Analisis Getaran Dalam Sistem Mekanik de PDF
Analisis Getaran Dalam Sistem Mekanik de PDF
PENDAHULUAN
Dalam dunia teknik mein, aplikasi aljabar linear banyak digunakan salah satunya pada
penggunaan control koordinat control sistem otomasi pada industri yang memudahkan
peletakan formasi alat manufaktur otomatis sehingga sistem produksi meningkatkan faktor
keamanan (safety factor). Dalam sistem produk produksi, salah satu faktor yang sering
diperhitungkan yakni getaran. Getaran lebih sering tidak diinginkan, sebab menyebabkan
pemakaian energi yang banyak dan menimbulkan suara yang bising, contohnya getaran pada
mesin motor, getaran pada mesin listrik dan otomasi industri, bahkan getaran pada poros yang
berputar yang dapat menyebabkan percikan api akibat gesekan yang tidak merata. Hal-hal
tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi yang tinggi, dapat juga menyebabkan
kecelakaan kerja, ataupun yang lainnya. Oleh karena itu, pelaku industri biasanya
meminimalisir adanya getaran pada produk mereka.
Getaran merupakan fenomena mekanik yang dimana terjadi osilasi pada sekitar
titik keseimbangan suatu partikel. Osilasi yang dimaksud yakni gerakan bolak-balik yang
terjadi secara periodik ataupun acak. Untuk menguji suatu getaran digunakan fungsi gaya
ke dalam struktur partikel, biasanya dengan beberapa jenis alat shaker. Bergantian, sebuah
DUT (Device Under Test) melekat ke meja dari shaker. Untuk frekuensi gaya yang relatif
rendah, digunakan alat shaker servohidraulik (elektrohidraulik). Untuk frekuensi yang
lebih tinggi, shaker elektrodinamik digunakan. Umumnya, satu atau lebih input atau titik
kontrol yang terletak di DUT sisi fixture disimpan pada percepatan tertentu. Responder
pada alat DUT akan mengalami tingkat getaran maksimum (resonansi) atau tingkat
getaran minimum (anti-resonansi). Hal ini sering diinginkan untuk mencapai anti-
resonansi untuk menjaga sistem dari menjadi terlalu berisik, atau untuk mengurangi
tekanan pada bagian-bagian tertentu dari suatu sistem karena mode getaran yang
disebabkan oleh frecquencies spesifik getaran. Perangkat khusus dirancang untuk melacak
atau merekam getaran disebut vibroscopes.
Gambar 1.1
Dalam menganalisis suatu getaran dapat digunakan model massa pegas
m
peredam sederhana. Struktur kompleks body mobil dapat dimodelkan
sebagai penjumlahan model massa-pegas-peredam sederhana. Sebagai k c
contoh pemodelan sistem bergetar mobil penumpang (Skoda Fabia)
disajikan dan karakteristik yang menggambarkan getaran dan resonansi
) 2
= ( 2 ( cos + cos ) dengan = () (42 )
Gambar 1.2
Dalam kasus sistem yang lebih kompleks kita perlu x1 x2
discretize sistem menjadi lebih massa dan k1 k2 k3
memungkinkan mereka untuk bergerak dalam lebih m1 m2
dari satu arah - menambahkan derajat kebebasan.
Konsep utama beberapa derajat kebebasan (MDOF)
c1 c c c2 c c c3
1 1 + (1 + 2 ) 1 2 2 + (1 + 2 )1 2 2 = 1
2 2 + 2 1 (2 + 3 ) 2 + 2 1 (2 + 3 )2 = 2
Pada pemodelan stuktur berangka, perpindahan dan rotasi pada pojok atau sendi sering
dapat berguna sebegai koordinat umum. Massa dapat ditempatkan pada simpul tersebut
sehingga persamaan gerak dapat ditulis dalam koordinat umum, Struktur yang kaku harus
dipotong pada simpul untuk membentuk elemen balik. Pada gambar di bawah ini
dibutuhkan matriks kekakuan dan matriks massa untuk persamaan gerakknya
m2, J2 q1
m1, J1
l2
EI2
q3
q2
l1
EI1
3|Jurnal Aljabar Linear
Gambar 1.3 Gambar 1.4
Pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 diperlukan tiga koordinat umum, tetapi ujung kanan
dari bagian yang horizontal itu terpaku., bebas bergerak kea rah horizontal dan tidak
dapat menahan momen. Konfigurasi kasus 2 tabel kekakuan elemen balok sesuai dengan
1
syarat-syarat bagian horizontal tersebut, karena pada tabel tersbut 2 = 2 1 maka 3 =
1
dan dalam gambar ini dapat dipecahkan q1
2 2
M
M
F
l1 12
23
6
12
121 61
= 1 = 1
13 12
61
=
12 2
41 31
= ( + ) 2
1 2
121 61
13 12 1
[ ]= [ ]
61 41 31 2
2 ( + )
[ 1 1 2 ]
1 2
1 2 1 2 2
= (1 + 2 ) 1 + 1 2 + 2 ( )
2 2 2 2
121 61
(1 + 2 ) 0
1 13 12 1 ()
[ 1 ][ ] + [ ] = [ ]
0 (1 + 2 ) 2 61 41 31 2 ()
4 2 ( + )
[ 1 1 2 ]
inersia tertentu juga ditandai pada model, serta sistem koordinat sesuai dengan elemen
elastis-redaman.
dalam bentuk rumus aljabar. The kinematik eksitasi dapat didefinisikan sebagai fungsi
perpindahan, kecepatan atau percepatan, tergantung pada kondisi yang berlaku dalam
model dibahas dari sebuah sistem mekanik.
KESIMPULAN
Menganalisis getaran dalam sistem mekanik itu punya beberapa metode seperti
metode analitis dan metode pengunaan software. Metode analisis dimodelkan sebagai
penjumlahan model massa-pegas-peredam sederhana dengan solusi umum + + =
0. Adapun pada pemodelan stuktur berangka, perpindahan dan rotasi pada pojok atau sendi
sering dapat berguna sebegai koordinat umum. Massa dapat ditempatkan pada simpul tersebut
sehingga persamaan gerak dapat ditulis dalam koordinat umum, Penggunaan matriks
memudahakan perhitungan untuk analisis getaran.
Metode yang saat ini sering digunakan yakni penggunaan perangkat lunak, salah
satunya CATIA dan GRAFSIM. Pemodelan sistem bergetar mobil disajikan dan karakteristik
yang menggambarkan getaran dan resonansi zona telah disajikan. Aplikasi CATIA
memungkinkan untuk mengatur koordinat lampiran EDE dan elemen inersia dan
memperkenalkan kendala pada derajat kebebasan untuk elemen inersia. Dalam kasus sistem
3D, adalah mungkin untuk membatasi 3 pemindahan dan 3 rotasi. Untuk aplikasi GRAFSIM,
selama proses analisis, dengan menggunakan semua data yang diperoleh, GRAFSIM software
menghasilkan karakteristik dinamik operasi (transmitansi), dan matriks negara yang
menggambarkan model dari sebuah sistem mekanik
REFERENSI
[1] Geradin M., Rixen., Mechanical Vibration: Theory and Application to Structural
Dynamics, Masson, Paris, 1994
[2] Thomson T. William, Prasetio Lea Dra. MSc., Teori Getaran dengan Penerapan Edisi ke 2,
Erlangga, Jakarta, 1992
10 | J u r n a l A l j a b a r L i n e a r