Permasalahan dan Pengelolaan Terumbu Karang di indonesia.Makalah
Pada Lokakarya Jurnalistik Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang
(COREMAP).Jakarta dan Pulau Putri.
Supriharyono.2000.Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang.Djambatan:Jakarta.
Sukarno.1995.Tehnik Rehabilitasi Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang.Pelatihan
Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu (Integrated Costal
Zone Planning and Management) Angkatan 1.Kerjasama Sama Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian IPB dengan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional:Bogor.