Anda di halaman 1dari 24

PERAWATAN KENDARAAN PKP-PK

MODUL SUBSTANSI MATERI

DASAR PELAKSANAAN
1 1.1 Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : SKEP/ 94/IV/98 Bab VII tentang perawatan fasilitas
PKP-PK menyatakan :
a. Pasal 31 ayat (1) Setiap bandar udara harus dilengkapi
dengan :
1) Prosedur perawatan fasilitas PKP-PK agar operasinya
dapat maksimum sesuai dengan kategori bandar udara
untuk PKP-PK;
2) Fasilitas perawatan kendaraan PKP-PK sesuai dengan
kebutuhannya;
b. Pasal 31 ayat (2) Perawatan fasilitas PKP-PK sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
1) Penggantian pelumas sesuai persyaratan pengoperasian
kendaraan;
2) Pengecekan bahan bakar dan pelumas setiap hari
sebelum dioperasikan;
3) Pengecekan dan pemanasan mesin utama, mesin pompa
dan mesin pembangkit listrik setiap penggantian shift
selama kurang lebih 10 menit;
4) Uji jalan pada tiap tiap kendaraan setiap hari minimum
dalam 1 bulan menempuh jarak 60 km;
5) Pengujian pompa pemadam sesuai prosedur yang
berlaku bagi tiap-tiap kendaraan;
6) Pengurasan tangki air minimum 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan;
c. Pasal 33 ayat (1) Setiap kendaraan PKP-PK harus diuji
keandalannya secara periodik antara lain :
1) Rata-rata pancaran (Discharge Rate) liter/menit;
2) Jangkauan pancaran (Discharge Range) meter;
3) Akselerasi (SpeedAcceleration) 0-80 km/h dalam detik;

MODUL SUBSTANSI MATERI

4) Waktu bereaksi (Response Time) menit;


5) Kecepatan maksimum (Maximum Speed) km/jam

6) Jarak pengereman (Stopping Distance) meter;


1.2 Penambahan dasar pelaksanaan
Dari ketentuan di atas ada beberapa hal yang perlu ditambahkan
sehingga para pelaksana pelayanan PKP-PK memahami dengan
jelas yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut :
a. Penggantian pelumas agar melihat jam operasi
mesin kendaraan pada buku manual kendaraan. Pada
umumnya sulit untuk mendapatkan batasan maksimum jam
operasi mesin kendaraan, tetapi perlu ditetapkan dengan
pengukuran waktu dengan cara menghitung durasi
pemakaian kendaraan. Dan dalam hal ini disarankan untuk
penggantian pelumas dengan cara :
1) Jam operasi mesin kendaraan bila
tercapai;
2) Maksimum setiap 3 (tiga) bulan sekali
pelumas mesin kendaraan harus diganti;
3) Maksimum setiap 6 (enam) bulan
sekali pelumas komponen yang lain harus diganti
seperti pelumas transmisi, gardan, roda, power steering
dll;
Hal ini dimaksudkan agar kendaraan utama PKP-PK dapat
dipertahankan keandalannya dan penurunan lifetime dapat
dihindari
b. Pemanasan mesin kendaraan agar dilakukan
selama kurang lebih 10 menit dan hal ini perlu
ditambahkan dengan tekanan udara sudah mencapai 6 s.d
7 kg/cm. Karena tanpa pencapaian tekanan udara
sebagaimana dimaksud maka kendaraan tidak dalam
kondisi normal;
c. Uji jalan pada tiap-tiap kendaraan setiap hari
harus mencapai kecepatan maksimum, karena sekaligus
melihat kemampuan kendaraan sebagaimana dimaksud
SKEP/94/IV/98 pasal 33 ayat (1) walaupun mungkin harus
dilakukan di landasan pacu;
d. Pengujian pompa pemadam kendaraan harus
dilakukan setiap hari pada saat kendaraan utama
mengisap air pada bak air yang tersedia;

MODUL SUBSTANSI MATERI

Pemeliharaan peralatan/perawatan kendaraan operasi PKP-


PK merupakan suatu keharusan guna menjamin suksesnya
operasi pertolongan dan pemadaman.
Pada unit PKP-PK pemeliharaan terbagi atas 2 (dua) tata cara
yaitu:
a. Pemeliharaan operasi
b. Pemeliharaan Mekanik
A. Pemeliharaan Operasi

Yang dimaksud pemeliharaan operasi adalah, suatu


pemeliharaan yang harus dilakukan oleh petugas operasi
pertolongan dan pemadaman secara rutin, guna mengetahui
dari kurun waktu, apakah peralatan/kendaraan operasi PKP-
PK selalu dalam keadaan siap pakai (Bombat ready).

1. Bahan bakar dan pelumas


a. Bahan bakar dan pelumas yang dipakai harus sesuai
dengan standard equipment dari pada mesin
kendaraan.

b. Bahan bakar dan pelumas pada kendaraan operasi


harus selalu dalam keadaan penuh (full tank) selama
standby.

c. Penambahan bahan bakar dan pelumas harian


harus disesuaikan dengan jumlah rata-rata yang
dipakai (test jalan, pemanasan mesin dll) agar isi
tanki bahan bakar tetap dalam keadaan penuh.

2. Mesin:
Pemanasan mesin (kendaraan, pompa, genset dll) harus
dilakukan pada setiap pergantian shift selama 3-5 menit,
dan bila pada Bandar udara tersebut hanya terdapat satu
shift saja, maka pemanasan mesin dilakukan selama 10
menit setiap harinya.

Test jalan/road test harus dilakukan untuk setiap kendaraan


operasi PKP-PK dalam berbagai kecepatan dengan
mempergunakan persenelingnya (All wheel drive) pada
berbagai posisi (perseneling 1, 2, 3, 4, R, dsb)
Test jalan harus dilakukan paling sedikit satu kali dalam
satu minggu dengan menempuh jumlah jarak antara 40 s/d
60 km dalam satu bulan.

3. Pompa pemadam:
Pemeliharaan operasi pompa pemadam harus dilakukan
sesuai dengan buku instruksi manual yang dikeluarkan oleh
pabrik
Test kering (dry test) untuk pompa dilakukan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) minggu
Test basah (wet test) untuk pompa pemadam dilakukan
satu kali dalam satu bulan.

4. Pemeliharaan Mekanik:
Yang dimaksud dengan pemeliharaan mekanik ialah
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala atau bila
terjadi kerusakan peralatan / kendaraan PKP-
PK.Pemeliharaan mekanik dilakukan oleh teknisi luar
ataupun teknisi perbengkelan PKP-PK bandara dan
berpedoman kepada workshop manual yang dikeluarkan
oleh pabrik atau petunjuk dalam pemeliharaan dan
mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi.

pemeriksaan harian foam tender periksa kondisi phisik


kendaraan secara umum periksa tekanan ban sesuai
standar, periksa pelumas :
a. Olie mesin
b. Olie devider
c. olie power steering
d. olie pneumatic
e. olie priming
f. oliepompa
g. oliegardan
h. olie transmisi

JADWAL KEGIATAN PERAWATAN


Dalam aturan terdahulu belum dituangkan jadwal kegiatan perawatan
secara rinci dan masih berbentuk umum sehingga memerlukan
pengembangan dalam aturan tersendiri.
Oleh sebab itu disarankan agar ditetapkan jadwal kegiatan perawatan
fasilitas PKP-PK untuk dikembangkan pada setiap bandar udara.
Sebagai contoh jadwal kegiatan perawatan fasilitas PKP-PK sebagai
berikut :
2.1 Perawatan harian, meliputi :
a. Pemeriksaan kendaraan PKP-PK ;
2
b. Berkaitan dengan keselamatan dan
operasional kendaraan;
1) Air radiator;
2) Minyak rem (brake system);
3) Baut roda;
4) Air accu;
5) Pelumas mesin, transmisi, power steering, gardan, roda;
6) Sistem tekanan udara (air pressure system);
7) Bahan bakar;
8) Bahan pemadam;
9) Lampu-lampu kendaraan;
10) Klakson dan sirene;
c. Uji kemampuan kendaraan;
1) Akselerasi (SpeedAcceleration) 0-80 km/h dalam detik
a) Untuk kendaraan Type I maksimum 40 detik
b) Untuk kendaraan Type II dan Type III maks. 25
detik;
Jika kendaraan yang diuji tidak memenuhi standar
sebagaimana dimaksud agar dicatat di dalam buku
perawatan kendaraan;
2) Kecepatan maksimum (Maximum Speed) km/jam
a) Untuk kendaraan Type I mencapai 100 km/jam;
b) Untuk Kendaran Type II dan Type III mencapai 105
km/jam;

MODUL SUBSTANSI MATERI

Jika kendaraan tidak mencapai kecepatan maksimum


yang dipersyaratkan agar dicatat di dalam buku
perawatan kendaraan;
Sedapat mungkin penggunaan all wheel drive dapat
dilakukan agar kendaraan terbiasa dan tidak terjadi slip
pada automatic transmission dan perjalanan kendaraan
minimum mencapai 60 km dalam sebulan.
3) Jarak pengereman (Stopping Distance) meter;
Pengukuran jarak pengereman dihitung saat kecepatan
kendaraan 30 km / jam sampai kendaraan tersebut
berhenti;
a. Untuk kendaraan Type I tidak lebih 13
meter;
b. Untuk kendaraan Type II dan Type III
tidak lebih 11 meter;
Jika kendaraan melebihi jarak pengereman yang
dipersyaratkan agar dicatat di dalam buku perawatan
kendaraan;
4) Rata-rata pancaran (Discharge Rate) liter/menit;
a) Untuk kendaraan type I minimum 4500 liter/menit;
b) Untuk kendaraan Type II dan Type III minimum 2000
liter/menit;
5) Jangkauan pancaran (Discharge Range) meter;
a) Untuk kendaraan type I minimum 65 meter;
b) Untuk kendaraan Type II minimum 55 meter;
c) Untuk kendaraan Type III minimum 45 meter;
Pancaran searah angin dengan solid stream;
Uji kemampuan ini setiap hari harus dilakukan untuk
membiasakan kendaraan berjalan cepat dan juga sambil
melatih pengemudi dalam pengoperasian kendaraan, kecuali
kalau ada hal yang memaksa kendaran tidak dapat diuji.
d. Pemeriksaan kelengkapan kendaraan;
1) Disesuaikan dengan jumlah yang dicantum di dalam
daftar peralatan di kendaraan;
2) Letak / posisi di dalam kendaraan dan jika dipindah harus
dicatat di dalam log book peralatan / kendaraan;

MODUL SUBSTANSI MATERI

Sebagai contoh :
Slang pemancar
a) Jumlah di dalam daftar peralatan : 8 rol
Jumlah saat diperiksa : 7 rol
Kondisi : baik;
Keterangan :
1 rol slang dalam perbaikan (coupling lepas)
b) Letak slang di sebelah kiri locker depan kendaraan;

e. Pemeriksaan peralatan pertolongan


1) Disesuaikan dengan jumlah yang dicantum di dalam daftar
peralatan di kendaraan;
2) Letak / posisi di dalam kendaraan dan jika dipindah harus
dicatat di dalam log book peralatan / kendaraan;
f. Pengetesan genset dalam persiapan operasi malam hari;
1) Hidupkan mesin genset + 5 menit;
2) Test seluruh lampu;
2.2 Perawatan mingguan;
a. Uji pencapaian response time;
1) Dititik beratkan kepada reaction kendaraan utama PKP-PK
saat diam kemudian bergerak mencapai akselerasi, top
speed , berhenti sampai memancarkan bahan pemadam
(disimulasikan dengan bahan pemadam air) sampai 50%
discharge rate kategori bandar udara;
2) Diberitahukan kepada pengemudi secara dadakan;
b. Pengetesan keandalan peralatan pendukung;
Sama halnya dengan kendaraan utama dan yang
membedakan hanya standar waktu dan kecepatan;
c. Slang pemadam;
1) Dikeringkan setelah dipakai dan dilap bersih;
2) Test kekuatan slang sesuai prosedur;
d. BA Set;
Dititik beratkan pada masker dan valve agar selalu diperiksa
dalam hal kebocoran;

MODUL SUBSTANSI MATERI

e. Resuscitator, P3K dan tandu;


1) Memeriksa isi resuscitator
2) Tekanan sesuai standar;
3) Obat obatan P3K (jumlah dan kelayakaa=n)
4) Tandu (kebersihan dan kesiapan fungsinya)
f. Protective Clothing;
1) Kebersihan dan kesiapan fungsinya;
2) Kelayakan lapisan dalam pakaian
g. Tangga;
1) Kesiapan fungsinya;
2) Pengetesan kekuatan;

2.3 Perawatan bulanan;


a. Pengetesan pompa pemadam;
1) Dry test untuk meyakinkan bahwa pompa masih bisa
priming;
2) Test pengisapan;
b. Pengadukan dan pengayakan dry chemical powder
pada tangki kendaraan;
1) Tepung kimia kering dikeluarkan melalui lubang di bagian
bawah tabung (container);
2) Bila terjadi kristalisasi pada tepung agar dihancurkan dan
kemudian diayak dan kembali masukkan ke dalam tabung;

2.4 Perawatan triwulan;


a. Penggantian pelumas mesin kendaraan;
b. Penggantian air radiator;
c. Greasing naple komponen kendaraan;
d. Pembersihan bak air PKP-PK;

MODUL SUBSTANSI MATERI

2.5 Perawatan semester


a. Penggantian pelumas gardan;
b. Penggantian pelumas roda;
c. Penggantian obat-obatan P3K;
d. Pembersihan tangki air kendaraan;
e. Pembersihan tangki bahan bakar;
f. Uji kualitas foam AFFF (fire test method);
Mengacu kepada Airport Service Manual Part 1 ICAO
Document 9137-An/898.

2.6 Perawatan tahunan;


a. Penggantian accu;
b. Pembersihan radiator;
c. Uji kualitas foam AFFF (spesification test);
Mengacu Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor SKEP/94/IV/98 dan dilaksanakan oleh regulator;
d. Uji keandalan seluruh kendaraan PKP-PK;
Mengacu Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor SKEP/94/IV/98 dan dilaksanakan oleh regulator;

3 Perawatan Kendaraan Operasi dan Peralatan Lainnya


1). Untuk menjaga/ memelihara kesiapan peralatan operasi PKP-PK
perawatan lanjutan/ perbaikan yang memerlukan penggantian
sparepart dan lain- lain dilakukan oleh teknisi dari dinas Peralatan dan
Alat- Alat Besar.
2). Pelaksanaan tugas pemeriksaan dan perawatan ringan dilaksanakan
oleh teknisi/ Komandan Regu Pemeliharaan PKP-PK dan pelaksana
operasi dibawah pengawasan Komandan Jaga dan regu dari masing-
masing shift yang bertugas.
3). Hal- hal yang dilaksanakan dalam tugas seorang operator adalah
sebagai berikut :
1) Pedoman Pengoperasian :
a. Sebelum pengoperasian Tank Car, operator harus
memperhatikan hal hal sebagai berikut :
1 . Periksa level oli mesin
2 . Periksa level air radiator
3 . Periksa level air accu
4 . Periksa level solar di tanki
5 . Periksa level minyak rem
6. Periksa tekanan angin pada setiap ban, baik ban depan
maupun belakang.
7. Periksa air di dalam tanky
b . Menghidupkan mesin ( Starting engine )
1. Posisikan handle dual range selector level dan main
gear level pada posisi netral
2. Putar kunci kontak ke posisi start jangan lebih dari 10
detik
3. Setelah mesin hidup lepaskan kunci kontak akan kembali
ke posisi On.
Apabila salah satu lampu instrumen menyala matikan
mesin segera dan periksa komponen yang sesuai
dengan instrumen yang menyala tersebut.
4. Beri waktu agar mesin panas sebelum menjalankan Tank
Car / melakukan pengoperasian lebih kurang 60 detik
dengan putaran rendah/idle lebih kurang 540 rpm
c. Selama pengoperasian / Manual Drawing :
Untuk menjalankan Tank Car sesuaikan dengan kebutuhan,
posisikan main gear sambil menginjak kopling.

4) Pedoman Pemeliharaan
Untuk mendapatkan penampilan, keandalan dan keamanan yang
memadai diperlukan pemeliharaan mesin yaitu pemeliharaan preventif
antara lain yaitu :
a. Pemeliharaan Harian.
1. Periksa oli mesin
2. Periksa air radiator
3. Periksa saringan udara
4. Periksa level solar
5. Periksa ketegangan tali kipas, setel kembali bila perlu
6. Periksa tekanan ban, tekanan yang diperlukan 15 - 23 PSI
7. Periksa oli hidrolic setiap tanki ( beberapa menit setelah mesin
hidup)
8. Periksa indicator pembersih saringan udara (selagi mesin hidup),
bersihkan elemen utama sebelum menguning.
9. Beri gemuk pada bearing roda, nepel nepelnya.
10.Periksa oli gear box, penggantian oli pada 50 jam pertama
selanjutnya setiap 500 jam.
11.Periksa oli defferensial penggantian pertam 50 jam selanjutnya
500 jam.
b. Prosedur Service dan Pelumasan pada 100 jam
1. Pelumasan pada drive shafts
2. Pelumasan pada Nepel Fron Axel Pivot Pins
3. Pelumasan pada Nepel steering coloumn
4. Pelumasan pada Nepel Break Pedal Bearing
5. Periksa oli hidrolis, ketika mesin hidup ambil contoh oli hidrolic
untuk di analisa, jika oli ternyata kotor / keruh maka segera ganti
oli hidrolis tersebut.
c. Prosedur Service dan Pelumasan pada 250 jam
1. Ganti oli mesin
2. Ganti filter mesin
3. Setel Ram
4. Cek oli untuk gear box
5. Periksa tali kipas untuk alternator
6. Periksa baterai
d. Prosedur Service dan Pelumasan pada 500 jam.
1. Ganti filter solar
2. Pelumasan pada front axle
3. Pelumasan pada differential lock
4. Periksa kipas pada lift pump
5. Ganti oli hidroulik apabila kotor atau keruh
6. Bersihkan dan berikan grease pada ball bearings roda roda
7. Ganti saringan oli hidroulik
8. Ganti oli gear box
9. Ganti oli deffrential

Untuk prosedur service dan pelumasan pada 1000 jam sampai


seterusnya dengan langkah- langkah pada bagian- bagiannya :

TANK CAR
1. Mesin tidak dapat start :
a. Sekring utama putus
b. Terminal accu kendor
c. Motor stater rusak
d. Air accu kurang( sumber listrik tidak ada )
2. Motor stater hidup mesin tidak dapat hidup :
a. Tidak ada bahan bakar
b. Terdapat udara dalam bahan bakar
3. Putaran mesin tidak normal :
a. Saluran Bahan bakar tersumbat
b. Bahan bakar bercampur air
c. Saluran bahan bakar tidak lancar
4. Mesin panas :
a. Air radiator kurang / kotor
b. V.belt kendor atau pompa air rusak
c. Mesin kurang oli / habis
d. Over load atau kelebihan beban
5. Tenaga kurang :
a. Saringan udara kotor / tersumbat
b. Nozzle kotor
c. Kompresi rendah
d. Stelan klep kurang tepat
e. Timing pembakaran kurang tepat

5). Hal-hal yang dilaksanakan dalam tugas pemeriksaan dan perawatan


ringan / harian adalah meliputi :

(a). Periksan dan penuhi (bila perlu) :


1) Bahan Bakar;
2) Air Radiator;
3) Oli Mesin / Transmisi;
4) Minyak rem;
5) Air Accu;
6) Tangki Air;
7) Tangki Foam;
8) dll.
(b). Periksa fungsi perlengkapan / peralatan :
1) Semua lampu lampu;
2) Klakson;
3) Sirine;
4) Wiper;
5) Instrumen spedometer, oil pressure dan air pressure
6) Radio Tranceiver
7) PTO System
8) Monitor/Turret
9) dll
(c). Lain lain :
1) Bersihkan kepala Accu;
2) Periksa sambungan/ hubungan kabel batteries accu;
3) Periksa seluruh badan kendaraan;
4) Periksa posisi alat pengatur penggunaan air, foam dan Dry
Chemical Powder harus dalam posisi yang tepat.
5) Periksa jumlah peralatan / perlengkapan yang ada disetiap
kendaraan, dicocokkan dengan data yang ada pada daftar
perlengkapan disetiap kendaraan.
6) Bersihkan kendaraan / peralatan setiap selesai
dipergunakan operasi / latihan dan setiap selesai serah
terima tugas.
6). Hasil pengecekan harian tersebut yang telah dicatat dalam buku/
kartu catatan pemeriksaan kendaraan / peralatan dilaporkan kepada
komandan jaga / supervisor untuk diketahui dan jika disangsikan perlu
diadakan cek ulang bersama.
7). Pemeriksaan Mingguan dan uji coba kemampuan kegiatan kerja yang
dilakukan bersama dengan teknisi A2B meliputi :
a) Kemampuan pompa (pressure output);
b) Operasi penggunaan hose reel;
c) Penggunaan gigi- gigi roda 4 x 4 dan atau 6 x 6;
d) High and low ratio drive;
e) Penggunaan tekanan udara pada roda sesuai aturan;
f) Kegunaan rem / brakes;
g) Kegunaan kemudi steering;
h) Keadaan / kondisi lapisan karet roda;
i) Pengeringan tangki udara;
j) keadaan lapisan karet delivery outlet;
k) Keadaan coupling delivery outlet atau keran / valvenya.
8). Tangki foam pada tiap kendaraan harus dibersihkan dan diisi kembali
setiap 6 (enam) bualn sekali dan dilaksanakan bersamaan dengan uji
coba mutu foam atau selesai latihan penggunaan turreet dan foam
branch.
9). Perawatan mekanikal antara lain meliputi :
a. Penambahan atau penggantian minyak pelumas;
4 b. pemberian minyal pelumas untuk keseluruhan bagian yang perlu
(pelumasan umum).
10).Penggantian / pengisian dan pemberian minyak pelumas pada suatu
kendaraan harus sesuai dengan petunjuk dikeluarkan oleh pabrik
kendaraan.

Demikian disampaikan Sistem Operasi dan Prosedur (SOP)


Perawatan Kendaraan PKP-PK ini dibuat, apabila masih terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

PERBEDAAN PROSES MESIN BENSIN & MESIN DIESEL

3.1 Mesin Bensin :

Gas bensin bercampur udara masuk ke dalam silinder dan


dikompresikan dengan loncatan bunga api dari busi timbul
pembakaran

3.2 Mesin Diesel :

Udara murni masuk ke dalam silinder dan dikompresikan suhu naik


melebihi titik bakar dari bahan bakar bahan bakar disemprotkan /
dikabutkan hingga timbul pembakaran

3.3 Karburator :
Alat untuk merubah udara dan bensin menjadi gas bensin,
mendistribusikan gas bensin ke dalam silinder sesuai kebutuhan
Perbandingan antara udara & bensin 1 gram bensin 16 s/d 17 gram
udara
Keadaan balas 1 : 12 s/d 13 udara

3.4 Saluran Bahan Bakar Diesel

Injection pump untuk mendistribusikan bahan bakar


Bertekanan tinggi ke nozzle nozzle secara teratur berdasarkan firing
order
Nozzle mengabutkan bahan bakar ke dalam silinder
Mengabut pada tekanan 100 120 kg / cm2
Tekanan pompa bahan bakar 2 kg / cm2
Tekanan kompresi 30kg / cm2 (terganting spesifikasi pabrik)
Glow plang pemanas ruang pembakaran untuk membantu
Panas udara yang dikompresikan (dipergunakan mesin dingin, agar
mesin mudah hidup).

3.5 Pelumasan Mesin

Kelebihan
Terjadi pelumasan yang berlebihan oli sehingga menembus seal
seal dan menahan gerakan gerakan yang berada di dialam mesin

Kekurangan
Proses pengotoran & pengenceran lebih cepat
Mesin cepat panas

Sebaiknya di chek setiap hari tidak lebih / kurang


Penggantian tidak boleh terlambat (5.000 km) sesuai petunjuk pabrik

Fungsi Fungsinya :

a. Pelumas / pelicin mengurangi gesekan


b. Pendinginan
c. Peredam suara
d. Pencuci
e. Seal agar terjadi kesesuaian kompresi

Pengantaran oli ke bagian bagian yang perlu diberi pelumas dengan


cara :

a. Pompa Oli
b. Dipercikan

Dibedakan berdasarkan kekentalan, dengan tanda sae 20, sae 30,


sae 40,sae 90, sae 120. Sae = society automotive engineer

3.6. Pendingin mesin

A. Menggunakan udara
B. Menggunakan air

A. Sepeda motor
Cirinya silinder bersirip (untuk memperluas bagian yang di
dinginkan)

1. Kurang baik
2. Bising

B. Peralatan Lain (Fan, Radiator, Water Pump)


1. Untuk Mencapai Suhu Kerja Thermostat (70o 80o
2. Dicampur Zat Mencegah Cepat (Berkarat, Kotor, Seal Seal,
Lebih Tahan Lama

3.7 .Koupling

Kendaraan yang memakai transmisi biasanya menggunakan


koupling
Fungsi memudahkan perpindahan gigi di transmisi
Ketahanan a. Tergantung pengemudi
b. Hindari koupling

Jenis a. biasa (untuk sedan)


b. heavy duty (untuk truck)

Transmisi / perseneling
jenis
- Trans biasa (manual)
- Trans automatic

gunanya :
mengatur percepatan putaran mesin ke roda roda cepat,
lambat, mundur, maju & neutral

transmisi automatic
Perpindahan gigi secara otomatis
Tidak dapat menghidupkan mesin dengan di dorong
olie
Trans biasa sae - 90
Trans automatic (olie khusus)
Steering system

1. System manual
2. Power steering

Kendaraan kecil (model lama)


Model baru power steering
Kendaraan besar power steering

Pergerakan steer / roda dibantu tenaga hydraulic

a. Tabung olie
b. Pompa olie
c. Filter olie
d. Olie (khusus)

Steering manual system kadangkala dilengkapi steering damper untuk


mengurangi getaran roda pada roda steer steering untuk mengendalikan
roda

Alat fital
(prioritas setelah rem)
Jangan memain steer jika kendaraan berhenti

Spring suspension
a. Per daun
b. Per keong
c. Torsion bars
d. Air suspension
e. Shock absorbers ( sofbreakrs)
f. Stabilizer
g. Karet karet gantungan

Gunanya :
1. Kendaraan dapat mengayun mengurangi pengaruh keadaan jalan
/reaksi berkurang / hilang
2. Dapat menyesuaikan keadaan jalan sehingga kendaraan tidak
terbanting

a. Per daun beban berat


b. Per keong beban lebih ringan (kendaraan penumpang kecil)
c. Torsion bars batang baja (system puntir) vw comby
d. Air suspension
e. Bogie system

Suspension sofbreker untuk meredam kejutan per kembalinya dapat


Ditahan gerakan kejut diperhalus stabilizer kendaraan tetap rata pada
saat belok menahan kemiringan bodi karet karet gantungan bunyi
bunyi dapat diredam menetraliser perbedaan getaran dua benda
peralatan & kelistrikan accu penyimpan sumber listrik
Dipakai untuk :

a. Dynamo Stater
b. Ignition System
c. Lampu Lampu
d. Motor Wiper
e. Klakson / Two Tone Horn
f. Radio
g. Ac. Dll

Pengisi Stroom Generator / Dinamo Ampere / Alternator


Ada 2 Macam System :

a. System generator arus searah (dynamo biasa)


b. System alternator arus bolak balik (sekarang lebih banyak dipakai).

1. Mengisi Lebih Banyak


2. Pemeliharaan Ringan

Tidak Boleh Dipancing Serie (Merusak Diode)


Kemagnitan :

1. Dynamo Biasa Pada Bantalan (Stator)


2. Dynamo Alternator Pada Angker (Rotor)
3. Voltase Regulator (Cut Out)

PERAWATAN MESIN

Mesin Kendaraan :

a. Motor Bensin
b. Motor Diesel
b. Mesin 2 Tak :
Satu Kali Pembakaran Menghasilkan Satu Kali Putaran Poros Engkol
Mesin 4 Tak:
1. Langkah I : Penghisapan
2. KlepIsap Terbuka
3. Klep Api Tertutup
4. Torak Bergerak Kebawah
5. Langkah II : Kompresi
6. Langkah III : Pembakaran
7. Langkah IV: Pembuangan
8. Satu Kali Pembakaran Menghasilkan Dua Kali Putaran Poros
Engkol

PROSEDUR PERAWATAN KENDARAAN

Telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa kemampuan yang


terbaik dan umur panjang kendaraan sangat tergantung kepada
pelaksanaan petunjuk-petunjukoperasi yang dilakukan oleh para
operator atau personil yang bertanggungjawab. Perawatan
kendaraan pun tidak kalah pentingnya harus dilaksanakan melalui
prosedur yang telah ditetapkan oleh standar pabrik pembuatnya. Di
bawah ini akan diuraikan bagaimana perawatan rutin dan perawatan
setelah digunakan.

4.1. Perawatan rutin terdiridari :


a. Perawatan harian, meliputi :
1. Oli mesin.
2. Air radiator.
3. Tangki udara.
4. Alarm tekanan udara.
5. Tekanan udara.
6. Rem kaki dan rem tangan.

b. Perawatan Mingguan, meliputi :


1. Air accu.
2. Tekanan ban
3. Lampu-lampu.
4. Klakson.
5. Olitransmisi.
c. Perawatan 4 (empat) minggu atau menempuh jarak 500 mil atau
800 km.
1. mengencangkan mur-mur pengikat per.
2. Pemberian glease.
3. Shaft diberi glease.
4. Tempat roda-roda.
a. Perawatan 12 minggu atau menempuh jarak 1.000 mil atau 1.600
km.
1. Pengisian oli garden :depan, tengah dan belakang.
2. Olitransmisi ditambah.
3. Kontrol sepatu rem.
4. Tali-tali kipas.
b. Perawatan 48 mingguan atau setelah menempuh jarak 5.000 mil
atau 8.000 km.
1. Penggantian oli gardan.
2. Penggantian oli transmisi.
3. Penggantian oli transfercase.
4. Penggantian saringan oli dan saringan udara.

4.2. Perawatan setelah digunakan.


Perawatan kendaraan setelah digunakan/operasi perlu dilakukan agar
kendaraan siap untuk dioperasikan kembali dan diharapkan pula
supaya usia kendaraan dapat berumur panjang dalam pemakaiannya.
Tindakan/usaha perawatan yang perlu dilakukan antaralain :
a. Membilas semua pipa-pipa pengeluaran (cleaning).
b. Tutup kembali valve air daritangki.
c. Tutup semua valve pengeluaran.
d. Keringkan pompa(pump drain).
e. Isi kembali tangki-tangki bahan pemadam.
f. Periksaoli priming, bilaberkurangisikembali.
g. Berilah grease pada grease cup pompa.

4.3 Panduan pemakaian dan perawatan automatic transmission


kendaraan PKP-PK.
a. Panduan Pemakaian Automatic Transmission.
1). Apabila kendaraan tidak dijalankan atau sebelum pengemudi
meninggalkan kendaraan dalam kondisi mesin hidup, tuas
presnelling harus selalu dalam posisi N (netral) dan rem
tangan harus difungsikan (posisi ON).
2). Sebelum tuas presnelling dipindahkan dari posisi maju
keposisi mundur atau sebaliknya, yakinkan kendaraan dalam
keadaan berhenti dan RPM idle (mesinstasioner) untuk
menghindari terjadinya kerusakan pada transmisi.
3). a. Pada kondisi jalan menurun dilarang menempatkan tuas
presnelling pada posisi netral bersamaan menggunakan
rem, hal ini disamping dapat merusak system transmisi
juga dapat merusak system rem kendaraan.
b. Pada kondisi jalan menanjak tempatkan tuas persnelling
pada posisi terendah dan pada posisi jalan menurun tuas
persnelling akan berpindah secara otomatis sejalan
dengan pertambahan kecepatan.
4). Saat mesin kendaraan akan dihidupkan (start) tuas
persnelling harus dalam posisi N (netral) dan saat mulai
pergerakan tempatkan tuas persnelling pada posisi paling
rendah.
5). Bilamana kendaraan perlu ditarik, poros penggerak harus
dilepas. Hal ini untuk menghindari kerusakan terhadap
komponen-komponen transmisi.
6). Tombol differensial (DIF.LOCK) hanya digunakan pada
kondisi jalan berlumpur atau mengalami selip.
7). Sebelum kendaraan digunakan, lakukan pemanasan mesin
pada setiap pergantian shift selama kurang lebih 20
menitsampai temperature kerjadarimesintercapai.
8). Test jalan dilakukan dalam berbagai kecepatan dengan
menggunakan persnelling dalam berbagai posisi.

a. Perawatan Automatic Transmission.


1). Bagian luar kendaraan dan system transmissi harus selalu
dalam kondisi bersih terawat.
2). Minyak pelumas transmissi harus sesuai dengan standard
yang dipersyaratkan pabrik yaitu ATF Dextron II.
3). Jumlah minyak pelumas transmissi harus sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan dan dapat dilihat/diukur dari
tongkat ukuran (dipstick). Apabila ini diabaikan menyebabkan
kondisi sebagai berikut :
a. Jika jumlahnya terlalu rendah, conventer dan cluth tidak
cuckup mendapatkan dorongan tenaga dariminyak
pelumas.
b. Jika jumlahnya terlalu tinggi, transmissi akan overheat
dan minyak pelumas mungkin akan merembes keluar
melalui Breather atau Dipstick tube.
4). Minyak pelumas harus diganti setelah penggunaan 80.000
km atau 12 bulan atau 1.200 jam dengan catatan bahwa
minyak pelumas harus diganti lebih cepat apabila ditemukan
kelainan operasi.
5). Pembuangan minyak pelumas sebaiknya dalam kondisi
masih panas agar dapat memperlancar pergerakan minyak
pelumas keluar.
6). Minyak pelumas yang akan digunakan harus benar-benar
bersih.
7). Kebocoran minyak pelumasharus segera diperbaiki karena
merupakan bahan penggerak utama pada system transmissi.
8). Breather yang berfungsi sebagai penyesuai suhu harus
selalu dalam kondisi bersih dan terbuka.
9). Lakukan pemeriksaan berkala pada baut dan mur, isi minyak
pelumas (sesuaiukuran yang tertera pada tongkat ukuran),
system listrik serta sisitem hidrolik.
10). Nama Plat (plat seri) yang terletak pada ransmissi harus
terawat karena Nomor Serie diperlukan saat
penggantian/pemesanan suku cadang.
11). Semua kelainan yang ditemukan pada saat perawatan harus
dicatat dan dilakukan perbaikan sesuai dengan manual book.

Praktek Lapangan
Peserta dibagi dalam 3 group dengan pelaksanaan sebagai berikut :
a. Group 1 melaksanakan kegiatan
perawatan harian pada kendaraan Foam Tender dan
kemudian membuat check list serta membuat daftar
peralatan di kendaraan. Setelah itu instruktur menanyakan
peralatan yang ada di locker kendaraan dan jumlahnya;
b. Group 2 melaksanakan kegiatan
perawatan harian pada kendaraan Combined Agent dan
kemudian membuat check list serta membuat daftar
peralatan di kendaraan. Setelah itu instruktur menanyakan
peralatan yang ada di locker kendaraan dan jumlahnya;

MODUL SUBSTANSI MATERI

c. Group 3 melaksanakan kegiatan perawatan harian pada


kendaraan pendukung (mobil komando dan ambulance) dan
kemudian membuat check list serta membuat daftar peralatan
di kendaraan.Setelah itu instruktur menanyakan peralatan yang
ada di kendaraan dan jumlahnya;

Praktek ini dapat dilanjutkan dengan membersihkan kendaraansebagai


bentuk pelaksanaan pemeliharaan rutin kendaraan;

Sebagai penutup praktek kepada para peserta agar ditekankan tentang


keberhasilan operasional PKP-PK tidak terlepas dengan preventive
maintenance kendaraan yang akan menghasilkan bahwa kendaraan PKP
PK ready for use;

Anda mungkin juga menyukai