Disusun Oleh
Kelompok 6 :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini. Kami juga tak lupa
berterima kasih kepada ibu Indarwati, S.S., M.Hum., selaku dosen Bahasa Indonesia
kami, yang telah memberikan tugas ini. Kami juga berterima kasih kepada orang –
orang yang telah membuat artikel atau informasi yang kami butuhkan sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini.
Kami memiliki harapan bahwa makalah ini dapat berguna bagi siapa pun yang
mencari informasi atau pengetahuan mengenai “pilihan kata dalam Bahasa Indonesia”
agar bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca. Dalam menyusun makalah ini,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari orang-orang akan kami terima dengan senang
hati dan hal itu akan menjadi pelajaran bagi kami untuk menyusun makalah ke
depannya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi orang-orang yang membaca
dan memahaminya. Kami juga berharap makalah ini dapat dipahami dengan baik oleh
orang-orang dan mengambil sesuatu di dalamnya untuk mempermudah pekerjaan
mereka. Kami memohon maaf apabila adanya kesalahan dalam makalah ini atau
adanya kata-kata yang kurang berkenan. Kami juga mengucapkan terima kasih banyak
kepada orang-orang yang telah membaca makalah kami.
Penulis
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………I
Daftar Isi……………………………………………………………………………..II
1. Pendahuluan ………………………………………………………………………1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………..……….2
2. Pembahasan…………………………………………………………………..……3
3.Penutup………………………………………………………..……………………7
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………...………7
4. Daftar Pustaka……………………………………………………………………..8
II
PENDAHULUAN
Namun, jika kita melihat aturan penggunaan bahasa Indonesia yang benar, masih
banyak masarakat Indonesia yang keliru akan hal tersebut. Bahasa Indonesia memang
sering digunakan oleh masyarakat, tetapi mereka sebatas mengetahui bahasa
Indonesianya saja dan tidak mengetahui bagaimana kaidah-kaidah berbahasa Indonesia
yang tepat. Oleh karena itu, kami di sini akan menjelaskan salah satu bagian dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang tepat, yaitu “Pilihan Kata” yang kami susun
dalam bentuk makalah.
Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas Bahasa Indonesia yang diberikan oleh
dosen serta memberi sedikit informasi tentang apa dan bagaimana pilihan kata dalam
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat berharap apa yang kami sampaikan
dalam makalah ini bisa memberi sedikit informasi mengenai kaidah bahasa Indonesia
yang tepat.
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
PEMBAHASAN
Pemilihan kata mengacu pada kemampuan seseorang untuk memilih bentuk kata
yang sesuai dengan konsep atau ide yang dinginkan. Dengan pemikiran ini, perlu
adanya kehati-hatian dalam pemilihan kata, karena hubungan antara bentuk kata dan
makna kata tidak selalu berbanding satu dengan satu. Suatu istilah (Makna) biasanya
diungkapkan dalam berbagai bentuk, seperti kata “bahagia”, yang melambangkan
kebahagiaan dalam bentuk Sukacita, senang, dan sukaria. Sebaliknya, suatu bentuk
kata seringkali mempresentasikan lebih dari satu konsep (makna), seperti kata diam
yang mempresentasikan konsep “jangan bicara, jangan bergerak, dan tidak berbuat
apa-apa”. Dalam pengertian ini, pilihan kata menghadapi sinonim, kata yang ber-
hiponim, dan kata yang ber-homonim.
1. Pembangunan pasar yang menelan biaya lebih dari 5 milyar itu mulai dibangun
pertengahan tahun lalu.
Kalimat diatas jika disederhanakan akan menjadi kalimat seperti berikut;
• Pembangunan pasar dibangun tahun lalu.
3
Perhatikan kalimat di atas yang begitu janggal dan tidak bernalar, apa benar
pembangunan, dibangun? Kita bisa mengganti kata ‘dibangun’ dengan kata
dilaksanakan atau dimulai. Pengulangan bentuk yang mirip secara terus
menerus selain membosankan, juga terkadang menjadi berlebihan. Hal inilah
yang menyebabkan suatu kalimat menjadi kurang efektif. Perhatikan kalimat
berikut;
2. Perjuangan para pahlawan yang berjuang melawan penjajah patut kita kenang
dan kita hargai.
Kalimat (2) dapat kita ubah menjadi dua bentuk seperti berikut ;
• Perjuangan para pahlawan melawan penjajah patut kita kenang dan kita
hargai.
• Para pahlawan yang berjuang melawan penjajah patut kita kenang dan kita
hargai.
Kedua bentuk kalimat di atas berbeda maknanya, tetapi lebih cermat daripada
kalimat 2.
Melihat contoh-contoh yang dikutip, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan
pemilihan kata selain untuk mengungkapkan pikiran dengan cermat, juga untuk
membuat Bahasa yang digunakan lebih hidup dan menarik sehingga tidak terlihat
membosankan.
4
berupa aksi verbal maupun berupa aksi nonverbal dari pembaca atau pendengar.
Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.
1. Membedakan secara cermat denotasi dari konotasi. Dari dua kata yang
mempunyai makna yang mirip atau sama maka harus ditetapkan mana yang
akan dipergunakan untuk mencapai maksud yang diharapkan. Jika hanya
pengertian dasar yang diinginkan, maka harus memilih kata yang denotative
sedangkan jika menghendaki reaksi emosional tertentu, perlu memilih kata
konotatif sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. Seperti telah
diuraikan diatas, kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki distribusi
yang saling melengkapi. Sebab itu, penulis atau pembicara harus berhati-hati
memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang
dinginkan sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan.
3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. Bila penulis sendiri tidak
mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaan tersebut, maka akan
membawa akibat yang tidak dinginkan dengan kata lain akan menimbulkan
suatu kesalah pahaman. Kata-kata yang mirip dalam tulisannya itu misalnya
bahwa-bawah-bawa.
Apabila sebuah kata mengacu kepada satu hal atau kelompok yang luas bidang
lingkupnya, maka kata itu disebut kata umum. Bila mengacu kepada pengarahan-
pengarahan yang khusus dan konkrit maka kata-kata itu disebut kata khusus.
5
2.4. Pembentukan Kata
Terdapat lima cara membentuk kata Bahasa Indonesia, yaitu afiks, reduplikasi, bentuk,
konsep, dan referen. Yang pertama adalah Afiksasi, pembentukan Afiks atau imbuhan
pada kata contoh misalnya penambahan ber- pada tanding sehingga menjadi kata
bertanding, yang kedua ialah Reduplikasi, pembentukan kata baru dengan mengulang
kata yang sudah ada contoh misalnya kata main diulang menjadi main-main. Dan
dalam pandangan yang lain pembentukan kata terdiri atas, bentuk, konsep, dan referen.
Ketiga pandangan ini menghasilkan konsep Segitiga Makna.
6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Tri Indah. "Kata dan Pilihan Kata." Jurnal Al-Irsyad4.1 (2014): 56-6.
Gorys Keraf, Dr. Diksi dan gaya bahasa. Gramedia Pustaka Utama, 2009.