Disusun oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
2
ABSTRAK
Formulasi Blue Ocean Strategy Pada PT. Gudang Garam Tbk.
Eka Arjuna Hari Karya
Universitas Brawijaya Malang
Kata Kunci : Blue Ocean Strategy, Industri Rokok, Model, Strategi, Manajemen
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Industri rokok mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian
nasional. Indonesia yang merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan
persentase perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 67,5% laki-laki dewasa di
Indonesia adalah perokok, dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta
jiwa. Keberadaan industri rokok, selain mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah
yang sangat besar, juga memberikan kontribusi yang signifikan tehadap pendapatan
negara melalui cukai rokok. Dalam industri rokok, domonasi dari para pelaku utama
bisnis ini sudah cukup dikenal dan selalu masuk dalam jajaran sepuluh besar
perusahaan terbaik di antara 200 Top Companies di Asia dan salah satunya adalah
PT Gudang Garam.
Melalui merek andalannya, PT Gudang Garam pada tahun 2002 pernah
menguasai pangsa pasar hingga 50%. Sumbangan terbesar Gudang Garam diperoleh
dari SKM dengan merek Gudang Garam Filter International. Merek dalam segmen
SKM yang dimiliki oleh Gudang Garam antara lain Gudang Garam Surya 12,
Gudang Garam Surya 16, Gudang Garam Filter International Merah 12, Gudang
Garam Filter International Merah 16. Sedangkan merek dalam segmen SKT yang
dimiliki Gudang Garam adalah Gudang Garam King Size 12,Gudang Garam King
Size 16 dan Gudang Garam Surya Pro (Indocommercial, 2002: 4).
Tetapi lambat laun PT.Gudang Garam mulai mendapatkan tekanan dari
pesaingnya terutama PT. HM Sampoerna Tbk yang diakuisi oleh Philip Moris
Indonesia anak perusahaan dari PT. Philip Moris International, yang membuat
perkembangan perusahaan ini semakin besar PT. Gudang Garam dilampaui oleh PT.
HM Sampoerna baik dari sisi penjualan maupun laba bersih. Untuk menyikapi hal ini
PT. Gudang Garam perlu melakukan perbaikan baik pada strategi perusahaan
maupun pada kinerja dari perusahaan.
Dari sisi kinerja tahun 2014 PT Gudang Garam mampu mencetak laba sebesar
Rp 5,39 trilyun. Tetapi dibandingkan dengan asetnya yang sebesar Rp 58,22 trilyun
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN STRATEGI
Porter (1996) mendefinisikan strategi adalah formula yang secara umum
mengacu kepada bagaimana bisnis akan bersaing, tujuan yang harus dicapai dan
kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ada tiga strategi
generik menurut Porter (1996) :
1. Strategi Keunggulan Biaya Keseluruhan
Adalah strategi dimana perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya
produksi dan distribusi yang terendah, sehingga bisa memberikan penawaran
jasa atau produk paling rendah.
2. Strategi Differensiasi
Adalah strategi dimana perusahaan fokus pada pencapaian kinerja yang
unggul di area yang paling dianggap penting oleh sebagian pasar.
3. Strategi Fokus
Adalah strategi dimana perusahaan fokus diri pada satu atau lebih segmen
pasar yang sempit.
Menurut Kim dan Mauborgne (2005) ada tiga ciri-ciri strategi yang baik :
1. Fokus. Kurva nilai perusahaan harus menunjukkan dengan jelas fokus
strateginya, tidak menyebar kemana-mana.
2. Divergensi /gerak menjauh. Strategi perusahaan hendaknya tidak dibentuk
secara reaktif dalam usaha mengikuti irama kompetisi, yang menyebabkan
strategi itu kehilangan keunikannya.
3. Motto yang memikat. Motto yang baik tidak hanya menyampaikan pesan
dengan jelas tapi juga jujur.
2.2. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI
Menurut David (2006), manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut David (2006)
perusahaan perlu melalui proses-proses manajemen strategi sebagai berikut :
6
1. Formulasi Strategi
Adalah tahap dimana perusahaan mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapakan tujuan jangka panjang, merumuskan
alternatif pilihan strategi dan memilih strategi yang akan dilaksanakan.
2. Implementasi Strategi
Adalah tahap dimana perusahaan menetapkan tujuan dan sasaran tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya
sehingga formulasi strategi di atas dapat dijalankan.
3. Evaluasi Strategi
Merupakan tahap final dari manajemen strategik dimana perusahaan
melakukan evaluasi, monitoring untuk mendapatkan informasi mengenai
implementasi strategi yang dijalankan secara periodik.
2.3. BLUE OCEAN STRATEGY
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang Blue Ocean
Strategy, selanjutnya disebut BOS, yang dikemukakan oleh Kim dan Mauborgne
(2005). Ada dua bagian yang akan digunakan sebagai landasan kajian :
1. Blue Ocean vs Red Ocean
Menurut Kim dan Mauborgne (2005), strategi Samudera Biru atau Blue
Ocean Strategy (BOS) adalah suatu terobosan untuk keluar dari kondisi
Samudera Merah atau Red Ocean Strategy (ROS). Dasar membuat BOS
adalah adanya inovasi nilai.
Sumber : www.psclipper.com
Gambar 2.1 Pembentukan Inovasi Nilai
7
Berikut adalah perbedaan antara strategi pada ROS dan BOS dalam bentuk
tabel.
Tabel 2.1
Pilihan strategi ROS dan BOS
Red Ocean Strategy (ROS) Blue Ocean Strategy (BOS)
Bersaing pada ruang pasar yang sudah ada Menciptakan ruang pasar yang belum ada
pesaingnya
Memenangi kompetisi Menjadikan kompetisi tidak relevan
Mengeksploitasi permintaan yang sudah ada Menciptakan atau menangkap permintaan
baru
Memilih antara dilema nilai – biaya (Value – Mendobrak pertukaran antara nilai – biaya
cost trade off)
Memadukan keseluruhan sistem kegiatan Memadukan keseluruhan sistem kegiatan
perusahaan dengan pilihan strategis antara perusahaan dalam mengejar differensiasi dan
differensiasi atau biaya rendah biaya rendah
Sumber : www.slideplayer.info
2. Prinsip Blue Ocean Strategy
BOS memiliki enam prinsip yang mendorong kesuksesan penerapan dan
pelaksanaannya.
Tabel 2.2
Enam Prinsip BOS
Prinsip Perumusan Faktor Resiko yang ditangani
Merekonstruksi batasan – batasan pasar Resiko Pencarian
sumber dari internet atau website, koran, majalah, artikel, aturan hukum /
perda dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
3.4. METODE ANALISIS DATA
Data-data yang terkumpul, selanjutnya akan diolah menggunakan analisis
kualitatif - deskriptif. Analisis kualitatif - deskriptif merupakan teknik untuk
menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data atau hasil olahan data yang
terkumpul, agar diperoleh gambaran secara umum atau menyeluruh. Data eksternal
perusahaan akan dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan 5 Forces Model Porter
dan PESTLE Analysis. Sedangkan data internal akan dianalisis dengan VRIO
Framework Analysis. Hasil dari analisis tersebut diinterpretasikan untuk memperoleh
TOWS Strategy yaitu sebagai initial strategy perusahaan.
Selanjutnya dilakukan Re-formulasi strategi baru dengan perangkat analisis
Strategy Canvas, 4 (Four) Actions Framework, dan ERRC grid (Eliminate, Raise,
Reduce, Create) menurut teori Blue Ocean Strategy, agar dihasilkan New Proposed
Strategy yang bersifat Blue Ocean.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. PROFIL PERUSAHAAN
PT Gudang Garam merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
usaha rokok. Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 di Kediri, Jawa Timur,
oleh Suryo Wonowidjojo (Tjoa Ing Hwie), dan perusahaan ini merupakan perusahaan
tertua dan terbesar di Indonesia dalam produksi rokok kretek.
PT Gudang Garam telah memiliki cabang dibeberapa pulau. Salah satu anak
perusahaan tersebut adalah PT Surya Madistrindo yang didirikan di kota Bandung
sejak tahun 2009. PT Surya Madistrindo bergerak dibidang pendistribusian dan
penjualan semua produk-produk PT Gudang Garam di wilayah Jawa. Di Sumatera PT
Gudang Garam juga mendirikan PT Surya Sriwijaya Perkasa dan PT Surya Lampung
Perkasa. Di wilayah Sulawesi dibentuk PT Surya Minahasa Perkasa dan wilayah
Papua dibentuk PT Surya Papua Perkasa. Kawasan Kalimantan dan Nusa Tenggara
juga terdapat anak perusahaan sebagai distributor. Juga telah dibentuk PT Surya
10
Pamenang yang memproduksi kertas karton untuk kemasan. Dua anak perusahaan
lainnya yang belum secara komersial beroperasi adalah PT Graha Surya Media, yang
bergerak dalam bidang jasa hiburan, dan PT Surya Air, yang akan menjadi penyedia
jasa pengangkutan udara niaga tidak berjadwal. Dan pada 21 September 2012
mendirikan anak perusahaan baru bernama PT Surya Inti Tembakau yang berfokus
pada bidang pengolahan tembakau.
4.1.1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
A. Visi
Menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab
dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi
segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan.
B. Misi
Menerapkan Catur Dharma yang terdiri dari :
1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat
luas merupakan suatu kebahagiaan.
2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat
kesuksesan.
3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan
orang lain.
4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
4.2. FORMULASI STRATEGI BLUE OCEAN
4.2.1. KONDISI EKSTERNAL PERUSAHAAN
Kondisi eksternal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Kondisi Eksternal PT Gudang Garam
No Kondisi yang dihadapi Implikasi dan Dampak yang
diperoleh
1. Ramainya intensitas periklanan rokok guna merebut pasar. Kompetisi pasar makin
meningkat
2. Sudah loyalnya konsumen rokok rendah tar dan nikotin pada Kompetisi pasar makin
merek rokok rendah tar dan nikotin tertentu. meningkat
3. Kondisi politik yang relatif stabil. Tidak ada ganguan
4. Naiknya harga bahan baku produksi. Biaya operasional meningkat
11
14. Nilai ekuitas yang lebih besar dari hutang. Memperoleh prioritas
15. Jumlah batang rokok per kemasan belum mencerminkan Pengendalian dan monitoring
komitmen tentang kesehatan. lemah
16. Kenaikan saldo laba rata-rata per tahun yang tinggi. Memperoleh prioritas
Sumber : Data diolah
12
Persaingan
Organized
Ekonomis
Implikasi
Implikasi
Valuable
Rare
No Kondisi Internal
yang muncul.
Temporary Diatas
4. Pelayanan yang fokus. √ √ X
advantage normal
Sustained Diatas
5. Kualitas menjadi perhatian utama. √ √ √ √
advantage normal
6. Sponsorship pada berbagai kegiatan. √ X Parity Normal
Motto “Pria Punya Selera” yang Sustained Diatas
7. √ √ √ √
sangat kuat. advantage normal
Memiliki filosofi yang kuat tertanam
Sustained Diatas
8. pada setiap karyawan yaitu Catur √ √ √ √
advantage normal
Darma.
Melakukan ekspansi usaha pada
beberapa sektor industri yang Sustained Diatas
9. √ √ √ √
mendukung proses produksi dan advantage normal
penjualan.
Diversifikasi usaha lebih fokus pada
10. √ X Parity Normal
usaha yang sejenis.
Temporary Diatas
11. Sudah mencapai tahap global. √ √ √ X
advantage normal
Pemakaian bahan baku pengepakan Dibawah
12. X Disadvantage
belum ramah lingkungan. normal
Nilai kepemilikan aset terbesar dari Sustained Diatas
13. √ √ √ √
para kompetitor. advantage normal
Nilai ekuitas yang lebih besar dari Sustained Diatas
14. √ √ √ √
hutang. advantage normal
Jumlah batang rokok per kemasan
Dibawah
15. belum mencerminkan komitmen X Disadvantage
normal
tentang kesehatan.
Kenaikan saldo laba rata-rata per Sustained Diatas
16. √ √ √ √
tahun yang tinggi. advantage normal
Sumber : Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat dirangkum dan dikompilasikan kondisi
internal lingkungan PT Gudang Garam dalam bentuk Tabel 4.7 di bawah.
Tabel 4.7
VRIO Analysis kompilasi kondisi internal
Jumlah Resources Persentase dari total
Implikasi Persaingan
Kondisi Internal Kondisi Internal
Sustained advantage 9 56,25%
Temporary advantage 2 12,50%
Parity 3 18,75%
Disadvantage 2 12,50%
Sumber : Data diolah
Dari sejumlah item kondisi internal, beberapa item memiliki kesamaan
kategori yaitu kelompok Distribution Management (Tabel 4.6 nomor 1-2), kelompok
Monitoring Management (Tabel 4.6 nomor 4-5), kelompok Board of Direction
16
Management (Tabel 4.6 nomor 7-8), kelompok Audit Management (Tabel 4.6 nomor
13-14-16).
Untuk memperoleh kondisi Weakness-Strength, kategori kondisi internal yang
memiliki implikasi Sustained Advantage dan Temporary Advantage masuk ke
kondisi Strength. Untuk kondisi internal yang memiliki implikasi Parity dan
Disadvantage, dimasukkan ke dalam kategori Weakness.
Rangkuman kondisi Weakness-Strength dapat dilihat di Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Analisis Weakness – Strength (W-S) pada Kondisi Internal
PT Gudang Garam melalui VRIO Analysis
W-S Code No Item Weaknes – Strength
Produk inovatif kurang cepat, khususnya untuk masuk dan bersaing
W1
dengan rokok rendah tar dan nikotin yang muncul.
W2 Sponsorship pada berbagai kegiatan.
Weakness W3 Diversifikasi usaha lebih fokus pada usaha yang sejenis.
W4 Pemakaian bahan baku pengepakan belum ramah lingkungan.
Jumlah batang rokok per kemasan belum mencerminkan komitmen
W5
tentang kesehatan.
S1 Pangsa pasar yang besar dan distribusi yang luas.
S2 Pelayanan dan kualitas yang prima.
S3 Motto dan filosofi yang kuat.
Strength Melakukan ekspansi usaha pada beberapa sektor industri yang
S4
mendukung proses produksi dan penjualan.
S5 Sudah mencapai tahap global.
S6 Nilai aset, ekuitas, dan saldo laba yang tinggi.
Sumber :Data diolah
4.2.5. STRATEGI TOWS
Dari 4 (empat) matrix strategi (SO, WO, ST dan WT) dipilih 1 (satu) strategi
yang paling signifikan. Untuk menghasilkan 1 (satu) strategi yang paling signifikan,
dilakukan pembobotan dan rating masing-masing strategi. Pembobotan dihitung dari
0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (penting), dengan total penjumlahan bobot adalah
bernilai 1.0. Sedangkan rating ditentukan mulai dari angka 1 (sangat dibawah rata-
rata), 2 (dibawah rata-rata), 3 (diatas rata-rata) dan 4 (sangat diatas rata-rata).
Hasil perhitungan pembobotan dan rating untuk kondisi Strength – Weakness
dan Threat-Opportunity dalam bentuk skor disajikan pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10.
17
Tabel 4.9
Item Strength – Weakness dengan Pembobotan dan Rating Skor
Code
S-W Item Strength – Weakness Bobot Rating Skor
No
Pangsa pasar yang besar dan distribusi yang
S1 0,092 4 0,368
luas.
S2 Pelayanan dan kualitas yang prima. 0,092 4 0,368
S3 Motto dan filosofi yang kuat. 0,098 4 0,392
Strength Melakukan ekspansi usaha pada beberapa sektor
S4 industri yang mendukung proses produksi dan 0,091 4 0,364
penjualan.
S5 Sudah mencapai tahap global. 0,087 3 0,261
S6 Nilai aset, ekuitas, dan saldo laba yang tinggi. 0,091 4 0,364
Produk inovatif kurang cepat, khususnya untuk
W1 masuk dan bersaing dengan rokok rendah tar 0,083 4 0,332
dan nikotin yang muncul.
W2 Sponsorship pada berbagai kegiatan. 0,094 4 0,376
Diversifikasi usaha lebih fokus pada usaha yang
Weakness W3 0,082 4 0,328
sejenis.
Pemakaian bahan baku pengepakan belum
W4 0,095 2 0,190
ramah lingkungan.
Jumlah batang rokok per kemasan belum
W5 0,095 2 0,190
mencerminkan komitmen tentang kesehatan.
Total Weight 1,000
Total Skor Strength 2,117
Total Skor Weakness 1,416
Total Skor Strength – Weakness 0,701
Sumber : Data diolah
Total Skor Strength-Weakness dikonversikan ke dalam bentuk koordinat
Cartesius maka diperoleh sumbu X : + 0,701.
Tabel 4.10
Item Opportunity – Threat dengan Pembobotan dan Rating Skor
Code
O-T Item Opportunity – Threat Bobot Rating Skor
No
O1 Kondisi politik yang relatif stabil. 0,101 4 0,404
Arus perkembangan teknologi yang semakin
O2 0,100 4 0,400
cepat.
O3 Pertumbuhan ekonomi yang pesat. 0,101 4 0,404
Opportunity
O4 Kebutuhan masyarakat akan lapangan kerja. 0,101 3 0,303
O5 Kesadaran masyarakat akan pendidikan. 0,103 3 0,309
Kebutuhan masyarakat akan kelestarian
O6 0,102 3 0,306
lingkungan.
Ramainya intensitas periklanan rokok guna
T1 0,098 4 0,392
merebut pasar.
Threat Sudah loyalnya konsumen rokok rendah tar
T2 dan nikotin pada merek rokok rendah tar dan 0,098 4 0,392
nikotin tertentu.
18
Opportunity
Strategi SO
KUADRAN KUADRAN I
Weakness Strength
KUADRAN KUADRAN
IV II
Threat
Tabel 4.11
Sintesis hubungan kekuatan relatif Strategi S-O
Strength
yang tinggi
penjualan
Eksternal S1 S2 S3 S4 S5 S6
7
6
5
4
3
2
1 Gudang Garam
0
Sampoerna
oleh PT Gudang Garam pada 8 Elemen Nilai Lama dan 4 Elemen Nilai Baru yaitu :
Diversifikasi Produk, Produk Isi 10, Kemasan ramah lingkungan, Asbak Fleksibel.
7
6
5
4
3
2 Gudang Garam
1
0 Sampoerna
Kurva Nilai Baru
ditentukan?
Apakah ide strategi ini juga mampu
Adopsi +/- +
mengadopsi rintangan yang ada di masa depan?
Sumber :Data diolah
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari hasil pengumpulan data internal maupun eksternal pada PT Gudang
Garam, diperoleh 16 (enam belas) kondisi internal dan 16 (enam belas)
kondisi eksternal.
2. Setelah kondisi eksternal dianalisis menggunakan perangkat 5 Forces Model
Porter dan PESTLE Analysis diperoleh 10 (sepuluh) kondisi eksternal yang
masih relevan. Setelah kondisi internal dianalisis menggunakan VRIO
Framework Analysis diperoleh 11 (sebelas) kondisi internal yang masih
relevan.
3. Dari hasil pembobotan kondisi eksternal dan internal dan pengkonversian
dalam koordinat Cartesius, PT Gudang Garam berada pada kuadran I (0,701,
0,558) yang berarti pilihan strategi SO (Strength – Opportunity). Sintesis
hubungan kekuatan relatif Strategi SO menghasilkan 6 (enam) item strategi
SO untuk PT Gudang Garam.
4. Dari hasil Strategi Kanvas Lama, 4 Action Framework dan ERRC Grid,
diperoleh Strategi Kanvas Baru PT Gudang Garam yaitu menambahkan 4
(empat) elemen nilai baru yang memiliki keunggulan yaitu Diversifikasi
Produk, Produk Isi 10, Kemasan ramah lingkungan dan Asbak fleksibel dan
meningkatkan 8 (delapan) elemen nilai yang sudah ada.
5. Hasil sintesis Strategi SO dengan Blue Ocean Idea menghasilkan 10 (sepuluh)
item New Proposed Strategy.
25
2013. http://www.adb.org/countries/indonesia/economy.
http://www.bin.go.id/nasional/detil/182/1/27/04/2013/kepala-bin--kondisi-
politik-2013-berjalan-dinamis-dan-terkendali.
IBM. (2005). Strategic Innovation : Strategic Canvas & 4 Action Framework. IBM
Kim, W. Chan & Mauborgne, Renee. (2005). Blue Ocean Strategy. Harvard Business
Publishing. USA.
http://www.oup.com/uk/orc/bin/9780199296378/01student/additional/page_1
2.htm
19 Desember 2015.
PT. Gudang Garam Tbk, Annual Report. (2013). Dokumentasi Internal Perusahaan.
Kediri.
PT. Gudang Garam Tbk, Annual Report. (2014). Dokumentasi Internal Perusahaan.
Kediri.
Desember 2015.
Weihrich, Heinz. (2010). TOWS Matrix – A tool for situational analysis. USFCA
Publishing.