Anda di halaman 1dari 67

7.

# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

7. RANCANGAN
PELEDAKAN
BAWAH TANAH
Departemen Teknik Pertambangan ITB
Dr. Suseno Kramadibrata

1
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Desain Peledakan Bawah


Permukaan

Meledakkan batuan dengan tujuan membuat: gudang,

jalan, saluran, terowongan pipa, dan lubang bukaan.

Meledakkan batuan dengan tujuan mengambil material

dengan ukuran kecil: operasi penambangan

2
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Siklus Penerowongan

Pemboran
Pemuatan
Peledakan
Pembersihan asap (ventilasi)
Scalling - grouting bila diperlukan
Penyanggaan
Pemuatan & pengangkutan
Persiapan pemboran selanjutnya

3
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Siklus Peledakan Bawah Tanah

4
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Dasar Peledakan Bawah Tanah

Tegangan insitu
Air tanah
Arah ledakan satu 2 maksimum bidang bebas
Terbatas; ruang, udara, penerangan
Spesific charge 3 - 10 kali > SC permukaan
Cut: burn cut, V cut, parallel cut, fan cut
Look out

5
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Tahapan Membuat Drift

6
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Cut Lubang Tembak Bawah Tanah

Cut terowongan: circular cut atau large hole cut atau parallel hole cut
Pemboran horisontal tegak lurus pada permukaan batuan
Lubang dibor paralel satu dan lainnya, & peledakan diarahkan ke lubang
kosong yang bertindak sebagai bukaan
Posisi Cut dapat sembarang tapi mempengaruhi: lemparan, PF, dan jumlah
lubang ledak/round.
Posisi cut dekat dinding dapat mengurangi jumlah lubang tembak dalam
round,
Agar arah peledakan ke depan dan tumpukan di tengah, cut diletakkan di
tengah-tengah penampang dan agak ke bawah, dan PF lebih sedikit karena
semua stoping ke arah bawah.
Posisi cut tinggi memudahkan pemuatan hasil peledakan, tetapi PF lebih
tinggi karena banyak stopping ke arah atas.
Umumnya posisi cut di deretan lubang tembak pertama di atas terowongan
7
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Jenis Posisi Lubang Tembak

8
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

2
4

2
5

1
3

W = a V2
1

1
2

1
2
Burn Cut

1
3

2
5

2
4

V - CUT
Large Hole Cut

9
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Burden

Charge concentration
PARAMETER CUT
Diameter lubang besar - kosong

10
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

10 cm + 3 cm/m X Kedalaman lubang


Look Out

11
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Large Hole Cut

Large cut yang umum dipakai; terdiri dari satu atau lebih
lubang kosong yang berdiameter besar, dikelilingi oleh
lubang-lubang berdiameter kecil yang berisi muatan
bahan peledak.
Burden antara lubang tembak dengan lubang kosong
kecil dan lubang ledak diatur dalam segi empat yang
mengelilingi bukaan.
Jumlah segiempat dalam cut dibatasi bahwa burden
dalam segiempat terakhir tidak melebihi burden dari
lubang stoping.

12
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Kosong

Keberhasilan suatu round tergantung diameter lubang

besar/kosong.

Diameter lubang kosong besar - round dapat dibor

makin dalam dan kemajuan makin besar

Diameter lubang kosong kecil kemajuan makin kecil

13
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Faktor Perencanaan Cut

diameter lubang besar (kosong)


burden
charge concentration
ketepatan pemboran, terutama untuk lubang-
lubang ledak paling dekat dengan lubang
besar/kosong

14
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

DIAMETER LUBANG KOSONG


Bila menggunakan beberapa lubang kosong,
hitung dahulu diameter lubang samaran (fictious
diameter )

D = dn
D = diameter lubang samaran
d = diameter lubang kosong
n = jumlah lubang

15
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

PERHITUNGAN

Agar peledakan berhasil dengan baik (cleaned blast),


jarak antara lubang ledak dengan lubang kosong, tidak
boleh lebih besar daripada 1,5 lubang kosong.
Apabila jaraknya lebih besar hanya akan menimbulkan
kerusakan (breakage) dan jika jaraknya terlalu dekat ada
kemungkinan lubang ledak bertemu dengan lubang
besar kosong

16
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

17
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

18
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

19
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kemajuan Per Round

20
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Jarak lubang tembak ke lubang


kosong

a = 1,5
a = jarak antara titik pusat lingkaran
lubang besar dengan lubang tembak
b = diameter lubang besar
Jika gunakan beberapa lubang kosong,
a = 1,5 D
D = diameter samaran

21
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Waktu tunda:
Hole depth 4 m
Clean Blast 60 100 ms
Stoping 100 500 ms
Antar cut utk V > 50 ms

a < 1,5 lubang kosong cleaned blast


a > 1,5 - kerusakan breakage
a << 1,5 - lubang ledak bertemu lubang kosong
22
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pemuatan Lubang Tembak Dalam


Bujursangkar Pertama

Muatan BP (charge concentration) sedikit batuan


tidak akan terbongkar.
Muatan BP banyak tidak akan terjadi blow out melalui
lubang kosong sehingga terjadi pemadatan kembali
batuan yang telah terpecahkan dan efisiensi kemajuan
rendah.
Kebutuhan muatan BP untuk berbagai jarak C-C (pusat
ke pusat) antara lubang kosong dan lubang tembak
terdekat dapat dihitung menggunakan grafik berikut

23
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Muatan BP Fungsi Jarak Pusat Pusat


Lubang Untuk Berbagai Diameter Lubang

24
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

PERHITUNGAN UNTUK
BUJURSANGKAR SELANJUTNYA

Perhitungan bujursangkar dalam cut yang tersisa sama dengan


bujursangkar pertama. Peledakan pada bujursangkar sisa mengarah ke
bukaan segiempat bukan bukaan sirkular. Sudut ledakan (angle of break)
jangan terlalu kecil.
Dalam perhitungan burden (B) sama dengan lebar (W) dari bukaan:

B=W

Dengan grafik perkirakan muatan bahan peledak minimum dan burden


maksimum untuk bermacam-macam lebar bukaan. Muatan bahan peledak
ini adalah muatan untuk semua kolom lubang tembak.
Apabila diperlukan peledakan pada bagian dasar yang susah diledakkan
(constricted bottom) harus digunakan muatan dasar yang besarnya dua kali
charge concentration (lc) dan tingginya 1,5 B.

25
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Untuk Berbagai Lebar Bukaan


Muatan Fungsi Burden Maksimum

26
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Stemming Cut

Panjang kolom lubang bor yang tidak diisi bahan


peledak.
ho = 0,5 B
Perhitungan berikut utk lubang tembak 38 mm

27
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Merencanakan Cut
Bujursangkar I mm 76 89 102 127 159

a = 1,5 a mm 110 130 150 190 230

W1 = a 2 W1 mm 150 180 210 270 320

Bujursangkar II mm 76 89 102 127 159


B1 = W 1 W1 mm 150 180 210 270 320
C C = 1,5 W1 C-C mm 225 270 310 400 480

W2 = 1,5 W1 2 W2 mm 320 380 440 560 670

28
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Merencanakan Cut
Bujursangkar III
mm 76 89 102 127 159
B2 = W 2
W2 mm 320 380 440 560 670
C C = 1,5 W2
CC 480 570 660 840 1.000
W3 = 1,5 W2 2 W3 mm 670 800 930 1.180 1.400

Bujursangkar IV mm 76 89 102 127 159


B3 = W 3 W3 mm 320 380 440 560 670
C C = 1,5 W3 CC 480 570 660 840 1.000

W4 = 1,5 W3 2 W4 mm 670 800 930 1.180 1.400

29
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Geometri Bujursangkar

30
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Round Stoping

Lubang lantai (floor holes)


Lubang dinding (wall holes)
Lubang atap (roof holes)
Lubang stoping arah pemecahan ke atas dan horisontal
Lubang stoping arah pemecahan ke bawah
Untuk menghitung burden (B) dan muatan untuk
bermacam-macam bagian dari round dapat dipakai
grafik berikut

31
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Tembak & Jenis BP


Burden Fungsi Muatan BP Pada Berbagai

32
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Geometri Pemboran & Peledakan


Round - Normal Profile Blasting
Charge concentration
Height bottom
Part of time Burden Spacing Stemming
charge Bottom (Column)
round (m) (m) (m)
(m) (kg/m) (kg/m)

Floor 1xB 1.1 x B 1/3 x H lb 1.0 x lb 0.2 x B


Wall 0.9 x B 1.1 x B 1/6 x H lb 0.4 x lb 0.5 x B
Roof 0.9 x B 1.1 x B 1/6 x H lb 0.3 x lb 0.5 x B
Stoping :

Upwards 1xB 1.1 x B 1/3 x H lb 0.5 x lb 0.5 x B


Horisontal 1xB 1.1 x B 1/3 x H lb 0.5 x lb 0.5 x B
Downwards 1xB 1.2 x B 1/3 x H lb 0.5 x lb 0.5 x B

33
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Kontur Terowongan

Lubang lantai
Lubang dinding
Lubang atap

B & S lubang lantai = B & S lubang stoping


lb Lubang lantai > lb lubang stoping untuk mengimbangi
gaya gravitasi & massa batuan yg terisi dari round
Cara peledakan lubang dinding & lubang atap: normal
profile blasting & smooth blasting

34
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pola Penyalaan

Rencanakan pola peledakan agar setiap lubang ledak punya free breakage
Mininmum Angle of breakage dalam daerah cut sekitar 50o.
Minimum Angle of breakage daerah stoping 90o
Setiap peledakan terowongan berwaktu tunda antar lubang-lubang cukup
panjang.
Waktu tunda antar lubang di daerah cut harus cukup panjang, agar ada waktu
untuk memecah & melempar batuan melalui lubang kosong. Kecepatan
lemparan batuan 40 - 60 meter/detik.
Cut utk clean blast ho = 4 m perlu waktu tunda 60 - 100 ms (biasanya 75 - 100
mili detik). Dua bujursangkar pertama hanya pakai 1 detonator/waktu tunda. Dua
bujursangkar selanjutnya pakai 2 detonator/waktu tunda
Waktu tunda daerah stoping harus cukup panjang agar batuan dapat keluar (100
- 500 ms).
Waktu tunda antar lubang pada kontur harus sekecil mungkin agar dapat
dihasilkan efek peledakan yang rata.
35
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Urutan Pola Peledakan

36
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Non-Electric Detonators

Interval numbers Delay time Delay time


Nonel GT/T 0 25 ms

Nonel GT/T 12 100 - 1200 ms 100 ms


Nonel GT/T 14, 16, 18, 20 1400 - 1200 ms 200 ms
Nonel GT/T 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60 2500 - 6000 ms 500 ms

37
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

VA/HS
Dengan

VA/MS &
Detonator
Peledakan
Bentuk Pola

NONEL GT/T &

38
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

V - Cut
V - cut paling umum untuk lubang tembak
miring - menyudut
Terowongan perlu lebar agar tersedia
tempat kerja untuk alat bor
Kemajuan/round bertambah bila lebarnya
bertambah;
Kemajuan 40 - 50% x lebar terowongan
Sudut cut 60o. Sudut lebih lancip perlu
charge concentration
Cut biasanya dua buah V, tapi di round
yang lebih dalam cut bisa 3 / 4 buah V
Setiap V dalam cut harus diledakkan
dengan nomor delay yg sama
Gunakan MS detonator
Bila setiap V diledakkan satu demi satu,
waktu tunda antara V yang berlainan harus
dalam urutan 50 mili detik
39
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Perhitungan V - CUT

Pemuatan lubang cut


lb di dasar lubang cut diperkirakan dengan Grafik
Tinggi muatan dasar hb = 0,3 x H (kedalaman lubang - m)
Column Charge concentration lc = 30 - 50 % lb
Stemming lubang cut ho = 0,3 x B1
Stemming lubang yang lain = 0,5 x B2
Penentuan geometri lubang selanjutnya dalam round, penentuan sesuai
dengan pola stoping

40
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Contoh Perhitungan

Suatu proyek pembuatan terowongan untuk jalan berdimensi


panjang 1500 m dan luas penampang 88 m2
Diameter lubang ledak 38 mm, dinding terowongan diledakkan dengan
cara smooth blasting
Peralatan bor adalah electro hydraulic jumbo dengan panjang batang
bor 4,3 m dan feed travel 3,9 m
Kemajuan yang diharapkan 95% dari kedalaman lubang ledak
BP Emulite-150 dalam dodol 29 & 25 mm untuk cut, stoping & lantai
Gurit 17 x 500 mm dalam dodol plastik dipakai untuk kontur
Penembakan memakai Nonel GT/T
Untuk mendapatkan kemajuan lebih dari 90% dari kedalaman
lubang tembak 3,9 m, dipilih diameter lubang kosong 127 mm atau
sebagai alternatif 2 x 89 mm lubang kosong

41
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bujursangkar-1
Jarak C - C
a = 1,5
a = 1,5 x 127 = 190 mm
Bujursangkar-1
W1 = a 2
W1 = 190 2 = 270 mm
Charge concentration (lc) untuk lubang tembak dalam bujursangkar-1 = 0.4
kg/m Emulite 150.
Gunakan Emulite dodol 25 x 200 mm, lc = 0,55 kg/m
Asumsi: kelebihan muatan tidak akan menyebabkan hal buruk
Stemming = h0 = a
Panjang muatan = H - h0
Muatan Q = lc (H - h0)
Q = 0,55 (3,9 - 0,2)
Q = 2,0 kg

42
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

43
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bujursangkar-1
a = 0,19 m
W1 = 0,27 m
Q = 2,0 kg
Bujursangkar-2
Bukaan segiempat - 1 yang terbentuk adalah: 0,27 x 0,27 m.
Burden pada Bujursangkar 2, B1:
B1 = W1
B1 = 0,27 m
C-C = 1,5 W1 = 0,40 m
W2 = 1,5 W1= 0,56 m
Charge concentration untuk lubang Bujursangkar-2 = 0,37 kg/m
Gunakan BP Emulite dodol 25 x 200 mm dengan lc = 0,55 kg/m.
Kelebihan muatan tidak berakibat buruk
Stemming = h0 = 0,5 B = 0,15 m
Q = lc (H - h0)
Q = 0,55 (3,9 - 0,15)
Q = 2,0 kg
44
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Contoh

Muatan
Penentuan
Konsentrasi

45
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bujursangkar-2 :
B = 0,27 m
W2 = 0,56 m
Q = 2,0 kg
Bujursangkar-3
Bukaan mempunyai lebar, W = 0,56 m
B2 = W2 = 0,56 m
CC = 1,5 W2 = 0,84 m
W3 = 1,5 W2 = 1,18 m
lc yang diperlukan adalah 0,65 kg/m.
Untuk bujursangkar-3 gunakan BP Emulite 29 x 200 mm dalam paper
cartridge dengan charge concentration 0,90 kg/m, sehingga lubang tembak
akan kelebihan muatan.
h0 = 0,5 B = 0,3 m
Q = lc (H - h0)
Q = 0,90 (3,9 - 0,3) = 3,20 kg
Bujursangkar-3
B = 0,56 m
W3 = 1,18 m
Q = 3,2 kg 46
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bujursangkar-4

Lebar bukaan akibat peledakan Bujursangkar-3 = 1,18 m

Bila B = W, maka burden > burden stoping dalam round.

Maka harus diadakan pengaturan kembali: burden yang dipakai adalah burden
dari stoping dan hitungan muatan dipakai hitungan untuk lubang stoping.

Dari grafik, dipilih burden = 1,0 m & lb = 1,35 kg/m.

lb = 1,35 kg/m

hb = 1/3 H

hb = 0,33 x 3,9 = 1,3 m

Qb = lb x hb = 1,35 x 1,3 = 1,75 kg

Muatan dasar pakai BP Emulite dalam paper cartridge 29 mm dan dipadatkan

Muatan kolom lc = 0,5 x lb = 0,5 x 1,35 = 0,67 kg/m

47
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

48
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

BP berkarakteristik mendekati muatan kolom tsb Emulite 150 : 29 x 200 mm,


dengan lc = 0,90 kg/m.
lc = 0,90 kg/m
h0 = 0,5 B = 0,5 x 1,0 = 0,5 m
hc = H - hb - h0 = 3,9 - 1,3 - 0,5 = 2,1 m
Qc = lc x hc = 0,90 x 2,1
Qc = 1,9 kg
Qtot = Qb + Qc = 1,75 + 1,9
Qtot = 3,65 kg
Bujursangkar-4
B = 1,0 m
W4 = 2,2 m
Q = 3,65 kg

49
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Perhitungan Lanjut

Lubang lantai
Lubang dinding
Lubang atap
Lubang stoping, ke atas dan horizontal
Lubang stoping, ke bawah
Perhitungan dimulai dengan menentukan burden dan
spacing lubang-lubang pinggir round agar memudahkan
pengaturan letak cut dan stoping dalam round.

50
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

1. Lubang Lantai
Hitung Look Out untuk lubang pinggir 10 cm + 3 cm/kedalaman
lubang ledak, maks 20 cm.
Dari grafik didapat burden = 1,0 m & spacing = 1,1 x B = 1,1 m.
Karena adanya look out, lubang-lubang di atas lubang lantai diletakkan
0,8 m dari lantai.
Muatan dasar:
lb = 1,35 kg/m
hb = 1/3 x 3,90 = 1,30 m
Qb = 1,35 x 1,3 = 1,75 kg
Muatan kolom :
lc = lb = 1,35 kg/m
h0 = 0,2 x B = 0,2 m
hc = H - hb - h0 = 2,4 m
Qc = 1,35 x 2,4 = 3,25 kg
Qtot = 1,75 + 3,25 = 5,0 kg
Lubang lantai :
B = 1,0 m
S = 1,1 m
Q = 5,0 kg 51
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

52
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Dinding

Pola peledakan dari tabel smooth blasting: B x S x T = 0,8 x 0,6 x 0,2 m


BP adalah Gurit 17 x 500 mm, charge concentration = 0,23 kg/m
Isi lubang tembak 7 tube muatan & 1 stick Emulite-150: 25 x 200 mm didasar
Muatan dasar:
Qb = 0,11 kg
Muatan kolom:
Qc = 7 x 0,115 kg = 0,81 kg
Muatan total:
Qtot = 0,11 + 0,81 = 0,92 kg
Karena look out maka burden yang diukur adalah 0,8 - 0,2 = 0,6 m
Lubang dinding:
B = 0,8 m
S = 0,6 m
Q = 0,92 kg

53
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Atap

Perhitungannya
sama dengan
perhitungan untuk
lubang dinding
B = 0,8 m
S = 0,6 m
Q = 0,92 kg

54
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Stoping ke Atas & Horisontal

Cara perhitungannya = perhitungan


lubang lantai, tapi PF lubang stoping
> PF lubang horizontal
lb Emulite 29 mm dipadatkan = 1,35
kg/m.
lc Emulite 29 mm paper cartridge =
0,90 kg/m.
Berdasarkan Tabel:
Burden = 1,0 m; Spacing = 1,1 m
Muatan dasar :
lb = 1,35 kg/m
hb = 1/3 x 3,90 = 1,30 m
Qb = 1,35 x 1,3 = 1,75 kg

55
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Ke Atas & Horisontal

Muatan kolom
lc = 0,90 kg/m
ho = 0,5 x B = 0,5 m
hc = H - hb - ho = 2,1 m
Qc = 0,90 x 2,1 = 1,9 kg

Muatan total
Qtot = 1,75 + 1,9 = 3,65

Lubang stoping, keatas & horisontal


B = 1,0 m
S = 1,1 m
Q = 3,65 kg

56
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Lubang Stoping Ke Bawah

Pola perhitungannya sama dengan pola


perhitungan untuk lubang stoping ke atas &
horisontal, bedanya dalam stoping ke arah
bawah spacingnya lebih besar, S = 1,2 x B
B = 1,0 m
S = 1,2 m
Q = 3,65 kg

57
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Hasil Perhitungan
Jumlah Berat per Total
Bagian dari round Jenis bahan peledak
lubang lubang (kg) (kg)
Cut
Segiempat 1 4 Emulite 150 : 25 mm 2,0 8,0
2 4 Emulite 150 : 25 mm 2,0 8,0
3 4 Emulite 150 : 29 mm 3,2 12,8
4 4 Emulite 150 : 29 mm 3,65 14,6
Lubang lantai 12 Emulite 150 : 29 mm 5,0 60,0
Lubang dinding 8 Emulite 150 : 25 mm 0,11 0,9
Gurit 17 mm 0,81 6,5
Lubang atap 30 Emulite 150 : 25 mm 0,11 3,3
Gurit 17 mm 0,81 24,3
Stoping
Ke atas 8 Emulite 150 : 29 mm 3,65 29,2
Horisontal 16 Emulite 150 : 29 mm 3,65 58,4
Ke bawah 37 Emulite 150 : 29 mm 3,65 135,1
58
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Pola Pemboran & Peledakan

59
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Konsumsi Per Round

Emulite 150 : 25 x 200 mm = 20,2 kg


Emulite 150 : 29 x 200 mm = 310,1 kg
Gurit = 30,8 kg
Nonel GT/T = 127 unit
Kemajuan per round = 90%; diperkirakan 3,55 m.
Specific charge = = 1,16 kg / m3
Jumlah round = 425

Konsumsi bahan peledak :


Emulite 150 : 25 x 200 mm = 20,2 x 425 9 ton
Emulite 150 : 29 x 200 mm = 310,1 x 425 132 ton
Gurit = 30,8 x 425 13 ton
Nonel GT/T = 127 x 425 54.000 unit

60
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Bilangan Romawi:
urutan peledakan ms
burn cut

Bilangan Arabic:
half second-second
delay

61
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penggunaan Half-Second Delay Pada Peledakan


Utama Dan Smooth Blasting Di Perimeter Tunnel

62
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

Penggunaan Half-Second Delay Pada Peledakan


Utama Dan Smooth Blasting Di Perimeter Tunnel

63
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

64
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

No Kegiatan Kepentingan

1 Shaft sinking Memberikan jalan untuk level development

2 Declining Memberikan jalan ke daerah kerja

Memberikan jalan ke pemboran produksi atau


3 Horizontal development
pengambilan bijih.

Pembentukan untuk lubang ventilasi dan jalan ke stope


4 Rising
atau sub-level

5 Winzing Pembukaan untuk sumur, jalan ke aliran bijih

Pembukaan untuk ke lokasi crusher, workshop dan lain-


6 Large chamber
lain

65
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

No Kegiatan Kepentingan

1 Cut-off slot Memberikan bidang bebas untuk produksi lanjutan

2 Undercut trough Untuk mengontrol aliran bijih di stope

3 Ring blasting / mass firing Produksi bijih di open stope atau sub-level stope

4 Pillar firing Rib dan crown pillar produksi bijih

5 Flatbacking Produksi bijih di cut & fill atau shrinkage stope

6 Benching / parallel blasholes Produksi bijih di bench dan open stope

66
7.# TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB

No Kegiatan Kepentingan

1 Secondary blasting

Explosive breakage oversize pada drawpoints dan


a 1. Peledakan boulder
grizzlies

b 1. Hangs up Unblocking chute dan passes using explosive

2 Tambahan

Untuk de-stress suatu ukuran massa tertentu di dalam


a 1. Destress blasting
massa batuan dengan peledakan

Untuk mengurangi kerusakan pada massa batuan di


b 1. Perimeter blasting
bagian luar dari daerah yang akan diledakkan

67

Anda mungkin juga menyukai