Teori Perhitungan Abnormal Pompa Sentrifugal PDF
Teori Perhitungan Abnormal Pompa Sentrifugal PDF
Pompa merupakan alat yang sangat penting untuk membantu pekerjaan manusia.
Pompa digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat yang lain.
Penggunaan pompa sangat luas seperti penggunaan pompa di rumah tangga, pada industri, dan
pertanian.
Pada rumah tangga pompa digunakan untuk menyalurkan air dari sumur ke bak
penampungan air. Penggunaan pompa di industri perminyakan, pompa digunakan untuk
mengangkat minyak mentah dari dalam bumi ketempat - tempat pemrosesan atau tempat-
tempat penampungan. Di dunia pertanian pompa digunakan untuk memindahkan air dari
sungai atau waduk ke sawah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman
1
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
1.2 Dasar dasar Pemilihan Pompa
Dalam menentukan suatu pompa untuk suatu tujuan tertentu, maka terlebih dahulu
harus diketahui kapasitas aliran serta head yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang
akan dipompa. Selain itu, agar pompa tidak mengalami kavitasi maka perlu ditaksir berapa
tekanan minimum yang tersedia pada sisi masuk pompa yang terpasang pada isntalasinya.
Atas dasar tekanan isap ini maka putaran pompa dapat ditentukan.
1. Kapasitas
Kapasitas ini menunjukkan jumlah debit yang dapat dialirkan berapa m 3/jam. Pada
pompa perlu diketahui juga mengenai berapa kapasitas maksimum dan minimum yang
dapat dialirkan oleh pompa tersebut.
2. Kondisi Isap
Pada kondisi isap ini perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu :
a. Level isap dari permukaan air isap ke level pompa
b. Tinggi fluktuasi permukaan isap
c. Tekanan yang bekerja pada permukaan air isap.
d. Kondisi pipa isap
3. Kondisi Keluar
Pada kondisi keluar ini perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu :
a. Level keluar dari permukaan air isap ke level pompa
b. Tinggi fluktuasi permukaan keluar
c. Tekanan yang bekerja pada permukaan air keluar.
d. Kondisi pipa keluar
4. Head Total Pompa
Head total pompa ditentukan berdasarkan kondisi kondisi di atas ( no 1 3)
2
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
laut, minyak, zat kimia tertentu, temperatur, berat jeniz, viskositas, kandungan padatan
dan lain lain.
6. Jumlah Pompa
Apabila suatu pekerjaan pemindahan fluida membutuhkan jumlah debit yang besar
maka bisa digunakan pompa lebih dari satu.
7. Kondisi Kerja
Kondisi kerja ini seperti apakah pompa tersebut akan digunakan secara terus menerus,
terputus putus, atau jumlah jam kerja seluruhnya selama setahun.
8. Penggerak
Penggerak untuk menggerakkan poros pompa antara lain motor listrik, motor bakar torak
atau turbin uap.
9. Poros Tegak atau Mendatar
Hal ini kadang kadang sudah ditentukan oleh pabrik pompa yang bersangkutan
berdasarkan instalasinya.
10. Tempat Instalasi
Pembatasan pembatasan pada ruang instalasi, ketinggian diatas permukaan laut, di luar
atau di dalam gedung, dan fluktuasi temperatur.
1. Berdasar Kapasitas
- Kapasitas rendah : Sampai dengan 20 m3/jam
- Kapasitas menengah : 20 60 m3/jam
- Kapasitas tinggi : > 60 m3/jam
3
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
3. Berdasar jumlah / susunan impeller dan tingkat
- Single Impeller : Terdiri dari satu impeller dan satu tingkat.
- Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
- Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
dalam satu casing.
Cairan dipaksa masuk ke sebuah impeller. Daya dari luar diberikan kepada poros
pompa untuk memutar impeller yang ada berada dalam cairan tadi. Apabila impeller berputar
maka zat cair yang ada dakam impeller akan ikut berputar akibat dorongan sudu sudu pada
impeller. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeller menuju
keluar melalui saluran diantara sudu sudu dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang
4
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
meninggalkan impeller tersebut dikumpulkan di dalam rumah pompa (casing) yang berbentuk
spiral atau biasanya disebut volut yang tugasnya mengumpulkan cairan dari impeller dan
mengarahkan ke discharge nozzel. Discharge nozzel berbentuk seperti kerucut sehingga
kecepatan aliran yang tinggi dari impeller bertahap turun, kerucut ini disebut diffuser. Papa
waktu penurunan kecepatan di dalam diffuser energi kecepatan pada aliran cairan diubah
menjadi energi tekan.
Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga energi yang
dikandungnya akan menjadi lebih besar. Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair
antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total pompa.
Bagian bagian pompa sentrifugal dan penampang bagian dalam pompa sentrifugal bisa
dilihat pada gambar berikut ini :
5
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Gambar 1.3 Bagian Dalam Pompa Sentrifugal
Bagian bagian utama pompa sentrifugal antara lain :
a. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompa secara kontinue, sehingga cairan pada sisi hisap
secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang
masuk sebelumnya. Ada tiga jenis impeller, yaitu open impeller, semi open impeller dan
closed impeller.
(a) Open mpeller (b) Semi open impeller (c) Closed impeller
Pompa sentrifugal dapat menggunakan dua macam impeller, yaitu isapan tunggal dan
isapan ganda. Pada pompa sentrifugal di Waste Water Treatment menggunakan pompa
isapan tunggal.
6
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
b. Rumah Pompa (Volute Casing)
Rumah pompa merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan difusser, suction nozzel dan discharge
nozzel serta memberikan arah aliran dari impeller dan mengubah energi kecepatan menjadi
energi tekan.
c. Shaft
Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak (motor) selama
beroperasi ke impeller. Shaft juga berfungsi sebagai tempat kedudukan impeller dan
bagian bagian lain yang berputar. Untuk menghubungkan antara shaft pompa dengan
shaft penggerak (motor) maka diperlukan kopling. Bagian luar shaft ini biasanya
dilindungi oleh shaft sleeve.
7
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Gambar 1.6 Shaft
d. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berbentuk silinder berlubang yang berfungsi untuk melindungi shaft
utama dari erosi, korosi, dan aus. Apabila shaft utama mengalami kerusakan maka shaft
utama tidak bisa diperbaiki tetapi harus dilakukan penggantian dengan yang baru.
e. Glannd Packing
Gland packing ini berfungsi untuk mengurangi kebocoran cairan dalam casing
pompa dan mencegah udara dari luar masuk ke dalam pompa. Apabila ada udara luar
8
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
yang masuk ke dalam pompa maka akan mengakibatkan performa pompa akan menurun
dan menimbulkan kavitasi.
f. Stuffing Box
Stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing. Jika pompa bekerja dengan suction lift dan tekanan pada ujung
stuffing box lebih rendah dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi untuk
mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa. Dan bila tekanan lebih besar daripada
tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk mencegah kebocoran cairan keluar pompa.
9
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
g. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban aksial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,
sehingga kerugian gesek juga akan kecil.
h. Oil Seal
Seal ini berfungsi untuk menjaga oli yang berada di dalam bearing housing agar tidak
bocor.
10
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Pada sistem pompa untuk mentransferkan suatu fluida harus dilengkapi dengan motor
sebagai penggeraknya. Poros motor yang berputar akan dihubungkan dengan poros pompa
menggunakan coupling. Sehingga secara keseluruhan bagian bagian sistem kerja pompa
terdiri dari tiga bagian yaitu impeller side, coupling side, dan driver side.
Coupling Side
Coupling side berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari shaft motor menuju
shaft pompa. Pada bagian coupling side terdiri dari dua komponen, antara lain :
- Coupling
- Shaft
- Rubber coupling
11
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
- Coupling housing
Driver Side
Driver side berfungsi sebagai sumber penggerak pada poros pompa yang nantinya
akan memutar impeller. Driver side terdiri dari tiga komponen penting, antara lain :
- Frame
- Stator
- Rotor
Gb 1.13(a) Kurva karakteristik Pompa Volut Gb .13(b) Kurva karakteristik Pompa aliran
campur
12
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Gb 1.13(c) Kurva karakteristik Pompa aliran aksial
Gambar 1.14 Kurva Head Kapasitas untuk Kecepatan Spesifik yang Berbeda beda
Dari gambar diatas terlihat bahwa kurva Head Kapasitas menjadi semakin curam
pada pompa dengan harga ns semakin besar.
Kurva daya terhadap kapasitas mempunyai harga minimum bila kapasitas aliran
sama dengan nol pada pompa sentrifugal dengan n s kecil. Sebaliknya, pada pompa aliran
13
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
campur dan pompa aliran aksial dengan ns besar, harga daya mencapai maksimum pada
kapasitas aliran sama dengan nol.
Kurva efisiensi terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal pada umumnya berbentuk
mendekati busur lingkaran. Harga efisisensinya hanya sedikit menurun bila kapasitas berubah
menjauhi harga optimumnya.
Q1 = Q2
A1.V1 = A2.V2 .(1.1)
2. Reynold Number
Reynold Number digunakan untuk mengetahui jenis aliran yang terjadi dalam sistem
aliran fluida di dalam pipa
..
Re = .(1.2)
Dimana : Re = Reynold number
14
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
= Massa jenis fluida (kg/m3 )
v = Kecepatan aliran (m/s)
Pembagian jenis aliran berdasarkan Reynold Number yaitu :
- Jika Reynold Number < 2300 adalah jenis aliran laminer.
- Jika Reynold Number = 2300 adalah jenis aliran transisi.
- Jika Reynold Number > 2300 adalah jenis aliran turbulen.
(Ir. Sularso MMSE, Prof. Dr Haruno Tahara Pompa dan Kompresor 1983 hal 28-29)
2
= ..
2..
.(1.3)
15
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Dalam aliran melalui jalur pipa, kerugian juga akan terjadi apabila ukuran pipa, bentuk
penampang, atau arah aliran berubah adanya elbow, valve, reducer dan lain - lain.
Kerugian head di tempat tempat transisi yang demikian itu dapat dinyatakan secara
umum dengan rumus :
2
= . 2 ......(1.5)
Dimana :
Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah fluida
seperti yang direncanakan, dapat ditentukan dari kondisiinstalasi yang akan dilayani oleh
pompa
16
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Gambar 3.26 Head Pompa
2
= + + 1 + 2 .(1.6)
Dimana :
H = Head total pompa (m)
ha = Head statis total (m)
hp = Perbedaan tekanan yang bekerja pada kedua permukaaan fluida (m)
hp = hp2 - hp1
h1 = Berbagai kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan dll (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
2
= Head kecepatan keluar (m)
2
17
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Apabila permukaan zat cair berubah ubah dengan perbedaan besar, head
statis total harus ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik pompa, besarnya
selisih perubahan permukaan zat cair dan dasar yang dipakai untuk mennetukan jumlah
air yang harus dipompa.
Hubungan antaran tekanan dan head tekanan dapat diperoleh dari rumus :
= 10 (1.7)
Dimana :
Apabila tekanan yang diberikan dalam satuan kPa, rumus yang dapat dipakai untuk head
tekanan adalah
1
= 9,81 .....(1.8)
Dimana :
6. Daya Air
Merupakan energi yang secara efektif diterima oleh fluida dari pompa per satuan waktu,
dan dapat dirumuskan :
Pf = . Q . H ..(1.9)
Dimana :
= Berat fluida per satuan volume (kN/m3)
Q = Kapasitas (m3/s)
18
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
H = Head total pompa (m)
Pf = Daya fluida (kW)
(Ir. Sularso MMSE, Prof. Dr Haruno Tahara pompa dan kompresor 1983 hal 26 - 27)
= ................ (1.10)
Dimana :
P = Daya poros sebuah pompa (kW)
p = Efesiensi pompa (pecahan)
Harga harga standar efisiensi pompa p diberikan dalam Gb. 3.27. Efisiensi
pompa untuk pompa pompa jenis khusus harus diperoleh dari pabrik pembuatnya.
19
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Kecepatan spesifik pompa sentrifugal dapat dirumuskan :
1
2
= 3 .(1.11)
4
Dimana :
(Ir. Sularso MMSE, Prof. Dr Haruno Tahara pompa dan kompresor 1983 hal 53)
Daya penggerak mula yang dipakai untuk menggerakkan pompa harus ditetapkan dari
rumus :
. (1+)
= ..(1.12)
Dimana :
Pm = Daya penggerak (Hp)
transmisi = Effisiensi transmisi
= Faktor cadangan (untuk motor induksi 0,2)
(Ir. Sularso MMSE, Prof. Dr Haruno Tahara pompa dan kompresor 1983 hal 58)
20
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
1.8 Segitiga Aliran Kecepatan Fluida di Impeler
Fluida masuk melalui saluran hisap Ds kemudian dalam arah aliran aksial mengalir
masuk kedalam impeller dengan kecepatan terbatas Cs. Sudu pompa dimulai dai D 1, lebar
sudunya b1. kecepatan mutlak mengalirnya fluida C1 dan luas penampang yang dilalui aliran
1 =
1 . . 1
21
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Dengan adanya sudu penampang yang dilewati fluida menjadi semakin sempit dan
dengan demikian kecepatan fluida mengalir masuk naik sekitar 10 %.
Pada titik 1 dar gambar 2.7. diperoleh kecepatan aliran fluida masuk C1 yang arahnya tegak
lurus U1 di dapat dari :
1 . .
1 =
60
Keterangan gambar :
W1 = kecepatan relative aliran fluida pada sisi masuk
22
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Lihat gambar segitiga berikut :
Dari titik 1 ( pada gambar 2.7 ) fluida mengalir ke bagian belakang dari sudu impeller yang
melengkung, supaya mendapatkan paenghantaran dan pengaliran yang baik maka jumlah sudu
impeller harus tertentu, karena adanya gaya sentrifugal pada sudu impeller. Jadi akibat dari
berputarnya impeller dengan kecepatan U dan bentuk sudu impeller yang sedemikian rupa
didapat kecepatan relative aliran fluida dibagian masuk sudu impeller W1 dan saluran kelar
W2. Besarnya kecepatan W didapat dari persamaan kontinuitas. Diameter impeller dibagian
keluar D2 dan pada bagian masuk D1. Lebar sudu b2 hanya sedikit lebih kecil dari pada
dibagian masuk b1, sehingga pada umumnya W2 lebih kecil dari W1. Pada titik 2 dari gambar
2.7. fluida mempunyai kecepatan keluar mutlak C 2. Kecepatan keliling impeller pada sisi
keluar U2 adalah :
2 . .
2 =
60
23
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Gambar 1.18 Segitiga kecepatan aliran fluida keluar impeller
Jika pompa dibuat bertingkat, sesudah keluar dari sudu fluida melalui ruang 3 tanpa sudu dan
sampai didalam sudu pengarah dengan kecepatan aliran fluida C 4. tapi bila konstruksi pompa
dibuat sederhana dimana fluida yang keluar dari impeller langsung masuk kedalam rumah
pompa, maka kecepatan mutlak aliran fluida keluar C 2 harus diarahkan sedemikian rupa,
perpindahan fluida dari impeller kerumah pompa sedapat mungkin bisa bebas tanpa
tumbukan.
24
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Dimana :
Q = Kapasitas aliran teoritis pada sisi isap, yaitu kapasitas dengan perkiraanadanya
kerugian yang disebabkan fluida dari sisi tekan yang mengalir ke sisi isap
melalui celah impeller, besarnya (1,02 : 1,05) dari kapasitas pompa.
Diameter sisi masuk impeler yang memiliki kelengkungan dapat dicari dengan
mengambil diameter rata rata dari diameter mata impeler (Do) dan diameter hub
(Dh) sebagai berikut :
25
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
5. Lebar Impeler Pada Sisi Masuk (b1)
Lebar impeller pada sisi masuk dpat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
26
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
27
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Sebagai contoh penggunaan pompa sentrifugal di waste water treatment yang
diperlukan untuk mentrasferkan limbah cair dari bagian buffer tank menuju reactor.
Untuk dapat mentransferkan limbah cair dari bagian buffer tank menuju reactor dengan baik
dan memperoleh efisiensi maksimum, maka diperlukan pemakaian pompa sentrifugal yang
sesuai dengan kondisi riil di lapangan, kondisi tersebut meliputi sifat limbah cair yang akan
dialirkan, kebutuhan kapasitas, head total yang dibutuhkan pada sistem itu, daya motor yang
diperlukan, dan lain - lain.
Gambar 1.20 Penggunaan Pompa Sentrifugal untuk Mentrasferkan Limbah Cair dari Bagian
Buffer Tank menuju Reactor.
Dari foto di atas penggunaan pompa sentrifugal untuk mentrasferkan limbah cair dari
bagian buffer tank menuju reactor menggunakan lebih dari satu pompa. Hal ini dikarenakan
kapasitas limbah yang ditransferkan sangat banyak sehingga dibutuhkan lebih dari satu
pompa. Adapun spesifikasi pompa yang dipakai dalam foto di atas sebagai berikut :
28
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
Contoh lain penggunaan pompa sentrifugal adalah :
a. Pada PDAM sumber air berasal dari sungai atau waduk. Proses pengambilan air dari
sungai atau waduk tersebut untuk disalurkan ke bak penampungan air sementara di
perusahaan PDAM diperlukan pompa sentrifugal.
b. Pompa sentrifugal digunakan untuk mentransferkan air dari sumur atau air dalam tanah
ke bak penampungan air sementara pada rumah tangga atau apartemen.
c. Pompa sentrifugal digunakan untuk mengambil air dari sungai atau waduk untuk
pengairan sawah atau ladang.
d. Pompa sentrifugal digunakan untuk mentransferkan minyak dari kilang satu ke kilang
minyak yang lainnya pada industri perminyakan.
e. Pompa sentrifugal digunakan untuk menyalurkan limbah cair pada bagian Waste Water
Treatment suatu perusahaan kertas.
1. Terjadi kavitasi
30
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
2. Head total pompa terlalu besar, sehingga pompa akan bekerja dengan kapsitas
aliran yang berlebihan, dan membuat kemungkinan kavitasi menjadi lebih
besar pula.
3. Pipa isap pada pompa terlalu panjang.
4. Suhu fluida yang ditransfer terlalu tinggi.
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat
serendah mungkin, dan pada pipa isap salah satunya dengan diameter lebih
besar untuk mengurangi agar head isap statis menjadi rendah pula.
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Apabila terpaksa dipakai pipa isap
panjang sebaiknya salah satu pipa isapnya menggunakan pipa dengan diameter
lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.
3. Tidak dibenarkan pencegahan kavitasi dengan memperkecil laju aliran dengan
cara menghambat aliran sisi isap.
4. Jika pompa mempunyai head total pompa yang berlebihan, maka pompa akan
bekerja dengan kapasitas aliran yang berlebihan pula, sehingga kemungkinan
terjadi kavitasi lebih besar. Oleh karena itu head total pompa harus ditentukan
sedemikian hingga sesuai dengan yang diperlukan pada operasi yang
sesungguhnya.
5. Bila head total pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head terendah
harus diadakan pengamanan penuh terhadap terjadinya kavitasi.
31
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
2. Water Hammer
Aliran fluida yang berhenti mendadak menimbulkan kenaikan tekanan yang
sangat tajam sehingga menyerupai suatu pukulan dan dinamakan gejala pukulan air
(water hammer). Tekanan yang timbul dinamakan tekanan pukulan air (water hammer
pressure). Fenomena keadaan unsteady ini dapat dikatakan sebagai perubahan energi
kinetik dan energi tekanan yang bisa menjadi positif atau negatif. Efek negatif yang
dihasilkan oleh fenomena tersebut diantaranya adalah merusak valve, menimbulkan
getaran pada pipa, menggetarkan tumpuan pipa, menyebabkan kavitasi pada impeller
pompa, dan memperpendek umur pemakaian peralatan. Perubahan tekanan bangkitan
yang terlalu besar dapat menyebabkan pipa menjadi rusak atau pecah.
Water hammer adalah fenomena terjadinya fluktuasi tekanan yang diakibatkan
oleh penutupan valve secara tiba - tiba dan matinya pompa secara mendadak. Hal ini
akan berdampak buruk terhadap instalasi perpipaan, terutama pipa sebagai jalur utama
fluida dialirkan. Perubahan tekanan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya
dampak yang buruk bagi sistem perpipaan, diantaranya adalah rusaknya atau pecahnya
pipa sistem dengan konsekuensi seluruh sistem peralatan harus mati total.
Fenomena water hammer dipengaruhi oleh waktu penutupan valve. Penutupan
valve yang cepat mengakibatkan gelombang tekanan yang terjadi akan semakin besar.
Hal ini mengakibatkan perubahan deformasi pada dinding pipa akan semakin besar.
32
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
dari putaran normal pompa, sehingga kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada
motor penggeraknya.
3. Gejala Surjing
Gejala surjing sering terjadi pada operasi pompa, laju aliran berubah ubah secara
periodik dan pada aliran terjadi fluktuasi tekanan. Gejala ini timbul karena head pompa
tidak mampu mengatasi head dari sistem secara normal. Untuk mencegah surjing harus
dipilih pompa dengan head yang lebih tinggi daripada head dari sistem operasi yang
dibutuhkan.
33
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret
34
Sidiq Adhi Darmawan Universitas Sebelas Maret