Bab 11 PDF
Bab 11 PDF
TELAAH PUSTAKA
badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan
dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerjasama secara
adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun, pengelola. Usaha tersebut
diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat
sama antara dua orang atau lebih, yang satu pihak menyediakan modal usaha,
sedangkan pihak lain melakukan usaha atas dasar profit sharing ( membagi untung )
menurut perjanjian. Maka dalam koperasi ini terdapat unsur mudharabah karena satu
pihak memiliki modal dan pihak lain melakukan usaha atas modal tersebut. Hal ini
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-
id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya
dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah
berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
Berdasarkan pada ayat diatas kiranya dapat dipahami bahwa tolong menolong
dalam kebajikan dan dalam ketakwaan dianjurkan oleh Allah, maka koperasi sebagai
salah satu bentuk tolong menolong, kerja sama dan saling menutupi kebutuhan.
Menutupi kebutuhan dan tolong menolong dalam kebajikan adalah salah satu wasilah
untuk mencapai ketakwaan yang sempurna. Tolong menolong adalah perbuatan yang
terpuji menurut agama islam, salah satu bentuk tolong menolong adalah mendirikan
koperasi dan menjadi anggota koperasi adalah merupakan salah satu perbuatan terpuji
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
Fungsi dan Peran koperasi didalam UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 5 ( Sutantya
e. Kemandirian;
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip
a. Pendidikan perkoperasian;
a. Rapat Anggota
Secara hukum, anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya,
dan bukan pula manajer. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa kunci
dari keberhasilan koperasi terletak pada anggota. Para anggota koperasi bertemu pada
waktu-waktu tertentu pada suatu rapat, yang selanjutnya disebut Rapat Anggota,
waktu-waktu mana telah diatur dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga. (
Hendrojogi, 2002:145 ).
dalam struktur kehidupan koperasi, dan merupakan perwujudan kehendak dari para
pelaksanaan koperasi . RAT diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Rapat
anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.
keputusan diambil dengan suara terbanyak. Dalam hal dilakukan pemungutan suara,
a. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota dan memiliki masa jabatan
1. Tugas-tugas Pengurus
a. Mengelola koperasi dan usahanya;
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
c. Menyelenggarakan rapat anggota
d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas;
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus;
2. Wewenang Pengurus
a. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan;
b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
memberhentikan anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran
Dasar;
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan
koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat
Anggota.
Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum
a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta
b. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
kebijaksanaan dari pengurus. Karena itu dalam RAT inilah kebijaksaan pengurus akan
dinilai oleh Rapat Anggota. Apabila kebijaksanaan Pengurus dapat diterima oleh
Rapat Anggota, maka tidak terjadi masalah. Akan tetapi apabila anggota menilai
kebijaksanaan yang menyimpang dari keputusan rapat anggota tahun yang lalu, maka
pengurus oleh rapat anggota berarti membebaskan pengurus dari tanggung jawabnya
b. Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Persyaratan untuk dapat dipilih
dan diangkat sebagai anggota pengawas ditentukan dalam Anggaran Dasar. Dalam hal
koperasi yang mengangkat pengelola pengawas dapat diadakan secara tetap atau
1. Pengawas bertugas
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi.
2. Pengawas berwenang
3. Modal Koperasi
yang sangat penting. Jumlah modal yang diperlukan oleh suatu koperasi sudah harus
rincian berapa modal tetap dan berapa modal kerja yang diperlukan. Modal tetap atau
disebut juga modal jangka panjang diperlukan untuk menyediakan fasilitas fisik
koperasi, seperti untuk pembelian tanah, gedung, mesin dan kendaraan. Modal kerja
disebut juga modal jangka pendek yang diperlukan untuk membiayai kegiatan
operasional koperasi seperti gaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak dan
sebagainya. Jika koperasi itu koperasi simpan pinjam maka modal ini diperlukan
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman ( Muhammad
Firdaus, 2004: 71 ).
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Dana Cadangan
d. Hibah
Modal Pinjaman dapat berasal dari :
a. Anggota
a. Modal Sendiri
a) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang
harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok tidak
koperasi ini, dapat diatur dalam setiap anggaran dasar koperasi, apakah dilakukan
b) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayar oleh
anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan. Simpanan wajib
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Mengenai besar kecil dari simpanan wajib ini dapat disesuaikan dengan tujuan
usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, kerena itu akumulasi
simpanan wajib para anggota ini harus diarahkan untuk mencapai suatu nilai tertentu
agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan untuk menjalankan usaha
koperasi.
c) Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
Sehubungan dengan itu, dana cadangan koperasi ini tidak boleh dibagikan
pembubaran ini, oleh penyelesai pembubaran, dana cadangan tersebut dipakai untuk
d) Hibah
Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya.
Modal koperasi yang merupakan pemberian ( hibah ) ini adalah pemberian harta
kekayaan dari seseorang yang berupa kebendaan, baik benda bergerak maupun benda
tetap.
b. Modal Pinjaman
Modal pinjaman Anggota yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota,
Pinjaman yang diperoleh dari anggota ini bukan merupakan modal sendiri atau
Pinjaman dari koperasi atau anggota koperasi lain memang perlu dibuatkan
dokumen dalam bentuk sebuah perjanjian pinjam meminjam antarkedua belah pihak
Dasar.
usaha koperasi. Modal pinjaman ini dapat pula berasal dari pinjaman bank dan
lembaga keuangan lain ( lembaga keuangan non bank ). Pinjaman yang berasal dari
bank dan lembaga keuangan lainnya ini dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
maupun tersendiri, koperasi sebagai debitur dari bank dan lembaga keuangan lainnya
Untuk menambah modal, koperasi dapat juga menjual obligasi atau surat
utang kepada masyarakat investor; maksudnya untuk mencari dana segar dari
masyarakat umum diluar anggota koperasi. Penerbitan obligasi dan / surat utang
Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Pemupukan modal yang
berasal dari modal penyertaan ini dapat bersumber dari penyertaan modal pemerintah
simpan pinjam ). Pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan ini diatur
dengan penyusutan dan biaya dari tahun buku yang bersangkutan disebut sebagai sisa
hasil usaha. Sisa hasil usaha harus diperinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh
dari transaksinya dengan para anggota dan sisa hasil usaha yang diperoleh dari pihak
bukan anggota. Sebagian dari sisa hasil usaha yang diperoleh dari para anggota dapat
dikembalikan kepada anggota masing- masing sesuai dengan jasa yang diberikannya.
Sisa hasil usaha yang berasal dari pihak luar tidak boleh dibagikan kepada anggota.
Sisa hasil usaha setelah dikurangi dengan bagian yang dikembalikan kepada
a. Cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
anggota- anggota yang menjalankannya harus aktif memajukan usaha koperasi dan
rajin menghadiri rapat kerja untuk memecahkan persoalan secara bersama- sama;
makin besarnya usaha koperasi dapat menimbulkan persoalan- persoalan yang lebih
besar. Dalam hal ini rapat anggota mempunyai wewenang untuk menentukan
Kerja para pengurus ini sangat menentukan berhasil atau gagalnya usaha- usaha
sebuah koperasi.
berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi
Akuntansi bermanfaat dan menjadi kebutuhan baik bagi orang- orang yang
terlibat dalam suatu badan usaha maupun yang tidak terlibat langsung dalam suatu
badan usaha. Kebutuhan itu berupa informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Akuntansi adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan
informasi tentang kondisi keuangan ( ekonomi ) berupa posisi keuangan yang tertuang
dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu
ASOBAT ),( Sofyan Syafri Harahap, 2005:4 ) akuntansi diartikan sebagai berikut :
Proses pengidentifikasian, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi
cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian- kejadian
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua
oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,
baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian
itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.
Dalam ayat ini disebutkan kewajiban bagi umat mukmin untuk menulis setiap
transaksi yang masih belum tuntas ( Not completed atau non cash ). Dalam ayat ini
jelas sekali tujuan perintah ini untuk menjaga Keadilan dan Kebenaran. Artinya
dan adil sehingga perlu para saksi. Al- Quran melindungi kepentingan masyarakat
dengan menjaga terciptanya keadilan dan kebenaran, oleh karenanya tekanan dari
Dari beberapa definisi akuntansi diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
akuntansi adalah sistem informasi berupa data kuantitatif yang dibutuhkan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun oleh
Dilihat dari sisi format laporan, maka laporan keuangan koperasi sebagai
badan usaha , pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang dibuat oleh
badan usaha lain seperti badan usaha swasta dan badan usaha milik Negara. Adapun
perbedaan pertama adalah bahwa perhitungan sisa hasil usaha pada koperasi harus
dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan non anggota. Alokasi
pendapatan dan beban kepada anggota dan non anggota pada perhitungan sisa hasil
usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan non
anggota.
penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka
dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan
bila perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan
dan unit- unit yang berada dibawah satu pengelolaan, maka disusun laporan keuangan
Akuntansi Keuangan ( IAI, No. 1 Tahun 2007, Ayat 5 ) adalah sebagai berikut :
pokok yang harus dimiliki laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini
pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebur terlalu sulit untuk
dapat dipahami oleh pengguna tertentu ( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007
Ayat 25 ).
2. Relevan
Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna dalam proses penggambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna dimasa lalu (
IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 26 ).
a. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam
beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan
relevansinya. Misalnya, pelaporan suatu segmen baru dapat mempengaruhi
penilaian resiko dan peluang yang dihadapi perusahaan tanpa
mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut
dalam periode pelaporan( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 29 ).
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal ( reliable ). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur ( faithful representation ) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007
Ayat 31 ).
a. Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar
dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus
menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk
asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang
memenuhi kriteria pengakuan ( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 33 ).
d. Pertimbangan Sehat
Penyajian laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa
dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan. Perkiraan
masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang
mungkin timbul. ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan
hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan laporan keuangan ( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 37 ).
e. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan materialitasnya dan biaya. Kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan ( omission ) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar
atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna
ditinjau dari segi relevansi ( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 38 ).
4. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecendrungan ( tren ) posisi dan kinerja
keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan secara relative ( IAI, Bab Pendahuluan Tahun 2007 Ayat 39 ).
Untuk badan usaha koperasi, dalam Standar Akuntansi Keuangan ( IAI, No.
27 Tahun 2007 ayat 56 ) disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi terdiri atas
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut
kesatuan usaha pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada akhir dari satu bulan atau
Suatu daftar baik yang disusun pada waktu berdirinya perusahaan / koperasi (
neraca pembukuan ) atau yang disusun pada saat tertentu selama tahun
pembukuan / periode pembukuan masih berjalan ( neraca bulanan atau neraca
antara ) maupun yang disusun pada akhir tahun buku ( neraca tahunan ),
dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan bentuk perkiraan scontro atau T
account ataupun staffel atau report form, dalam hal mana harta atau aktiva,
hutang atau passiva dan modal pada saat tetentu / periode tertentu, yang
dinyatakan dalam bentuk uang / nilai uang ( Rivai, 1999:12).
Berikut ini akan dijelaskan masing- masing pos aktiva dan kewajiban
1. Aktiva ( Asset )
mungkin diperoleh di masa depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai
dalam bentuk bantuan atau sumbangan barang modal untuk menjalankan usahanya.
Barang modal tersebut dapat diakui sebagai aktiva tetap milik koperasi walaupun
aktiva tersebut tidak dapat dijual untuk menutupi kerugian. Dalam hal ini aktiva tetap
atau telah ditetapkan dalam perjanjian ( akte penerimaan ) sumbangan, maka aktiva
tersebut dikelompokkan kedalam aktiva lain- lain. Sifat dan pembatasan aktiva tetap
a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau di konsumer dalam periode
berikutnya ( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang
Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditasnya. Lima pos
penting dari akitiva lancar adalah kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan,
dan pembayaran di muka. Pos- pos tersebut tidak dianggap sebagai aktiva lancar jika
hal itu diperkirakan tidak akan terealisasi menjadi kas dalam satu tahun atau dalam
Berikut akan dijelaskan pos- pos yang termasuk aktiva lancar ( current asset )
a.1 Kas dan Bank
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan, yaitu berupa : uang ( uang kertas dan uang logam ) valuta
asing, dan bentuk-bentuk alat pembayaran lainnya yang mempunyai sifat seperti kas.
giro, yang dapat digunakan secara bebas untuk memebiayai kegiatan umum
a.2 Piutang
Piutang adalah klaim uang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak- pihak
Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain ( kepada kreditor atau
Munawir, 2004 : 15 ).
Piutang menunjukkan tagihan yang timbul dari penjualan barang- barang atau
jasa yang dihasilkan. Piutang yang timbul bukan dari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan, dikelompokkan kedalam piutang lain- lain. Piutang yang timbul dari
penjualan atau penyerahan jasa pada anggota koperasi dengan bukan anggota koperasi
dipisahkan dengan tujuan agar dapat memberikan informasi seberapa besar manfaat
yang diberikan kepada anggota koperasi seta mengevaluasi tingkat keberhasilan dan
keterkaitan anggota dengan koperasi. Pada dasarnya piutang bisa timbul tidak hanya
karena penjualan barang dagangan secara kredit, tetapi dapat karena hal- hal lain.
Misalnya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap secara
kredit.
Piutang pada koperasi dapat diklafisikasikan sebagai berikut ( Arifin,
2001:114 )
1. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa kepada anggota,
piutang ini harus disajikan secara terpisah di neraca sebagai piutang dari
anggota.
2. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau jasa kepada bukan anggota
3. Piutang kepada koperasi lain.
4. Piutang yang timbul sehubungan dengan pembagian sisa hasil usaha dari
koperasi lain yang pencairannya tergantung pada persyaratan yang telah
disepakati. Piutang ini mengandung ketidakpastian sehingga dicatat dan diakui
pada saat telah dipastikan realisasinya.
a.3 Persediaan
Persediaan ( Inventory ) adalah pos- pos aktiva yang dimiliki untuk dijual
dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan untuk atau dikonsumsi
Persediaan barang dagangan dalam badan usaha koperasi yaitu barang- barang
yang dimiliki koperasi atau belum dijual pada suatu saat tertentu, dengan maksud untu
dijual kembali dalam siklus operasional normal perusahaan ( dalam jangka waktu satu
Investasi dalam Persediaan biasanya merupakan aktiva lancar paling besar dari
dalam neraca sebesar harga pokok perolehan barang yang bersangkutan, meliputi
seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung untuk mendapatkan
Biaya yang dibayar di muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari
pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain
yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan ( Jumingan,
2006:18 ).
adalah investasi yang sifatnya sementara ( jangka pendek ) dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam opersai (
Munawir, 2004 : 14 )
Syarat utama agar dapat dimasukkan dalam investasi jangka pendek adalah
bahwa investasi itu harus bersifat marketable ; artinya setiap saat perusahaan
membutuhkan uang, investasi itu dapat segera dijual dengan harga yang pasti.
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang ( mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau
dalam bentuk :
a) Saham, obligasi, dan surat-surat berharga yang lain, yang tujuannya antara
lain untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai perusahaan
lain.
b) Penyisihan dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus
lainnya,
c) Aktiva lain, misalnya pembelian tanah untuk rencana perluasan usaha (
Mardiasmo, 2000:32 ).
Sedangkan pada koperasi, Investasi jangka panjang dapat berupa penyertaan
pada pusat koperasi ( PKPN ), penyertaan pada Koperasi Jasa Audit ( KJA ), surat
berharga atau deposito jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak ada hubungan dengan
usaha pokok, atau dalam bentuk dana yang sudah ada tujuan tertentu.
Berikut ini ketentuan mengenai investasi atau modal penyertaan yang dimuat
Penyajian investasi jangka panjang dalam neraca adalah sebesar ( cost ) atau
harga perolehan dari investasi tersebut, yang meliputi harga beli, komisi perantara,
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya nampak
( konkrit ). Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap selain aktiva
itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (
aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis
a. Tanah ( Land )
Tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam operasi perusahaan.
b. Bangunan atau gedung ( building )
Bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam aktivitas usaha. Perusahaan
dapat memiliki hanya satu bangunan untuk berbagai aktivitas atau memiliki
beberapa bangunan yang terpisah, misalnya untuk produksi sendiri, untuk
penjualan barang sendiri, untuk kegiatan administrasi sendiri.
c. Mesin-mesin ( machinery )
Mesin-mesin dan alat perlengkapannya yang dipergunakan dalam mengolah
bahan dasar menjadi barang jadi ( proses pembuatan barang )
d. Perabot dan peralatan kantor ( office furniture and fixtures )
Kursi, meja dan bangku, mesin-mesin kantor seperti mesin hitung, mesin
pembukuan, kalkulator, mesin untuk memproses data, mesin ketik yang
diperlukan dalam operasi umum perusahaan. Perabot dan peralatan ini tidak
secara langsung dipergunakan dalam rangka penjualan barang.
e. Perabot dan peralatan toko ( store furniture and fixtures )
Register kas, meja tempat membayar, alat ukur, rak barang, etalase, dan
perabot serta peralatan lain yang digunakan dalam penjualan barang.
f. Alat pengangkutan ( delivery equipment )
Semua alat atau kendaraan yang dimiliki dan dipergunakan untuk
pengangkutan barang yang dibeli dan kemudian dijual seperti truk, traktor,
pick up, gerobak dan lain-lain.
g. Sumber- sumber alam ( natural resources )
Misalnya tambang batubara, hutan kayu, kebun buah-buahan.
Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, misalnya tanah, ditunjukan dalam
Aktiva tetap dari pemerintah dikelola atas dasar revolving fund merupakan
Aktiva ini diakui sebagai milik koperasi dengan mengkredit kewajiban. Dana yang
disisihkan untuk dibayarkan kepada pemerintah tersebut diperlakukan sebagai
pengurang hutang.
Misalnya gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang
dan sebagainya.
Aktiva titipan adalah aktiva milik pihak lain yang dikuasakan penggunaannya
tersebut masih berada pada pihak yang memberikan bantuan ( Rivai, 1999 :
31).
Aktiva tersebut berbentuk pemberian pinjaman lunak, hibah ( Aktiva tetap dan
modal kerja ) dan bantuan pemberian hak untuk mengoperasikan atau mengusahakan
sejumlah aktiva tertentu, yang pada umumnya adalah aktiva tetap produksi seperti
Aktiva titipan dicatat dan diakui sebagai aktiva koperasi karena koperasi
Aktiva titipan umumnya berbentuk aktiva produksi, yakni aktiva tetap yang
digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat dijual oleh koperasi.
Aktiva titipan sebagaimana aktiva-aktiva lainnya dicatat dengan nilai perolehan. Akan
tetapi, karena aktiva tersebut tidak diperoleh melalui pembelian atau membuat sendiri,
harga perolehannya tidak jelas, maka pencatatannya dapat diakui sebesar nilai pasar
yang wajar yang berlaku pada saat aktiva titipan tersebut diperoleh.
Akibat dicatat atau diakui aktiva titipan tersebut sebagai aktiva, maka total
atau kekayaan koperasi menjadi naik atau berlebihan ( overstated ), sedangkan aktiva
titipan tersebut bukan milik koperasi. Untuk mengatasi agar penyajian aktiva tidak
berlebihan, maka untuk keperluan penyajian aktiva titipan harus diimbangi dengan
kontra dari aktiva titipan agar total aktiva tidak dilaporkan secara berlebihan.
Aktiva titipan berupa kas dan bank atas nama koperasi akan disertai dengan
perusahaan yang secara pisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang
mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan
perusahaan.
2. Kewajiban
masa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer
aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari
luar bukan pemilik yang timbul akibat transaksi perolehan sumber daya ekonomi yang
dilakukan sehingga mengakibatkan arus kas keluar dimasa yang akan datang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek ( satu tahun
sejak tanggal neraca ) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. (
Munawir, 2004:18 ).
pembayarannya ( jatuh temponya ) masih jangka panjang ( lebih dari satu tahun sejak
a. Hutang Obligasi,
b. Hutang Hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.
Kewajiban koperasi dapat timbul karena pembelian barang dan jasa kepada
anggota dan non anggoa atau kepada koperasi lain. Pembagian sisa hasil usaha dan
berikut :
itu tidak dapat dianggap sebagai kekayaan bersih. Hal ini disebabkan karena anggota
Kewajiban yang timbul dari sisa hasil usaha seperti dana pembangunan daerah
kerja, dana pendidikan, dana sosial, dan dana untuk pengurus dan karyawan
dipandang sebagai kewajiban, karena sisa hasil usaha yang merupakan hak koperasi
3. Ekuitas
ditanamkan didalam sumber- sumber daya ekonomi koperasi atau selisih antara harta
dan kewajiban.
1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Modal anggota berbentuk simpanan- simpanan lain yang memiliki
karasteristik sama dengan simpanan pokok dan simpanan wajib.
4. Modal penyertaan
5. Modal sumbangan
6. Cadangan, dan
7. Sisa Hasil Usaha belum dibagi
Beberapa karasteristik dan penyajian modal koperasi yang diatur oleh Standar
1. Modal Anggota
a. Simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain yang memiliki
karasteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib
diakui sebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebesar nilai nominalnya (
IAI, No. 27 Tahun 2007, Ayat 19).
b. Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima disajikan
sebagai piutang simpanan pokok dan simpanan wajib ( IAI, No. 27
Tahun 2007, Ayat 24).
c. Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru
diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota
pendiri diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota ( IAI, No.
27 Tahun 2007, Ayat 26 ).
2. Modal penyertaan
a. Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar jumlah
nominal setoran. Dalam hal modal penyertaan yang diterima selain
uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dinilai sebesar harga pasar
yang berlaku pada saat diterima ( IAI, No. 27 Tahun 2007 Ayat 29).
b. Ketentuan mengenai perjanjian dengan pemodal yang menyangkut
pembagian keuntungan atau hasil usaha, tanggungan kerugian, jangka
waktu dan hak- hak pemodal harus jelas dalam catatan atas laporan
keuangan ( IAI, No.27 Tahun 2007, Ayat 32).
3. Modal sumbangan
Modal sumbangan yang diterima oleh koperasi yang dapat menutupi
resiko kerugian diakui sebagai ekuitas, sedangkan modal sumbangan yang
substansinya merupakan pinjaman diakui sebagai kewajiban jangka
panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan ( IAI, No. 27
Tahun 2007, Ayat 33).
4. Cadangan
a. Cadangan dan tujuan penggunaannya dijelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan (IAI, No.27 Tahun 2007, Ayat 36).
b. Pembayaran tambahan kepada anggota yang keluar dari keanggotaan
koperasi diatas jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib serta
simpanan lain- lain dibebankan kepada cadangan ( IAI, No. 27 Tahun
2007, Ayat 38).
Secara formal, anggota dapat diakui sebagai anggota koperasi jika ia telah
menyetor uang sejumlah tertentu sebagai simpanan pokok saat pertama menjadi
anggota. Disamping itu juga harus menyetor sejumlah uang tertentu secara berkala
sebagai simpanan wajib. Simpanan pokok dan simpanan wajib ini berfungsi untuk
menutup resiko dan karena itu tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi
anggota.
Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib dapat dilakukan dengan
cara angsuran yang jumlah dan lamanya ditetapkan dalam anggaran dasar atau
ketentuan lain. Penyajian nilai simpanan pokok dan simpanan wajib dineraca adalah
dengan menyajikan nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib. Dan jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima dari anggota disajikan
simpanan wajib bagi anggota baru yang jumlahnya setara dengan simpanan pokok
dan simpanan wajib pendiri. Jika terdapat kelebihan nilai setoran simpanan diatas
nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib pendiri, maka kelebihan tersebut
diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota. Modal ini bukan milik anggota
penyetor, karena itu tidak dapat diambil pada saat anggota keluar dari koperasi.
sebagai ekuitas, maka apabila terdapat penyetoran yang jumlahnya melebihi dari nilai
nominal simpanan anggota baru, maka kelebihan tersebut juga diakui sebagai modal
Modal penyertaan ikut menutup resiko kerugian dan memiliki sifat relative
permanent, dan imbalan atas pemodal didasarkan atas sisa hasil usaha yang diperoleh.
Dan dalam hal ini penyertaan diperoleh selain uang tunai, maka modal penyetoran
tersebut dicatat sebesar nilai pasar yang berlaku pada saat diterima. Apabila nilai
pasar tidak dapat diketahui maka digunakan nilai taksiran. Dalam hal ini dijelaskan
menutupi resiko kerugian, dan pembagian kepada anggota yang keluar dari
keanggotaan koperasi. Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha dicatat dalam
akun cadangan. Dan tujuan penggunaan cadangan tersebut harus dijelaskan dalam
menetapkan nilai tambahan dalam jumlah yang proposional dengan kekayaan bersih
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, maka disajikan contoh neraca
yang disusun berpedoman kepada PSAK No. 27 Tahun 2007 yang dapat dilihat pada
tabel II.11
Tabel II.I
KOPERASI YYYY
NERACA
31 Desember 20XI dan 20X0
Tujuan suatu koperasi ialah untuk menunjang usaha, atau meningkatkan daya
beli anggota khususnya dan masyarakat sekitarnya pada umumnya. Karena itu yang
besarnya sisa hasil usaha atau laba yang besar, melainkan diukur dari banyaknya
anggota dan masyarakat memperoleh pelayanan dari koperasi. Jika kebetulan koperasi
bisa memperoleh sisa hasil usaha, maka itupun akan dibagikan kepada anggota
Sisa hasil usaha adalah gabungan dari hasil partisipasi netto dan laba atau rugi
dengan anggota. Ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta
Perhitungan hasil usaha bertujuan menentukan sisa hasil usaha yang diperoleh
selama satu periode. Perhitungan sisa hasil usaha ini diatur dalam UU No. 25 Tahun
1. Sisa hasil usaha tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada koperasi. Dalam hal jenis dan jumlah pembagian sisa hasil
usaha telah diatur secara jelas, maka bagian yang tidak menjadi hak
koperasi diakui sebagai kewajiban. Apabila jenis dan jumlah
pembagiannya belum diatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebut
dicatat sebagai sisa hasil usaha yang belum dibagi dan harus dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan koperasi ( IAI, No. 27 Tahun 2007,
Ayat 40 ).
2. Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan
laba kotor dengan non anggota ( IAI, No. 27 Tahun 2007, Ayat 58 ).
Suatu kebiasaan dalam koperasi, bahwa sisa hasil usaha yang diperoleh dalam
satu tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga. Keharusan pembagian sisa hasil usaha tersebut juga dinyatakan dalam
untuk anggota, dana pendidikan, sosial, dan untuk koperasi sendiri. Jumlah yang
Pembagian sisa hasil usaha tersebut dilakukan pada akhir periode pembukuan.
Dan jumlah yang dialokasikan untuk selain koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam
hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum
diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, dan masih
menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil
usaha yang belum dibagi dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Perhitungan hasil usaha memuat pos- pos pendapatan dan pos- pos beban
yang terjadi selama satu periode. Hal ini dijelaskan dalam PSAK No. 27 Tahun 2007.
1. Pendapatan
a. Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan non anggota diakui
sebesar partisipasi bruto ( IAI, No. 27 Tahun 2007, Ayat 49 ).
b. Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non anggota
diakui sebagai pendapatan ( Penjualan ) dan dilaporkan terpisah dari
partisipasi anggota dalam laporan perhitungan sisa hasil usaha sebesar
nilai transaksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi
dengan non anggota diakui sebagai laba rugi kotor dengan non anggota (
IAI, No.27 Tahun 2007, Ayat 51 ).
c. Beban usaha dan beban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam
laporan perhitungan hasil ( IAI, No.27 Tahun 2007, Ayat 54 ).
2. Beban
a. Beban pokok adalah harga pokok penjualan barang kepada anggota selama
satu periode akuntansi sedangkan harga pokok penjualan adalah harga
pokok barang yang dijual kepada non anggota selama periode akuntansi.
b. Beban operasional adalah beban-beban yang diperhitungkan untuk
menjalankan usaha dan koperasi selama periode pembukuan. beban ini
terbagi kedalam beban penjualan, beban administrasi, dan beban
organisasi.
c. Beban perkoperasian adalah beban-beban yang dikeluarkan sehubungan
dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan
usaha.
d. Beban non opersional adalah beban-beban yang diperhitungkan selama
satu periode akuntansi, tetapi beban ini bukan untuk menjalankan kegiatan
utama koperasi.
e. Beban luar biasa adalah beban-beban yang sifatnya luar biasa yang
dikeluarkan bukan untuk menjalankan kegiatan usaha. tetapi timbul karena
keadaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
1. Beban Pemasaran
Yang tercakup dalam beban pemasaran seperti : beban bahan pengemas, beban
angkut, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, maka disajikan contoh laporan
perhitungan sisa hasil usaha yang disusun berpedoman kepada PSAK No. 27 Tahun
BEBAN OPERASI
Laporan arus kas adalah laporan yang secara khusus melaporkan mutasi yang
terjadi pada kas dalam satu periode tertentu ( Eddy Mulyadi, 2006:11 ).
Laporan arus kas juga menyediakan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi
saldo awal, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode
tertentu.
Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktivitas (
1. Arus kas dari aktivitas operasi ( cash flow from operating activities ).
Arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas dari transaksi yang
2. Arus kas dari aktivitas investasi ( cash flow from investing activities ).
Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas dari transaksi yang
3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan ( cash flow from financing activities ).
Arus kas dari aktivitas pembiayaan adalah arus kas dari dari transaksi yang
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
1. Metode Langsung
Dengan metode ini kelompok pertama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi buku kas, penangguhan ( deferal ) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa
depan, dan unsur penghasilan atau yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
Sedangkan dalam pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan,
perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama dari penerimaan bruto
dan pengeluaran bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan ( IAI, No. 2
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, maka disajikan contoh laporan
arus kas yang disusun berpedoman pada PSAK No. 2 Tahun 2007 yang dapat dilihat
Dalam Rupiah
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas dari Pelanggan xxxxx
Pembayaran Kas kepada pemasok dan karyawan (xxxxx)
Kas yang dihasilkan operasi xxxxx
Pembayaran bunga (xxxxx)
Pembayaran pajak penghasilan (xxxxx)
Arus kas sebelum pos luar biasa xxxxx
Hasil dari asuransi karena gempa bumi xxxxx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxxxx
digunakan, perolehan aktiva, pembagian sisa hasil usaha, dan lain sebagainya,
sehingga pengambilan keputusan dapat memahami isi dari laporan keuangan sebuah
koperasi.
manfaat ekonomi yang diperoleh oleh anggota koperasi selama satu tahun. Laporan
tersebut mencakup empat unsur (IAI, No. 27 Tahun 2007 Ayat 62).
promosi ekonomi anggota yang disusun berdasarkan PSAK No. 27 Tahun 2007 yang
Tabel II.5
KOPERASI XXXX
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0
PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN 20X1 20X0
MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA
- Pemasaran Produk Angota Atas Dasar Harga Koperasi Rp xxxx Rp xxxx
- Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga Pasar (xxxx) (xxxx)
- Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Pemasaran
Produk Anggota Rp xxxx Rp xxxx