Anda di halaman 1dari 10

B

A
B PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN INDONESIA
MELALUI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG
SANTUN

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip kesantunan dalam komunikasi berbahasa Indonesia lisan dan tulis sebagai
implementasi kepribadian Indonesia .

Ungkapan bahwa bahasa menunjukkan bangsa tidak


dimaksudkan untuk menyatakan bahwa bahasa satu lebih baik
dari bahasa yang lain. Maksud dari ungkapan itu adalah bahwa
ketika seseorang sedang berkomunukasi dengan bahasanya,
mampu menggali potensi bahasanya, dan mampu
menggunakannya secara baik, benar, dan santun merupakan
cermin dari sifat dan kepribadian pemakainya.

Orang yang ketika berbicara menggunakan pilihan kata,


ungkapan yang santun, dan struktur kalimat yang baik
menandakan bahwa kepribadian orang itu memang baik. Orang
yang kepribadian sebenarnya tidak baik, meskipun berusaha
berbahasa secara baik, benar, dan santun di hadapan orang lain,
pada suatu saat tidak akan mampu menutup-nutupi kepribadian
buruknya sehingga muncul pilihan kata, ungkapan, atau struktur
kalimat yang tidak baik dan tidak santun.
Setiap orang wajib menjaga kaidah-kaidah dalam
berkomunikasi bak kaidah lingusitk maupun kaidah kesantunan
agar tujuan komunikasi dapat tercapai. Bahasa merupakan alat
untuk berkomunikasi. Kaidah berbahasa secara linguistik yang
dimaksud antara lain digunakannya kaidah bunyi, bentuk kata,

1
struktur kalimat, dan tata makna secara benar. Setidaknya, jika
komunikasi secara tertib menggunakan kaidah linguistik, mitra
tutur akan mudah memahami informasi yang disampaikan oleh
penutur. Begitu juga dengan kaidah kesantunan. Meskipun
secara baku bahasa Indonesia belum memiliki kaidah kesantunan
secara pasti, setidaknya rambu-rambu untuk berkomunikasi
secara santun sudah dapat diidentifikasi.
Grice (1978) mengidentifikasi bahwa komunikasi secara
santun harus memperhatikan prinsip kerja sama. Ketika
berkomunikasi, seorang penutur harus memperihatkan prinsip
kualitas, prinsip kuantitas, prinsip relevansi, dan prinsip cara.
Yang dimaksud dengan prinsip kualtas adalah bahwa dalam
menyampaikan informasi kepada orang lain, informasi yang
disampaikan harus didukung dengan data. Yang dimaksud
dengan prinsip kuantitas adalah bahwa ketika berkomunikasi
dengan orang lain, yang dikomunikasikan harus sesuai dengan
yang diperlukan, tidak lebih dan tidak kurang. Prinsip relevansi
artinya adalah ketika berkomunikasi yang dibicarakan harus
relevan atau berkaitan dengan yang sedang dibicarakan dengan
mitra tutur. Sedangkan yang dmaksud dengan prinsip cara
adalah bahwa ketika berkomunikasi dengan orang lain di
samping harus ada masalah yang dibicarakan juga harus
memperhatikan cara menyampaikan.

Diskusi 1
Kadang-kadang ketika seseorang berkomunikasi, sebenarnya
pokok masalah yang dibicarakan sangat bagus dan menarik,
namun jika penyampaiannya justru menyinggung perasaan,
terkesan menggurui, kata-kata yang digunakan terasa kasar,
atau cenderung melecehkan, tujuan komunikasi dapat tidak

2
tercapai. Menurut Saudara, termasuk ke dalam prinsip yang
manakah realitas di atas?

SANTUN BERTUTUR KEPADA MITRA TUTUR

Suatu tuturan dikatakan santun bila dapat meminimalkan


pengungkapan pendapat yang tidak santun (Leech, 1983: 81).
Grice (2000: 362) merumuskan kembali anggapan tersebut
menjadi pilihlah ungkapan yang tidak meremehkan status mitra
tutur. Artinya, dalam bertutur kita perlu memilih ungkapan yang
paling kecil kemungkinannya menyebabkan mitra tutur
kehilangan muka. Oleh karena itu, demi kesantunan, penutur
harus dapat memperlakukan mitra tutur sebagai berikut (Grice,
2000: 362):
(1) jangan perlakukan mitra tutur sebagai orang yang tunduk
kepada penutur,
(2) jangan mengatakan hal-hal yang kurang baik mengenai diri
mitra tutur atau orang atau barang yang ada kaitannya dengan
mitra tutur,
(3) jangan mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra
tutur,
(4) jangan menyatakan ketidaksetujuan dengan mitra tutur
sehingga mitra tutur merasa jatuh harga dirinya,
(5) jangan memuji diri sendiri atau membanggakan nasib baik
atau kelebihan diri sendiri,
(6) maksimalkan ungkapan simpati kepada mitra tutur,
(7) minimalkan rasa tidak senang pada mitra tutur dan
maksimalkan rasa senang pada mitra tutur

Diskusi 2

3
Jangan sampai mitra tutur mengeluarkan biaya (biaya sosial,
fisik, psikologis, dsb) atau agar kebebasannya menjadi terbatas
(Grice, 2000). Bagaimanakah pandangan Saudara mengenai
biaya sosial, fisik, dan psikologis dalam sebuah komunikasi
tutur?

PENANDA PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA YANG SANTUN

Jika masyarakat Indonesia selalu memperhatikan


kesantunan dalam pemakaian BI, niscaya kepribadian bangsa
pun juga akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh
karena itulah, kita hendaknya tidak bosan-bosan menyuarakan
agar setiap orang Indonesia mau berbahasa Indonesia secara
santun. Namun, agar dalam menyuarakan pemakaian bahasa
secara santun berdampak positif, perlu dipahamkan pula
penanda dan kaidah bahasa yang santun. Menurut Pranowo
(2008), fakta pemakaian BI yang santun dapat diidentifikasi dari:
1) pembicaraan wajar dengan akal sehat yaitu bertutur
secara wajar dan tidak perlu dibuat-buat,
2) penutur mengedepankan pokok masalah yang
diungkapkan sehingga kalimat tidak perlu berputar-
putar agar pokok masalah tidak kabur,
3) penutur selalu berprasangka baik kepada mitra tutur,
4) penutur terbuka dan menyampaikan kritik secara
umum,
5) penutur menggunakan bentuk lugas, atau bentuk
pembelaan diri secara lugas sambil menyindir, dan
6) penutur mampu membedakan situasi bercanda
dengan situasi serius.
Selain itu, ada pula fakta bahwa pemakaian BI yang santun
ditandai dengan pemakaian bahasa verbal, seperti (a) perkataan

4
tolong pada waktu menyuruh orang lain, (b) ucapan terima
kasih setelah orang lain melakukan tindakan seperti yang
diinginkan oleh penutur, (c) penyebutan kata bapak, Ibu dari
pada kata Anda, (d) penyebutan kata beliau dari pada kita
dia untuk orang yang lebih dhormati, (e) pergunakan kata
minta maaf untuk ucapan yang dimungkinkan dapat merugikan
mitra tutur.
Di samping bentuk-bentuk verbal seperti di atas, perilaku
santun juga dapat didukung dengan bahasa non-verbal, seperti
(a) memperlihatkan wajah ceria, (b) selalu tampil dengan
tersenyum ketika berbicara, (c) posisi tangan yang selalu
merapat pada tubuh (tidak berkecak pinggang dan tdak terkesan
menantang). Pemakaian bahasa non-verbal seperti itu akan
dapat menimbulkan aura santun bagi mitra tutur.

Analisis Kasus Kebahasaan 1


Klasifikasikan butir-butir data bahasa di bawah ini ke dalam enam
penanda pemakaian bahasa indonesia yang santun sebagaimana
yang terpapar di atas!

1) Asumsi yang ada di APBNP kita sudah ada yang melampaui


target. Semua skenario dibuat, mana yang cocok mana
yang tidak. Pemerintah sedang mengkaji opsi apa yang
sebaiknya diambil (Syahrial Luthan, KR, hal 28, 02/05/08).
2) Saya minta sekali lagi, jangan ada dusta di antara kita.
Pemerintah kurang bagus, saya akan bikin bagus. All-out,
segala tenaga. Harapan saya, tema dunia usaha juga
begitu, melakukan langkah yang sama (SBY, Jawa Pos,
1/4/2008:1)
3) Selama masih ada korupsi, selama itu pula kesejahteraan
belum tercapai (Kholiq Arif, Suara Merdeka, 02/05/08).

5
4) Orang mestinya tidak pasrah begitu saja terhadap
kemiskinan, tapi harus berusaha mengubah diri mejadi
orang yang tidak miskin, Ustad Samsul Arifin (halaman M,
Suara Merdeka, 03/03/08).
5) Kalau masalah korupsi, asal atasannya tegas, tentu yang
bawahan tidak ikut-ikutan (Bambang Sadono, Suara
Merdeka, 02/05/08).
6) Saya sangat berterima kasih kepada negeri ini. Tidak ada
lagi ambisi saya secara ekonomi dan politik. Sebagi non-
pri, jabatan politik saya saat itu sudah yang tertinggi
sebagai anggota DPR. Nggak mungkin naik lagi. Demikian
pula dengan ambisi ekonomi, sudah cukuplah yang saya
punya (Sofjan Wanadi, Ketua Umum Apindo, 2008-2013;
Jawa Pos, 30/3/2008:14).
7) Tak ada masalah, silakan saja. Kita tidak asal menangkap,
tapi sudah didasarkan pada bukti awal yang cukup kalau
tersangka membantah, itu haknya (Johan Budi, Juru Bicara
KPK, KR, hal 28, 02/05/08).
8) Voting juga merupakan bentuk demokrasi. Jadi kalau tidak
ada kata mufakat dalam musyawarah, maka voting bisa
juga (Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI; Kedaulatan Rakyat, 3
Maret 2008).
9) Saya merasa sedih, kecewa atas peristiwa itu karena nila
setitik rusak susu sebelanga (Hendarwan, Jaksa Agung;
Kedaulatan Rakyat, 4 Maret 2008).
10) Kalau seumur hidup ya janganlah. Nanti makin tua
makin kurang baik. Sebab, orang yang semakin tua itu kan
fisiknya juga mengalami kemunduran. Jadi pola pikirnya
juga semakinn mundur. Akhirnya nanti rakyat juga
dirugikan. Tidak perlu seperti itu (Sri Sultan Hamengku
Buwono X, Gubernur DIY; Kedaulatan Rakyat, 6 Maret
2008).

6
11) Kalau saya baca, delapan rekomendasi kadin itu
bagus. Hanya, analisisnya kok seperti menyatakan bahwa
apa yang dilakukan pemerintah salah semua. Seperti
zaman kegelapan (SBY, Presiden RI; Jawa Pos, 1/4/2008:1)
12) Saya sangat berterima kasih kepada negeri ini. Tidak
ada lagi ambisi saya secara ekonomi dan politik. Sebagi
non-pri, jabatan politik saya saat itu sudah yang tertinggi
sebagai anggota DPR. Nggak mungkin naik lagi. Demikian
pula dengan ambisi ekonomi, sudah cukuplah yang saya
punya ini (Sofjan Wanadi, Ketua Umum Apindo (2008-
2013); Jawa Pos, 30/3/2008:14).
13) Saya dituduh pernah memeras bupati di jatim.
Buktikan saja, panggil semua bupati se- Jatim (Marwan
Efendy, Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim; Jawa Pos,
31/3/2008:1)
14) Kita memang tidak sedang memilih malaikat. Karena
itu patokannya harus hukum (Mahfudz Siddiq, Ketua Fraksi
PKS; Jawa Pos, 31/3/2008:2).
15) Saya minta sekali lagi, jangan ada dusta di antara
kita. Pemerintah kurang bagus, saya akan bikin bagus. All-
out, segala tenaga. Harapan saya, tema dunia usaha juga
begitu, melakukan langkah yang sama (SBY, Presiden RI;
Jawa Pos, 1/4/2008:1).
16) Untungnya selera saya ini termasuk selera kampung.
Sukanya beli makan pecel lele di kaki lima (Abdullah
Hamahua., anggota KPK; Jawa Pos, 1/4/2008:15).
17) Kalau nanti tetap tidak nggak mau mundur, terpaksa
ya dipecat. Kok angel men (susah amat-Red) (Gusdur,
Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB; Jawa Pos,
30/3/2008:1).
18) Ibu Mega sempat bertanya, apakah Bibit dan mbak
Rustri bisa menang. Beliau bilang, Awas Tjahjo,kalau

7
sampai kalah, aku sembelih kamu, ungkap Puan ketika
memberi sambutan menggantikan Megawati. (Puan
Mahaarani, Suara Merdeka, 03/03/08).

PENANDA PEMAKAIAN BAHASA YANG TIDAK SANTUN

Meskipun sebenarnya banyak cara agar dalam berbahasa


selalu santun, namun ada pula fakta bahwa komunikasi yang
terjadi sering tidak santun. Komunikasi yang tidak santun
ditandai dengan (1) penutur menyatakan kritik secara langsung
(menohok mitra tutur) dan dengan kata-kata kasar, (2) penutur
didorong rasa emosi ketika bertutur, (3) penutur protektif
terhadap pendapatnya, (4) penutur sengaja ingin memojokkan
mitra tutur dalam bertutur, dan 5) penutur menyampaikan
tuduhan atas dasar kecurigaan terhadap mitra tutur. (Pranowo,
2008)

Analisis Kasus Kebahasaan 2


Kelompokkan ke dalam lima penanda pemakaian bahasa
indonesia yang tidak santun butir-butir data bahasa di bawah ini!

1) Pidato-pidato pimpinan dewan selama ini jelas


menunjukkan bahwa kaliber pimpinan memang payah
(Fahri Hamzah, anggota Fraksi PKS; Jawa Pos, 1/4/2008:2)
2) Mantan Presiden ... menilai kegagalan tersebut (proyek
padi Super Toy HL2) karena SBY penakut. Itu kan karena
presidennya penakut (KR, 14 Sept. 2008: 23).

8
3) KPK tidak adil. Kalau dirasa perlu, ya jangan hanya DPR
yang digeledah. Pemda, Dinas, dan Departmen yang
bersangkutan juga digeledah (Agung Laksana, KR
02/08/2008: 28).
4) Tidak ada apa-apa, KPK kan tukang geledah (MS Kaban, KR
03/08/2008:31).
5) ...tidak perlu islah. Sudah jelas yang jahat dan yang benar.
Ah orang dia ndak punya legitimasi. Biar saja, mau bikin
100 SK ya silakan (GD, KR 04/08/2008)
6) Silakan kalau mau banding. Kita nggak masalah. Sebab
dari awal Tomy tidak melakukan perbuatan melawan
hukum (Elza Sarif, KR 01/03/2008).
7) Selama ini, pemerintah cenderung bersikap santai saja
dan membiarkan hidup masyarakat makin sulit. Setiap
harga minyak dunia naik, pemerintah pun menaikkan BBM
(Sukardi Wakil Ketua Kadin DIY, KR 07/05/2008).
8) Ini merupakan kegagalan dari pemerintahan SBY-JK. Dulu,
saat kenaikan harga BBM tahun 2005 berjanji tidak akan
menaikkan harga BBM. Berarti dia mengingkari janjinya
sendiri. Presiden sudah melakukan kebohongan politik, dan
layak di-impeach (Andrianto, KR 08/05/2008:1).
9) Mereka sudah buta mata hati nuraninya. Apa mereka tidak
sadar kalau BBM naik, harga barang-barang lainnya bakal
membubung. Akibatnya, rakyat semakin tercekik (Dona
Budi Kharisma, BEM UNS, KR 08/05/2008:1).
10) ...kawasan hutan lindung dan konservasi biasanya
dialih-fungsikan menjadi areal perkebunan, pertambangan,
atau hanya diambil kayunya lalu ditelantarkan (Alfian
Efendi, Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia, Kompas,
07/05/2008).

Daftar Rujukan

9
Grice, H.P. 1975. Logic and Conversation dalam Cole; P&J.L
Morgan. 1975. Syntax and Semantics Vol 3 : Speech Acts .
New York: Akademic Press.

Leech, G. 1989. Principle of Pragmatics. London : Longman.

Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge : Cambridge


University Press.

Pranowo.2008. Kesantunan Berbahasa Indonesia sebagai


Pembentuk Kepribadian Bangsa. Makalah Kongres
Internasional Bahasa Indonesia XI di Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai