WIRA
PELUMASINDO JAMBI
Dosen Pembimbing :
Soleh Sabarudin, S.Kom., M.Kom
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM
2020
I. RINGKASAN EKSEKUTIF
1.1 Profil Perusahaan
PT. Wira Pelumasindo adalah distributor Pelumas Pertamina di segmen industri dan retail
yang berdiri sejak 1997 di Jambi. Dimana perusahaan ini bergerak dibidang penyimpanan
dan penjualan barang (distributor) yang berupa pelumas. Perusahaan ini berlokasi di Lrg.
H. Badar, Kel Pasir Putih, Jambi Selatan, Jambi.
1.1.1 Visi
Menjadi Perusahaan Mitra kerja PT. Pertamina (Persero) yang baik dalam penyediaan
pelumas merk Pertamina.
1.1.2 Misi
Menjalankan usaha jasa penjualan pelumas Pertamina yang terpadu dengan pelayanan
terbaik yang dapat menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan.
Kunci utama memenangkan persaingan bisnis pelumas di sektor retail adalah bagaimana
menang di bengkel resmi dan bengkel umum. OliMart didesain dengan memperhatikan empat
stakeholders yaitu Pertamina, pemilik bengkel, mekanik, dan konsumen. Sekitar 95% pemilik
mobil mengganti oli di bengkel. Sedangkan sisanya 5% mengganti oli sendiri. Untuk
memenangkan persaingan di bengkel resmi dilakukan dengan lobbying dan pendekatan, baik
kepada ATPM maupun kepada mekanik bengkel tersebut. Sedangkan untuk memenangkan
kompetisi di bengkel umum, strateginya adalah menyenangkan hati pemilik bengkel,
menyenangkan hati mekanik bengkel dan menyenangkan hati konsumen.
1. Direktur
Orang yang memegang mandat dari pemilik saham untuk mengelola perusahaan. Tugas
utama dari seorang direktur adalah menetapkan ketetapan operasional dan sasaran yang
akan dicapai perusahaan termasuk merekrut, mengganti dan memberhentikan karyawan.
2. KA. Operasional
Pimpinan yang bertanggungjawab untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan me-
manage risiko yang mungkin terjadi dalam proses operasional perusahaan.
3. Administrasi dan Keuangan
Pengelolaan yang meliputi seluruh aktifitas yang berkaitan dengan keuangan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
4. KA. Pengawas Pelayanan
Jabatan dalam struktur perusahaan yang memiliki kuasa dan otoritas untuk mengeluarkan
perintah kepada rekan kerja bawahannya di bawah arahan jabatan atasannya. Seorang
pengawas dituntut mampu bertindak sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana
atau staf bawah.
5. Staff Gudang dan Inventory
Terkait dengan penyimpanan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah
dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju
berdasarkan permintaan.
6. Bagian Pelayan Pelanggan
Staff terdepan yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Bertugas untuk membantu
melayani kebutuhan pelanggan.
II. PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI
2.1 Analisis Industri
2.1.1 Latar Belakang dan Tinjauan Industri
Diantara ketatnya persaingan, Pertamina masih menjadi pemimpin pasar di kategori ini
dengan menguasai lebih dari 50 persen pasar pelumas dalam negeri. Sisanya diperebutkan
pemain lain, baik lokal maupun asing. Predikat sebagai pemimpin pasar membuat Pertamina
putar otak agar tidak kecolongan. Pasalnya para pemain lain gencar merebut market share
dengan berbagai upaya. Para pemain pelumas masih menggunakan konsep Legacy Marketing
dalam merebut pasar. Selain rajin berkomunikasi lewat media massa (iklan), para pemain juga
bergerilya hingga ke tingkat retail. Mereka tak lupa mendekati bengkel dan montir untuk
merekomendasikan produk mereka.
2.1.2 Tren yang Penting
Pertamina selalu meluncurkan produk dengan mengikuti perkembangan teknologi
mutakhir. Kerjasama yang sangat erat dengan para pabrikan dan engine builder sangat
diandalkan untuk menyediakan pelumas yang tepat guna memenuhi kebutuhan pelumas saat
ini maupun masa depan. Dukungan dari pusat riset kami semakin menjamin ambisi besar
tersebut. Dalam melaksanakan proses pengembangan produk pelumas saat ini, unit Pertamina
telah menggunakan laboratorium pengembangan produk. Di mana laboratorium tersebut
dipergunakan untuk menyeleksi kandidat formula pelumas, sehingga dapat diperoleh kandidat
yang unggul bailk secara teknis maupun ekonomis. Untuk menghasilkan berbagai jenis
pelumas bermutu tinggi, Pertamina melaksanakannya di Lube Oil Blending Plant (LOBP),
sedangkan gemuk lumas diproduksi di Grease Plant (GP). Kesemuanya perusahaan
operasikan untuk menghasilkan sekian jenis pelumas unggulan. Untuk Lube Base Oil,
PERTAMINA memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan
untuk LBO Group III.
Tidak akan terlalu bermanfaat jika fasilitas produksi perusahaan di atas tidak mampu
menjamin produk akhir dengan konformitas kualitas prima yang seragam dan terus menerus
sepanjang masa. Oleh karena itu, untuk mendukung komitmen kualitas yang perusahaan telah
canangkan lama, setiap produk yang akan dipasarkan akan dikontrol kualitasnya sehingga
sampai ke tangan konsumen dengan kualitas yang tetap terjaga.
Perusahaan yang besar mempunyai peluang dukungan yang lebih besar dari pemerintah
dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Apabila perusahaan tumbuh dan menjadi lebih
besar, maka orang lazim mengasumsikan bahwa perusahaan dikelola dengan efektif. Para
eksekutif menunjukkan penjualan yang makin meningkat. Pertumbuhan suatu perusahaan
akan meningkatkan prestise, kekuasaaan dan keamanan kerja bagi top manajemen.
Pertumbuhan perusahaan seiring dengan peningkatan gengsi manajemen puncak perusahaan.
Pertumbuhan juga menjadikan perusahaan mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang lebih
besar terhadap lingkungannya dibandingkan dengan perusahaan yang kecil, seperti pengaruh
yang lebih besar terhadap pemasok, serikat buruh, pelanggan, pemerintah dan lain sebagainya.
Manfaat bagi pelanggan adalah banyaknya keunggulan dari produk ini. Berikut
keunggulan produk tersebut :
III.1.3 Keunikan
Keunikan dari produk ini salah satunya dari strategi keterbukaan yang dilakukan
untuk menepis keraguan customer terhadap pelumas Pertamina. Customer diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk melakukan kunjungan ke LOBP, Oil Clinic dan laboratorium di masing-
masing wilayah unit Operasi seperti UPPJ, UPPC dan UPPS. Selain itu, dari sini pula
dilaksanakan training maupun forum diskusi untuk bertukar pengetahuan. Tidak hanya
customer yang mendapatkan keuntungan, Pertamina sendiri melalui strategi ini juga dapat
secara langsung memberikan penjelasan mutu pelumas produksi Pertamina. Hal kecil yang
sudah dilakukan sejalan dengan program transformasi yang dicanangkan oleh Direksi
Pertamina adalah merubah pengetahuan masyarakat dengan mentransfer pengetahuan
bagaimana pelumas itu dibuat & dimana sehingga diharapkan dengan pengetahuan /
knowledge tersebut pengguna pelumas Pertamina lebih yakin dan loyal.
III.2 Uraian mengenai proses produksi
Unit Pertamina telah menggunakan laboratorium pengembangan produk. Di mana
laboratorium tersebut dipergunakan untuk menyeleksi kandidat formula pelumas, sehingga
dapat diperoleh kandidat yang unggul bailk secara teknis maupun ekonomis. Untuk
menghasilkan berbagai jenis pelumas bermutu tinggi, Pertamina melaksanakannya di Lube
Oil Blending Plant (LOBP), sedangkan gemuk lumas diproduksi di Grease Plant (GP).
Kesemuanya perusahaan operasikan untuk menghasilkan sekian jenis pelumas unggulan.
Untuk Lube Base Oil, PERTAMINA 51 memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I,
dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III. Tidak akan terlalu bermanfaat jika fasilitas
produksi perusahaan di atas tidak mampu menjamin produk akhir dengan konformitas kualitas
prima yang seragam dan terus menerus sepanjang masa. Oleh karena itu, untuk mendukung
komitmen kualitas yang perusahaan telah canangkan lama, setiap produk yang akan
dipasarkan akan dikontrol kualitasnya sehingga sampai ke tangan konsumen dengan kualitas
yang tetap terjaga.
III.3 Penawaran Produk atau Jasa Dimasa yang akan datang
Orientasi perusahaan pada hasil yang maksimal untuk jangka pendek bukanlah pedekatan
yang terbaik. Pemerolehan keuntungan yang wajar mutlak diperlukan, bukan sebagai tujuan
akan tetapi sebagai motif kerja dan sebagai alat pengukur apakah perusahaan memperoleh
kepercayaan dari berbagai pihak yang berkepentingan atau tidak. Dengan demikian, orientasi
hasil harus dikaitkan dengan orientasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan untuk
kurun waktu yang panjang dimasa depan.
Salah satu maksud ditetapkannya sasaran jangka panjang perusahaan ialah perlunya
kriteria untuk mengukur apakah perusahaan berhasil atau tidak menerapkan strategi yang
tepat dalam rangka pencapaian tujuan akhirnya. Penggunaan berbagai kriteria itulah yang
memberi petunjuk yang rasional dan objektif untuk menilai kinerja perusahaan. kriteria
tersebut adalah: akseptabilitas, fleksibilitas, dapat diukur, menjadi pendorong bagi
peningkatan kinerja yang memuaskan, kesesuaian, dapat dipahami, dan dapat dicapai.
VII. KESIMPULAN
1. Cara pembuatan sistem informasi persediaan yang sesuai dengan PT. Wira Pelumasindo
Jambi dengan menggunakan sistem informasi persediaan berbasis web. Menurut penulis
sistem informasi persedian berbasis web cocok untuk perusahaan yang bergerak
dibidang penjualan. Karena sistem informasi persediaan berbasis web bisa
dikembangkan lagi sebagai sistem pemasaran secara online sehingga bisa meluaskan
pasar dalam penjualan barang pada PT. Wira Pelumasindo Jambi.
2. Pengelolaan persediaan stok pelumas pada PT. Wira Pelumasindo Jambi menggunakan
metode fifo, sehingga barang yang pertama kali masuk akan menjadi barang yang
pertama kali keluar. Dan pada sistem informasi persediaan yang telah dibangun penulis
telah menerapkan metode fifo tersebut pada bagian pengeluaran barang.