Oleh : Team
PENDAHULUAN
Salah satu produk pertanian yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia adalah
brokoli. Brokoli atau kubis bunga hijau sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau
sayur-sayuran. Varietas brokoli unggul umumnya mempunyai massa bunga berwarna hijau
gelap atau hijau kebiru-biruan. Produksi brokoli di Indonesia relatif masih terbatas
dibandingkan kubis bunga putih. Hal ini menyebabkan harga brokoli relatif lebih mahal,
sehingga lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat kalangan menengah ke atas di kotakota
besar. Brokoli banyak dikonsumsi sebagai sayuran segar karena kaya akan vitamin dan
mineral. Bahkan saat ini, brokoli diketahui berkhasiat mencegah dan menghambat
peningkatan pasar brokoli di Indonesia dengan sasaran pasar modern meningkat 15-20
%/tahun. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi peluang pasar yang strategis sehingga perlu
kuantitas dan fleksibilitas pasokan, standar keamanan pangan, sertifikasi, serta sistem
pembayaran.Brokoli merupakan hasil dari dua kultivar toleran-panas (Green comet dan
southern comet ), diusahakan di daerah pegunungan atau sebagai pertanaman musim dingin
(Williams dan Perengrine, 1991). Brokoli termasuk dalam family Brassicaceae, genus
1
Melihat prospek budidaya tersebut dan kebutuhan pasar yang semakin meningkat
akan sayur-sayuran dan terutama Brokoli mendorong SMK-PP Negeri Banjarbaru untuk
membudidayakan sayuran Brokoli ini. Meski pun, wilayah Kota Banjarbaru berada pada
ketinggian 0500 m dari permukaan laut, hal ini tidak menyurutkan semangat SMK-PP
Negeri Banjarbaru untuk membudidayakan tanaman Brokoli di dataran rendah sekali pun.
Jurnal ini akan menjelaskan tentang Budidaya Brokoli Secara Organik di Dataran Rendah.
PERSYARATAN TUMBUH
Brokoli pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, di dataran tinggi
10002000 m dpl dan bertipe iklim basah. Namun, kali ini kami mencoba menanam Brokoli
pada dataran rendah dengan ketinggian 500 mdpl. Brokoli menghendaki tumbuh pada suhu
18-24 derajat Celcius, namun kali ini kami mencoba menanam Brokoli di Banjarbaru.
Berdasarkan pemantauan Stasiun Klimatologi Banjarbaru pada tahun 2010, suhu udara di
Kota Banjarbaru rata-rata berkisar antara 22,0C sampai dengan 33,8C, dan pada tahun 2014
suhu mencapai 38 C. Brokoli akan mencapai pertumbuhan optimum pada tanah yang banyak
mengandung humus, gembur, porus, dengan pH tanah antara 67. Waktu tanam yang baik
adalah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau. Namun demikian brokoli dapat
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Varietas yang dianjurkan antara lain adalah Bejo atau varietas lokal yang biasa ditanam
di daerah setempat. Kebutuhan benih brokoli adalah 300-350 g/ha. Benih haruslah memiliki
daya tumbuh yang tinggi yaitu 90%, murni, dan bebas dari hama dan penyakit.
2
2. Persemaian
berdiameter 8-9 cm. Di semai untuk satu polybag dengan 1-2 biji brokoli secara hati-hati.
Tanah untuk persemaian adalah tanah bagian top soil dan dicampurkan dengan pupuk
kandang 1 : 1. Benih yang sudah disemai kemudian diberi naungan dengan plastik transparan
sebagai atap dan penopang kayu pada bagian sisi tempat persemaian. Lokasi persemaian
hendaknya dekat dengan sumber air agar memudahkan persemaian. Penyiraman dilakukan 2
Tanaman akan cepat tumbuh apabila dirawat secara intensif, biasanya tanaman akan
dapat di pindah jika sudah memiliki 3-4 helai daun, pada umumnya brokoli akan memiliki 3-4
helai daun pada umur tanam 3-4 minggu atau 1 bulan, namun penanaman Brokoli di SMK-PP
Negeri Banjarbaru menunjukkan pertumbuhan daun yang cukup untuk pemindahan hanya
Media tanam hendaknya disiapkan seminggu sebelum penanaman. Media tanam yang
diguanakan adalah pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 2 : 5, pupuk kandang yang
diguanakn dapat berasal dari kotoran ayam, sapi, mau pun kambing. pupuk kandang dan
tanah diaduk secara merata dengan tanah, lalu dimasukkan kedalam poybag yang berukuran
besar. pH tanah yang dikehendaki Brokoli adalah 5,5. Banjarbaru memiliki tanah asam
3
dengan rata-rata keasaman tanah 4,0- 4,3 pH tanah untuk itu perlu dilakukan pemberian
Kapur sebagai bahan penyedia kalsium diambil dari tanah sebagai kation Ca+. Pemberian
kapur tidak saja menambah Ca itu sendiri, namun mengakibatkan pula unsur lain menjadi
lebih tersedia, baik pada lapisan ginofor maupun pada daerah akar tanaman. Tersedianya Ca
dan unsur lainnya menyebabkan pertumbuhan generatif menjadi lebih baik, sehingga
4. Penanaman
Waktu tanam yang baik yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00 atau sore hari
antara pukul 15.00-17.00, karena pengaruh sinar matahari dan temperatur tidak terlalu tinggi.
Biasanya penanaman dilakukan setelah bibit berusaia 1 bulan, namun di Banjarbaru bibit
bisa dipindah pada usia 2 minggu setelah tanam karena memiliki cukup daun. Bibit dipindah
dengan hati-hati kedalam media tanamnya dengan lubang tanam sedalam 7-8 cm. Tanaman
dipindah dengan sistem cabut, dipindah beserta tanah yang ada dalam polybag kecil tanpa
merusak perakarannya.
4
5. Pemeliharaan
5.1. Penyiangan
tanah pada waktu tanaman berumur 7-10 hari, 20 hari, dan 30-35 hari dengan cara hati-hati
dan tidak terlalu dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman. Pada tahap akhir
5.2. Perempalan
menjaga tanaman induk agar pertumbuhan sesuai harapan, sehingga zat makanan
Waktu pemberian air sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada musim kemarau,
pengairan perlu dilakukan 1-2 hari sekali, terutama pada fase awal pertumbuhan dan
pembentukan bunga.
5
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting tanaman brokoli antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar,
busuk hitam, busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung, dsb. Pengendalian OPT
dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain adalah: - Bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda : tanaman dicabut dan
Selain itu, dilakuakan pengendalian OPT lainnya dengan memanfaatkan cahaya untuk
menarik perhatian serangga pada malam hari sehingga serangga tidak memakan tanaman.
7. Panen
Usia panen Brokoli pada umumnya adalah 55-100 hari sesudah tanam, panen Brokoli
yang kami lakukan yaitu 55 hari sesudah tanam, pemanenan ini lebih cepat dari umur panen
pada umumnya. Dan hasil bunga lebih besar seperti gambar di atas.
Brokoli dapat dipanen pada saat bunga sudah padat dan kompak, dengan cara memotong
pangkal batangnya dengan menyisakan 67 helai daun sebagai pembungkus bunga. Waktu
pemanenan sebaiknya pada pagi hari setelah embun menguap atau sore hari sebelum embun
turun.
6
a) Memotong tangkai bunga bersama sebagian batangnya dan daun-daunnya sepanjang 25
cm.
b) Untuk pemasaran jarak jauh, dianjurkan untuk menyertakan 6 helai daun, kemudian ujung
c) Sedangkan untuk tujuan pemasaran jarak dekat, hanya disertakan 3-4 helai daun, dan
ujungnya dipotong.
8. Pascapanen
8.1. Pengumpulan
Setelah dipetik, brokoli dikumpulkan pada tempat yang teduh dan tidak terkena sinar
matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga didapatkan brokoli yang tinggi
kwalitas dan kwantitasnya. Pengumpulan dilakukan dengan hati-hati dan jangan ditumpuk
dan dilempar-lempar.
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan antara bunga yang baik dan bebas penyakit
dengan bunga yang jelek atau berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruh bunga yang
4 golongan, yaitu:
a) Kelas I: > 30 cm
7
c) Kelas III: 20-25 cm
Ternyata hasil panen Brokoli di SMK-PP Negeri Banjarbaru menunjukkan hasil yang
baik dengan bunga yang berdiameter lebih besar dari 30 cm, serta tanpa cacat.
8.3. Penyimpanan
Penyimpanan dapat dilakukan selama 14-28 hari dan dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a) Dibungkus dengan plastik "Polyethylen" dan dimasukkan pada peti kayu dengan kapasitas
b) Dimasukkan ke dalam ruang gelap yang dilengkapi alat "dehumidifier" pada suhu 20
derajat C, Rh 85-95%.
kemasan perlu dimasukkan ke dalam kotak atu peti kayu (field boxes) dengan kapasitas 25-
30 Kg/peti.
8
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Brokoli ternyata tumbuh dengan baik, bahkan sangat baik di dataran rendah sekali
pun hal ini terbukti dari bunga yang dihasilkan lebih besar dan tanpa cacat. Hal ini
dikarenakan pemeliharaan yang intensif, pemilihan media tanam yang tepat, serta
tanpa pupuk kimia tentunya memberikan dampak yang besar kepada tanaman dan
lingkungan, mengurangi residu serta tercemarnya lingkungan serta tanaman organik lebih
Pembudidayaan Brokoli yang kami lakukan memperoleh hasil yang sangat baik,
dikarenakan kebanyakan hasil adalah Grade I dan menghasilkan bunga yang tidak rusak,
konsumen merasa sangat puas dengan hasil karena rasa brokoli yang manis.
Hal ini membuktikan bahwa penanaman brokoli di dataran rendah sekali pun masih
dapat dilakukan bahkan menghasilkan hasil yang sangat memuaskan, harga Brokoli di
pasaran sangat tinggi per kg-nya yaitu Rp. 60.000,- / kg hal inilah yang menjadi
keuntungan yang sangat tinggi dan prospek masa depan yang sangat tinggi bagi petani
Keunggulan tanaman :
9
a) Masa tanam dan panen yang lebih cepat
b) Menggunakan bahan organik yang aman dimakan serta tidak menggunakan bahan
kimia berbahaya.
2. Saran
dikarenakan berbagai keuntungan yang dihasilkannya, serta kebutuhan pasar yang terus
mengharapkan, agar metode Budidaya Brokoli Secara Organik ini dapat di kembangkan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://pupukorganix.blogspot.com/2012/11/budidaya-tanaman-brokoli.html
http://foreibanjarbaru.or.id/archives/210
http://alamtani.com/media-persemaian-hortikultura.html
http://banjarbarukota.bps.go.id/?set=viewDataDetail&flag_template2=1&id_sektor=28&id_s
ubsektor=28.2&id=140
http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/13/suhu-udara-kalsel-ekstrem-hingga-
mencapai-38-derajat-celcius
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Banjarbaru
W. Setiawati, dkk (2007). Petunjuk Teknis Prima Tani : Budidaya Tanaman Sayuran diambil
dari ( http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/isi_monografi/M-
46%20Petunjuk%20Teknis%20Budidaya%20Tanaman%20Sayuran.pdf.)
11