Yuniar - 1402140014 - Perbedaan Akuntansi Dan Pasar Modal Syariah Dan Konvensional
Yuniar - 1402140014 - Perbedaan Akuntansi Dan Pasar Modal Syariah Dan Konvensional
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbincangan akuntansi syariah ini mucul, kurang lebih sama dengan atau tidak
lama setelah kemunculan kembali bank Islam itu sendiri. Sejak itu banyak tulisan atau
publikasi tentang akuntansi syariah oleh para pakar misalnya Abdel Magid (1981), Ba-
Yunus (1988), Badawi (1988), Hayashi (1989), Adnan (1996), Triyuwono (1996), Harahap
(1996), Muhammad (2005) untuk menyebut beberapa contoh diantaranya,
(https://kurmakurma.wordpress.com/ekonomi/mengenal-akuntansi-syariah/) .
Kendati ada kesan bahwa pada mulanya pakar berbeda pendapat dalam menilai
urgensi perbedaan Akuntansi Syari'ah dan konvensional, atau cukup merubah sedikit saja
apa yang sudah ada dalam akuntansi konvensional, namun dalam perkembangan
berikutnya, gumpalan semangat untuk berbeda, ternyata lebih menguat. Ini memuncak
setelah dilakukan berbagai studi yang kemudian dijadikan landasan untuk dibentuknya
The Financial Accounting Organization for Islamic Bank and Financial Institutions (FAO
IBFI) pada tahun 1990. Dalam perkembangannya lembaga ini kemudian berganti nama
menjadi The Accounting and Auditing Organization for Islmic Financial Institutions (AAO-
IFI), (https://kurmakurma.wordpress.com/ekonomi/mengenal-akuntansi-syariah/) .
Ada sejumlah argumentasi yang diajukan, mengapa Akuntansi Syari'ah harus
berbeda dengan akuntansi konvensional. Diantaranya adalah karena faktor-faktor tujuan.
Siapapun yang bertransaksi dengan cara Islam, harus diasumsikan bahwa tujuannya
adalah dalam rangka mematuhi perintah Allah dan sekaligus ridha-Nya. Ini tentu sangat
berbeda dengan tujuan yang biasa ingin dicapai akuntansi konvensional, yang biasanya
hanya sarat dengan nilai-nilai keduniawian, tetapi kering dari nilai-nilai ukhrawi,
(https://kurmakurma.wordpress.com/ekonomi/mengenal-akuntansi-syariah/) .
Sedangkan pasar modal, dimana zaman yang semakin berkembang, menimbulkan
lahirnya berbagai jenis transaksi baru didalam hubungan bisnis. Terlebih lagi di era modern saat
ini, yang mana sudah mulai berkembang memunculkan suatu mekanisme pasar baru di era
modern yang bergerak dari pasar perdagangan konvensional, menjadi pasar kontemporer, salah
satunya adalah dengan lahirnya eksistensi Pasar modal (Capital Market). Pasar Modal merupakan
instrumen keuangan (securities) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks)
maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun yang diterbitkan oleh
perusahaan swasta. Pasar Modal merupakan tempat dimana perdagangan antara pelaku usaha
pasar modal atau jual beli saham dilakukan. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek, (Hukum Pasar Modal di
Indonesia. UII Press, Inda Rahadiyan, Yogyakarta. 2014). Pengertian dalam undang undang ini
hanya menitik beratkan pada kegiatan dan para pelaku dari usaha pasar modal, (Pasal 1 angka 13
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal). Pasar Modal dalam hal ini memiliki
peranan penting sebagai wadah investasi bagi para investor (Indirect Investment) yang mana
bedanya dengan pasar biasa, ia memiliki kekhususan terkait dengan transaksi nya yang berbeda
dengan pasar konvensional yaitu dengan hal hal terkait obyek yang tidak nyata (tidak bertubuh),
subyek yang tidak bertemu secara langsung (bertemu atau bertatap muka), media transaksi yang
berupa Bursa Efek. Dalam legal dictionary pasar modal atau Capital Market is the part of a
financial system concerned with raising capital by dealing shares, bonds and other long
investment, (thelawdictionary.org/Capitalmarket).
Pandangan Islam terkait dengan Pasar Modal memiliki perspektif tersendiri, bagaimana
Islam memandang Transaksi di pasar modal. Munculnya Pasar Modal Syariah menjadi hal yang
sangat penting, karena pasar modal konvensional dinilai belum mengakomodir prinsip-prinsip
muamalah dalam islam sehingga dengan hadirnya pasar modal syariah dapat dinilai apakah
transaksi di pasar modal tersebut memenuhi prinsipprinsip islam ataukah tidak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun Rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Memahami perbedaan akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional
2. Memahami perbedaan pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional
BAB 2
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
1. Akuntansi Konvensional memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan
berpedoman pada filsafat kapitalisme. Dalam akuntansi konvensional dijelaskan bahwa
perumusan tujuan akuntansi keuangan tergantung pada penyelesaian pertentangan
kepentigan tiga golongan: perusahaan, pemakai dan profesi akuntansi. Ini
mengindikasikan bahwa jika tujuan laporan keuangan adalah salah satu dari ketiga pihak
tersebut, maka bisa jadi pihak- pihak lain merasa dirugikan. Artinya ada ketidakadilan
yang bertentangan dengan prinsip ekonomi islam, sedangkan dalam Akuntansi Islam ada
konsep Akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang
bukan ciptaan manusia dan Akuntansi Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu
hanief yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial,
bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akan
mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Allah SWT. Komponen laporan
keuangan entitas Syariah meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana qardh dan catatan atas
laporan keuangan. Sedangkan komponen laporan keuangan konvensional tidak
menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan
dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana qardh.
2. Pasar Modal memiliki urgensi yang sangat penting dewasa ini, Aspek yang membedakan antara
pasar modal syariah dan pasar modal konvensional adalah instrumentinstrumen pasar modal
masingmasing. Instrumen-instrumen yang dimaksud adalah berkaitan dengan prinsip yang
menjadi landasan akad serta efek yang diperdagangkan. Dalam hal ini prinsipnya berpegang pada
prinsip muamalah dalam Islam, yaitu, kesukarelaan, kehalalan, tidak mengandung riba, gharar,
maisir serta tidak mengandung hal-hal yang mengharamkan transaksi. Sementara efek yang
diperdagangkan dalam pasar modal syariah meliputi saham syariah, obligasi syariah (sukuk) dan
reksadana syariah, Di Indonesia sendiri penetapan Pasar Modal syariah sebagai bagian dari
kegiatan ekonomi islam di atur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 40/DSN-
MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang
Pasar Modal
DAFTAR PUSTAKA
- https://kurmakurma.wordpress.com/ekonomi/mengenal-akuntansi-syariah/
- Hukum Pasar Modal di Indonesia. UII Press, Inda Rahadiyan, Yogyakarta. 2014
- Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
- http://thelawdictionary.org/Capitalmarket
- Ari Kamayanti, Kerangka Konseptual Akuntansi Konvensional versus Akuntansi Syariah
- https://www.kompasiana.com/fajarkurnia/6-hal-perbedaan-pasar-modal-konvensional-
dan-pasar-modal-syariah_58bea9b0a3afbde416b3a1d0