Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA

1. Pengertian ( Definisi) Merupakan diagnosis secara histologi yang


menunjukan terjadinya proliferasi dari sel-sel
pada prostat.
2. Anamnesis 1. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah
a. Frekuensi sering : BAK > 8x/24 jam
b. Urgency : keinginan BAK yang
mendesak
c. Nokturia : terbangun malam hari untuk
BAK ( lebih dari 1x )
d. Dysuria
e. Menunggu lama saat BAK ( hesitansi )
f. BAK terputus-putus ( intermitensi )
g. Pancaran miksi melemah
h. Harus mengedan saat BAK
i. Retensi urin
j. Inkontinensia urin karena overflow
k. Miksi tidak puas
l. Menetes setelah miksi
2. Keluhan pada saluran kemih bagian atas
a. Nyeri pinggang
b. Benjolan di pinggang (hidronefrosis)
c. Demam (infeksi, urosepsis)

3. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum


2. Vital sign
3. tanda-tanda anemis, sepsis
4. Vesika urinaria: apakah ada distensi buli
5. Colok dubur : menilai tonus spinkter ani,
mukosa, massa, prostat
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesis : berupa gejala iritatitf dan
obstruktif
2. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan colok
dubur pada BPH menunjukan konsistensi
prostat kenyal, kedua ibus simetris, tidak
didapatkan nodul ( evaluasi besarnya
prostat, konsistensi, cekungan tengah,
kesimetrisan, indurasi, krepitasi, dan ada
tidaknya nodul )

5. Diagnosis Kerja Benign Prostatic Hyperplasia

6. Diagnosis Banding 1. Pasien dengan keluhan obstruksi


a. Striktur uretra
b. Kontraktur leher vesika
c. Batu buli-buli kecil
d. Kanker prostat
e. Kelemahan destrutor ( mis pada
penderita asma kronik yang
menggunakan obat parasimpatolitik
2. Pasien dengan keluhan iritatif
a. Instabilitas destrutor
b. Karsinoma in situ vesika
c. Infeksi saluran kemih
d. Prostatitis
e. Batu ureter distal
f. Batu vesika kecil
3. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium: darah lengkap, faal ginjal,
serum elektrolit, urin rutin, urin kultur, PSA (
prostate specific Antigen )
Radiologis : BOF, TRUS, USG Urologi
2. Lain-lain : uroflometri
4. Tata Laksana 1. Tujuan terapi pada pasien BPH adalah
mengembalikan kualitas hidup pasien terapi
yang ditawarkan pada pasien tergantung
pada derajat keluhan, keadaan pasien,
maupun kondisi obyektif kesehatan pasien
yang diakibatkan oleh penyakitnya
2. Pilihan terapi antara lain :
a. Tanpa terapi ( watchful waiting )
b. Medikamentosa
c. Terapi intervensi
3. Edukasi 1. Kurangi intake cairan menjelang tidur atau
(Hospital Health Promotion) waktu spesifik lain yang dapat mengganggu
( minimal 1.5 liter )
2. Kurangi kafein dan alcohol
3. Teknik distraksi: latihan distraksi keinginan
berkemih seperti latihan nafas, penile
squeezing, tekanan perineal, mental trik
untuk pengalihan gangguan iritatif
4. Bladder retraining, menahan kencing untuk
meningkatkan daya tamping hingga
mencapai 400ml dan waktu antar berkemih
5. Meninjau pengobatan yang dapat
mencetuskan gejala iritatif ( alfa agonis
pada penilpropalami, obat flu, dsb )
6. Urethral stripping

4. Prognosis Advitam : adbonam


Ad Sanationam : adbonam
Ad Fungsionam : adbonam
5. Tingkat Evidens Dr. Nuryasin, Sp. B
6. Tingkat Rekomendasi A/B
7. Penelaah Kritis

8. Indikator Klinis dan laboratorium

9. Kepustakaan 1. Tanagho EA, McAnnich JW.2008. Smiths


General Urology.San Fransisco: McGraw
Hill. 17th ed.348-54
2. WB Saunders Staff, editors. Campbells
Urology. 10th edition. Philadelphia :WB.
Saunders Company; 2012

CLINICAL PATHWAY FORM LOGO & NAMA RS

Dengue
Haemoragic
Fever

No. RM :

Nama pasien : BB : Kg
Jenis kelamin : . TB : cm

Umur/Tanggal
lahir : . Tgl.Masuk : . Jam : ..

Diagnosa masuk
RS : . Tgl.Keluar : . Jam : ..

Penyakit utama : . Kode ICD A90 Lama hari rawat : .Hari

Penyakit
penyerta : . Kode ICD : . Rencana Rawat

Komplikasi : . Kode ICD : . R. Rawat/ kelas : ./.

Tindakan : . Kode ICD : Rujukan : Ya / Tidak

. Kode ICD : .

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI RAWAT HARI DEMAM KE3

1 2 3 4 5
1.PEMERIKSAAN Dokter IGD atau
KLINIS
Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM Darah rutin serial tiap 6, 12, dan 24


jam sesuai hasil trombosit
dan hematokrit
IgG dan IgM Anti Dengue setelah hari panas kelima

3.RADIOLOGI/IMAGING Thorax foto jika ditemukan tanda


ELEKTROMEDIK renjatan

4. KONSULTASI

5. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan Atas Indikasi

6. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis

Rencana terapi

Tujuan

Resiko

Komplikasi

Prognosa

7. PENGISIAN FORM 2. Rencana terapi :

Lembar edukasi Di TTD Keluarga

Informed consent Pasien , Dokter

8.PROSEDUR Administrasi keuangan


ADMINISTRASI
Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/
MEDIKAMENTOSA
Cairan Infus Ringer Laktat, Nacl 0,9%
Obat Oral Roboransia syrup

Paracetamol

10. DIET/NUTRISI Makan biasa

11. TINDAKAN IVFD Ringer Laktat/NaCl Dengan menilai kadar


0,9% hemokonsentrasi (Ht
3cc/kgBB/jam meningkat > 20%sesuai
dengan algoritma
penatalaksanaan DHF
12. MONITORING

1. Perawaat Monitoring tanda vital

Urine output

Hydration Status

Manifestasi perdarahan

Monitoring 14 kebutuhan
pasien
2. Dokter Ruangan Monitoring tanda vital

Urine output

Hydration Status

Manifestasi perdarahan

3. Dokter DPJP Monitoring tanda vital

Urine output

Hydration Status

Manifestasi perdarahan

13. MOBILISASI 1. Tirah Baring sesuai kondisi pasien

14. OUTCOME

Keluhan : Panas

Pemeriksaan Klinis Tanda vital stabil

Urine output normal

Convalesent Rush

Perbaikan nafsu makan

Pemeriksaan Laboratorium Trombosit meningkat / 50.000


Hematokrit kembali ke nilai
normal
Lama Rawat Sesuai PPK

Kriteria Pulang Bebas panas 2 hari


Kriteria laboratorium terpenuhi
15 RENCANA PULANG / Penjelasan mengenai
EDUKASI perkembangan penyakit
berkaitan terapi dan tindakan
yang sudah dilakukan
Penjelasan mengenai diet yang
diberikan sesuai dengan
keadaan umum pasien
Penjelasan mengenai 3M

Surat pengantar kontrol

Jakarta, _____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan : Perawat Penanggung Jawab

(__________________) (______________)
Pelaksana Verifikasi

(______________)

Keterangan :
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda () : Bila sudah di lakukan

Anda mungkin juga menyukai