Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN STRATEGIS

“PT. BUMA”

Dosen Mata Kuliah:

Dr. Siti Dyah Handayani, S.E, M.M

Disusun oleh :

Muhammad Khoirun Ni’am

20190410440

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)
UNTUK MENENTUKAN STRATEGI BISNIS
PT. BUKIT ASAM Tbk DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PANGSA PASAR (MARKET SHARE)

ABSTRACT

This research is a special assessment against profit organization or state-owned PT. Bukit Asam Tbk with
its main product is the product of Coal. The purpose of this paper is to determine the strengths and
weaknesses (internal environment) in the PT. Bukit Asam Tbk in the midst of intense competition, to
identify opportunities and threats (external environment) faced by PT. Bukit Asam Tbk amid intense
competition, and analyze strategies - strategies that can be used by PT. Bukit Asam Tbk, which can
effectively be used to increase sales of coal in order to increase market share amid the competition.

Keywords: Improving Competitiveness, Business Strategy, and Strategic Planning.

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan sebuah kajian khusus terhadap organisasi laba atau perusahaan negara PT. Bukit
Asam, Tbk dengan produk utamanya adalah produk Batubara. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal perusahaan) yang ada di PT. Bukit Asam Tbk
di tengah persaingan yang ketat, untuk mengetahui peluang dan ancaman (lingkungan eksternal perusahaan)
yang dihadapi oleh PT. Bukit Asam Tbk ditengah persaingan yang ketat, dan menganalisis strategi – strategi
yang dapat digunakan PT. Bukit Asam Tbk yang secara efektif dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan
Batubara dalam rangka meningkatkan pangsa pasar ditengah persaingan.

Kata Kunci : Peningkatan Daya Saing, dan Strategi Bisnis, dan Perencanaan Strategis.
PENDAHULUAN Asam Tbk berkontribusi sebesar 4 % dari
batubara nasional.
Latar belakang penelitian ini adalah
dalam rangka mencapai keunggulan dalam LATAR BELAKANG TEORI DAN
persaingan bisnis, strategi perusahaan HIPOTESIS
mengambil peranan yang sangat penting bagi Penelitian Pertambangan Batubara
perusahaan karena pada satu sisi lain merupakan Terdahulu
ujung tombak untuk bersaing dan dapat menjadi Mengacu kepada penelitian Ahmed et al.
filosofi perusahaan pada sisi yang lain, seperti (2014) tentang peran Batubara di Industri Energi
pada fungsi perusahaan yang lain, pemasaran Amerika ternyata mengalami menghadapi
memerlukan strategi dan perencanaan yang baik tantangan belum pernah terjadi sebelumnya yang
sehingga mampu mendukung perusahaan berkisar dari biaya produksi yang tinggi, peraturan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. lingkungan yang ketat, dan ketersediaan gas alam
Persaingan perusahaan di era globalisasi bukan murah. Agar batubara tetap menjadi bagian dari
dimaksudkan untuk menyerang perusahaan lain, diversifikasi portofolio energi, teknologi maju
namun ditujukan untuk menciptakan cara batubara harus akan
bagaimana meningkatkan pangsa pasar (Market dikembangkan dan dikomersialisasikan.
Share) penjualan produk / jasa yang diproduksi Dukungan dari pemerintah Federal untuk
oleh perusahaan. teknologi masih terbatas, yang berarti bahwa
Pangsa pasar yang lebih besar dapat rantai nilai perlu mengidentifikasi jalur untuk
dicapai perusahaan melalui peningkatan berkolaborasi dan berinvestasi dalam
penjualan produk atau jasa perusahaan. pengembangan teknologi dan komersialisasi.
Penjualan produk atau jasa yang memenuhi Kemajuan dapat dilakukan dengan berkolaborasi
skala ekonomi yang cukup akan memudahkan teknologi yang meningkatkan efisiensi,
perusahaan memperoleh laba yang tinggi yang mengurangi emisi dan memberikan kontribusi
diperlukan untuk tetap beroperasi dan pada pengembangan lebih beragam dan energi
mempercepat pertumbuhannnya. Lingkungan yang aman di masa depan. Kemitraan yang ada
internal dan eksternal perusahaan memiliki terbatas dan tidak memadai untuk jangka panjang
pengaruh terhadap strategi bisnis yang penggunaan batubara yang berkelanjutan
dirancang perusahaan dengan tujuan Perusahaan perlu untuk memperluas strateginya di
meningkatkan kemampuan bersaingnya. luar strategi tradisional yang ada dan menjadi lebih
Formulasi strategi bisnis perusahaan dapat dinamis dan proaktif menjadi pemain di
disusun melalui perencanaan strategis yang industry batubara dengan menggunakan
dilaksanakan perusahaan. teknologi maju.
Pada perusahaan – perusahaan yang Dalam penelitian pelestarian lingkungani
dimiliki oleh negara atau yang bisa disebut dengan pada industry pertambangan menyiratkan inovasi
“Perusahaan Negara” atau Badan Usaha Milik dalam teknologi pengolahan mineral dapat
Negara (BUMN).Perusahaan Negara walaupun memungkinkan perusahaan
sebagai perusahaan yang dimiliki dan didukung pertambangan untuk menggabungkan
oleh Negara sepenuhnya dalam pengelolaannya, keuntungan dalam produktivitas dengan
perusahaan – perusahaan tersebut harus mampu perbaikan dalam pengelolaan lingkungan. Saat
bersaing dengan perusahaan lain, baik ditingkat ini industri pertambangan memiliki reputasi
domestik maupun pada tingkat nasional. Dalam menggunakan teknologi yang konservatif
kaitannya hal tesebut peran BUMN menjadi sangat dimana pengembangan, akuisisi dan asimilasi
strategis terutama di sektor energi dan teknologi baru menjadi semakin penting dari
pertambangan yang saat ini kontribusinya belum posisi kompetitif perusahaan dalam konteks
dapat berperan secara skala besar pada setiap tumbuh pasar dan tekanan peraturan. Contoh-
industri di sektor pertambangan di Indonesia, contoh spesifik dari proses inovatif dan
Pertamina saat ini hanya memiliki kontribusi 13% remediasi teknologi ditinjau, dan kemampuan
dari total produksi minyak nasional, sementara PT. mereka untuk meningkatkan daya saing dan
Bukit mempertahankan pengelolaan lingkungan
dimana implementasinya terkait dengan membuatnya sangat tidak mungkin bahwa bahan
kapasitas perusahaan untuk mengelola teknologi bakar ini dapat dihilangkan secara substansi dari
dan organisasi perubaha. (Warhurst and Bridge generasi listrik, sehingga kesuksesan dalam
1996) mengembangkan dan menerapkan teknologi
Penelitian pertambangan batubara dalam adalah tujuan prioritas dalam pengelolaan risiko
aspek lingkungan makro dan mikro di Finlandia iklim. (Schernikau ,2010).
mendapatkan Gambaran yang komprehensif
tentang lingkungan alam makro dan mikro terkait Penelitian Formulasi Strategi Bisnis
dengan bio-batubara di Finlandia. 1) kekuatan Terdahulu
utama dari Sektor bio-batubara Finlandia adalah Di dalam penelitian Borza dan Bordean
terjaminnya pasokan biomassa dengan redensial (2008) dimana penelitian tersebut memiliki tujuan
lingkungan yang lebih tinggi, dan kebijakan yang menemukan strategi yang tepat dalam pemasaran
mendukung. Implikasi yang jelas di sini adalah global industri perhotelan Romania. Alat analisis
bahwa persyaratan masuk untuk bisnis bio- yang digunakan dalam penelitian ini adalah
batubara relatif rendah, dengan pandangan ke SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk dapat
depan akan menang; 2) kelemahan pengembangan meninjau dan mengukur kekuatan internal yang
bio-batubara Finlandia bisa dipungkiri. Sebagai dimiliki untuk dapat melihat peluang pasar global
bisnis yang sama sekali baru, yang belum terjangkau oleh perusahaan. Hasil
bio- batubara tidak memiliki model pembangunan yang didapatkan dari penelitian ini tidak hanya
yang jelas, yang dapat dikaitkan dengan pasar pada identifikasi dari kekuatan internal yang
kecil saluran informasi yang tersedia, struktur dimiliki perusahaan seperti sumberdaya dan
ekonomi tidak dapat hidup, dan distribusi yang kemampuan yang dimiliki perusahaan tetapi juga
belum tersedia. Sebagai saran perusahaan identifikasi peluang yang ada di pasar global dan
Finlandia untuk bekerja di luar biaya struktural peluang tersebut masih belum terjangkau dengan
mendatang, laba kelayakan bisnis bio-batubara dan kekuatan yang dimiliki perusahaan, sehingga
implementasinya serta sistem perusahaan harus memaksimalkan kekuatan yang
pasokan biomassa yang berkelanjutan; 3) dimiliki perusahaan dengan meninjau kembali
peluang sektor bio-batubara Finlandia datang peluang yang ada di pasar global. Hasil dari
bersama dengan kebijakan pembangunan analisis SWOT tersebut berupa berbagai alternatif
berkelanjutan nasional dan pembangunan bio- strategi yang dapat diterapkan
ekonomi. bahwa mereka fokus pada penjualan perusahaan berupa alternatif strategi
ekonomi lokal yang terdesentralisasi, pasokan retrenchment yakni ada pengurangan biaya
biomassa dan penggunaan akhir energi; 4) pengeluaran.
ancaman penting bagi industri sektor bio- Peneltian lainnya oleh Zardeini (2012)
batubara berasal dari kompetisi dengan batubara dalam karya ilmiahnya yang bertujuan (1)
fosil dan biofuel berbasis kayu lainnya. Mengetahui kekuatan dan kelemahan karpet
Meningkatkan daya saing membutuhkan handmade buatan Persia dalam pasar global; (2)
kerjasama dan integrasi di sepanjang rantai Mengetahui tantangan yang dihadapi dan
pasokan.(Wang dkk, 2014). peluang yang dapat diraih di pasar global; (3)
Sebuah penentu utama dari masa depan Meningkatkan pangsa pasar karpet handmade
batubara adalah peran penting dalam kebijakan buatan Persia. Dalam penelitian tersebut alat
iklim penerapan penangkapan karbon dan analisis yang digunakan adalah analisis SWOT.
penyimpanan ke generasi batubara-listrik. Majunya perkembangan teknologi mesin
Batubara memiliki biaya terendah sumber fosil pembuat karpet memang memberikan
untuk beban dasar generasi listrik. Juga, sumber peningkatan produksi dalam beberapa tahun
daya batubara secara luas didistribusikan di terakhir ini, ditambah lagi dengan pemasaran
antara negara maju dan berkembang, yang menggunakan harga yang murah turut
meningkatkan kekhawatiran keamanan lebih memberikan peningkatan penjualan namun hal
sedikit daripada minyak dan gas alam. inilah yang menjadikan penyebab turunnya
Keuntungan ini, dikombinasikan dengan permintaan dari karpet handmade. Tidak hanya
kepentingan daerah terkait dengan batubara, itu, adanya beberapa competitor yang menyalin
design dan pola serta menggunakan nama kawasan kemampuan yang besar terhadap para
yang membuat karpet handmade seperti Esfahan, distributor atau pengecer. b) Integrasi ke
Kashan, dan Tabriz yang memberikan dampak Belakang
negatif. Berdasarkan analisis peluang, pasar Strategi intergrasi ke belakang adalah
potensial berada di Amerika dan Eropa. Adapun strategi terhadap pengawasan bahan
beberapa kelemahan yang dimiliki baku.
diantaranya minimnya workshop yang c) Integrasi Horizontal
menyajikan karpet handmade, proses produksi Strategi integrasi horizontal adalah
yang tradisional serta masih menggunakan strategi yang mencari kepemilikan atau
pemasaran yang bersifat tradisional seperti meningkatkan kontrol atas pesaing
design produk tidak sesuai dengan keinginan perusahaan.
pasar, harga karpet yang mahal karena 2) Strategi Intensif
menggunakan wool dalam pembuatannya yang Strategi intensif adalah strategi yang
masih memintal dengan pencelupan warna memerlukan usaha - usaha yang intensif
dalam produksinya. untuk meningkatkan posisi persaingan
yang ada. Strategi ini terdiri dari startegi –
Strategi dan Manajemen Strategis strategi :
Pengertian strategi telah banyak iuraikan a) Penetrasi Pasar
dan dijelaskan beberapa ahli, terutama dalam Strategi ini berusaha meningkatkan
konteks organisasi bisnis atau perusahaan. David pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini
(2006) mendefinisikan strategi sebagai alat untuk melalui upaya pemasaran yang lebih
mencapai tujuan jangka panjang. . Strategi besar. Penetrasi pasar mencakup
diperlukan oleh organisasi bisnis untuk kegiatan – kegiatan menawarkan
mencapai sasaran jangka panjang, dan menjadi promosi penjualan, menambah jumlah
kekuatan dari suatu perusahaan dimana harus tenaga penjualan, meningkatkan jumlah
selalu ditingkatkan guna mendapatkan keunggulan belanja iklan atau meningkatkan usaha
bersaing dan nilai tambah, sehingga dapat publisitas.
menunjang pencapaian kinerja perusahaan. b) Pengembangan Pasar
Strategi merupakan tindakan potensial Strategi ini bertujuan untuk
yang membutuhkan keputusan manajemen memperkenalkan produk atau jasa yang
tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam ada sekarang di daerah yang secara
jumlah yang besar. Strategi memiliki geografis merupakan daerah yang baru.
konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi c) Pengembangan Produk
serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor Strategi ini bertujuan untuk mencari
eksternal dan internal yang dihadapi peningkatan penjualan dengan
perusahaan.Lebih jauh David (2006) memperbaiki atau memodifikasi produk
menguraikan beberapa jenis strategi yang dapat atau jasa saat ini.
dilakukan oleh organisasi bisnis atau perusahaan
yang terdiri dari: 3) Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi digunakan dengan
1) Strategi Integrasi Vertikal tujuan untuk menambah produk -produk
Strategi integrasi vertikal adalah strategi baru. Strategi ini terdiri dari strategi –
memungkinkan sebuah perusahaan untuk startegi ;
melakukan kontrol atas distributor, a) Diversifikasi Konsentrik
pemasok, dan / atau pesaing. Strategi Strategi ini bertujuan untuk
Integrasi Vertikal dapat dibagi menjadi menambah produk atau jasa
beberapa strategi sebagai berikut : baru,tetapi masih saling
a) Integrasi ke Depan berhubungan.
Strategi integrasi kedepan adalah strategi b) Diversifikasi Horizontal
yang menghendaki agar mempunyai Strategi ini bertujuan untuk
menambah produk atau jasa baru,
yang tidak saling berkaitan untuk panjang), implementasi strategi dan evaluasi
ditawarkan pada para pelanggan serta pengendalian (Hunger et al 2002).
yang ada sekarang.
c) Diversifikasi Konglomerat
Strategi ini bertujuan untuk Stategi Generik Porter
menambahkan produk atau jasa Setiap industri, antar perusahaan bahkan
baru yang tidak berkaitan. antar institusi pengajian strategi akan berbeda-
beda satu sama lain, namun terdapat sejumlah
4) Strategi Defensif strategi yang sudah sering diketahui khalayak
Strategi defensive atau bertahan ini dan dapat di implementasikan pada berbagai
bermaksud untuk melakukan tindakan bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi
penyelamatan agar terlepas dari kerugian ini dikelompokkan sebagai bentuk strategi
yang besar(kebangkrutan). generik.
a) Strategi Retrencment (Strategi Menurut pendapat Porter (1996) bahwa
Turn-around) terdapat tiga strategi generik yang mampu untuk
Strategi ini bertujuan untuk menghemat memberikan pijakan berpikir secara strategis
biaya agar keuntungan dapat antar lain: (1) Kepemimpinan biaya secara
dipertahankan. menyeluruh (2) Fokus dan (3)differensiasi.
b) Divestasi 1) Strategi Kepemimpinan Biaya (Overall
Strategi ini dilaksanakan dengan cara Cost Leadership) cirinya adalah
menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan lebih memperhitungkan
suatu organisasi dalam rangka pesaing daripada pelanggan dengan cara
penambahan modal dari suatu rencana memfokuskan harga jual produk yang
investasi atau menindaklanjuti strategi murah, sehingga biaya produksi, promosi
akuisisi yang telah diputuskan proses dan riset bisa ditekan. Bila perlu produk
selanjutnya. yang dihasilkan hanya sekedar meniru
c) Likuidasi produk perusahaan lainnya.
Strategi ini dilakukan dengan cara 2) Stategi Fokus (Focus) cirinya adalah
menjual seluruh asset perusahaan, dimana perusahaan mengkonsentrasikan
secara terpisah-pisah atau sepotong- kepada pangsa pasar yang kecil untuk
potong untuk nilai riilnya. Likuidasi menghindari pesaing dengan
merupakan pengakuan atas kekalahan, menggunakan strategi kepemimpinan
konsekuensinya dapat menjadi strategi biaya menyeluruh atau diferensiasi
yang cukup sulit secara emosional. 3) Stategi Diferensiasi (Differentiation),
strategi ini cirinya adalah perusahaan
Manajemen strategis didefinisikan pengambil keputusan membangun pasar
sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan potensialnya terhadap suatu produk /
yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan jasa yang unggul agar tampak berbeda
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana dengan produk yang lain. Dengan
dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan demikian diharapkan calon pelanggan
(Pearce et.al 2003). mau membeli harga mahal karena ada
Sementara pendapat lain disampaikan perbedaaan itu.
bahwa manajemen strategis adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang Perencanaan Strategis
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka Perencanaan Strategis (Strategic
panjang (Hunger dan Wheelen, 2002). Lebih Planning) adalah sebuah alat manajemen yang
lanjut Hunger dan Wheelen (2002) digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
mengemukakan bahwa manajemen strategis untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa
meliputi pengamatan, perumusan strategir depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
(perencanaan strategi atau perencanaan jangka petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 budaya, pemasaran, keuangan, penelitian dan
sampai 10 tahun ke depan (Kerzner, 2001). pengembangan, operasi, sumberdaya manusia,
Jadi dapat dikatakan bahwa organisasi dan sistem informasi perusahaan.
bisnis yang ingin mempertahankan
eksistensinya dalam kurun waktu 5 atau 10 2) Lingkungan Eksternal Perusahaan
sepuluh tahun kedepan hendaknya dapat Faktor - faktor Lingkungan yang dapat
memproyeksikan tujuan – tujuan pertumbuhan mempengaruhi Strategi Perusahaan menurut
dan perkembangan bisnisnya yang telah Kotler dan Amstrong (2010) yaitu lingkungan
diketahui dan disepakati sebelumnya. luar perusahaan yang terdiri dari : Lingkungan
Adapun langkah-langkahnya seperti Demografi / Ekonomi , Lingkungan Politik,
yang disampaikan oleh Kotler dan Keller (2009) Lingkungan Teknologi, Lingkungan
seperti tampak pada Gambar 1; sebagai berikut : Sosial/Budaya , Konsumen , Supplier , Pesaing ,
Perantara Pemasaran , dan Publik / umum.

Volume Penjualan
Swastha (2005) mendefinisikan bahwa
penjualan adalah interaksi antara individu saling
bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran sehingga
menguntungkan bagi pihak lain. Tujuan dari
penjualan adalah untuk :
a) Mencapai target volume penjualan
b) Mendapatkan laba tertentu
Gambar 1. Proses Perencanaan c) Mendukung pertumbuhan perusahaan
Strategis Bisnis Adapun faktor-faktor yang
Sumber : Kotler dan Keller (2009:51) mempengaruhi penjualan, lebih lanjut menurut
Swastha (2005) lebih terkait dengan Kondisi
Lingkungan Bisnis Perusahaan dan kemampuan penjual, kondisi pasar, modal,
Keberhasilan implementasi strategi organisasi perusahaan, namun terdapat faktor
bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan lain diperhatikan antara lain periklanan,
tergantung pada analisis dan pengamatan yang peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah
efektif oleh perusahaan terhadap faktor-faktor sering kali menjadi daya tarik. Dan yang
yang dapat mempengaruhi strategi bisnis terakhir adalah tersedianya saluran distribusi
perusahaan. Efendi Pakpahan, 2009).
Volume penjualan adalah barang yang
1) Lingkungan Internal Perusahaan terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu
Lingkungan internal merupakan lingkungan tertentu dan didalamnya mempunyai strategi
pekerjaan yang mencakup elemen-elemen yang pelayanan yang baik (Kotler 2000). Ada
tindakan maupun keinginannya mempengaruhi beberapa usaha untuk meningkatkan volume
perusahaan secara langsung (Hariadi 2005). penjualan, diantaranya adalah :
Sedangkan menurut Hunger dan Wheelen a) Menjajakan produk dengan sedemikian
(2003) lingkungan internal terdiri dari variabel- rupa sehingga konsumen melihatnya.
variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada b) menempatkan dan pengaturan yang
dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam teratur sehingga produktersebut akan
pengendalian jangka pendek dari manajemen menarik perhatian konsumen.
puncak. c) Mengadakan analisis pasar.
Beberapa elemen dalam lingkungan d) Menentukan calon pembeli atau
internal perusahaan dapat diamati pada sumber konsumen yang potensial.
daya internal perusahaan dengan melihat e) Mengadakan pameran.
kekuatan dan kelemahan pada struktur dan
f) Mengadakan discount atau potongan akan meningktkan pangsa pasarnya. Sehingga
harga. upyaa – upaya perusahaan dalam peningkatan
volume penjualan merupakan upaya perusahaan
Dari pendapat tersebut diatas dapat didalam meningkatkan pangsa pasar produk /
diartikan bahwa volume penjualan merupakan jasanya dalam suatu pasar.
hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil
penjualan produk yang dihasilkan Pertambangan Batubara
olehperusahaan tersebut. Volume penjualan Secara garis bersar pertambangan
tidak dapat dapat dipisahkan secara tunai (mining) didapat kita uraikan menurut peraturan
maupun kredit tetapi dihitung secara perundangan yang ada berdasarkan Undang-
keseluruhan dari total yang dicapai. Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Pangsa Pasar (Market Share) Batubara. Pertambangan didefinsikan sebagai
Pangsa pasar (market share) produk bagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
atau jasa perusahaan dalam suatu pasar sasaran rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
terkait dengan prosentase volume penjualan mineral atau batubara yang meliputi
perusahaan dalam suatu pasar sasaran. penyelidikan umum,eksplorasi, studi kelayakan,
Meningkatkan pangsa pasar adalah salah satu konstruksi, penambangan, pengolahan dan
tujuan paling penting dari perusahaan. Manfaat pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
menggunakan pangsa pasar adalah dapat dipakai kegiatan pascatambang. Mineral adalah senyawa
sebagai ukuran kinerja suatu perusahaan. anorganik yang terbentuk di alam, yang
Pangsa pasar (Market Share) dapat memiliki sifat fisik dankimia tertentu serta
diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai susunan kristal teratur atau gabungannya yang
oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas
suatu perusahaan terhadap total penjualan para atau padu. Batubara adalah endapan senyawa
pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
tertentu (Stanton, 1984). darisisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan
Besarnya pangsa pasar setiap saat akan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral
berubah sesuai dengan perubahan selera yang berupa bijih atau batuan, di luar panas
konsumen, atau berpindahnya minat konsumen bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.
dari suatu produk ke produk lain (Lamb, 2001). Pertambangan Batubara adalah pertambangan
Menurut Kotler (1993) bahwa: Strategi endapan karbon yang terdapat di dalam bumi,
pemasaran dapat digolongkan menjadi 4 termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan
kelompok besar, berdasarkan pangsa pasar yang aspal.
diperoleh perusahaan antara lain yaitu : Menurut penggolongan bahan galian
1) Market Leader, jika menguasai pada menurut Undang-undang No. 11 Tahun 1967,
kisara 40% atau lebih disebut tentang ketentuan Pokok Pokok Pertambangan,
sebagai pimpinan pasar. dibagi menjadi terbagi menjadi tiga golongan
2) Market Chalengger, jika menguasai bahan galian golongan A, yaitu bahan galian
pangsa pasar pada kisaran 30%, golongan strategis. Yang dimaksud dengan
disebut sebagai penantang pasar. strategis adalah bagi pertahanan/kemananan
3) Market Follower, jika menguasai atau bagi perekonomian Negara. Bahan galian
pangsa pasar pada kirsar 20% golongan B, yaitu galian vital adalah bahan
disebut sebagai pengikut pasar galian yang dapat menjamin hajat hidup orang
4) Market Nitcher, atau dikenal banyak dan yang tarkhia adalah Bahan galian C,
sebagai penggarap relung pasar jika yaitu bahan galian yang tidak termasuk
menguasai pangsa pasar pada golongan A dan B
kisaran 10% atau kurang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No
Jadi dapat dikatakan bawa dengan 27 Tahun 1980, batubara digolongkan dalam
meningkatkan volume penjualan produk / jasa galian golongan A atau bahan galian strategis.
perusahaan pada suatu pasar sasaran, perusahaan Bahan galian golongan A terdiri dari :
1) Minyak buimi, bitumen cair, lilin bumi 3. Tingkat menengah batu bara
dan gas strategis bituminous termasuk volatil
2) Bitumen padat, aspal rendah,dan batubara volatil yang
3) Antrasit, batubara, batubara muda tinggi.
4) Uranium, radium, thorisum dan bahan- 4. Batubara tingkat tinggi (high rank)
bahan radiokatif lainnya batubara tingkat tinggi termasuk
5) Nikel, kobalt meta antrasit, antrasit dan semi-
6) Timah antrasit.
Batubara merupakan salah satu bahan
bakar penghasil energi yang tidak dapat Menurut Standar Badan Nasional
diperbaharui. Penggunaan batubara salah Indonesia (1998), endapan batu bara adalah
satunya adalah sebagai sebagai sumber energi deposito yang berisi hasil dari akumulasi bahan
pembangkit listrik (PLTU). Pemanfaatan organik yang berasal dari sisa –sisa tanaman,
batubara sebagai sumber energi memiliki yang melalui proses litifikasi yang membentuk
dampak positif dan negatif. sebuah lapisan batubara.
Bisnis pertambangan merupakan
kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatkan METODE PELENILITIAN
sumberdaya alam tambang (bahan galian) yang Jenis penelitian yang digunakan dalam
terdapat dalam bumi Indonesia. Berdasarkan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
pasal 3 Undang-undang No 4 tahun 2009 melakukan pengamatan langsung atau
mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara, observasi, wawancara dan dokumentasi.
menyatakan bahwa pengelolaan mineral dan Metode deskriptif merupakan metode yang
batubara ditujukan untuk : digunakan untuk meneliti status kelompok
1) Mendukung dan menumbuhkan manusia, suatu obyek, suatu kondisi dan suatu
daya saing kemampuan nasional. sistem pemikiran serta peristiwa yang akan
2) Efektifitas pelaksaaan dan terjadi .
pengendalian usaha pertambangan Analisis data dalam penelitian ini
3) Menjamin manfaat pertambangan menggunakan analisis Internal Factors
mineral dan batubara secara Analysist Summary (IFAS), Internal Factors
berkelanjutan dan berwawasan Analysist Summary (EFAS), analisis Internal
lingkungan Eksternal (IE) Matrix , Analisis Matriks Grand
4) Penyediaan mineral dan batubara Strategy, dan analisis SWOT / TOWS yang
sebagai bahan baku industri dan / merupakan salah satu metode untuk
atau sumber energi dalam negeri menggambarkan kondisi dan mengevaluasi
5) Peningkatan pendapatan masyarakat suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
dan Negara serta menciptakan berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
lapangan kerja eksternal (luar).
6) Kepastian hukum atas pelaksanaan
kegiatan usaha pertambangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Badan Standar Nasional PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah salah
Indonesia (1998) terdapat 3 klasifikasi satu bada usaha milik negara (BUMN), yang
berdasarkan jenis nilai kalor batubara sebagai berdiri sejak tahun 1981. Perusahaan ini secara
berikut khusus didirikan untuk mengembangkan usaha
1. Batubara tingkat rendah(low rank), pertambangan batubara. Saat ini posisi PT. Bukit
yakni batubara tingkat rendah Asam Tbk, adalah menempati 5 besar produsen
meliputi batu bara sub-bituminous, batubara di Indonesia, disamping perusahaan
dan lignite swasta lainnya. Namun jika berdasarkan penjualan
2. Batubara tingkat dalam negeri PT. Bukit Asam, Tbk menempati
menengah(moderat rank) posisi terbesar kedua. Produksi batu bara 22%
untuk konsumsi pasar ekspor antar lain
ke termasuk Jepang, Taiwan, Malaysia,
Pakistan, Spanyol, Perancis dan Jerman.
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
1) Visi :
Menjadi perusahaan energi berbasis batubara
yang ramah lingkungan.
2) Misi :
Mengelola sumber energi dengan
mengembangkan kompetensikorporasi dan
keunggulan insani untuk memberikan nilai
tambahmaksimal bagi stake holder dan
lingkungan.
Gambar 11. Pembagian Pasar
3) Nilai dan Budaya :
Batubara Di Indonesia
Visi dan Misi tersebut di atas didukung oleh
Sumber : PWC Report – Indonesia Coal
Nilai dan Budaya perusahaan sebagai berikut :
Perspective, 2013
Visioner, Integritas, Inovatif, Profesional, Sadar
Biaya dan Lingkungan serta Biaya &
Penjualan batubara PT. Bukit Asam
Lingkungan.
sebesar 70% mengandalkan eskpor, sementara
pasar ekspor sedang menurun, sementara 30%
Situasi Persaingan dan Pembagian Pasar diperuntukan pasar domestik.Pasar Batubara saat
(Market Share)
ini paling banyak diigunakan adalah Pembangkit
PT. Bukit Asam merupakan salah satu
Listrik Tenaga Uap (PLTU), Industri, Industri
perusahaan yang menjadi pemain kunci dalam
Baja .PT. Bukit Asam, Tbk saat ini memiliki
bagian industri pertambangan batubara yang
jumlah cadangan batubara Low Rank Coal
bersaing di Indonesia. Pada tahun 2013, total
terbesar, penyerapan saat ini menggantungkan
produksi batubara dalam negeri adalah 421 juta
PLN (dari exsisting project & rencana PLN
ton.Produksi batubara dalam negeri bersaing
bangun IPP PLTU mulut Tambang).
dalam beberapa bagian (produksi batubara,
Produksi batubara sebesar itu berasal
efisiensi biaya, teknologi). Tercatat 84% dari
dari PTBA dan perusahaan tambang lainnya.
produksi batubara dikuasi oleh 5 Perusahaan
Sebagian besar produksi batubara Indonesia
Terbesar batubara dimana Bumi Resources sebagai
diekspor ke pasar global. Sisanya digunakan
pemimpin pasar (34%) diikuti Adaro with (22%),
untuk kebutuhan domestik terutama sebagai
ITM (18%), Berau Coal (10%), PT. Bukit Asam
bahan bakar PLTU milik PT PLN (Persero) atau
(4%) dan Perusahaan lainnya (18%).
IPP (Independent Power Producer).
PT. Bukit Asam adalah satu-satunya
Pada saat semakin banyaknya
perusahaan BUMN yang ada di 5 Perusaan Besar
perusahaan yang berlomba, terutama penyediaan
dengan bagian produksi 4%. Secara keseluruhan,
listrik berpotensi bisa saling memakan pangsa
pangsa pasar produk batubara Nasional dapat
pasar diantara BUMN, bila tidak saling
dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut :
disinergikan. Masuknya PT. Pertamina melalui
Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT. Aneka
Tambang PGN, Bukit Asam Tbk, bahkan saat
ini PT Perhutani mulai melirik Hydro Power
Plant maupun Mini Hydro menjadi peluang
bisnis. Walaupun PT. Bukit Asam, Tbk, saat ini
telah bertranformasi dari perusahaan tambang ke
energi. Keberadaan BUMN lain yang
menyediakan energi listrik bersumberdaya atau
berbahan bakar non batubara dapat mengancam
atau menjadi bisnis PT. Bukit Asam secara tidak memaksimalkan cadangan
langsung. existing(peningkatan SR); underground
TAL; explorasi daerah baru (akuisisi
Volume Produksi dan Penjualan PTBA dankerjasama strategis); optimalisasi
Volume penjualan Batubara perusahaan (penyelesaian) pengembangan
selama kurun waktu tahun 2009 sampai tahun cadanganarea Lahat.
2013 dalam rupiah dapat diketahui pada d) Penguatan organisasi dan sistim untuk
Gambar 3. sebagai berikut : penyelarasan Strategi Korporasi pada
Anak Perusahaan berupa peningkatan
sinergi dan pengembangan AP secara
jangka panjang
e) Pengembanganusahapadaanak
perusahaan trading yang dapat
berperandan disegani di Indonesia
f) Pengembangan IPC sebagai basis PTBA
dalam pengembangan usaha tambang di
in million tons of coal lokasi lain.
g) Pengembangan usaha dengan fokus
20 20 20 20 20 201 maksimalisasi aset non tambang
08 09 10 11 12 3 perusahaan
Total 10. 11. 12. 12. 13 15. 2) Bidang Operasional
Production 80 60 46 95 .97 06
12. 12. 12. 13. 15 17. a) Melakukan usaha – usaha efisiensi yang
Total Sales
80 48 95 47 .33 76 berkelanjutab dengan target penurunan
Domestic 8.3 8.0 8.2 8.7 8. 8.1 per tahun.
Sales 2 7 3 5 44 7
4.4 4.4 4.7 4.7 6. 9.5 b) Melakukan negosiasi tarif kontraktor
Export
8 2 2 2 91 9 tambang & KAI
denganmempertimbangkan volume
Gambar 16 . Rencana dan produksi yang cukup besar.
Realisasi Pendapatan PT. Bukit Asam c) Penguasaan teknologi pembangunan
Tbk Periode Tahun 2009 s/d 2013 PLTU milik perusahaan sebagai
konsumen produk batubara perusahaan
Sumber: PT. Bukit Asam Tbk, Ann. Report sendiri
2013 3) Bidang Keuangan
a) Mendapatkan sumber pendanaan yang
Perencanaan Strategis PT. Bukit Asam Tbk kompetitifgunamendukung
Didalam perkembangannya PT. Bukit pengembangan usaha Perusahaan
Asam Tbk telah menyusun rencana Strategis (Pinjaman, Penjualan Saham ke Publik)
Perusahaan yang mencerminkan formulasi strategi b) Memaksimalkan pemanfaatan kekuatan
yang akan dilaksanakan 5 tahun ke depan (2013 – Neraca & Aset Perusahaan guna
2017) yang mendukung program – program mendukung Pengembangan Usaha
pemasaran perusahaan sebagai berikut: Perusahaan.
1) Bidang Pengembangan Usaha c) Memastikan tingkat pengembalian
a) Fokus pada percepatan pengembangan investasi yang ditanamkan perusahaan
Generik & Power serta integrasivertikal secara cepat.
nya serta Coal benefisiasi dan R&D. 4) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Penguatan strategi pengembangan dan Manajemen
melalui usaha – usaha non organic serta a) Percepatan implementasi
non linear / sekuritisasi Aset (akuisisi Restrukturisasi Koporasi: struktur &
perusahaan lain) tata kelola.
c) Penambahan cadangan batubara al.: b) Menyediakan SDM yang handal dan
berintegritas tinggi serta memiliki
kualifikasi internasional. Analisis IFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk
Meningkatkan gap kapabilitas setiap Tabel 1. Analisis IFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk
karyawan. Rati Skor
Bobot
Faktor-faktor Strategi Internal (1) ng Terbobo
c) Penyempurnaan dan implementasi (2)
(3) t (4)
nilai dan budaya perusahaan secara
terus menerus dan menjadi bagian A. Kekuatan (Strenght)
Sebagai BUMN sekaligus perusahaan
cara kerja sehari – hari pegawai 1 publik dengan rekam jejak yang 0.1 4 0.4
PTBA. sangat baik, profesional dan dipercaya
d) Penyederhanaan proses birokrasi 2
Pengalaman dan keahlian dalam
0.1 3 0.3
serta pendelegasian yang terukur bidang pertambangan batubara.
Memiliki brand yang baik dan dikenal
sehingga proses pengambilan 3 0.07 3 0.21
luas.
keputusan lebih cepat Cadangan batubara cukup besar
5) Bidang Lingkungan 4 dengan S/R yang relatif kecil (sekitar 0.1 3 0.3
4‐5:1) dibanding para pesaing.
a) Mempertahankan Proper Emas & Kemampuan pendanaan yang cukup
Aditama Award. (termasuk usaha 5 besar & tidak memiliki hutang jangka 0.1 3 0.3
Pelabuhan,PLTU) panjang.
b) Meningkatkan pengendalian erosi & Sudah mulai diversifikasi usaha ke
6 bisnis energi (PLTU, CBM dan 0.07 3 0.21
dampak negatif di semua lokasi benefisiasi batubara lainnya).
penambangan serta Memiliki aset yang cukup besar di
reklamasi/penghijauan di semua 7
beberapa wilayah termasuk lahan
0.1 2 0.2
yang cukup luas sebelum dan sesudah
daerah yang telah final penambangan.
6) Bidang CSR (Corporate Social PTBA sedang melakukan
Responsibility) 8 transformasi korporasi menuju 0.07 2 0.14
perusahaan energi
a) Pendekatan dan komunikasi yang
B. Kelemahan (Weakness)
lebih intensif ke masyarakat &
pemerintahsekitar (proaktif dan Cadangan tambang existing (CV
informal) agar tercipta hubungan >5900 Adb), akan habis dalam 20
1 0.07 1 0.07
tahun kedepan (perkiraan cad.
yang harmonis & kondusifdalam tertambang 400 juta ton);
pelaksanaan seluruh program PTBA. Proses bisnis yang sangat didominasi
b) Pemberdayaan program CSR 2 oleh pertambangan batubara sistim 0.1 2 0.2
tanjung enim.
( pengembangan ekonomi Angkutan batubara sangat tergantung
3 0.1 2 0.2
berkelanjutan , pengembangan dengan PTKAI.
infrastruktur dan lingkungan) yang Proses penambangan yang sebagian
4 besar masih mengandalkan pihak ke‐ 0.1 1 0.1
mendukung operasi dan proyek =- III.
proyek pengembangan Belum memiliki kapabilitas
7) Bidang Teknologi Informasi pengelolaan bisnis PLTU, coal
5 benefisiasi, masih tergantung dengan 0.07 1 0.07
a) Menyiapkan sistem teknologi Konsultan dan tenaga ahli luar.
informasi yang handal dan tepat
guna dalam mendukung proses Sebagain besar area proyek
pengembangan berada tumpang tindih
bisnis yang lebih cepat &optimal. 6
dengan pemilik lain (usaha
0.04 2 0.08
b) Penyempurnaan tata kelola & perkebunan, HTI, pertanian, dll).
infrastruktur Teknnologi Informasi Proses pembebasan / penguasaan
7 0.04 2 0.08
lahan yang rumit & panjang.
Proses pengembangan bisnis yang
8 0.04 2 0.08
masih linier (konvensional).
Sebagain besar karyawan masih
terpola dengan budaya penambangan
9 0.04 3 0.12
batubara, belum berbudaya
perusahaan energi.
Kinerja dan pengembangan Anak
10 Perusahaan/Unit Bisnis belum 0.07 3 0.21
optimal;
1.38 3.27
Peluang untuk melakukan
usaha pengembangan bisnis
Bobot ditentukan sebagai atau aset dengan cara non
6 linier 0.04 4 0.16
berikut:
(sekuritisasi/monetisasi
0.08 – 0.10 (Sangat aset).
Berpengaruh) Pengembangan bisnis
0.05 – 0.08 (Cukup seperti bisnis pengelolaan
0.03
7 lahan dan aset serta 0.03 1
Berpengaruh) perkebunan/HTI (green
0.01 – 0.05 (Kurang energi) kedepan.
Berpengaruh) Peluang untuk mendapatkan
8 WPN yang berasal dari 0.03 1 0.03
ijin/kontrak
PKP2B yang sudah habis
Rating ditentukan atau relinguish dari area
sebagai berikut: 9 IUP/PKP2B yang melebihi 0.04 2 0.08
1 (Respon perusahaan ketentuan.
Peluang strategis partnership
dibawah rata-rata) bagi pemilik asing IUP yang
2 (Respon perusahaan rata- 10 wajib divestasi mulai tahun 0.04 2 0.08
rata) ke‐5 operasi.
B. Ancaman
3 (Respon perusahaan
diatas rata-rata) Beberapa negara yang sudah
4 (Respon perusahaan membatasi import dengan
1 kualitas tertentu mis. 0.04 2 0.08
sangat bagus) Jepang, sebentar lagi China,
Korea dll
Pada matriks IFAS dengan Nilai yang Harga Batubara masih
tertekan dalam jangka
diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.27, pendek, walaupun secara
skor ini menyatakan posisi internal PT. Bukit 2 jangka panjang ada potensi 0.04 2 0.08
Asam adalah kuat menguat (fuktuatif ‐>
komoditas)
Potensi Kebijakan
Analisis EFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk 3 Pemerintahan terkait 0.07 3 0.21
‘domestic energi security’:
Tabel 2. Analisis EFAS Pada PT. Bukit
Penetapan kuota produksi &
Asam Tbk 4 pembatasan ekspor (kualitas 0.07 4 0.28
Skor tertentu);
Bob Rati
Faktor-faktor Strategi
ot ng
Terb Kenaikan Royalti;
Eksternal (1) Kewajiban melakukan
(2) (3) obot 5 proses “upgrading”/“added 0.08 2 0.16
(4) value”; Pembatasan luas
IUP
A. Peluang (Opportunities)
Tumpang tindih lahan dan
Pertumbuhan ekonomi proses
negara‐negara ASEAN & pembebasan/akuisisinya
1 Asia Pasifik menjadi potensi 0.08 4 0.32 6 yang sulit dan memakan 0.04 2 0.08
pasar PTBA (batubara dan
waktu lama. Akan sangat
PLTU/Listrik) menggangu kelancaran
Tingkat pertumbuhan listrik proyek pengembangan
2 Indonesia diperkirakan 0.08 4 0.32 Banyaknya penambang
mencapai 8.4% per tahun. batubara skala kecil dan
Energi listrik yang berbasis 7 menengah disekitar wilayah 0.03 1 0.03
batubara masih memegang penambangan PTBA
3 peranan penting dan cukup 0.08 4 0.32 Ketergantungan PTBA yang
besar untuk waktu besar terhadap PTKAI.
mendatang. Kapasitas KA, berpotensi
Perkembangan teknologi 8 untuk dialihkan ke 0.08 4 0.32
benefisiasi batubara yang penambang‐2 disekitar
4 semakin fisibel (CBM, 0.07 3 0.21 PTBA
gasifikasi, upgrading,
liquefaction dll). 1.01 3
Peluang untuk aplikasi
5 teknologi tambang berbasis 0.07 3 0.21
elektrifikasi Bobot ditentukan
sebagai berikut:
0.08 – 0.10 (Sangat
Berpengaruh) Analisis Grand Strategy Pada PT. Bukit
0.05 – 0.08 (Cukup Asam, Tbk
Berpengaruh) Analisis Matriks Grand strategy
0.01 – 0.05 (Kurang digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang
Berpengaruh) tepat bagi perusahaan. Internal factor
evaluation dan external factor evaluation
Rating ditentukan merupakan dasar untuk mengetahui strategi
sebagai berikut: bisnis dengan menggunakan metode ini yang
1 (Respon dapat dijelaskan pada Gambar 5. dibawah ini
perusahaan sebagai berikut :
dibawah rata-rata)
2 (Respon
perusahaan rata-rata)
3 (Respon
perusahaan
diatas rata-rata)
4 (Respon
perusahaan
sangat bagus)

Pada matriks EFAS di atas, dengan


Nilai yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam
adalah 3.00 , skor ini menyatakan posisi
internal PT. Bukit Asam adalah tinggi.

Analisis Matriks Internal – Eksternal (IE)


Pada PT. Bukit Asam Tbk
Pada sumbu X dengan menggunakan
matriks IFAS dengan Nilai yang diperoleh oleh Gambar 5. Matriks Grand Strategy Pada PT.
PT. Bukit Asam adalah 3.27, skor ini Bukit Asam Tbk
menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam
adalah kuat.pada sumbu Y dengan
menggunakan matriks EFAS, dengan Nilai yang Pada sumbu X dengan menggunakan
diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.00 , matriks IFAS dimana nilai yang diperoleh oleh
skor ini menyatakan posisi internal PT. Bukit PT. Bukit Asam adalah 3.27, Pada sumbu Y
Asam adalah tinggi. dengan menggunakan matriks EFAS, dimana
Implikasi dari penilaian akan mempengaruhi nilaii yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam
strategi yang tepat bagi PT. Bukit Asam Tbk, adalah 3.00. Pada matriks / grafis Grand
dalam tabel Matriks IE , PT. Bukit Asam Strategy diperoleh koordinat (3.27, 3) dimana
menempati divisi yang masuk dalam sel I, II, terletak pada kwadran I (satu).
yang dapat disebut growth strategi yang Implikasi dari Matriks Grand Strategi
merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri tersebut PT. Bukit Asam, Tbk dapat
PT,. Bukit Asam Tbk dapat dikatakan sukses , menggunakan strategi diversifikasi konglomerat
karena berpeluang berhasil mencapai portofolio dan strategi integrasi vertikal sebagai strategi
bisnis di atau sekitar sel I dalam matriks IE utamanya.
seperti yang tampak pada Gambar dibawah ini
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai