Contoh:
Jika u1 = (0, 1, 0), u2 = (1, 0, 1), u3 = (1, 0, -1) dan R3
mempunyai hasil kali dalam Euclidean, maka himpunan vektor-
vektor S = {u1, u2, u 3} adalah ortogonal karena :
u1, u2 = 0.1+1.0+0.1 = 0
u1, u3 = 0.1 + 1.0 + 0.(-1) = 0
u2, u3 = 1.1 + 0.0 + 1.(-1) = 0
Matriks Orthogonal
Jika v adalah vektor tak nol dalam suatu ruang hasil kali dalam, maka
Norma Euclidean :
u1 1, u2 2, u3 2
Normalisasi u1, u2, and u3 :
u1 u2 1 1 u3 1 1
v1 (0,1,0), v2 ( ,0, ), v3 ( ,0, )
u1 u2 2 2 u3 2 2
Teorema:
Jika S= {v1, v2, , vn} adalah suatu basis ortonormal
untuk suatu ruang hasil kali dalam V, dan u adalah
sebarang vektor dalam V, maka
u = u, v1 v1 + u, v2 v2 + + u, vn vn
u, v1 , u, v2 , , u, vn koordinat-koordinat dari u
relatif terhadap basis
ortonormal S = {v1, v2, , vn}
Jawab: ortonormal
u, v1 = 1, u, v2 = -1/5, u, v3 = 7/5
u = v1 1/5 v2 + 7/5 v3
u u12 u 22 u n2
d (u, v ) (u1 v1 ) 2 (u 2 v2 ) 2 (un vn ) 2
u, v u1v1 u 2 v2 u n vn
Basis Orthonormal
Contoh:
Diketahui v1 = (0, 1, 0), v2 = (-4/5, 0, 3/5), v3 = (3/5, 0, 4/5), dan
S = {v1, v2, v3} adalah suatu basis ortonormal untuk R3 dengan hasil
kali dalam Euclidean. Vektor u = (1, 1, 1) merupakan kombinasi linier
dari vektor-vektor dalam S dan vektor koordinat (u)s =( u, v1 , u, v2 ,
u, v3 ) = (1, -1/5, 7/5)
Jika S = {v1, v2, , vn} adalah suatu basis ortogonal untuk suatu
ruang vektor V, maka menormalkan masing-masing vektor ini
menghasilkan basis ortonormal:
v1 v 2 vn
S' , ,,
v1 v 2 vn
Jika u sebarang vektor dari V berlaku:
v1 v1 v2 v2 vn vn
u u, u, u,
v1 v1 v2 v2 vn vn
atau
u, v1 u, v 2 u, v n
u 2
v1 2
v2 2
vn
v1 v2 vn
u = w1 + w2
Karena w2 = u w1
u = proyw u + (u proy w u)
Basis Orthonormal
Teori
Setiap ruang hasil kali dalam tak-nol berdimensi terhingga
mempunyai suatu basis ortonormal.
Langkah 1:
Anggap v1 = u1
Langkah 2:
Hitung v2 ortogonal v1 dengan
menghitung komponen u2 yang
ortogonal terhadap ruang
W1 yang terentang v1 :
Proses Gram-Schmidt
Langkah 3 :
Susun vektor v3 yang ortogonal terhadap v1 dan v2, dengan
menghitung komponen u1 yang ortogonal terhadap ruang W2 yang
terentang oleh v1 dan v2.
Langkah 4:
Untuk menentukan vektor v4 yang ortogonal terhadap v1, v2 dan v3,
hitung komponen u4 yang ortogonal terhadap ruang W3 yang
terentang oleh v1, v2 dan v3.
Jawab :
Step 1: Anggap v1 = u1 v1 = u1 = (1, 1, 1)
Step 2: Anggap v2 = u2 projW1u2.
A = QR
Q matriks m n dengan vektor-vektor kolom yang
ortonormal, dimana QTQ = I
R matriks segitiga atas nxn yang dapat dibalik.
Jawab :
Vektor-vektor kolom A adalah:
1/ 3 2/ 6 0
q1 1/ 3 , q 2 1/ 6 , q3 1/ 2 Q
1/ 3 1/ 6 1/ 2
R matriks
Dekomposisi QR dari A :
6.5.
Change of Basis
Orthogonal Matrices
A-1 = AT
AAT = ATA = I
30
Matriks-matriks Orthogonal
Teorema:
A ortogonal
Vektor-vektor baris dari A membentuk suatu himpunan
ortonormal pada Rn dengan hasil kali dalam Euclidean.
Vektor-vektor kolom dari A membentuk suatu himpunan
ortonormal pada Rn dengan hasil kali dalam Euclidean.
Teorema:
A ortogonal.
Jika S= {v1, v2,, vn} adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor
V, maka setiap vektor v dalam V dapat dinyatakan sebagai suatu
kombinasi linear dari vektor-vektor basis:
v = k1v1 + k2v2 + + knvn
Solution (a)
First we must find the coordinate vectors for the new basis vectors u 1 and u2
relative to the old basis B.
Solution (b)
Matriks Transisi
B = (u1, u2) Q
(x ,y)
P = transisi dari B ke B.
Rotasi Sumbu Koordinat
Didapat P matriks
ortogonal
Komponen u1 pada basis lama: Komponen u2 pada basis lama:
1. cos 1. cos (+ /2) = -sin
2. sin 2. sin (+ /2) = cos
P-1 = PT