PENDAHULUAN
Berikut ini merupakan visi dan misi PT. Pertamina (Persero) Tbk. dan
perusahaan saingannya, beserta dengan sembilan komponen misi yang terkandung
di dalam misi-misi PT Pertamina (Persero) Tbk. dan perusahaan saingannya.
PT. Pertamina (Persero) Tbk.
Visi:
1. Menjadi Pemasar LPG & Produk Turunannya Kelas Dunia Misi:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
2
1.4 Pembatasan Masalah
Suatu pembatasan masalah jelas diperlukan agar ruang lingkup dalam
kegiatan penelitian ini terarah terhadap tujuan yang ingin dicapai nantinya.
Adapun batasan masalah yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
adanya kepedulianyang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk
mengembangkan teknologi informasi.
B. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal
kegiataneksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak
manajemenmembangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan
tersebut.
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan
karenaterlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan
suatu keputusan.
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan
dan penggunaannya tidak maksimal sehingga
menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
4. Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang
yang tinggidapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut
barang yang adasekarang ini.
5. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi
keterlambatan pasokan produk akan mengganggu operasional
perusahaan.
5
C. Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia
saat inimembuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi
gejolak harga.
2. Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena
pemanfaatan darisubsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan
PERTAMINA sebagai salah satukesempatan untuk menguasai pasar
migas di Indonesia.
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak
yang belumtereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan
PERTAMINA untukmeningkatkan penjualan dalam memenuhi
permintaan pasar.
4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran
yang lebih bersih,non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi
penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)PT.
PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan
yang kurang baik dan mengubah Image yang tertancap dibenak
konsumennya,menjadikan Konsumennya menjadi konsumen yang
memiliki Loyalitas tinggi padaPT. PERTAMINA (Persero).
D. Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM
cakupan pasarPERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi
6
berkurang. Hal inimenjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi
berkurang.
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di
wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang
mempunyaidana dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA
hal ini menyebabkanlahan minyak mentah yang kaya akan cadangan
minyak akhirnya dikelola oleh pihakswasta.
3. Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional,
makaadanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA
khususnya
pada posisi manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini
menyebabkanterbatasnya ruang gerak manajemen untuk menentukan
kebijakan yang akandiambil.
4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang
migasdiperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah
Indonesia. Hal iniakan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas)
memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan
konsumen untuk berganti produk konsumsi.
7
Berikut merupakan Tabel SWOT dari PT.Pertamina.Tbk yang ada dibawah ini.
8
Matriks IFAS (Internal Factors Analysist Summary)
Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya modal 0.15 3 0.45
2. Masalah birokrasi yang menghabat kinerja 0.05 2 0.10
3. Penempatan karyawan yang tidak sesusai 0.09 3 0.27
dengan kemampuan
4. Jumlah armada yang kurang 0.11 2 0.22
5. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok 0.08 1 0.08
0.48 1.12
TOTAL 1.00 2.90
9
3. Sumber day amigas yang masih cukup 0.08 2 0.16
tinggi
4. Produk yang bisa jadi menggantikan 0.12 2 0.24
dominasi penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan 0.15 2 0.60
Bakar Minyak (BBM)
0.56 1.74
Threats (Ancaman)
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi 0.09 2 0.18
dibidang Non-BBM
2. Makin banyaknya pihak swasta yang 0.10 3 0.30
melakukan eksplorasi migas di wilayan
Indonesia
3. Pengaruh Intervensi 0.08 2 0.16
4. Pasar bebas 0.11 2 0.22
5. Image bahwa produk yang ditawarkan 0.06 3 0.18
kompetior memiliki tingkat kualitas yang
lebih baik
0.44 1.04
TOTAL 1.00 2.78
10
ANALISA SWOT PERUSAHAAN PESAING
Strength
Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
Ketersediaan untuk semua jenis produk 4 0.17 4 0.67
Modal kuat, mampu support Terms Of Payment 3 0.13 2 0.25
yang panjang
Website dengan rating prioritas dalam sistem 3 0.13 3 0.38
pencarian Google
Harga sangat kompetitif 3 0.13 4 0.50
After Sales Service 4 0.17 4 0.67
Distributor Sales Representative yang kreatif dan 4 0.17 4 0.67
handal
Channel Marine Support 3 0.13 2 0.25
TOTAL 24 1.00 23 3.4
Weakness
Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
Turn Over karyawan tinggi 4 0.17 -3 -
0.50
Birokrasi internal yang rumit / SOP belum 3 0.13 -3 -
semuanya ada dan 0.38
belum jelas
Perbedaan harga yang signifikan di antara 3 channel 4 0.17 -4 -
yaitu 0.67
Direct Key Account, Indirect, Marine Direct Key
Account, dan Marine Indirect.
Tidak tersedia mobil pickup untuk Delivery Urgent 2 0.08 -3 -
0.25
TOTAL 13 0.5 -13 -1.8
11
Opportunity
Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
Didukung oleh merk ternama dan terkenal di dunia 4 0.17 4 0.67
Sebagian besar OEM selalu rekomendasikan Shell 4 0.17 4 0.67
dalam
sistem garansi mesinnya
Ada sistem promo dari Shell Indonesia untuk 2 0.08 2 0.17
produk yang
slow moving
Margin besar seiring dengan kualitas layanan 3 0.13 3 0.38
TOTAL 13 0.54 13 1.9
Threats
Faktor strategis Nilai Bobot Rating Skor
OEM juga rekomendasikan merk lain 4 0.17 -2 -
0.33
Distributor merk lain berikan harga dan kualitas 4 0.17 -3 -
layanan yang 0.50
juga kompetitif
Distributor resmi Shell yang lain berikan harga yang 3 0.13 -4 -
lebih 0.50
murah
Pelanggaran wilayah oleh Distributor resmi Shell 4 0.17 -4 -
yang lain 0.67
TOTAL 15 0.63 -13 -2.0
Dari tabel tersebut diatas maka dapat di ambil kesimpulan sbb:
12
Berdasarkan skor diatas maka dapat ditentukan grafik SWOT sebagai berikut:
Berdasarkan grafik diatas maka dapat diketahui bahwa posisi unit usaha PT. Adi
Surya Sempurna ada pada kuadran IV koordinat (1.60 ; -0.10), dan disempurnakan
lagi dengan penghitungan luas kuadrannya seperti pada tabel berikut ini:
Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Adi Surya Sempurna dapat membuat
keunggulan dengan cara fokus pada strategi melawan pesaing yang ada.
13
2.2 Competitive Profiling Matrix (CPM)
PT. Pertamina (Persero) Tbk. merupakan perusahaan minyak bumi dan gas
terbesar di Indonesia. Seiring berlalunya waktu dan perkembangan jaman, banyak
perusahaan minyak bumi dan gas yang masuk ke Indonesia baik untuk membeli
minyak bumi mentah dan juga menjual bahan bakar minyak yang telah diproduksi.
Beberapa pesaing berat PT. Pertamina (Persero) Tbk. di Indonesia antra lain:
Petronas dan Shell.
Dengan persaingan yang cukup ketat ini, diperlukan sebuah studi dalam
rangka mengetahui posisi PT. Pertamina (Persero) Tbk. dibandingkan dengan para
kompetitornya. Competitive Profile Matrix (CPM) adalah metode yang digunakan
untuk menganalisis masalah yang telah dijabarkan di atas. Metode ini prinsipnya
hampir sama dengan metode pembobotan untuk strength, weakness, opportunity
dan threat hanya sedikit berbeda karena harus dibandingkan dengan perusahaan
pesaingnya.
1. Teknologi
2. Manajemen
3. Kesetiaan Pelanggan
4. Kualitas Pelayanan
5. Kualitas Produk
6. Harga Produk
7. Penguasaan Pasar
8. Penyebaran SPBU
14
PEMBOBOTAN CPM
Pemb Tekn Mana Kese Kual Kua Har Pengu Penye To Wei
obota ologi jemen tiaan itas litas ga asaan baran tal ght
n Pela Pela Pro Pro Pasar SPB calc
ngga yana duk duk U ulat
n n e
Tekno 0 1 0 0 0 0 0 1 0.03
logi 6
Manaj 1 0 0 0 0 0 1 2 0.07
emen 1
Keseti 0 1 0 1 0 0 1 3 0.10
aan 7
Pelan
ggan
Kualit 1 1 1 1 0 1 1 6 0.21
as 4
Pelaya
nan
Kualit 1 1 0 0 0 1 1 4 0.14
as 3
Produ
k
Harga 1 1 1 1 1 1 1 7 0.25
Produ 0
k
Pengu 1 1 1 0 0 0 1 4 0.14
asaan 3
Pasar
15
Penye 1 0 0 0 0 0 0 1 0.03
baran 6
SPBU
28 1
16
Price 4 4 4 5 Harga Dengan adanya
pertamina pabrik di Indonesia
masih yang di harapkan harga
paling murah pelumas Shell
karena satu berada sedikit
– satunya diatas Pertamina
pelumas
lokal yang
berkompetisi
dengan merk
pelumas
luar.
Place 3 3 3 5 Kendala supply Menambah
point menjadi cabang / gudang
kendala yang di luar kota dan
umum bagi luar pulau.
pelumas merk
luar
Promotion 5 4 3 4 Hanya Shell dan Tetap
Castrol yang mempertahankan
gencar menjadi sponsor
melakukan utama dalam
promosi di Moto GP dan
media massa Grand Prix
dan branding Formula 1
bengkel –
bengkel dan
perusahaan
besar yang
menggunakan
pelumas shell
dan
castrol
Total 16 15 14 18
Keterangan :
1 Sangat kurang baik
2 Kurang baik
3 Cukup baik
4 Baik
17
2.3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)
Dalam menerapkan BCG, diperlukan adanya data mengenai penjualan PT.
Pertamina (Persero) Tbk. pertahunnya, berikut ini adalah gambar yang
menerangkan mengenai konsumsi produk PT. Pertamina (Persero) Tbk. dari tahun
2009-2012.
Berdasarkan letak matriks BCG di atas, dapat dilihat bahwa PT. Pertamina
(Persero) Tbk. terletak pada kuadran stars dimana memiliki pertumbuhan positif
dan memiliki pangsa pasar yang luas serta PT. Pertamina (Persero) Tbk. dianggap
sudah melakukan aktivitas usaha dengan baik serta memiliki peluang yang yang
terbuka lebar dan sangat bagus di depan. Adapun strategi alternatif yang bisa dipilih
pasa posisi ini adalah integrated strategy, dimana PT. Pertamina (Persero) Tbk.
Berdasarkan letak matriks BCG di atas, dapat dilihat bahwa PT. Pertamina
(Persero) Tbk. terletak pada kuadran stars dimana memiliki pertumbuhan positif
dan memiliki pangsa pasar yang luas serta PT. Pertamina (Persero) Tbk. dianggap
sudah melakukan aktivitas usaha dengan baik serta memiliki peluang yang yang
terbuka lebar dan sangat bagus di depan. Adapun strategi alternatif yang bisa dipilih
pasa posisi ini adalah integrated strategy, dimana PT. Pertamina (Persero) Tbk. bisa
mengakuisisi supplier atau distributor. Strategi alternatif yang kedua adalah
intensive strategy, dimana PT. Pertamina (Persero) Tbk. disarankan untuk
mengembangkan produknya agak lebih baik lagi. Strategi alternatif yang ketiga
adalah dengan melakukan joint ventures dengan perusahaan-perusahaan lain yang
19
bergerak di bidang perminyakan untuk membuat sebuah anak perusahaan baru yang
bisa dijadikan ujung tombak baru dalam rangka meningkatkan market share dan
market growth.
Analisis QSPM yang dilakukan terhadap PT. Pertamina (Persero) Tbk. Ini
didasarkan pada key external factors dan key internal factors yang sebelumnya telah
dijabarkan pada analisis SWOT. Kemudian key internal factors dan key external
factors ini dikelompokan sesuai rumpun yang ada pada analisis QSPM yaitu:
Key external factors:
Economy
Political/Legal/Governmental
Social/Cultural/Demographic/Environmental
Technological
Competitive
Key internal factors:
Management
Marketing
Finance/Accounting
Production/Operations
Research and Development
Computer Information Systems
Berikut merupakan daftar pengelompokan key internal factors dan key external
factors dari analisis SWOT yang akan digunakan pada perhitungan QSPM:
20
Management: S5, S6, S7, S8, S9, S10, S13, W1, W5, W10, W11, W13
Marketing: S1, S3, S4, S14, W7
Finance/Accounting: S11, S15, W2
Production/Operations: S12, W3, W4, W6, W8, W9, W11, W14
Research and Development: S2, S16
Computer Information Systems: tidak ditemukan
Setelah dilakukan pengelompokan terhadap key internal factors dan key external
factors seperti diatas, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode
QSPM yang menilai tiga strategi alternatif yang akan digunakan. Ketiga strategi
alternative tersebut didapakan dari hasil analisis pada matriks BCG. Berikut ini
merupakan hasil matriks QSPM dari tiga strategi tersebut.
Tabel 4.10 Matriks QSPM Tiga Strategi Alternatif Pada PT. Pertamina
(Persero) Tbk.
Integrated Intensive
Key Factors Weight Strategy Strategy Joint Ventures
AS TAS AS TAS AS TAS
External Factors
Economy 0.137529 4 0.550117 4 0.5501166 2 0.2750583
Political/Legal/Governmental 0.228438 4 0.913753 4 0.9137529 3 0.6853147
Social/Cultural/Demographic/ 0.377622 4 1.51049 4 1.5104895 2 0.7552448
Environmental
Technological 0.067599 1 0.067599 2 0.1351981 4 0.2703963
Competitive 0.188811 2 0.377622 2 0.3776224 4 0.7552448
Total 1 3.41958 3.4871795 2.7412587
Internal Factors
Management 0.49197 3 1.47591 4 1.96788 3 1.47591
Marketing 0.22299 4 0.89196 4 0.89196 4 0.89196
Finance/Accounting 0.03218 3 0.09654 4 0.12872 3 0.09654
21
Production/Operations 0.20689 4 0.82756 4 0.82756 4 0.82756
Research and Development 0.04598 1 0.04598 1 0.04598 4 0.18392
Computer Information Systems 0 1 0 2 0 4 0
Total 1 3.33795 3.86210 3.47589
Dari matriks QSPM diatas, dapat dilihat bahwa yang memiliki skor akhir
tertinggi adalah strategi alternatif kedua yaitu intensive strategy. Oleh karena itu,
strategi ini yang kemudian bisa dipakai oleh PT. Pertamina (Persero) Tbk. Pada
strategi ini (intensive strategy) yang utama harus dilakukan adalam mengimprove
pruduk dan service dari PT. Pertamina (Persero) Tbk. berikut ini merupakan
beberapa langkah yang bisa dilakukan PT. Pertamina (Persero) Tbk.
22
BAB III
KESIMPULAN
23