Anda di halaman 1dari 22

A.

Latar Belakang

Sejak krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan daya beli masyarakat menurun
drastis. Perekonomian di Indonesia diramalkan akan kesulitan untuk kembali tumbuh.
Dalam situasi krisis tersebut pangsa pasar kendaraan, khususnya sepeda motor di
Indonesia ternyata tidak terjadi penurunan yang luar biasa. Bahkan situasi ekonomi
yang tidak pasti telah mendorong produsen kendaraan Cina, Korea dan Indonesia
berani melakukan ekspansi untuk meraih pangsa pasar di Indonesia.

Persaingan pasar sepeda motor di Indonesia semakin ketat, namun pertumbuhan


pasar kendaraan bermotor juga semakin meningkat, kendaraan Cina, Korea sempat
berupaya masuk pasar Indonesia. Tidak ketinggalan kendaraan merk lokal (motor
SMK). Untuk itu perubahaan perlu menerapkan strategi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Disisi lain kompetisi industri sepeda motor tidak akan pernah
berakhir, Masing-masing terus memproduksi dan mengeluarkan merk baru yang
menawarkan nilai guna pelanggan dan nilai harga yang dianggap paling kompetitif.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, pasar yang
paling menguntungkan di Indonesia adalah wilayah Jawa Timur. Jawa Timur
memimpin jumlah penjualan dengan total sebesar 17,1%. Di wilayah kota Malang
sendiri, lebih dari 4000 motor baru terdistribusi setiap bulannya ke seluruh dealer
motor di penjuru kota Malang.

1
PT Nusantara Surya Sakti Jl. Soekarno-Hatta D-510 Malang

Devina Motor Yamaha Jl. J.A. Suprapto No. 69 - Klojen Malang

Kartika Sari Motor

Dinoyo Jl. MT Haryono Ruko Istana Dinoyo kav A9 A10 Malang

2
Namun, beberapa bulan terakhir ini didapati data dari AISI bahwa pada bulan
April dan Juni penjualan motor menurun drastis sebesat 28,5%meskipun pada bulan
berikutnya penjualan kembali normal. Perusahaan tentunya perlu waspada terhadap
kejadian serupa yang mungkin terjadi kedepannya. Perusahaan perlu melakukan riset,
Apakah yang menyebabkan penurunan tersebut? Apakah karena kejenuhan pasar?
Oleh karenanya riset pemasaran ini dilakukan adalah untuk mengukur tingkat
kejenuhan pasar di wilayah kota Malang. Sehingga perusahaan dapat menentukan
langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejenuhan pasar produk
motor sepeda motor oleh konsumen di Malang. Agar kegiatan perusahaan tidak mati
perlu adanya inovasi agar mampu bersaing dengan competitor maka penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui ketertarikan calon konsumen terhadap inovasi di
dealer Kartika Sari Motor Dinoyo.

C. Landasan Teori

a. Pengertian Siklus Hidup Produk

Pengertian Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) Pengertian Siklus


hidup produk menurut Griffin (2002:234) adalah sebagai berikut : "Siklus hidup
produk (product life cycle) adalah suatu model yang menunjukkan bagaimana
volume penjualan dapat berubah selama hidup suatu produk". Pengertian lain
seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001:36) adalah sebagai berikut:
"Siklus hidup produk (product life cycle) adalah waktu suatu produk mampu
memenuhi kebutuhan customer, sejak lahir sampai diputuskan dihentikan
pemasarannya ".

Btocher et al. (2000:166) menyatakan bahwa siklus hidup produk dipandang


atas dua aspek, yaitu :

a) Biaya selama siklus hidup produk (cost life cycle) Merupakan urutan
aktivitas dalam perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, kemudian
desain, produksi (atau penyediaan jasa), pemasaran dan pelayanan kepada
pelanggan.

3
b) Penjualan selama siklus hidup produk (sales life cycle) Merupakan urutan
atau fase-fase hidup produk dan jasa dipasar, mulai dari pengenalan
produk atau jasa sampai pada pertumbuhan dalam penjualan dan akhiraya
kematangan, penurunan dan penarikan dari pasar.

Bila dikatakan bahwa produk mempunyai suatu siklus hidup, ini akan sama
saja dengan mengatakan bahwa sebuah produk memiliki siklus hidup berarti
menegaskan empat hai seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler (2002:347)
yaitu:

a) Produk memiliki umur yang terbatas.


b) Penjualan produk melalui beibagai tahap yang berbeda, masing-masing
memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual.
c) Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus
hidup produk.
d) Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,
pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap
siklus hidup

b. Tahap-tahap Siklus Hidup Produk

Memahami keempat tahap dalam siklus hidup produk membantu manajer


dalam mengenali strategi yang diperlukan untuk menghadapi setiap tahap-tahap
dalam siklus hidup produknya. Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1, siklus
dimulai ketika produk atau teknologi baru pertama kali diperkenalkan.

4
Empat tahap siklus hidup produk yang umum terjadi adalah :

a) Tahap perkenalan (introduction)

Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap peluncuran produk, dimana
penjualan masih rendah karena produk baru saja diperkenalkan ke pasar.
Pelanggan belum mencari atau belum membutuhkan produk tersebut,
mereka bahkan tidak mengetahui adanya produk yang baru ini. Pada tahap
ini promosi sangat dibutuhkan untuk memberitahukan kepada pelanggan
manfaat dan cara penggunaan produk baru tersebut. Meskipun perusahaan
mempromosikan produk barunya, tetapi diperlukan waktu bagi pelanggan
untuk menyadari bahwa produk tersebut ada dan mempunyai manfaat
Kebanyakan perusahaan mengatami kerugian selama tahap perkenalan ini
karena mereka mengeluarkan banyak biaya untuk promosi produk dan
pengembangan tempat (saluran distribusi). Pada tahap ini, produk mulai
dipasarkan dalam jumiah yang terbatas dengan maksud untuk melihat
respon dari pelanggan. Pada tahap ini biasanya perusahaan tidak
menghasilkan laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan
produk baru tersebut

b) Tahap pertumbuhan (growth)

Tahap pertumbuhan produk, dimana produk diterima oleh pasar dan


penjualan tumbuh dengan cepat pada saat produk mulai mencapai pasar.
Produsen mulai meraih laba besar dengan semakin banyaknya pelanggan
(costumer) membeli produk mereka. Tetapi pada tahap ini
pesaing/kompetitor melihat peluang yang sangat besar dan mulai ikut
masuk pasar. Beberapa pesaing hanya menjiplak produk yang ada yang
dibilang paling sukses atau hanya mencoba untuk menyempuraakan produk
yang ada agar dapat bersaing secara lebih baik. Pesaing lain mencoba untuk
mempertajam penawaran mereka dengan memikat pasar sasaran tertentu
dan dengan menurunkan harga produk mereka, dan dengan datangnya
pesaing-pesaing maka mengakibatkan munculnya beragam produk. Inilah
saatnya laba industri mencapai tingkat tertinggi tetapi pada saat ini juga
laba industri mulai menurun.

5
Sementara perusahaan berpotensi untuk melakukan kesalahan
perencanaan strategi yang besar pada tahap ini karena tidak memahami
siklus hidup produk, mereka hanya melihat peluang penjualan dan laba
yang besar pada saat awal pertumbuhan pasar tetapi melupakan pesaing-
pesaing yang akan segera datang. Dan ketika mereka mulai menyadari
kesalahan ini, mereka sudah terlambat. Tahap ini dicirikan oleh peningkatan
penjualan, peningkatan kompetisi, dan harga produk turun, tetapi laba total
yang diperoleh meningkat dan mencapai puncaknya.

c) Tahap Kedewasaan (maturity)

Setelah mengalami tahap perkenalan, pertumbuhan, produk memasuki


tahap ketiga. Tahap kedewasaan terjadi bila penjualan mulai mendatar dan
persaingan semakin sengit, banyak pesaing agresif masuk pasar untuk ikut
berebut laba. Laba menurun disepanjang tahap kejenuhan pasar karena
biaya promosi meningkat dan beberapa peserta persaingan menurunkan
harga untuk memperoleh bisnis, Perusahaanyang kurang efisien tidak
mampu mengatasi tekanan ini dan akan terlempar dari pasar. Perusahaan-
perusahaan bam mungkin masih banyak yang masuk pasar pada tahap
kedewasaan ini, yang berarti menambah sengitnya persaingan. Promosi
yang lebih menjadi lebih penting selama tahap kejenuhan pasar ini, produk-
produk yang ada mungkin hanya berbeda sedikit kalaupun ada. Kebanyakan
pesaingpesaing telah menemukan daya tank paling efektif atau meniru
pemimpin pasar. Berbagai merck menjadi nyaris sama menurut pandangan
konsumen potensial. Ciri pada tahap ini adalah penjualan memuncak serta
sedikitnya jumtah perusahaan yang mampu bertahan, dan laba stabil atau
menurun karena persaingan yang meningkat.

d) Tahap penarunan (declining)

Penurunan produk diraana penjualan mulai menurun sejalan dengan


perubahan selera konsumen atau diluncurkannya produk baru yang lebih
bagus. Permintaan sering kali menurun karena konsumen yang tertarik
membeli produk tertentu yang baru telah melakukan hal tersebut Produk
baru menggantikan produk lama, persaingan harga dari produk yang sekarat
menjadi lebih tajam, tetapi perusahaanperusahaan yang berhasil

6
mendiferensialkan produk mereka dapat memperoleh laba sampai pada saat
terakhir. Mereka dapat mempertahankan penjualan mereka dengan
mengikat pelangganpelanggan yang setia atau mereka yang lamban dalam
mencoba gagasan-gagasan baru. Tetapi perusahaan-perusahaan yang gagal
dalam mengantisipasi tahap penurunan dalam tahap awal siklus hidup
mungkin akan mengalami kebangkrutan. Ciri Dari tahap ini adalah
berkuranngnya penjualan dan permintaan konsumen, juga keuntungan atau
laba yang dihasilkan menjadi menurun.

c. Pengertian Inovasi Produk

Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurut Hurley and Hult


dalam (Kusumo, 2006) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme
perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran pemikiran baru,
gagasan-gagasan baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan
pelayanan yang memuaskan pelanggan.

Avanti Fontana (2011) mendefinisikan inovasi produk sebagai proses


pengenalan produk atau sistem baru yang membawa kesuksesan ekonomi bagi
perusahaan dan kesuksesan sosial bagi konsumen serta komunitas atau
lingkungan yang lebih luas.

Dari teori diatas dapat di simpulkan bahwa inovasi produk merupakan salah
satu faktor penting dalam kesuksesan suatu perusahaan melalui produk inovatif
yang mereka ciptakan guna memuaskan pelanggan. Sebab, kunci dari
keberhasilan produk adalah produk mampu beradaptasi terhadap perubahaan yang
terjadi.

d. Bentuk Bentuk Inovasi Produk

Dalam bukunya (Avanti Fontana, 2011) menyebutkan inovasi produk yang


mencakup perubahan perubahan pada :

a) Bungkus produk, membangun, memperbaiki kemasan suatu produk


sehingga lebih inovatif.
b) Ukuran produk, adanya keragaman ukuran yang inovatif.

7
c) Inovasi proses, mengubah maupun membangun proses produksi menjadi
lebih efisien.
d) Inovasi sistem distribusi, membuat saluran distribusi lebih sederhana
e) Inovasi manajemen, bertujuan membuat manajemen organisasi menjadi
lebih fleksibel dan lincah dalam menghadapi perubahan kondisi
lingkungan organisasi.

D. Proses Penelitian
Riset yang berjudul Tingkat Kejenuhan Produk Sepeda Motor di Kota Malang
ini kami lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah riset pemasaran. Dalam riset ini
kami meneliti tentang tingkat kejenuhan produk sepeda motor Honda di kawasan
malang khususnya di daerah Dinoyo. Untuk mendapatkan data terkait tingkat
kejenuhan pasar produk sepeda motor ini kami menyebar kuesioner sebanya 108 dan
kembali sebanyak 100 kuesioner. Dalam membagi kuesioner kami berkeliling di
daerah Kelurahan Dinoyo dan menyebar secara langsung kepada responden dengan
harapan apabila hal yang tidak jelas bagi responden dapat di tanyakan langsung
kepada kami selaku peneliti. Sasaran pembagian kuesioner kami adalah responden
yang berumur 18-25 tahun yang berada di daerah Kelurahan Dinoyo.

Proses penelitian kami terlebih dahulu membuat latar belakang, tujuan sampai
dengan pembuatan kuesioner terdapat beberapa hal yang membuat kami sedikit
merasa kesulitan. Mulai dari landasan teori yang kurang sesuai, penyusunan
instrument penelitian yang tidak relavan, revisi pertanyaan kuesioner yang tidak
mampu menjawab tujuan penelitian dan pencetakan kuesioner yang salah dan
akhirnya menjadi kuesioner yang berbentuk seperti sekarang ini. Proses penyebaran
kuesioner kami juga mengalami kesulitan mulai dari ketidak bersediaan responden
untuk mengisi kuesioner, berkeliling ke tempat yang potensial untuk menyebar
kuesioner, menjawab pertanyaan responden yang merasa kurang jelas terhadap
maksud kuesoner kami karena ada satu kalimat yang salah ketik, dan kuesioner yang
tidak kembali akibat hilang. Pada saat pembagian kuesioner kami juga menjelaskan
maksud dan tujuan penelitian kami yang di harapkan responden juga mengerti dan
menjawab dengan baik kuesioner yang kami berikan

Setelah melakukan pembagian kuesioner kepada responden, kami mulai


mengerjakan hasil kuesioner dengan melakukan rekapan dan analisis. Ada beberapa

8
hal yang menurut kami kesulitan dan sedikit kecewa terhadap jawaban responden,
seperti tidak terjawab semua pertanyaan dan pada pertanyaan terbuka ada responden
yang menjawab dengan bercanda yang tidak sesuai dengan pertanyaan dalam
kuesioner. Hal tersebut membuat kami kesulitan dalam menganalisis data dari
kuesioner, Akan tetapi sebagian besar kuesioner yang kami sebarkan sesuai dengan
harapan kami dan memudahkan dalam mengerjakan paparan hasil penelitian

Hasil dari rekapan kuesioner kami paparkan dalam bentuk tabel dan diagram
lingkaran agar mudah untuk memahami isinya. Diagram lingkaran dibuat sejumlah
dengan pernyataan dan pertanyaan yang ada dalam kuesioner kecuali nama. Hasil dari
diagram lingkaran kemudian dianalisis dan disimpulkan. Sehingga tujuan dari
penelitian ini dapat diketahiu hasilnya. Demikian proses penelitian riset pemasaran
yang telah kami lakukan. Semoga kedepannya kami dapat menjadi pelajaran untuk
memperbaiki penelitian-penelitian dikemudian hari dan berharap hasil penelitian kami
juga berguna baik itu untuk perusahaan, akademis maupun pengetahuan.

E. Analisis Data
a. Jenis Kelamin Responden
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini jumlah
responden pria dan wanita :
No Jenis Kelamin Jumlah

1 Pria 80

2 Wanita 20

3 Total 100

9
Dalam diagram dihasilkan sebagai berikut:

Jenis Kelamin

20%
Pria
Wanita
80%

Dari jumlah dan prosentase diatas, jelas bahwasanya pria yang menjadi
responden yang paling banyak dalam kuesioner ini adalah pria, sekitar 80% dari
100% reponden yang dibuat oleh penyaji, sedangkan wanita menduduki 20% dari
100% responden.

b. Umur Responden
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini umur
responden yang mengisi kuisioner:
No Umur Jumlah

1 18-20 Tahun 33

2 21-25 Tahun 67

3 Total 100

Dalam diagram dihasilkan sebagai berikut :

Umur Responden

18-20
33% Tahun33

67% 21-25 Tahun

Berdasarkan penyajian data diatas, umur responden terdiri dari 33% berusia
18-20 tahun, dan 67% berusia 21-30 tahun.

10
c. Jumlah Anggota Keluarga
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data jumlah
anggota keluarga dari responden
No Jumlah Anggota Jumlah

1 3 Orang 20

2 4 Orang 27

3 > 4 Orang 53

4 Total 100

Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :

Jumlah Anggota
Keluarga
3 orang
20%
53% 4 orang
27%
>4 orang

Dari pemaparan hasil prosentase diatas bahwasanya dari 100 responden ada
20% responden yang memliki jumlah keluarga 3 orang. 27% responden memiliki
jumlah keluarga 4 orang dan 53% responden memiliki .keluarga lebih dari 4
orang.
d. Keperluan Responden akan Sepeda Motor
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data pendapat
responden tentang pentingnya setiap anggota keluarga memiliki sepeda motor
No Tanggapan Jumlah

1 Perlu 50

2 Tidak perlu 50

3 Total 100

11
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :

Penting
50% 50%
Tidak Penting

Dari analisa diatas, terlihat bahwa prosentase dalam keluarga responden


apakah perlu atau tidak setiap anggota keluarga memiliki sepeda motor. Sebesar
50% responden menjawab perlu dan 50% menjawab tidak perlu.

e. Sepeda Motor Yang Dimiliki Keluarga Responden


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini adalah data
jumlah sepeda motor yang dimiliki keluarga responden.
Jumlah Kepemilikan
No Jumlah
Sepeda Motor

1 1 sepeda motor 8

2 2 sepeda motor 42

3 3 sepeda motor 29

4 4 sepeda motor 21

5 Total 100

12
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :

Jumlah sepeda motor


yang dimiliki
1
21% 8%
2
42% 3
29%
4

Dari hasil diatas menjelaskan bahwa 8% responden memiliki 1 sepeda motor


di dalam keluarga, 42% responden memiliki 2 sepeda motor di dalam keluarg,
29% responden memiliki 3 sepeda motor di dalam keluarga dan 21 responden
memiliki 4 sepeda motor di dalam keluarganya.
f. Merek Sepeda Motor Yang Digunakan
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data
responden mengenai merek sepeda motor apa saja yang dimiliki.
No Merk Sepeda Motor Jumlah

1 Honda 136

2 Yamaha 50

3 Suzuki 22

4 Kawasaki 4

5 Total 212

13
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :

10%2% Honda
Yamaha
24%
Suzuki
64%
Kawasaki

Dari hasil prosentase diatas, kebanyakan responden memiliki produk sepeda


motor honda yaitu ada 64% responden,Responden memilikiproduk Suzuki yaitu
10%, responden yang memiliki produk Yamaha sebesar 24% dan responden yang
memiliki produk Kawasaki sebesar 2%.
g. Pengaruh Trend Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Baru
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data
responden mejawab tentang trend yang ada terhadappembelian sepeda motor baru
No. Tanggapan Jumlah

1 Iya 31

2 Tidak 69

3 Total 100

Pengaruh tren

31% Iya

69% Tidak

Dari hasil analisis data diatas menyimpulkan bahwa 31% responden


mengatakan bahwa tren sepeda motor yang beredar d imasyarakat menjadi

14
patokan bagi mereka dalam membeli sepda motor baru, namun ada juga yang
beranggapan bahwa tren tidak menjadi patokan bagi mereka dalam memilih
sepeda motor baru yaitu sebanyak 69% responden.
h. Perlunya Inovasi atas Model Sepeda Motor
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data
responden mejawab perlunya inovasi terhadap model sepeda motor
No. Tanggapan Jumlah

1 Iya 79

2 Tidak 21

3 Total 100

21%
Iya
Tidak
79%

Dari hasil data diatas, dapat dianalisi bahwa 79% responden beranggapan
bahwa perlu adanya inovasi terbaru terkait model sepeda motor saat ini,
sedangkan 21% responden lain mengatakan tidak perlu. Berdasarkan data tersebut
apabila dikaitkan dengan poin sebelumnya terkait minat reponden terhadap
merek, maka perlu dilakukannya inovasi bagi produk yang mulai memasuki tahap
kedewasaan (maturity). Karena pada tahap tersebut, persaingan cenderung
agresif. Namun dengan dilakukannya sebuah inovasi, perusahaan akan mampu
beradaptasi dalam lingkungan persaingan yang dinamis (Kusumo, 2006).

15
i. Jenis Sepeda Motor Yang Di Minati Responden
No. Jenis Sepeda Motor Jumlah

1 Matic 40

2 Bebek 16

3 Sport 32

4 Trail 5

5 Lainnya 7

6 Total 100

Mati
c
5%7%
40% Bebe
k
32%
Lainn
16% ya

Dari hasil analisah diatas, 40% respsonden memiliki minat terhadap jenis
motor matic, 16% responden berminat terhadap jenis motor bebek, 32%
responden berminat terhadap jenis motor sport, 5% responden berminat terhadap
jenis motor trail, sedangkan 7% sisanya berminat terhadap jenis motor lainnya.

j. Waktu Pembelian Sepeda Motor


No. Waktu Pembelian Jumlah

1 1-11 bulan yang lalu 13

2 1-5 tahun yang lalu 87

3 Total 100

16
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut:

1-11 bulan
1-5 tahun

13%

87%

Dari hasil analisis diatas, 13% responden baru saja membeli sepeda motor
dalam waktu 1-11 bulan yang lalu, sedangkan sisa 87% responden terakhir kali
membeli sepedar motor dalam lebih dari 1 tahun yang lalu.

k. Pendapat Mengenai Sepeda Motor Yang Di Pakai Responden


Dalam kuesioner penelitian kami membuat jawaban terbuka yang
memungkinkan responden untuk menjawab bebas. Berdasarkan hasil analisis data
responden yang menjawab sebagian besar menjawab puas dengan sepeda motor
yang di pakai dengan berbagai alas an seperti irit bahan bakar, nyam di kendarai
baik dekat maupun jauh. Dan menurut responden sepeda motor yang saat ini yang
di miliki beermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan sebagai alat transportasi
pribadi.
Dalam jawaban responden pada kuesioner juga dalam kuesioner juga ada
yang kurang puas dengan sepeda motor yang dimiliki sekarang mulai dari
keluhan seringnya spare part yang rusak dan harus dig anti dan service berulang
tiap kurun waktu. Masih ada responden yang merasa sepeda motor yang dimiliki
terlalu boros karena sudah lama di pakai. Responden juga mengeluhkan
permasalahan mesin sepeda motor yang di gunakan saat ini mulai dar sering
macet sampai tarikan mesin tidak nyaman dan suara mesin yang terdengar kasar.
Kesimpulan dari pendapat responden terkait sepeda motor yang digunakan
saat ini sebagian besar merasa nyaman dan puas dengan sepeda motor yang di
kendarai walaupun terkadang masih ada keluhan seputar sepeda motornya.

17
l. Ketertarikan Membeli Sepeda Motor Baru
No. Tanggapan Jumlah

1 Ya 67

2 Tidak 33

3 Total 100

33% Ya

67% Tidak

Berdasarkan hasil analisis diatas menyatakan bahwa 67% responden tertarik


untuk membeli sepeda motor baru dengan desain yang lebih menarik, sedangkan 33%
sama sekali tidak tertarik untuk membeli sepeda motor dengan desain yang lebih
menarik.

m. Inovasi Merk Sepeda Motor Yang Di Tunggu


No. Merek Sepeda Jumlah
Motor

1 Honda 64

2 Yamaha 12

3 Kawasaki 9

4 Suzuki 4

5 Lainnya 11

6 Total 100

18
Honda
11%
4%
9% Yamaha
12% 64% Kawasaki
Lainnya

Dari hasil analisa diatas, presentase merek mana yang inovasinya paling
ditunggu oleh responden adalah Honda dengan 64%, lalu Yamaha sebanyak 12%,
kemudian Kawasaki sebanyak 9% responden, dan Suzuki sebanyak 4%
responden, dan 11% responden sisanya menunggu inovasi terbaru dari merek-
merek motor seperti Vespa dan lain sebagainya.

n. Harapan Terkait Industri Sepeda Motor


Dalam kuesioner peneletian kami memberikan pertanyaan terbuka mengenai
harapan responden terhadap perkembangan industri motor ke depannya, sehingga
responden tidak merasa dibatasi dalam menyampaikan harapannya.
Berdasarkan hasil dari penelitian kami, Harapan yang paling banyak
disampaikan responden adalah agar ke depannya industri sepeda motor
mengembangkan sepeda motor yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini,
ramah lingkungan yang dimaksud responden adalah lebih irit bahan bakar mesin
(selanjutnya akan disingkat BBM) dan juga mimim polusi udara. Karena
kebanyakan responden berpendapat bahwa saat ini kendaran mereka masih cukup
boros BBM, sedangkan sumber daya alam yang dipakai dari pembuatan BBM
semakin menipis. Banyaknya sepeda motor yang beredar di pasar saat ini juga
menjadi salah satu penyebab polusi udara yang berimbas pada pemanasan global.
Selanjutnya adalah mengenai harga sepeda motor. Responden berharap agar
harga sepeda motor sedikit diturunkan terutama untuk pembayaran secara kredit.
Karena saat ini, sepeda motor sudah menjadi gaya hidup masyarakat kita.
Lalu yang terakhir, harapan yang paling banyak disampaikan adalah
mengenai performa mesin sepeda motor. Responden merasa bahwa dengan
mobilitas mereka yang tinggi, Performa mesin yang dimiliki sepeda motor
mereka saat ini masih kurang stabil dan cepat panas.

19
F. Pembahasan

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa saat ini produk Honda masih
dalam tahap pertumbuhan (growth), dimana produk diterima oleh pasar dan penjualan
tumbuh dengan cepat pada saat produk mulai mencapai pasar (Griffin, 2002).
Sedangkan untuk produk Yamaha, Kawasaki, Suzuki dan Lainnya sudah mulai
memasuki tahap Kedewasaan (maturity), dimana pertumbuhan penjualan melambat
karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial (Kotler, 2002).

Berdasarkan data tersebut apabila dikaitkan dengan poin sebelumnya terkait


minat reponden terhadap merek, maka perlu dilakukannya inovasi bagi produk yang
mulai memasuki tahap kedewasaan (maturity). Karena pada tahap tersebut,
persaingan cenderung agresif. Namun dengan dilakukannya sebuah inovasi,
perusahaan akan mampu beradaptasi dalam lingkungan persaingan yang dinamis
(Kusumo, 2006).

Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa produk sepeda motor jenis matic dan
sport adalah produk yang masih dalam tahap pertumbuhan (growth). Sedangkan
sepeda motor jenis bebek mulai memasuki tahap kedewasaan dimana penjualan mulai
mendatar. Dan untuk sepeda motor jenis trail sudah memasuki tahap penurunan
(decline), dimana penjualan mulai menurun sejalan dengan perubahan selera
konsumen atau diluncurkannya produk baru yang lebih menarik (Griffin, 2002).
Dalam hal ini untuk model sepeda motor bebek dan trail perlu perlu adanya inovasi
produk atau sistem baru yang membawa kesuksesan ekonomi bagi perusahaan dan
kesuksesan sosial bagi konsumen serta komunitas atau lingkungan yang lebih luas.
(Fobtana 2011).

20
G. Kesimpulan

Dari seluruh poin yang telah kami jabarkan pada bab sebelumnya, tidak semua
poin kami jadikan tolak ukur untuk mengukur kejenuhan produk sepeda motor saat ini
di Kota Malang. Kami menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan tolak ukur,
di antaranya adalah minat responden terhadap merek dan jenis produk, inovasi produk
dan lain sebagainya.

Dari hasil riset pasar dan Analisa data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Berdasarkan data, sebagian besar dalam keluarga responden memilki 2 sepeda


motor yang sebagian besar memiliki merk Honda. Untuk merk Yamaha dan
Suzuki sebagian kecil yang menggunakan
2. Produk sepeda motor Honda belum mengalami kejenuhan karena masih dalam
tahap pertumbuhan dengan indikator menjadi merek yang paling diminati
responden. Sedangkan untuk produk Yamaha, Kawasaki dan lainnya sudah
mulai mengalami kejenuhan karena berada tahap kedewasaan.
3. Untuk jenis sepeda motor, produk jenis matic dan sport belum mengalami
kejenuhan karena masih dalam tahap pertumbuhan dengan indikator menjadi
jenis produk yang paling diminati responden. Sedangkan untuk produk jenis
bebek sudah mengalami kejenuhan dengan indikator masih diminati namum
mulai menurun. Dan untuk produk jenis trail dan lainnya sudah mengalami
kejenuhan dengan indikator berkurangnya minat permintaan dan minat
konsumen terhadap sepeda motor jenis ini.

21
H. Daftar Pustaka

Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How to Earn It, How to Keep It. Kentucky:
McGraw-Hill.

Philip Kotler. 2002. Manajemen pemasaran jilid 1. Jakarta: Perbalinda.

Fontana, Avanti. 2011. Inovate We Can!. Bekasi: Cipta Inovasi Sejahtera.

Kusumo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Produk untuk


Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Tesis: Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro Semarang.

Hurley, R.F. dan G.T.M, Hult. 1998. Innovation, Market Orientation and
Organitational Learning: An Integration and empirical examination, Journal of
Marketing, 62(3).

22

Anda mungkin juga menyukai