Rekayasa Genetika Tumbuhan Bidang Perkeb PDF
Rekayasa Genetika Tumbuhan Bidang Perkeb PDF
Dosen Pengampu:
Dr. Afreni Hamidah, S. Pt., M.Si
Disusun oleh:
Kelompok VIII Kelompok IV
1. Rawi Eniya Wati (RRA1C411030) 1. Rizki Widya H. (A1C412018)
2. Pisca Hana Marsenda (A1C412001) 2. Salamatul Fitri (A1C412027)
3. Riza Rosita (A1C412008) 3. Sabariah (A1C4120)
4. Syafnurrahman Oktavian (A1C412012) 4. M. Subhan (A1C412035)
5. Ria Mawarni (A1C412021) 5. Dewi Anggraini (A1C412040)
6. Evi Anna Tri Sutrisno (A1C412025) 6. Septiana Puspitasari (A1C412041)
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari rekayasa genetika.
2. Menyebutkan prinsip dasar rekayasa genetika.
3. Mengidentifikasi tujuan dilakukannya rekayasa genetika.
4. Mengetahui produk-produk rekayasa genetik bidang perkebunan dan
teknik pembuatannya.
a. Kapas Transgenik
Kapas hasil rekayasa genetika diperkenalkan tahun 1996 di Amerika
Serikat. Kapas yang telah mengalami rekayasa genetika dapat menurunkan
jumlah penggunaan insektisida. Diantara gen yang paling banyak
digunakan adalah gen cry (gen toksin) dari Bacillus thuringiensis, gen-gen
dari bakteri untuk sifat toleransi terhadap herbisida, gen yang menunda
pemasakan buah. Bagi para petani, keuntungan dengan menggunakan
Kapas Transgenik
Serangga merupakan kendala utama pada produksi tanaman kapas. Di
samping dapat menurunkan produksi, serangan serangga hama dapat
menurunkan kualitas kapas. Saat ini lebih dari 50 persen areal pertanaman
kapas di Amerika merupakan kapas transgenik dan beberapa tahun ke
depan seluruhnya sudah merupakan tanaman kapas transgenik. Demikian
juga dengan Cina dan India yang merupakan produsen kapas terbesar di
dunia setelah Amerika Serikat juga secara intensif telah mengembangkan
kapas transgenik.
b. Kelapa Sawit Transgenik
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) bersumbangsih
penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dan memiliki potensi
dalam pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Pohon
penghasil minyak ini banyak dibudidayakan di Indonesia, dimana sekitar
8,04 juta hektar tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini
penting bagi industri kelapa sawit, khususnya perkebunan, untuk menjadi
lebih kompetitif dengan meningkatkan produktivitas tanaman per hektar,
serta memperluas nilai tambah dan kualitas minyak sawit.
Rekayasa genetika adalah metode untuk meningkatkan kualitas
tanaman dalam periode waktu yang lebih singkat. Tujuan dari studi ini
adalah untuk meningkatkan hasil dan kualitas kelapa sawit
Gen target yang kita inginkan misalnya gen Bt (gen tahan terhadap
penggerek yang diisolasi dari bakteri Bacillus thurigenensis) diekstrak kemudian
dipotong dengan enzim restriksi. Gen yang sudah terpotong-potong kemudian
diseleksi bagian gen mana yang menyandikan gen Bt dan diisolasi. Potongan gen
Bt kemudian disisipkan ke dalam DNA sirkular (plasmid) sebagai vektor
menghasilkan molekul DNA rekombinan gen Bt. Vektor yang sudah mengandung
molekul DNA rekombinan gen Bt dimasukkan kembali ke dalam sel inang yaitu
bakteri untuk diperbanyak. Sel inang akan membelah membentuk progeni baru
yang sudah merupakan sel DNA rekombinan gen Bt
Agar sel DNA rekombinan get Bt dapat terintegrasi pada inti sel tanaman
maka diperlukan vektor yang lain lagi untuk memindahkan gen Bt ke dalam inti
sel tanaman. Vektor tersebut adalah bakteri Agrobacterium tumefaciens.Bakteri
ini menyebabkan penyakit tumor pada tanaman. Penyakit ini akan terjadi bila
terdapat luka pada batang tanaman sehingga memungkinkan bakteri menyerang
tanaman tersebut. Luka pada tanaman mengakibatkan tanaman mengeluarkan
senyawa opine yang merangsang bakteri untuk menyerang tanaman dimana
senyawa ini merupakan sumber karbon dan nitrogen dari bakteri. Akibat
masuknya bakteri menyebabkan terjadinya proliferasi sel yang berlebihan
sehingga menimbulkan penyakit tumor pada tanaman.
Gen yang sudah dimasukkan ke dalam tanaman target dalam hal ini adalah
gen Bt yang mengekspresikan tanaman transgenik tahan terhadap hama penggerek
harus dapat diekspresikan. Untuk mengetahui apakah gen tersebut terekspresi atau
tidak digunakan penanda yaitu selectable and scoreable marker, dimana apabila
tanaman target dapat tumbuh pada media yang mengandung antibiotika atau
tanaman target menampakan warna khusus (warna biru untuk penanda gen gus)
maka tanaman target itu adalah tanaman transgenik sehingga setiap tanaman dapat
dibuat menjadi varietas unggul yang membuat hasil tanaman tersebut meningkat,
juga ketahanan terhadap hama penyakit.
Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :