Anda di halaman 1dari 7

TI4004 MANAJEMEN INDUSTRI B

SEMESTER I-2017/2018

TUGAS 1

Strategic Planning
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.

Disusun oleh
Nama NIM
Catharine Bella 13014061
Michael 13014077
Adriel Maryadi 13014073
Ganjar Palwaguna 13014094

DOSEN
Ari Widyanti, S.T., M.T., Ph.D.
Dwita Astari Pujiartati, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Oktober 2017
STRATEGIC PLANNING
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.

1. Profil Perusahaan

Gambar 1.1. Logo perusahaan PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.

Profil perusahaan dari PT TUNAS BARU LAMPUNG adalah sebagai berikut.

Nama Perusahaan : PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.


Tahun Pendirian : 1973
Status Perusahaan : Anggota Sungai Budi Group
Lokasi : Jl. Yos Sudarso No. 29 Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung,
Lampung

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. memproduksi berbagai varian produk turunan


kelapa sawit, seperti minyak goreng Rose Brand, biodiesel, dan sabun, maupun pada
sektor bisnis lainnya, seperti gula Rose Brand dan karung rajut. Masing-masing pabrik
berdiri pada satu lokasi yang sama dan didukung dengan adanya sumber energi dan sistem
utilitas dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sebagai anggota dari Sungai Budi
group, PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. memiliki jaringan distribusi yang relatif luas
serta manajemen yang terintegrasi antar pabrik.

Bagian produksi yang akan kami tinjau dalam laporan ini adalah bagian produksi minyak
goreng. Kapasitas produksi minyak goreng adalah sebesar 1000 ton bahan baku CPO per
hari.

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 1


3. Visi dan Misi Perusahaan

3.1. Visi Perusahaan

Visi dari PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. adalah menjadi produsen minyak goreng
nabati dan turunannya yang terintegrasi penuh dengan biaya produksi yang rendah dan
ramah lingkungan serta produsen gula yang terintegrasi.

3.2. Misi Perusahaan

Misi dari PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. adalah sebagai berikut.


a) Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang terintegrasi di bisnis inti
kami dengan tetap menjaga pengeluaran biaya yang terkontrol,
b) Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar bisnis unit,
c) Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku di segala aspek
pengembangan, produksi serta pengolahan dengan menerapkan standar GMP (Good
Manufacturing Practice) dan GAP (Good Agricultural Practice),
d) Mengembangkan tim manajemen yang profesional yang berintegritas tinggi dan
didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan termotivasi.

4. Analisis SWOT Perusahaan

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) merupakan suatu bentuk
analisis yang biasanya digunakan oleh manajemen perusahaan yang dapat membantu
dalam usaha penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Strength
(kekuatan) dapat mencakup sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. Weakness (kelemahaan) adalah
keterbatasan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan yang dimaksud dapat berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, atau keterampilan pemasaran yang
dapat menjadi sumber dari kelemahan perusahaan.

Opportunities (peluang) merupakan situasi atau keadaan eksternal penting yang


menguntungkan perusahaan. Peluang dapat berupa perubahan teknologi, peningkatan
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok, ataupun faktor eksternal lain
yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Threats (ancaman) adalah situasi
eksternal penting yang tidak menguntungkan perusahaan. Ancaman dapat berupa
peraturan-peraturan pemerintah baru yang dapat mengancam perusahaan ataupun faktor
eksternal lain yang memberi dampak negatif bagi perusahaan.

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 2


Berdasarkan penjelasan singkat mengenai analisis SWOT tersebut, SWOT yang dimiliki
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk dapat diamati pada Gambar 4.1.

STRENGTHS WEAKNESSES
- Merupakan perusahaan minyak goreng - Masih belum mementingkan aspek
terbesar di Lampung. keselamatan kerja bagi para pekerjanya
- Tergabung dalam Sungai Budi Group seperti tidak digunakannya safety
sehingga bisnis lebih terjamin secara helmet.
ekonomi. - Belum memiliki unit pengolahan
- Proses produksi menggunakan teknologi limbah.
yang mutakhir. - Informasi mengenai keberjalanan
- Memiliki plantation sendiri sehingga pabrik tidak tersebar secara merata
proses produksi dapat berlangsung tanpa diantara para pekerja.
hambatan.
- Menghasilkan produk samping yang
masih memiliki nilai ekonomis seperti
palm fatty acid distillate (PFAD) dan
stearin.
- Memiliki sistem utilitas pembangkit
tenaga listrik tenaga uap (PLTU).

OPPORTUNITIES THREATS
- Indonesia merupakan produsen kelapa - Memiliki banyak pesaing produk
sawit terbesar di dunia sehingga sejenis seperti PT Salim Ivomas
ketersediaan bahan baku terjamin. Pratama Tbk (Bimoli), PT Wilmar
- Banyak perusahaan yang meminati Nabati Indonesia (Sania), dan PT Sinar
produk samping produksi minyak goreng Mas (Filma, Kunci Mas).
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. - Letak geografis pabrik berada di zona
ring of fire, sehingga beresiko tekena
bencana alam seperti gunung meletus
dan gempa bumi.

Gambar 3.1. Analisis SWOT PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 3


5. Analisis Lima Tekanan Porter Perusahaan
Analisis Porter yang dilakukan akan difokuskan pada produk utama PT TUNAS BARU
LAMPUNG Tbk. yaitu produk minyak goreng Rose Brand.
5.1. Ancaman dari perusahaan pesaing

Pesaing utama PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. adalah PT Salim Ivomas Pratama
Tbk. yang memproduksi minyak goreng Bimoli, PT Wilmar Nabati Indonesia yang
memproduksi minyak goreng Sania, serta PT Mikie Oleo Nabati yang memproduksi
minyak goreng SunCo. Ketiga perusahaan pesaing tersebut memiliki penetrasi pasar yang
luas di seluruh Indonesia.

Perusahaan pesaing memiliki keunggulan di bidang marketing karena melakukan upaya


advertizing/periklanan yang lebih intensif dengan tag line yang lebih dikenal oleh
masyarakat. Namun, minyak goreng Rose Brand memiliki keunggulan dibanding produk-
produk kompetitor dari segi harga jual. Rose Brand memiliki harga jual yang lebih rendah
dibanding produk pesaing.
5.2. Ancaman dari produk penganti

Produk-produk pengganti terhadap produk PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk.


khususnya minyak goreng adalah produk minyak goreng sejenis yang terbuat dari bahan
nabati lain seperti minyak zaitun, soybean oil, dan minyak kelapa dengan klaim bahwa
produk pengganti tersebut lebih sehat dibanding minyak dari kelapa sawit. Akan tetapi,
produk-produk pengganti tersebut memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi dibanding
minyak kelapa sawit. Oleh karena itu, ancaman dari produk pengganti merupakan
ancaman dengan tingkat rendah.
5.3. Ancaman dari peserta bisnis baru

Perusahaan yang kemungkinan dapat memproduksi produk yang sama (minyak goreng)
adalah PT Unilever. Perusahaan yang bergerak di bidang FMCG (Fast Moving Consumer
Goods) ini telah memproduksi margarin yang juga merupakan produk turunan kelapa
sawit. Ada kemungkinan PT Unilever juga akan melebarkan pasar ke pasar minyak
goreng karena telah memiliki brand yang populer di Indonesia. Ancaman dari peserta
bisnis baru ini digolongkan kedalam unclear threat karena masih belum dikerahui
kepastiannya.
5.4. Kekuatan Tawar-Menawar Supplier

Beberapa bahan pendukung pembuatan minyak goreng Rose Brand seperti bleaching
earth, asam fosfat, serta bahan kimia lainnya merupakan bahan yang krusial yang sangat
dibutuhkan. Harga dan ketersediaan dari bahan-bahan tersebut menjadi aspek yang
sensitif terhadap perusahaan. Aspek ini menjadikan ketersediaan bahan baku sebagai
moderate to high threat. Oleh karena itu, PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. menjaga

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 4


hubungan baik dengan supplier dan memiliki beberapa perusahaan supplier yang
menjamin ketersediaan bahan baku produksi.
5.5. Kekuatan Tawar-Menawar Buyer (Pembeli)

Pangsa pasar produk minyak goreng Rose Brand telah mencakup hampir seluruh lapisan
masyarakat, terutama karena harga jual yang relatif lebih murah dibanding produk-
produk pesaing.

6. Analisis Portofolio

Salah satu cara untuk menganalisis strategi bisnis dari sebuah perusahaan adalah melalui
Analisis Portofolio BCG Matrix. Analisis ini menggunakan dua buah parameter, yaitu
RMS (Relative Market Share) dan MGR (Market Growth Rate). RMS merupakan suatu
ukuran yang menunjukkan perbandingan antara penjualan (sales) tahunan dari
perusahaan yang dianalisis dengan penjualan dari perusahaan rival. Sementara itu, MGR
merupakan suatu ukuran yang menunjukkan pertambahan atau pengurangan dari jumlah
penjualan tahun ini terhadap tahun lalu.

Terdapat empat buah kategori strategi bisnis berdasarkan Analisis Portofolio BCG
Matrix, yaitu Stars (growth strategy), Question Marks (introduction strategy), Cash Cows
(stability strategy), dan Dogs (turnaround and retrenchment strategy). Stars adalah ketika
nilai MGR dan RMS tinggi; Question Marks adalah ketika nilai MGR tinggi tetapi RMS
rendah; Cash Cows adalah ketika nilai MGR rendah tetapi RMS tinggi; Dogs adalah
ketika MGR dan RMS rendah.

Berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, penjualan minyak goreng
Rose Brand yang diproduksi PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. memiliki nilai RMS
yang rendah. Hal ini dikarenakan produk minyak goreng kompetitor (seperti Bimoli,
Sania, dll) memiliki marketing yang lebih baik sehingga penjualan produk-produknya
akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan minyak goreng Rose Brand. Hal yang
serupa juga terjadi pada nilai MGR dari produk ini yang relatif rendah. Berdasarkan
laporan keuangan perusahaan yang diperoleh, nilai net income dari perusahaan
mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa
penjualan minyak goreng Rose Brand sedang mengalami pertumbuhan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. berdasarkan
Analisis Portofolio BCG Matrix tergolong kedalam perusahaan di kategori Stars (growth
strategy).

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 5


7. Strategi Korporat Perusahaan

Berdasarkan analisis SWOT dan Porter yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya,
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. membutuhkan strategi korporat berupa growth
strategy. Strategi ini dipilih karena perusahaan minyak goreng Rose Brand ini dinilai
relatif kurang berkembang dari segi penjualan maupun aspek keselamatan kerja (safety).

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. memiliki kekurangan dibanding perusahaan-


perusahaan pesaing terutama dalam bidang strategi pemasaran. Kurangnya iklan dan
promosi di media elektronik mengakibatkan produk kurang dikenal oleh masyarakat
Indonesia.

Setelah beberapa tahun sebelumnya PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. menggunakan


growth strategy jenis integration dengan mendirikan perkebunannya sendiri untuk
memasok bahan baku, kini perusahaan harus segera beralih ke growth strategy jenis
concentration. Jenis strategi ini dilakukan dengan mengembangkan sektor bisnis yang
telah ada. Pengembangan ini terutama dilakukan dalam bidang pemasaran baik di
periklanan/promosi maupun distribusi ke pelosok-pelosok Indonesia. Minyak Rose Brand
yang harganya lebih rendah dibanding produk-produk pesaing akan memiliki keunggulan
terutama di pasar masyarakat menengah ke bawah di pelosok-pelosok Indonesia.

6. Strategi Bisnis Perusahaan

Referensi
Novita, 2016, Analisis Teori Michael Porter pada PT Unilever. Diakses pada laman
http://sbm.binus.ac.id/2016/11/15/analisis-teori-michael-porter-pada-pt-unilever/
tanggal 10 Oktober 2017 pukul 20.12 WIB.

Suroto, Hartono Lapan, 2016, Penerapan dan Pengertian Analisis SWOT. Diakses pada
laman http://www.gomarketingstrategic.com/2016/05/penerapan-dan-pengertian-
analisis-swot.html tanggal 10 Oktober 2017 pukul 19.35 WIB.

Strategic Planning PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. TI4004 I-2017/2018 | 6

Anda mungkin juga menyukai